Cewek Sinting Vs Perfect Boy...

By WinterWin13

628K 49.4K 24.1K

Aqila Auristella, seorang mantan ketua geng motor yang akhirnya tobat setelah dirukiyah emaknya. Aqila adala... More

Prologue
Ayee-Ayee 1 [Aqila dan Majalah]
Ayee-Ayee 2 [Aqila dan Sekolah]
Ayee-ayee 3 [Aqila dan Ethan]
Ayee-ayee 4 [Aqila dan MOS+Cowok Cantique]
Ayee-ayee 5 [Aqila dan Cowok Kembar]
Ayee-ayee 6 [Aqila! Jangan Gila!]
Ayee-ayee 7 [Aqila adalah Wonderwoman]
Ayee-ayee 8 [Aqila di Interview]
Ayee-ayee 9 [Aqila di Drop out?]
Ayee-ayee 10 [Aqila dan kisah cinta masa lalu Sethan]
Ayee-ayee 11 [Aqila Vs Emak-emak]
Ayee-ayee 12 [Aqila dan Kuntilanak cantik penunggu pohon beringin]
Ayee-ayee 13 [Aqila dan Sethan Stalker]
Ayee-ayee 14 [Aqila dan kesedihan Eden]
Ayee-ayee 15 [Aqila! Perasaan apa ini?!]
Ayee-ayee 16 [Aqila dan Sethan kerasukan]
Ayee-ayee 17 [Aqila sinting Vs Sethan perfect]
Ayee-ayee 18 [Aqila bodoh! Eden nangis bukan karena kepedasan!]
Ayee-ayee 19 [Aqila adalah Yang Mulia Ratu tapi tidak serakah!]
Ayee-ayee 20 [Aqila, dugong mu menyelamatkan ku]
Ayee-ayee 21 [Aqila, F*** You!!!]
Ayee-ayee 23 [Aqila, diam! berani teriak, lo tahu akibatnya!]
Ayee-ayee 24 [Aqila, Gue milik lo sekarang]
Ayee-ayee 25 [Aqila dan selirnya Ethan]
Ayee-ayee 26 [Aqila, Ethan adalah Perfect Boy terbaik di dunia]
Ayee-ayee 27 [Aqila! kembaliin baju gue!]
Ayee-ayee 28 [Aqila dan telur mata ayam]
Ayee-ayee 29 [Aqila, Gue benci lo!]
Ayee-ayee 30 [Aqila! jangan masuk toilet cowok!!]
Ayee-ayee 31 [Aqila adalah Serigala Alpha Betina yang Jantan!]
Ayee-ayee 32 [Aqila! Selir lo ngamuk!!]
Ayee-ayee 33 [Aqila ingin kembali menjadi cebong]
Ayee-ayee 34 [Aqila be like: "Selamat menjadi janda selir ku"]
Ayee-ayee 35 [Aqila tobat? Dunia kiamat]
Ayee-ayee 36 ["Aqila, gue di sini"]
Ayee-ayee 37 [Aqila, Eden mau jadi permaisuri, bukan selir]
Ayee-ayee 38 [Aqila tersepona, tersepona senyuman setan, lalalala]
Ayee-ayee 39 [Aqila dan cupang]
Ayee-ayee 40 [Aqila, ayo gencatan senjata]
Ayee-ayee 41 [Aqila, Ethan nggak bisa makan pedas!!]
Ayee-ayee 42 [Aqila di blokir!! Hahahahhaa!!]
Ayee-ayee 43 [Aqila, Ethan nangis! Tanggung jawab!]
Ayee-ayee 44 [Aqila! Jodoh lo digoda Ratu Uler!]
Ayee-ayee 45 [Aqila, Ethan, MengMeng, Kookie, dan BowBow]
Ayee-ayee 46 [Aqila, Ethan sudah jatuh cinta]
Ayee-ayee 47 [Aqila, Bunga itu.... ]
Ayee-ayee 48 [Aqila lakik! nggak mungkin datang bulan!]
Ayee-ayee 49 ["Aqila brengsek! lo harus jadi milik gue!"]
Ayee-ayee 50 [Aqila, "Permaisuri vs Selir" siapa yang menang?]
Ayee-ayee 51 [Aqila, Я тебя люблю]
Ayee-ayee 52 [Aqila, ayo ucapkan selamat tinggal]
Ayee-ayee 53 [Aqila, Senyumku hanya untuk mu]
Ayee-ayee 54 [Aqila sang Kaisar]
Ayee-ayee 55 [Aqila, Lo boleh salah paham]
Ayee-ayee 56 [Aqila be like: "Jangan sentuh punyaku!!"]
Ayee-ayee 57 ["Aqila, lo mau jadi kaisar seumur hidup gue?"]
Ayee-ayee 58 [Aqila, Gue bakal ngejar lo secara ugal-ugalan]
Ayee-ayee 59 [Aqila, Tunggu gue pulang, oke?]
Ayee-ayee 60 [Aqila, Jangan ke sana!!]
Ayee-ayee 61 ["Aqila, jika bersama, tidak akan terasa dingin"]
Ayee-ayee 62 [Aqila, perpisahan kematian itu menyakitkan]
Ayee-ayee 63 [Aqila, Yang pergi tidak akan kembali]
[END] ~"Hai, Yang Mulia"~
✧Ayee-ayee Extra✧ [1] ~"Yang Mulia, Ayo menikah"~
✧Ayee-ayee Extra✧ [2] ~"Yang Mulia bertemu calon mertua"~
✧Ayee-ayee Extra✧ [3] ~"Yang Mulia, kapan kita menikah?"~
✧Ayee-ayee Extra✧ [4] ~"Yang Mulia Will You Marry Me?"~

Ayee-ayee 22 [Aqila, tipe cowok lo kayak apa?]

8.7K 717 249
By WinterWin13

HALOOO AKU UDAH LAMA NGGAK UPDATE.. ^.^

MASIH ADA YANG KANGEN, KAH?

MUDAH-MUDAHAN ADA, AMIINN...

GIMANA-GIMANA? MASIH KUAT 'KAN PUASANYA?

MASIH KANGEN QILA SAMA SETHAN?

AYO TURUNIN SALJU BANYAK-BANYAK DI KOMENTAR BIAR MAKIN SEMANGAAATTT
( ❄ )

HAPPY READING
^.^

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ^.^

*****

Ethan sedang menikmati makan siangnya dengan khidmat ketika tiba-tiba saja buku bersampul jelek berwarna kuning melayang lurus menampar wajah tampannya.

Semua orang terkejut.

Rael dan Sakti ternganga.

Sementara Ethan tetap tenang tanpa mengeluarkan gejolak emosi apapun.

"Lo! Sethan Brengsek! Nggak punya otak! Nggak punya hati! Nggak punya sopan-santun!! Lo kan yang gambar ini di buku gue?!!" teriak seorang gadis galak kuncir kuda sambil menggebrak meja Ethan.

Siapa lagi kalau bukan Aqila?

Hanya dia satu-satunya gadis di dunia ini yang berani menampar wajah tampan Ethan dengan buku sampul jelek!

Ethan sedang makan saat ini, sesuai dugaan, Aqila tiba-tiba datang dan melabraknya.

Dengan sikap yang elegan, Ethan meletakkan garpu beserta pisau makan ke atas piring porselen putih, lalu mendongak menatap gadis berpenampilan acak-acakan seperti kuntilanak di depannya.

"Apa?" tanya Ethan acuh.

Aqila menampar gambar middle finger di atas meja, lalu membentak lagi dengan galak. "Ini lo yang bikin, 'kan?"

Ethan mengangkat sebelah alis, memiringkan posisi wajah dengan dingin, dan berkata, "Kalau iya, kenapa?"

Aqila hampir menusuk mata setan satu ini dengan seribu pisau jika tidak ingat dia ada di mana sekarang!

Gadis cantik barbar itu menggertakkan giginya dan berdesis. "Lo tahu? Gara-gara lo gue dimarahin sama Bu Dewi trus dihukum bersihin kolam renang sama gudang selama tiga minggu! Lo harus tanggung jawab!"

Ethan mengangkat sebelah alis, auranya sangat dingin dan sulit didekati, tapi wajahnya sangat tampan.

Dia sama sekali tidak takut dengan wajah sangar Aqila.

Rael menyeruput teh lemon-nya lalu mengangkat maha karya Ethan yang dilempar Aqila.

"F*ck you?! Uwaahh Daebakk!!" teriak Rael bersemangat sambil membaca tulisan di sana.

Sakti ikut melirik. "Gilak! Cakep banget gambar lo, Than. Udah lama gue nggak lihat lo ngegambar. Kesambet jin apaan lo? Jin tomang?" tanyanya heboh dengan cumi goreng di sumpit-nya.

Ethan tidak menjawab, mata elang-nya tetap fokus menatap Aqila. "Lo udah tahu gue sekarang? Gue nggak mau jadi budak lo!" gertaknya.

Aqila terperangah dengan aura intimidasi yang dikeluarkan pemuda itu, tapi beberapa saat kemudian mengangguk berulang kali sambil tertawa mengejek.

"Iya, gue baru tahu. Gue baru tahu ternyata lo pengecut!"

"Itu lebih baik dari pada ketua geng haram kayak lo," ucap Ethan dingin dengan tatapan penuh kebencian.

Aqila menggertakan gigi, dia adalah orang yang sangat pantang di provokasi. Jadi tanpa berpikir, Aqila menyambar segelas air dan menyiram ke wajah Ethan!

Tapi, belum sempat Aqila bereaksi, tangannya tiba-tiba dicengkram oleh seseorang.

Tangan yang mencengkram lengannya sangat putih dan halus, kuku-kukunya di cat dengan warna pink, sekali lihat bisa disimpulkan bahwa orang itu sangat mencintai tubuhnya melebihi apapun.

Ketika Aqila mendongak, iris cokelat terangnya langsung memantulkan wajah seorang gadis cantik. Bulu mata gadis itu sangat tebal dan lentik, rambut cokelat-nya tergerai melewati bahu dengan berliku, sangat halus dan berkilau seperti model iklan shampo, hidungnya mancung, bibirnya cerah penuh seperti leci, dan tepat dibawah bibir manis itu, terdapat tahi lalat kecil berwarna hitam.

Itu adalah Bunga Asteria.

Gadis tercantik di SMA Galaxy.

Sekaligus, kekasih Evan Ketua Osis SMA Galaxy.

Saat dia muncul, para lelaki yang ada di sana langsung mengalihkan atensi ke meja mereka, bahkan ada yang mengeluarkan ponsel dan memotret gadis itu secara terang-terangan.

Bahkan Rael dan Sakti ikut teriak-teriak.

"Bidadari woyy!! Ada bidadari!!"

"Kyaaaa Bungaku, cintaku, belahan jiwaku, meski gue masih menjabat sebagai beban keluarga di rumah,  maukah engkau menjadi bidadari ku?" sorak Sakti alay.

Rael menggeplak kepalanya, "Dia punya si Epan woyy!! Kalau mau nikung lo harus nganggur jadi beban keluarga trus oplas ke koriyah sana!"

"Busett gue udah cakep, ya! Lo mau lihat gue adu ketampanan sama Jungkook?!"

Rael bergidik jijik. "Palingan upil si Jongkok lebih cakep dari pada lu!"

Sakti marah dan mereka mulai bergulat di lantai.

Tapi Ethan, Bunga, dan Aqila sama sekali tidak terpengaruh. Mereka tetap fokus dengan apa yang terjadi di depan mereka.

Di sana, Bunga sangat cantik sampai membuat para gadis di sana merasa minder.

Tapi Aqila tidak, dia menatap wajah yang mirip seperti boneka barbie itu selama beberapa saat, lalu menggertakkan gigi. "Lepass!!"

Bunga membuka mulutnya, berbicara kata demi kata, "Pergi dari sini! Kenapa kalangan bawah kayak lo bisa ada di sini? Lo nggak tahu tempat ini apa?" ucapnya dengan nada sedikit membentak.

Tapi nyaris tidak membentak karena suaranya sangat halus, berbeda dengan suara Aqila yang keras seperti lakik!

"Oh? Apa? Lo buta? Ya ini kantin lah, mata lo kecolok ban kereta miper ya sampe-sampe masih nanya ini tempat apa!?" Aqila ngaco.

Bunga sepertinya terganggu dengan kekasaran Aqila, saat dia akan berbicara lagi, Eden tiba-tiba datang dengan napas ngos-ngosan.

Sepertinya dia berlari sepanjang jalan mengejar Aqila.

"Aqila..."

Bunga menatapnya, sedikit heran melihat gadis cantik memakai celana, tapi saat dia mengeluarkan suara, Bunga agak sedikit tersentak.

"Ooh, pasti lo Eden cowoknya si anjing gila ini, 'kan? " tanyanya dengan sarkas.

Eden terdiam.

Sementara Bunga meneliti penampilannya dari atas sampai bawah, lalu tersenyum mengejek, "kalian benar-benar pasangan serasi, yang satu kek banci, yang satu kayak preman, ummh... benar-benar cocok," gumamnya ringan, tapi gelagatnya tetap elegan.

Aqila menggertakkan gigi mendengar itu, tanpa berbicara apa-apa lagi, Aqila memelintir tangan Bunga dengan kuat dan siap membuatnya berlutut di lantai ketika tiba-tiba saja sebuah tangan mencengkram lengannya dengan tenaga penuh, membuat Aqila mau tak mau menyipitkan mata dan melepaskan tangan lembut gadis itu.

Ethan mencengkram tangan Aqila dengan satu tangan, sementara tangan lain menyeret bunga ke belakang tubuhnya, melindungi gadis cantik itu dengan protectif, lalu menatap Aqila dengan tajam.

"Lo berurusan sama gue, bukan dia," ucap Ethan dingin.

Aqila mendongak menatap pemuda tampan tiada tara di depannya dengan penuh amarah.

Rasanya, Aqila ingin membanting meja aluminum mahal ini ke wajah si Sethan biar ketampanannya hilang!

Mereka terus bertukar tatapan tajam, percikan api listrik keluar dari mata mereka dan beradu seolah-olah bisa menggemparkan dunia.

Melihat perang keempat akan pecah, Eden buru-buru menyambar tangan Aqila, lalu menarik-narik berulangkali agar gadis itu mau melihatnya.

Eden berbisik. "Qil, kalau lo ngamuk di sini, lo pasti bakal dikeluarin dari sekolah," bisiknya ke telinga Qila.

Qila berkata sambil menggertakkan gigi. "Dia bilang lo banci barusan, lo pikir gue bakal diam aja?"

"Lo juga bilang gue 'banci' barusan... udah... Gue nggak apa-apa. Gue capek kena masalah terus. Lupain masalah ini, oke?"

Aqila mengerutkan kening, dipaksa mundur di tengah perang sama sekali bukan gayanya.

Tapi Eden menatapnya dengan lelah, membuat Aqila perlahan-lahan luluh dan terpaksa mengangguk enggan.

Setelah itu, Aqila mengangkat dagunya dengan angkuh, memasang tampang galak sepergi macan tutul, lalu berkata pada Ethan, "Gue lepasin lo kali ini! Dan ingat! Setelah pulang sekolah nanti, lo harus bantu gue jalanin hukuman!" bentaknya.

Ethan sama sekali tidak takut dengan macan tutul betina itu, malah menatap Aqila semakin tajam.

Melihat tatapan itu, Aqila kembali terprovokasi. Eden tidak tahan lagi dan akhirnya menyeret Aqila sekuat tenaga keluar dari sana.

Setelah Aqila pergi, suasana kembali damai.

Ethan berbalik menatap Bunga yang berlindung sambil meringkuk di punggungnya, lalu mendorong gadis itu dengan acuh.

Bunga mendongak, menatap Ethan dengan wajah merah merona, bulu matanya yang cantik berkedip indah seperti kipas.

"L-lo nggak apa-apa?"

Ethan menjawab dingin. "Bakal lebih nggak apa-apa kalau nggak ada lo," ucapnya acuh.

Bunga terdiam, wajahnya tertekuk, tampak sangat kecewa, "G-gue nggak terima aja lo dibentak dia di sini, g-gue nggak terima..."

Seolah-olah sudah menahannya sejak lama, Ethan tidak tahan lagi mencium aroma parfum Bunga dari jarak dekat, dan akhirnya bersin tak henti-henti.

Bunga agak kaget, dengan sadar diri gadis itu mundur ke belakang.

Dia tahu hidung Ethan terlalu sensitif dengan aroma pekat.

Setelah menatap bunga sebentar, Ethan melihat Rael dan Sakti sudah kembali dari acara gelud mereka. Entah kenapa dia merasa semakin kesal. Jadi, tanpa memandang Bunga, Ethan pergi dari sana tanpa mengucapkan apa-apa.

Meninggalkam bidadari cantik itu sendirian di sana.

*****

Sementara di kantin lantai bawah...

Eden akhirnya berhasil menyeret gadis bandel itu ke lantai satu menggunakan lift.

Meski Aqila perempuan, tenaganya sangat kuat seperti dugong! Membuat Eden sedikit kesusahan menyeretnya agar tidak kembali ke lantai atas menghancurkan kepala Ethan.

Eden mendudukkan Aqila ke atas kursi lalu memesan teh es untuk gadis sinting itu yang sedang emosi, setelah meminum teh, Aqila berangsur-angsur tenang.

"Tuh mak lampir dari sekte kuburan mana sih? Pacar si Sethan? Enek gue liat-nya!" ketus Qila.

Eden menarik kursi dan duduk di depan Aqila. "Itu bunga anak kelas sebelas, pacarnya Evan,"

Mendengar itu, Aqila langsung tidak terima, "Kok si Evan mau sama modelan mak lampir kayak dia? Si Evan buta apa gimana?"

Eden menghela napas. "Namanya juga cinta, Qil"

Aqila mencibir, "Cinta boleh, tolol jangan,"

Eden terdiam, tetapi dalam hati gemas ingin meremas mulut pedas gadis ini, lalu menguyel-nguyelnya sampai puas, trus lempar jadi makanan dugong.

Saat akan berbicara, Aqila melihat Ethan, Rael, Sakti, dan Bunga berjalan keluar sepanjang koridor kantin. Mereka pasti sudah selesai makan dan akan kembali menuju kelas.

Aqila mendengkus menyaksikan murid populer itu dari kejauhan, lalu bergumam dengan kejam, "Kalau lo nggak hentiin gue tadi, pasti udah gue sunat tuh Sethan!" emosinya.

Eden mengernyit. "Apa itu sunat?"

Aqila terkejut, menatap Eden dengan bingung dan ngeri, lalu terbatuk-batuk sambil berbisik, "Lo nggak tahu apa itu sunat?"

"Kosa kata indo gue nggak banyak, emang apa?" tanya Eden.

Aqila nyengir, dengan bersemangat si sinting itu mengambil buah pisang dari tangan murid meja sebelah, lalu mengambil garpu, dan kembali ke depan Eden.

Melihat itu, Eden memiliki firasat buruk, tapi tetap memperhatikan dengan serius.

"Mungkin karena lo bukan orang negara sini jadi nggak tahu apa itu sunat, oke gue bakal jelasin," ucap Aqila bersemangat. Senyumnya sangat lebar dan mood-nya semakin membaik.

Seketika si sinting itu lupa dengan perselisihannya dengan si Sethan tadi.

Sebelum Eden berkata apa-apa, Aqila dengan penuh semangat mengangkat pisang berwarna kuning itu ke depan Eden, lalu menggerakkannya ke kiri ke kanan sambil berkata, "Sunat itu, adalah suatu keharusan bagi cowok buat kebersihan tubuh,"

Melihat gelagatnya, Eden sepertinya tahu apa maksudnya, seketika Eden menyesal sudah bertanya pada Aqila.

Benar saja, Aqila tersenyum kejam, lalu meletakkan pisang ke atas meja, "Alias, anggap aja pisang ini 'anu' lo, trus garpu ini gergaji...."

"Dan... Happp!!!"

CTRAAANGG!!

Aqila menusuk pisang itu menggunakan garpu dengan kejam, lalu menaik turunkan alis dua kali sambil tersenyum, "Paham, 'kan?"

Eden tiba-tiba meneguk ludah.

Dia tadi bertanya tentang sunat, 'kan?
Kenapa itu terlihat seperti dikebiri?

Melihat ekspresi Eden, Aqila tertawa terbahak-bahak sampai hampir terjungkal dari kursi.

Eden sangat kesal, tapi melihat Aqila tertawa dan tidak marah lagi, entah kenapa hatinya terasa senang.

Aqila menarik garpu dari pisang, mengupas kulitnya, lalu memakannya.

"By the way, lo belum kasih tahu ke gue siapa yang bikin lo babak belur semalam. Buruan bilang, biar gue sunat mereka satu-satu," ucap Qila sambil mengunyah pisang.

Mendengar itu, Eden membuang muka.

Aqila menatap Eden lagi, "Diapain lo semalam?"

Eden berdecak, kenapa pertanyaan gadis ini sangat ambigu?

"Gue tadi malam cuma pergi ke supermarket, trus nggak sengaja ketemu preman di jalan, udah itu aja," ketusnya.

Aqila mengernyit. "Berapa orang?"

"Tiga"

Tiga? Jika tiga orang bersama-sama mengeroyoknya, seharusnya luka Eden lebih parah dari ini. Setidaknya salau satu kaki atau tangannya patah.

Tapi di sini cedera Eden tidak parah sama sekali, fisik Eden juga tidak memungkinkan untuk lolos dari serangan mereka, apakah dia di bantu seseorang?

"Lo berhasil lolos dari mereka?"

Eden menggeleng.

"Ada yang bantuin lo?"

Eden mengangguk.

Aqila mengerjap, merasa sedikit tertarik, "Siapa?'

Kali ini Eden tidak menjawab atau menggeleng. Pemuda berwajah cantik itu menghela napas berat selama beberapa saat lalu menjawab di sela-sela gigi geraham-nya, "S-Stiker dugong lo,"

Aqila melongo.

Dia terpaku sejenak sampai mengeluarkan suara 'pffttt' lalu tertawa terbahak-bahak.

"Bwahahahahahaha!!"

Wajah Eden memerah.

"Hahahahaha apa gue bilang! Tuh jimat pasti bisa lindungi lo! Nggak percaya lo sama gue," Aqila ngakak guling-guling.

Eden hanya bisa pasrah ditertawai seperti ini.

Setelah puas tertawa, Aqila mengusap air di sudut matanya, lalu bertanya sambil terkekeh kecil. "Bukannya tuh stiker udah sobek trus di buang ke tong sampah, ya? Kok bisa ada di lo lagi?"

Wajah Eden semakin memerah, tapi tetap jujur. "Gue pungut lagi pas pulang sekolah,"

Mendengar itu, Aqila tertawa lagi. Membayangkan Eden yang kembali memungut stiker dugong dari tong sampah benar-benar terlihat sangat lucu!

Setelah lima menit berlalu, Aqila akhirnya berhenti tertawa.

Eden mengembungkan pipinya lucu. "Puas lo ketawa?" ketusnya.

Aqila melambaikan tangannya, "Nanti gue bikin lagi jimat dugong baru deh buat lo, yang itu udah sobek, 'kan?"

Eden mengangguk.

Tidak lama sesudah itu, ibu kantin bersorak memanggil nomor meja mereka. Eden segera bangkit dan mengambil pesanan dengan ekspresi tenang, lalu kembali lagi dengan nampan penuh makanan mengepul di tangannya.

Aqila menerima mangkuknya dengan gembira. "Seblak pedas? Uweeehh lo tahu aja ini kesukaan gue," hebohnya.

Eden tersenyum tipis.

Dia duduk di depan Qila dan mengaduk seblak pedasnya dengan santai. "Kali ini gue yang traktir, makasih udah kirim satu truk ayam goreng ke rumah gue," ucap Eden.

Aqila tersedak. "Emang udah nyampe?"

Eden mengangguk. "Tadi pagi-pagi pas gue bangun, gue kaget liat truk Ayam K*C nongol di depan rumah, pas gue tanya ke sopirnya ini dari siapa, katanya dari lo," jelas Eden.

Aqila mengerjap sejenak, lalu terkekeh, "Gue beneran nggak nyangka tuh emak-emak holkay beneran ngirim satu ton ayam ke rumah gue, gue bingung ngabisinnya gimana, jadi gue kirim ke rumah lo satu truk, dua truk ke basecamp mantan geng gue, beberapa truk lagi ke panti asuhan, satu truk buat gue makan, trus sisanya nyokap gue yang ngurus, hehe" oceh Qila sambil menghitung jari satu-satu.

Eden terperangah mendengar itu, tapi tetap tidak mengatakan apa-apa.

Saat ini, dia ingin bertanya tentang status Qila yang sebenarnya. Dia tahu Aqila adalah mantan ketua geng, tapi dia ingin tahu detail lebih lengkap dari mulut gadis ini.

Tapi, jika Eden benar-benar menanyakannya, bukankah itu terkesan terlalu akrab?

Dia bukan siapa-siapa Qila. Buat apa menanyakan itu?

Entah kenapa Eden merasa gugup sekarang.

Setelah beberapa saat, suasana kembali hening karena mereka fokus menyantap seblak.

"By the way"

Eden mengangkat kepala, "Hn?"

Aqila meneguk teh es-nya, lalu beralih menatap Eden. "Kok kantin di sini beda sama kantin tempat si setan tadi, ya?" tanyanya.

Memang benar.

Kantin tempat Ethan tadi sangat mewah, elegan, dan bersih. Dekorasinya juga sangat modern sesuai selera anak muda zaman sekarang. Sangat aesthetic!
Bahkan peralatan makannya terbuat dari bahan kelas atas.

Di sana Aqila melihat kebanyakan siswa-siswa yang makan di sana menggunakan table manner yang bagus.

Mirip seperti restoran bintang lima!

Sedangkan kantin yang ditempati Qila sekarang sangat berbeda!
Kantin ini masih bagus dan bersih, tapi sama sekali tidak sebanding dengan kantin sultan di lantai atas. Makanannya juga sangat lokal sekali, seperti ada bakso, seblak, cireng, lontong, miso, bakwan, dan lain sebagainya.

Benar-benar berbeda dengan meja makan Ethan yang isinya seafood segar dicampur berbagai menu sehat bergaya eropa.

Eden meneguk segelas air putih, jakunnya bergerak naik turun dengan sexy, tapi wajah dan bulu matanya sangat cantik.

"Ini sekolah isinya anak-anak sultan, wajar aja ada restoran mahal di sini," jawabnya santai.

Tapi Aqila sama sekali tidak santai. Dia terkejut.

"Hah?!"

Eden menjelaskan lagi, "Sekolah ini bertaraf internasional, ada banyak siswa luar negeri sekolah di sini, kebanyakan dari mereka punya bokap sultan, udah pasti lidah mereka nggak akan terbiasa sama makanan lokal di sini, makanya pemilik sekolah bikin restoran khusus buat mereka,"

Aqila cengo.

Sehebat itu kah?!

Memang benar di sekolah ini ada banyak bule tampan berkeliaran sampai mata Aqila kelilipan. Tapi tetap saja Aqila tidak bisa tidak terperangah mengetahui betapa hebatnya sekolah ini!

Melihat reaksinya, Eden tersenyum tipis. "Sekarang lo udah tahu seberapa besar kekuatan keluarga Abraham, 'kan? Ini belum semuanya, ini masih seperempat dari total aset kekayaan mereka. Lo masih berani lawan Ethan?" tanya Eden sedikit menantang.

Aqila terdiam, dia adalah manusia kelas menengah yang hidup pas-pasan. Jadi ketika mendengar kekayaan musuhnya, Aqila tetap tidak bisa berkata-kata.

Itu baru sekolah, belum lagi rumah sakit swasta milik ibunya. Ayahnya juga memiliki bisnis besar di bidang IT yang terkenal di ASIA, dan kini sudah merambat ke Eropa.

Apalagi Ethan dan Evan sangat berbakat, bisa dipastikan keluarga Abraham tetap damai sampai seribu tahun!

Aqila ingin menghujat seperti biasa, tapi dipikir-pikir, Ethan dan Evan sama sekali belum melakukan sesuatu yang kotor yang bisa merusak matanya.
Jadi, Aqila hanya terdiam tanpa ekspresi, lalu mendengkus dan lanjut makan seblak lagi.

Eden memperhatikan Aqila makan seblak dalam diam. Tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di dalam benaknya, lalu berkata tanpa berpikir,

"Tajir, tampan, mapan, pintar, orangtua kaya, berbakat, dia punya segalanya, pasti banyak yang suka sama mereka," ucap Eden sambil menyangga dagu di atas meja.

Aqila terperangah mendengar itu. "Astaghfirullah bestiee!! Mentang-mentang lo punya muka cantik kayak bidadari, lo nggak akan belok dan gunain kecantikan lo buat deketin tuh dua setan kembar, 'kan?" hebohnya.

Eden terkejut.

Apa-apaan!!

Dia berkata seperti itu hanya ingin memancing reaksi Aqila, hei!!!

Eden seketika kesal. "Siapa juga yang mau deketin dia?! Gue ini normal! Gue bilang gitu cuma... cuma salut aja sama dia yang lahir beruntung trus kaya raya!"

"Haha trus? Lo iri?"

"Siapa juga yang iri!" Eden mendengkus, "Gue nggak kekurangan, gue cuma bilang karena dia good-looking plus good-rekening, pasti banyak yang suka sama dia," acuhnya.

Aqila memutar bola mata dan berkata, "Itu fakta, tapi denger, ya. Cewek yang suka sama cowok modelan si Sethan itu pasti buta, tolol, bego, bodoh! Bisa-bisanya suka sama cowok modelan kek dia yang kaku, dingin, nggak ada manis-manisnya sama sekali. Dia menang di tampang doang, selebihnya nggak! Mulutnya juga tajem banget minta di sleding, bego banget kalau ada cewek yang suka sama dia," ocehnya.

Eden mengangkat alis. "Ada, pasti banyak. Setidaknya dompet dia tebal, 'kan? Bukannya cewek zaman sekarang sukanya sama cowok kaya?" pancingnya.

"Itu buat kaum gue yang matre, gue enggak," jawab Qila dengan santai menyeruput teh.

Eden merasa inilah kesempatannya untuk menanyakan seperti apa tipe Aqila.

Mendadak jantung Eden berdebar-debar dengan keras, tetapi tetap lanjut bertanya dengan santai.

"Oh? Cowok dingin lo nggak suka, cowok good-looking lo juga ogah, trus  yang perfect menurut lo itu gimana?"

Aqila adalah manusia tolol dan goblok, dia tidak akan bisa menangkap maksud lain dari pertanyaan Eden.

Jadi ia menjawab santai, "Siapa bilang gue nggak suka cowok good-looking? Gue suka oppa sama gege ganteng, maksud gue tuh asal jangan kayak si setan!"

"Ethan sekarang ada di peringkat pertama di majalah cowok idaman tahun ini, itu artinya dia perfect di mata kalangan cewek, emangnya di mata lo apa yang kurang?" tanya Eden.

Aqila meletakkan gelas kosong ke atas meja setelah meminum isinya hingga tandas.

"Banyak, kekurangan dia di mata gue ada banyak,"

"Apa?" tanya Eden sedikit tidak sabar.

Dia benar-benar penasaran dengan tipe Aqila seperti apa.

Aqila berpikir sejenak, "Dia kurang berotot, gue suka sama cowok yang punya otot sama ABS gede, minimal kayak hulk!"

Eden terkejut.

Sepertinya dia harus rajin pergi ke GYM mulai dari sekarang?

"Trus?"

"Apa?"

"Tipe lo, apa cuma harus punya body kayak hulk? Atau ada yang lain?" tanya Eden.

Aqila yang bego, goblok, tolol, ber-IQ jongkok itu masih tidak mengetahui niat tersembunyi Eden dan malah menjelaskan penuh semangat.

Seperti gadis-gadis normal pada umumnya, mata Aqila berbinar-binar menyebutkan satu-persatu tipe pria idaman yang dia suka.

Eden hanya menyimak.

"Pertama, cowok itu harus punya body kayak hulk!"

Oke, Eden akan rajin melatih otot perutnya mulai dari sekarang!

"Kedua, dia harus bisa bawa motor gede biar bisa balapan sama gue," ucapnya.

Oke, tidak masalah. Eden bisa bawa motor.

"Ketiga, harus mau diajak pergi tawuran!"

Eden terdiam. "...."

"Keempat, harus bisa makan sambal pedas,"

Eden menghela napas dalam hati, syukurkah dia bisa makan sambal pedas.

Aqila menghitung jarinya, "Kelima, harus tegas, pemberani, kuat, dan ilmu bela dirinya nggak boleh satu tingkat di bawah gue!"

Eden, "????"

Aqila semakin gila, "Ketek-nya harus kinclong kayak ketek ultramen,"

Eden diam-diam menunduk melihat ketiaknya. Ternyata mulus seperti pantat bayi! Oke, tak masalah...

"Dan yang terakhir, paaaaling penting dan suuuusaaah sekalii...." Aqila menggantungkan kalimatnya

Eden penasaran, tanpa sadar bertanya tak sabaran, "Apa?"

Aqila menatap Eden dengan serius seolah-olah menceritakan rahasia terbesar di dunia, membuat Eden semakin deg deg-an.

Hingga tiba-tiba saja.... ekspresi gadis sinting itu berubah ceria, mulutnya nyengir dan bersorak penuh semangat.

"Harus bisa bahasa dugong,"

Eden terkejut, seketika tidak bisa berkata apa-apa.

SINTING!

MANA ADA COWOK KAYAK GITU DI DUNIA INI?!

*****

T

B

C

*****

——====——
Author Note;

Aku sangat lapar hari ini jadi nggak bisa mikirin ide bikin teater kecil, hehe :v

Semoga kalian tetap suka sama chapter ini meski banyak typo atau ada kalimat rancu. Soalnya aku revisi-nya siang-siang pas lagi lapar-laparnya, hiks. Jadi nggak bisa konsentrasi penuh.

Maaf aku lama banget up, soalnya di bulan puasa ada banyak kesibukan dan kegiatan tambahan. Tapi aku akan usahakan terus up cerita ini sampai tamat ^.^

Terima kasih ^.^

Selamat berpuasa bagi yang menjalankan ^.^

Babaayyy ^.^

Luv-luv banyak-banyaak 💕 💕 💕

Bonus Foto Qilaaaa 🦑🐔

Kamis, 14 April 2022

Ig : Winter_Win13

Continue Reading

You'll Also Like

HTS?! By Ree

Teen Fiction

41K 2K 23
"Bocil." "Bocil? 17 tahun lo bilang bocil?" "Iyalah, lo masih 17 tahun. Sedangkan gue bentar lagi 19 tahun. Lo masih terlalu kecil...
1.8M 121K 56
Dari sekian banyaknya rasa sakit, kenapa dari keluarga yang paling mengesankan rasa sakitnya. *** #Highest Rank 3 in Brokenhome [26Sep2021] #Highest...
616K 32.7K 66
•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~•~• "Ayah minta tolong ke Shena, pertimbangin permintaan Ayah kemaren." Paham akan maksud arah pembicaraan Zet, Shena masih di...
1.1M 83.9K 40
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...