The Emperor's Obsession

By firza532

1.5M 125K 8.5K

Lelah melawan penyakit selama bertahun-tahun, Bella berdoa kepada Tuhan untuk segera mencabut nyawanya dan di... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27 (End)

Part 13

49.9K 4.3K 138
By firza532

Vote sebelum baca 🌟


‍Pertemuan mendadak antara Kaisar Leonel dan para bangsawan dilangsungkan di salah satu ruangan istana.

Para bangsawan tidak bisa tenang setelah mendengar kabar Kaisar Leonel menjadikan tawanan perang sebagai permaisuri.

Terlebih lagi, mereka mengetahui bahwa permaisuri pilihan Kaisar Leonel adalah seorang anak haram, bukan putri sah.

Para bangsawan tidak bisa menerima fakta tersebut. Berasumsi citra Kekaisaran Barat bisa tercoreng oleh asal usul permaisuri. Maka dari itu, mereka segera mendesak Kaisar Leonel menyetujui pertemuan.

Beruntungnya, Kaisar Leonel menerima ajuan pertemuan tanpa penolakan.

Pertemuan mendadak itu dilangsungkan saat matahari hampir terbenam. Memberikan kesempatan bagi para bangsawan untuk mengungkapkan penolakan mereka.

"Yang Mulia, tolong pertimbangkan kembali keputusan Yang Mulia tentang pemilihan permaisuri."

"Benar kata Marquess Endless, Yang Mulia. Anda tidak boleh memilih permaisuri secara asal karena hal ini bisa mengguncang Kekaisaran Barat. Posisi permaisuri bukanlah posisi yang bisa diduduki oleh sembarangan orang, Yang Mulia. Orang yang menduduki posisi permaisuri haruslah keturunan murni dan berasal dari keluarga berpengaruh. Jika Yang Mulia berkenan, saya bisa merekomendasikan beberapa calon permaisuri untuk Anda. Saya dapat memastikan calon yang saya pilih bisa menjaga harkat dan martabat Anda." Imbuh Duke Albern.

Kaisar Leonel tersenyum datar. "Sudah selesai bicaranya?" Tatapan dinginnya membuat para bangsawan bergidik ngeri. Merasa diancam secara halus. Terutama Marquess Endless dan Duke Albern. Keduanya mendadak merasakan firasat buruk.

Kaisar Leonel menatap para bawahannya satu persatu sebelum berbicara. "Ingatlah satu hal! Kalian tidak berhak mencampuri keputusanku tentang pernikahan," ujarnya penuh penekanan.

"Maaf, Yang Mulia, ta---"

"Kau sudah bosan hidup Duke Albern? Mungkinkah kau ingin bernasib sama seperti Kerajaan Harley?" tanya Kaisar Leonel penuh senyuman, namun mampu membuat lawan bicaranya gemetar ketakutan.

"Maafkan kebodohan saya, Yang Mulia."

Kaisar Leonel mengetukkan jarinya di meja. "Mulai hari ini, kalian tidak boleh mengusik keputusanku. Kalian harus menerima Lucy sebagai permaisuri. Kalian harus memperlakukannya dengan baik dan hormat. Kalian tidak boleh menghinanya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Satu kali saja aku mendapatkan laporan kalian memperlakukan permaisuriku dengan buruk, maka jangan salahkan aku jika keluarga kalian terkena imbasnya."

Semua bangsawan di sana menelan saliva kasar mendengar ancaman mematikan Kaisar Leonel.

Mereka sangat tahu ucapan Kaisar Leonel bukanlah omong kosong belaka mengingat watak sang kaisar. Keras, kejam, berhati dingin, dan pendendam.

Pembalasan Kaisar Leonel bisa beribu-ribu kali lipat menyedihkan.

Siapapun targetnya, pasti tidak akan bisa menyelamatkan diri.

Contohnya saja keluarga besar Kaisar Leonel, tewas mengenaskan di tangan Kaisar Leonel.

Sungguh, mereka tidak ingin berakhir mengenaskan di tangan Kaisar Leonel.

Mereka masih ingin hidup. Menikmati kehidupan, bersenang-senang, dan berfoya-foya.

Jadi, lebih baik menutup mulut supaya tetap bisa menikmati kehidupan mewah dan tenang. Meskipun itu berarti mereka harus kehilangan kesempatan menjadikan putri berharga mereka sebagai permaisuri Kekaisaran Barat.

"Bolehkah saya memberikan sebuah saran, Yang Mulia?" tanya salah satu bangsawan bertubuh gempal. Count Armand.

"Ya."

"Saya menyarankan Yang Mulia mengambil beberapa selir dari putri bangsawan berpengaruh supaya bisa meminimalisir kegaduhan akibat asal usul Permaisuri."

Kaisar Leonel tertawa kencang. Merasa ucapan Count Armand sangat lucu. "Kegaduhan? Siapa yang berani membuat kegaduhan?!"

Count Armand meringis melihat tatapan membunuh Kaisar Leonel.

"Cukup sekali aku mendengar usulan bodohmu, Count. Aku tidak ingin mendengarnya lagi di masa depan."

Count Armand tertunduk takut. "Maafkan saya, Yang Mulia."

****

"Sialan!! Harusnya anakku lah yang menjadi permaisuri, bukan anak haram itu." Count Armand menendang dinding penuh emosi setelah keluar dari ruang pertemuan.

Enggan menerima kenyataan bahwa bukan putrinya yang menjadi permaisuri. Posisi tertinggi kedua di Kekaisaran Barat. Menduduki kursi permaisuri, sama saja dengan menguasai Kekaisaran Barat.

"Sebenarnya secantik apa perempuan itu sampai Yang Mulia tertarik?!" gumamnya penasaran.

Aroma wangi nan memabukkan memasuki indera penciumannya. Mengalihkan pikiran kacaunya dari keputusan Kaisar Leonel.

Count Armand tampak terpesona melihat sosok gadis cantik berambut merah berjalan melewatinya bersama seorang pelayan. Wajah imut dan tubuh mungil gadis itu kian membuatnya tertarik.

Hatinya mendadak tergerak untuk mendekati gadis tersebut. Perlahan melangkah, mendekati sosok gadis yang membuatnya tertarik. "Tunggu, nona!"

Lucy mengerutkan kening heran. Ya, dialah sosok gadis yang menarik perhatian Count Armand.

"Kau siapa, nona? Kenapa aku baru pertama kali melihatmu di istana ini? Mungkinkah kau salah satu tawanan perang?"

Violet mendadak maju. Berdiri di depan Lucy, menghalangi Count Armand yang menatap Lucy mesum. "Jaga tatapanmu, tuan! Tidak seharusnya kau menatap nonaku dengan tatapan menjijikkan." Tegurnya.

Count Armand menatap Violet sinis. "Minggir!" Mendorong Violet sekuat tenaga hingga tersungkur ke lantai.

Count Armand menatap Lucy sambil tersenyum manis. Seolah tak terjadi apapun sebelumnya. "Jangan takut, nona. Aku bukan pria jahat. Aku hanya ingin berkenalan denganmu."

Lucy refleks mundur kala Count Armand hendak menyentuh dagunya sedangkan Count Armand menarik kembali tangannya.

"Aku Count Armand. Salah satu bangsawan terkaya di Kekaisaran ini. Umurku baru 40 tahun. Jika kau menjadi selirku, kau bisa hidup mewah sampai akhir hayatmu."

Lucy mendelik jijik. Mengabaikan ucapan Count Armand dan membantu Violet berdiri. "Ayo kita pergi." Bisiknya selagi count membangga-banggakan dirinya.

"Baik, nona."

Lucy dan Violet hendak meninggalkan Count Armand, tapi sialnya Count Armand menarik rambut panjang Lucy. "Kau ingin pergi ke mana? Aku belum selesai berbicara."

Violet segera berusaha melepaskan cengkraman Count Armand dari rambut Lucy. "Lepaskan nonaku!"

Lucy juga tak tinggal diam. Dia menusuk mata Count Armand dengan kuku panjangnya. Berhasil membuat Count Armand melepaskan cekalannya sambil berteriak kesakitan.

Count Armand semakin berteriak kesakitan kala tubuhnya ditarik dari belakang dan dihempaskan ke dinding. "Orang gila mana yang berani melawanku?!" Bentaknya marah.

Namun, kemarahannya menghilang seketika melihat sosok agung yang berdiri di hadapannya. "Ah, Yang Mulia," cicitnya ketakutan.

Ia semakin ketakutan kala pedang Kaisar Leonel menempel di lehernya. "Apa salah saya, Yang Mulia?"

Kaisar Leonel tertawa tak percaya. "Dasar bodoh. Kau menganggu permaisuriku."

Count Armand melotot kaget. "Apa?! Permaisuri?! Maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak tahu kalau perempuan itu calon istri Anda."

"Maaf saja tidak cukup!" Kaisar Leonel menggertakkan gigi kesal, lalu menebas leher Count Armand tanpa ampun.

Lucy terduduk lemah melihat pemandangan tersebut. Terkejut melihat kematian mengerikan di depan matanya. "Astaga! Kapan hidupku bisa kembali normal?!" Jerit batinnya frustasi.

Baru empat hari di istana Kekaisaran Barat, tapi Lucy sudah mengalami berbagai macam pengalaman mengerikan.

Haruskah Lucy melarikan diri dari Kekaisaran Barat agar hidupnya kembali normal?

Tenang dan damai. Tanpa melihat pemandangan mengerikan. Tanpa perlu merasa takut dan was-was setiap harinya.

"Kau baik-baik saja, sayang?" Kaisar Leonel menangkup wajah Lucy.

"Apakah dia menyakitimu?"

Lucy menggeleng pelan.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya gagal melindungi tuan putri," ujar Violet merasa bersalah.

"Tidak, Violet. Jangan meminta maaf karena kau tidak bersalah." Sela Lucy.

Kaisar Leonel menghela napas pelan seraya menggendong tubuh mungil Lucy. "Ini semua salahku. Harusnya aku tidak membiarkanmu keluar dari kamar."

Mata Lucy membola kaget. 'Jangan bilang pria sinting ini akan mengurungku di dalam kamar?!'

"Mulai hari ini ... Sebelum aku memperkenalkanmu secara resmi ke semua orang sebagai permaisuriku, kau tidak boleh keluar dari kamar."

Keputusan Kaisar Leonel membuat Lucy berteriak kesal. "Tidak mau!"

Berakhir mendapatkan tatapan tajam dan menciutkan nyalinya.

"Aku bosan di dalam kamar terus." Lucy bergumam pelan.

Kaisar Leonel mengangguk mengerti. "Baiklah. Kau boleh keluar dari kamar asalkan dikawal kesatria. Aku tidak ingin kejadian tadi terjadi lagi kepadamu."

Lucy mengangguk patuh, membuat Kaisar Leonel tersenyum puas. "Gadis pintar." Pujinya seraya memberikan kecupan singkat di kening Lucy. Membuat Lucy mendecih kesal di dalam hati lantaran terpaksa menuruti keinginan Kaisar Leonel demi keberlangsungan hidupnya.

Sungguh menyebalkan!!

Sebenarnya, kapan dirinya bisa terbebas dari Kaisar Leonel?!

Kapan Kaisar Leonel akan merasa bosan kepadanya?!

Suka cerita ini?

Jangan lupa direkomendasikan ke orang lain / di grup literasi / di app lain biar makin banyak yang tahu cerita ini 💘

Asalkan JANGAN DICOPAS AJA. Nulis itu susah uy. Membutuhkan banyak waktu, tenaga, kuota, dan mood yg baik.

25 Desember 2023


firza532

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 445K 61
LAPAK INI BUKAN TEMPAT UNTUK KALIAN NYINYIR! BILA TIDAK SESUAI SELERA KALIAN, BAIK UNTUK PEMERANNYA ATAUPUN ALURNYA, TIDAK USAH DILANJUTIN BACANYA DI...
1.5M 193K 45
Julia gadis 12 tahun yang meninggal akibat menghirup kebocoran gas, tiba-tiba terbangun di tubuh balita kecil! Bagaimana ini? Balita itu bahkan belum...
8.4K 881 31
^Blurb^ [16+] Halenta. Adalah seorang cowok dingin yang sangat manis. Akan bersatu dengan air yang mengalir penuh rahasia kehangatan adalah. Celiness...
2.7M 154K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...