The Unwanted Queen || COMPLET...

aristaptr tarafından

980K 76.4K 2K

[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjad... Daha Fazla

Hello!
The Unwanted Queen || 1
The Unwanted Queen || 2
The Unwanted Queen || 3
The Unwanted Queen || 4
The Unwanted Queen || 5
The Unwanted Queen || 6
The Unwanted Queen || 7
The Unwanted Queen || 8
The Unwanted Queen || 9
The Unwanted Queen || 10
The Unwanted Queen || 11
The Unwanted Queen || 12
The Unwanted Queen || 13
The Unwanted Queen || 14
The Unwanted Queen || 15
The Unwanted Queen || 16
The Unwanted Queen || 17
The Unwanted Queen || 18
The Unwanted Queen || 19
The Unwanted Queen || 20
The Unwanted Queen || 21
The Unwanted Queen || 22
The Unwanted Queen || 23
The Unwanted Queen || 24
The Unwanted Queen || 25
The Unwanted Queen || 26
The Unwanted Queen || 27
The Unwanted Queen || 28
The Unwanted Queen || 29
The Unwanted Queen || 30
The Unwanted Queen || 31
The Unwanted Queen || 32
The Unwanted Queen || 33
The Unwanted Queen || 34
The Unwanted Queen || 35
The Unwanted Queen || 36
The Unwanted Queen || 37
The Unwanted Queen || 38
The Unwanted Queen || 39
The Unwanted Queen || 40
The Unwanted Queen || 41
The Unwanted Queen || 42
The Unwanted Queen || 43
The Unwanted Queen || 44
The Unwanted Queen || 45
The Unwanted Queen || 47
The Unwanted Queen || 48
The Unwanted Queen || 49
The Unwanted Queen || 50
The Unwanted Queen || 51
The Unwanted Queen || 52
The Unwanted Queen || End
The Unwanted Queen || Extra Part I
The Unwanted Queen || Extra Part II
New Story!
Warning!

The Unwanted Queen || 46

11.9K 895 6
aristaptr tarafından

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Suasana di meja makan terlihat begitu hening. Hanya suara denting piring yang terdengar. Evan dan yang lainnya terlihat sangat fokus dengan makanan di hadapan mereka. Alissya menatap makanan dengan enggan. Semenjak kehamilannya, ia merasa sulit untuk menelan makanan. Hingga akhirnya semua makanan yang ada dihadapannya habis tak tersisa.

"Beristirahatlah, aku harus memastikan sesuatu." Alissya yang mendengar ucapan Evan menatap penuh penasaran. Tetapi ia hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengajukan pertanyaan yang ada di dalam pikirannya.

"Apa yang anda pikirkan Queen?" Tanya Grace seraya berjalan mengekori Alissya.

"Aku hanya sedikit cemas."

Grace tahu betul dengan kecemasan yang tengah dirasakan oleh Alissya saat ini. Setelah mendengar desas-desus yang beredar di istana mengenai pengkhianatan yang dilakukan oleh beberapa petinggi istana, ia semakin meningkatkan kewaspadaannya untuk menjaga keamanan Alissya. Ditambah lagi saat ini wanita itu tengah mengandung, dan umur kandungannya masih sangat rentan keguguran. Ia tidak akan membiarkan Alissya kehilangan bayinya untuk kedua kalinya.

Alissya menjatuhkan tubuhnya di salah satu bangku taman istana. Ia memutuskan untuk mencari udara segar. Grace dengan sigap memberikan sebuah mantel bulu pada Alissya untuk menghangatkan tubuh wanita itu.

"Terima kasih Grace." Ujar Alissya dan tersenyum pada Grace.

Grace mengganggukkan kepalanya lalu memberikan secangkir teh pada Alissya. "Saya sudah membuatkan teh yang terbuat dari tanaman herbal yang baik untuk kandungan anda Yang Mulia."

Alissya menatap Grace dengan tatapan kagum dan juga bahagia. Ia tidak menyangka jika akan mendapatkan seorang pelayan yang begitu memperhatikan kesehatannya. Grace bahkan memberikan perhatian lebih pada dirinya melebihi perhatian dari ibunya.

"Duduklah di sampingku Grace." Pinta Alissya sambil menepuk tempat duduk di sampingnya.

Grace sedikit sungkan untuk menuruti permintaan dari Alissya, karena saat ini mereka tengah berada di istana. Berbeda jika ia tengah berada di rumah Charlotte, Grace tidak akan pernah sungkan untuk berdekatan dengan Alissya. Akhirnya Grace memutuskan untuk menuruti kemauan Alissya untuk duduk di samping wanita itu.

"Kalian bisa pergi beristirahat. Biar Grace saja yang menemaniku." Ujar Alissya pada para pelayan yang berdiri di belakangnya.

Para pelayan itu sedikit terkejut dengan ucapan Alissya. Tetapi setelah melihat Grace memberi tanda untuk menuruti ucapan Alissya, mereka langsung menundukkan kepalanya.

"Baik Yang Mulia. Kalau begitu kami undur diri." Ujar salah satu pelayan sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan kedua wanita itu.

"Sekarang kita bisa berbicara dengan santai." Grace terkekeh pelan mendengar ucapan Alissya. Ternyata Alissya mengusir semua pelayannya hanya karena ia ingin berbicara santai dengannya.

"Tubuh anda harus tetap hangat Queen." Ujar Grace sembari menutupi tubuh Alissya dengan mantel hangat.

"Semua orang menjadi sangat overprotective kepadaku." Ujar Alissya sambil terkekeh pelan.

"Tentu saja, anda sedang mengandung penerus kerajaan ini. Tentu semua orang akan menjaga anda dengan baik, terutama Yang Mulia Raja."

Alissya menghela nafas pelan. Ia kembali terikat dengan suaminya yang kini kembali disibukan oleh masalah kerajaan yang tak kunjung berhenti datang. Masalah datang secara terus menerus. Entah kapan mereka akan menemukan kebahagiaan.

"Mengenai mereka..." belum selesai Alissya berbicara, ia merasakan sebuah tangan menggenggam erat tangannya. Ia mendongak dan menatap Grace dengan tatapan bingung.

"Semua akan baik-baik saja. Yang Mulia Raja sangat pintar menangani masalah pengkhianatan seperti ini." Sontak Alissya mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Grace.

"Apa maksudmu?"

Grace tersenyum penuh arti, "Baiklah, saya akan menceritakannya dengan singkat,"

"Beberapa tahun yang lalu, kejadian yang sama pernah terjadi. Di saat Lord Evan baru saja menduduki tahta kerajaan. Semua orang mengetahui kehebatan Yang Mulia. Tetapi banyak orang juga yang tidak menyukai posisinya sebagai raja."

"Maksudnya, dulu Evan juga pernah dikhianati?" Tanya Alissya tak percaya.

Grace mengangguk singkat. "Dia dikhianati oleh orang kepercayaannya sendiri," Grace menghentikan ucapannya, membuat Alissya menatap penuh penasaran.

"Isabel, putri dari salah satu petinggi istana. Dia gadis kedua yang sangat dijaga oleh Yang Mulia setelah Luna Cellina. Isabel adalah putri dari Tn. Maxime, petinggi yang sangat iri terhadap Yang Mulia. Saat itulah Tn. Maxime menjadikan Isabel yang menjadi kelemahan Yang Mulia untuk menjatuhkan posisinya sebagai Raja. Hampir saja Yang Mulia masuk ke dalam perangkapnya jika saja Queen Crystal tidak segera menyadarinya. Isabel hampir saja membuat Yang Mulia Raja menjadi seorang pembunuh."

Alissya menutup mulutnya terkejut saat mendengar cerita dari Grace. Ia tidak menyangka jika suaminya pernah mengalami hal buruk seperti itu.

"Siapa yang akan mereka bunuh?"

"Lord Geordan dan Queen Caroline."

Alissya tidak bisa menutupi keterkejutannya saat mendengar kenyataan yang begitu mengejutkan baginya.

"Untungnya rencana mereka telah lebih dulu diketahui oleh Queen Crystal sehingga kejadian itu tidak pernah terjadi. Dan masih banyak lagi pengkhianatan yang telah dilakukan untuk menjatuhkan Yang Mulia Raja, tetapi beliau selalu bisa menanganinya dengan baik."

"Lalu dimana mereka sekarang?" Tanya Alissya dengan raut wajah penasaran.

Grace yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya membuat Alissya langsung mengerti apa yang terjadi pada para pengkhianat itu. Tentu saja kematian.

Alissya bergidik ngeri mendengar cerita dari Grace. Kehidupan di Istana ternyata jauh lebih mengerikan dibandingkan hidup di desa. Mereka tidak akan segan saling membunuh untuk menguasai apa yang mereka inginkan. Meskipun harus merelakan nyawa mereka sendiri.

"Kenapa kau masih di luar Queen?"

Alissya yang mendengar suara Evan segera membalikkan tubuhnya. Sudut bibir wanita itu terangkat saat melihat sosok pria yang berdiri tidak jauh darinya. Grace yang menyadari keberadaan Evan segera beranjak dari tempat duduknya dan memberikan tempat untuk Evan menghampiri Alissya.

Evan menjatuhkan tubuhnya di samping Alissya, lalu menarik wanita itu ke dalam pelukannya. Alissya pun bersandar di dada bidang suaminya sambil menatap lurus ke depan.

"Apa semua baik-baik saja?" tanya Alissya.

"Kau tidak perlu khawatir Queen. Besok hari terakhir mereka bisa menginjakkan kaki di kerajaan ini." Sontak Alissya terbangun saat mendengar ucapan Evan.

"Kau akan membunuh mereka semua?!" Ujar Alissya dengan membulatkan matanya.

Evan terkekeh pelan mendengar penuturan istrinya. "Tergantung sikap mereka. Tapi, mungkin aku akan sedikit berbaik hati."

Alissya bernafas lega. Setidaknya Evan tidak berniat untuk membunuh semua pengkhianat itu. Tetapi kekhawatiran masih terus menghantuinya. Meskipun ia tahu Evan sangat handal dalam menghadapi situasi ini, tapi tetap saja mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di esok hari.

"Lebih baik kita masuk ke dalam, aku sudah sangat mengantuk." Ujar Evan sambil meregangkan tubuhnya membuat Alissya terkekeh pelan. Sangat jarang melihat Evan langsung mengekspresikan apa yang sedang ia rasakan. Biasanya pria itu akan selalu bersikap dingin meskipun ia merasa sangat lelah.

"Aku juga sangat mengantuk." Sahut Alissya.

Akhirnya mereka memasuki istana dan menuju kamar mereka untuk beristirahat. Karena esok, mereka harus menghadapi satu lagi rintangan yang mengganggu kehidupan mereka.

*****

Keesokan harinya, acara pertemuan kembali diadakan. Namun pertemuan ini sangat berbeda dari biasanya. Di mana pertemuan ini dihadiri oleh seluruh petinggi istana dan para pemimpin klan. Mereka disajikan berbagai jamuan yang membuat acara pertemuan itu menjadi lebih santai.

Namun tidak dengan beberapa petinggi yang memasang raut wajah tegang. Mereka bahkan tidak bernafsu untuk mengambil jamuan di hadapan mereka.

'Apa yang direncanakan Evan saat ini? Kenapa dia mengundang semua orang?' Batin Alissya yang tengah duduk di kursi yang ada di samping Evan.

Alissya menatap satu persatu orang yang ada di ruangan itu. Tak dapat dipungkiri jika suasana di ruangan itu cukup menegangkan. Di tambah aura mematikan yang terpancar dari Evan membuat tempat itu semakin mencekam.

'Sial! Seharusnya aku berpura-pura tidak enak badan agar tidak menghadiri pertemuan ini!' Sesal Alissya dalam hati.

"Lord.." panggil Alissya dengan nada pelan.

Evan menoleh, menatap ke arah Alissya dengan raut wajah bingung. "Apa kau membutuhkan sesuatu Queen?"

Alissya terdiam sejenak menatap raut wajah Evan yang terlihat tenang, tetapi ia juga dapat melihat sedikit amarah dalam diri pria itu. Rencana untuk keluar dari ruangan itu segera ia urungkan setelah melihat keadaan suaminya. Alissya tidak bisa meninggalkan Evan di saat seperti ini. Ia harus berada di samping Evan untuk berjaga-jaga jika pria itu kehilangan kendalinya.

"Apakah semua akan baik-baik saja?"

Evan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Kau tidak perlu khawatir."

Alissya hanya mengangguk dan kembali menyibukkan dirinya dengan hidangan makanan yang ada di hadapannya. Namun tak lama, ia terdiam saat melihat Steve berjalan mendekat ke arah suaminya.

Di sana, ia melihat Steve memberikan sepucuk surat yang membuat ekspresi wajah suaminya berubah menegang. Seketika itu juga Evan meremas surat tersebut hingga tak terbentuk lagi.

Saat itu juga Evan berbalik menatap Alissya saat wanita itu menyentuh lengannya. "Ada apa? Apa isi surat itu?" Tanya Alissya penasaran.

Evan terdiam cukup lama sambil menatap lurus ke depan. Otaknya terus berputar untuk mencari cara menghadapi masalah yang baru saja ia terima. Sedangkan Alissya menatap kesal pada Evan yang tidak segera menjawab pertanyaannya.

"Bisakah kau pergi dari sini Queen?" Alissya mengernyit bingung.

"Kenapa tiba-tiba? Apa sebenarnya yang terjadi?"

"Sepertinya aku meremehkan mereka semua," Alissya kembali dibuat bingung oleh ucapan Evan.

"Steve akan mengatakan semuanya padamu. Jadi ikutlah dengannya untuk bersembunyi di tempat yang aman. Kau harus menjaga bayi kita."

Alissya yang mendengar itu hanya mampu menghela nafas pelan. Ia menggenggam tangan suaminya dengan erat, seperti sesuatu yang sangat besar mungkin saja akan terjadi pada suaminya. Ia sangat ingin berada di samping suaminya untuk membantu masalah yang sedang dia hadapi, tetapi ia tidak ingin keberadaannya justru akan mempersulit suaminya.

"Cepat Queen, kita tidak punya banyak waktu."

Alissya mengangguk, namun ia tidak bisa menutupi kekhawatirannya terhadap Evan. "Baiklah, jaga dirimu baik-baik Lord."

Saat itu juga Alissya beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar mengikuti Steve yang ada di depannya. Sesekali wanita itu berbalik menatap ke arah Evan untuk memastikan keadaan suaminya.

'Semoga semua baik-baik saja.' Batin Alissya cemas.

"Kita akan ke mana Steve?" Tanya Alissya saat mereka sudah berjalan cukup jauh dari aula istana.

"Lord Evan sudah membuat tempat perlindungan khusus untuk anda Yang Mulia."

'Sebesar apa masalah yang dihadapi Evan sampai dia membuat tempat perlindungan khusus untukku?' Batin Alissya.

Namun, saat mereka telah melangkah cukup jauh dari aula istana. Tiba-tiba suara dentuman besar terdengar membuat Alissya dan Steve membulatkan matanya terkejut.

Boom! Duarr!

Tubuh Alissya menegang, jantung wanita itu berdetak kencang. Seketika kekhawatiran menyelimuti dirinya. Dengan cepat Alissya berbalik dan berlari menuju aula istana. Namun langkah wanita itu terhenti saat merasakan sebuah tangan menghentikan dirinya.

"Jangan hentikan aku Steve!" Ujar Alissya dengan tatapan tajam penuh mengintimidasi. Steve yang melihat perubahan raut wajah dari Alissya seketika terdiam. Namun ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya terhadap ratunya yang berubah sangat drastis. Saat itu juga Alissya kembali berlari menuju aula istana untuk melihat keadaan suaminya.

Pintu aula terbuka, Alissya segera melangkah masuk untuk mencari keberadaan Evan. Namun langkah wanita itu terhenti saat melihat apa yang terjadi dihadapannya.

*****

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

76.7K 8.9K 52
Fantasy - Romance - thriller • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Sebastian Logan Tyler. Cowok misterius yang berhasil mengusik hidup Caroline Loren...
20.6K 2K 77
Novel Terjemahan!! Dari Ch. 143 .g dari awal ya.. ini ada Manhwanya sekarang dah sampe chapter 27( Jan 2023 ) aku cuma mau berbagi cerita yg aku b...
1.1M 105K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
133K 6.1K 39
Tamat!! Sebelum baca wajib vote, comen, share, dan fallow Seorang wanita yang lelah akan hidupnya didunia yang kejam pada dirinya, tapi malah dipe...