Sunyi.
menggambarkan suasana hatiku yang sunyi ; (dibaca : tenang)
Tak ada kehebohan, tak ada rasa cemburu, tak ada rasa marah.
Hatinya tentram. Hanya saja hatinya mengatakan
'aku kangen mereka, kangen berada di dalam lingkungan bersama mereka'
3 tahun kemudian
KEYLA POV ON
Hari demi hari kulewati di Korea bersama teman baru.
Selama di sana aku tidak menyukai siapapun. Mungkin aku hanya menyukai Angga ataukah sudahlah lupakan.
"Kekeyy udah siap belum?" Mamaku berteriak dari luar rumah
"Iyaa, mah"
Jika menurut kalian aku akan pergi ke tempat bias/? selamat kalian salah.
Ya, jawaban yang tepat yaitu aku dan mamaku akan pulang ke Indonesia. Sementara papaku harus pergi ke Inggris karna sibuk mengelola perusahaan miliknya.
3 tahun aku tinggal di Korea, bisa dibilang aku tidak memiliki teman, bukan, aku punya teman tapi aku hanya tidak ingin begitu dekat dengan mereka karna aku yakin suatu saat aku akan pulang kembali ke Indonesia, dan aku tau pasti akan ada sebuah perpisahan sementara, dan aku malas merasakan kehilangan.
'Seperti aku kehilangan mereka
Mereka, sahabat sahabatku.'
Sinar matahari ini menyilaukan mataku. Ngomongin mata aku jadi kangen seseorang, iyaa dia Angga Putra Aquen.
Di jalan, aku sama sekali tidak memikirkan 'apakah aku akan bertemu mereka kembali?' karna aku takut jika aku berhasil bertemu mereka kembali, aku takut, aku akan pergi ke Korea lagi atau bahkan Inggris, aku tak ingin merasakan kehilangan mereka untuk yang kedua kalinya.
Jika aku punya mesin waktu, aku lebih memilih untuk tidak kenal dengan siapapun.
Di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan.
Tak sadar, ternyata aku sudah menaiki pesawat.
Aku melamun selama perjalanan tadi.
"Kamu kenapa sayang? ada yang sakit?" Mamaku memegang pipiku dengan halus
"Engga mah, mungkin Keyla cuman banyak pikiran"
"Mikirin apa nih? pacar ya? kenapa, pacar kamu ketinggalan di Korea?" Mamaku sedikit tertawa mengucapkan pertanyaan yang sedikit gila tersebut,
Karna mamaku tau, di Korea aku saja sama teman teman di sana tidak begitu dekat, apa lagi punya pacar? gamungkin.
"Punya mah" aku menghela nafas berat "Sekali saja aku ketemu dengan dia lagi" aku mulai menundukan kepalaku.
Mamaku yang asalnya tertawa kecil kini langsung diam mendengar perkataanku.
"KAMU PUNYA PACAR DI KOREA?!" Suara mamaku, memenuhi seluruh isi pesawat/?
"Oh, mamah ga percaya?" aku mengalihkan pandangan tertundukku menuju buku.
"SIAPA?!" suara mamaku lagi lagi memenuhi isi pesawat tersebut.
"D.O mah, do kyungsoo. "
"Aish itu kan member exo?"
"Ya emang. pacar khayalan kan maksud aku juga"
Mama menghiraukan pembicaraanku. Mama langsung terfokus pada tasnya yang berisi alat make up.
ANGGA POV ON
'Hp, di telfon gaaktif. sosmed ga aktif. Kamu kemana? '
itulah kata kata yang sering aku lontarkan selama 3 tahun.
Simple, aku merasa kehilangan.
Kalau saja aku tau bahwa aku ke. rumahmu waktu itu adalah pertemuan terakhir kita, aku akan memeluk erat tubuhmu sebagai ucapan selamat tinggal.
Kemanapun kamu pergi, aku berharap kamu selalu membawa buku yang telah kuberikan padamu waktu itu.
Perasaan bisa hilang seiring berjalannya waktu
Perasaan memang bisa hilang, tapi kenangan tidak.
Tapi,
Semakin ku ingat kenangan di saat aku bersama Keyla, perasaan itu bisa timbul kembali seiring berjalannya kenangan yang semakin aku ingat.
Aku menyukainya, gadis itu. Aku menyukainya, saat bertemu di ruang perustakaan.
Aku juga tau, siapa cinta pertama gadis itu. Aku juga tau, dia sulit untuk move on dari cinta pertamanya itu.
Dan aku tak yakin jika dia menyukaiku. Karna aku memang tidak handal membuat seseorang yang aku taksir menyukaiku juga.
Aku tak handal dalam bidang itu. Tapi aku mampu membuat orang terpesona saat melihat mataku.
Aku tak tau ada apa dengan mataku. Yang jelas mereka selalu membicarakan tentang mataku, selalu menatap mataku.
Meski aku kembar, aku berbeda dengan kembaranku. Kembaranku seperti bukan kembaranku, tapi pada kenyataannya dia adalah kembaranku.
Setiap hari, aku selalu melihat surat yang gadis itu berikan padaku. bisa dibilamg surat itu semacam surat perpisahan.
Perlu kalian tau. Aku selalu mengirimi gadis itu email. Tapi tak satupun balasan ku dapat darinya.
Hey, tentu kalian tau bukan gadis yang sedang kubicarakan? Keyla si stalker setengah jaim setengah cerewet.
Tidak, pertama kali aku mengenal gadis itu ku kira dia anak yang pendiam, murah senyum.
Tetapi, saat aku sudah mengenal dia.,dia anak yang blak blakan jika berbicara, cerewet layaknya emak emak, tukang gadget dan kutu buku? sebenarnya dia tidak begitu kutu buku, dia mulai mneyukai buku apalagi buku sejarah juga karna terpengaruh cinta pertamanya, Fikri.
Aku tau cinta pertamanya Fikri. Cara memandang Keyla terhadap Fikri beda begitu pula sebaliknya.
Ssstt,
aku bisa mengetahui suatu hal hanya dengan menatap cara memandang.
Kenapa aku merasa yakin Keyla tidak menyukaiku? karna terukir di matanya. Meski terkadang aku melihat cara menatapnya kepadaku seperti orang yang menyukaiku, tapi aku tak segeer itu.
Dari pada harus kegeeran lebih baik begini saja.
ANGGI POV ON
Aku menyisir rambutku yang sedikit kusut. berharap rambutku akan sama sama lurus dengan kembaranku.
Tapi tetap saja, rambutku sedikit bergelombang, tidak lurus seperti kembaranku.
Aku melirik ke kaca jendela, sebuah surat terpampang di sana. Surat perpisahan dari Keyla? biaa jadi.
Di samping surat, terselip sebuah foto. Foto seseorang yang kusukai. Dia, Fikri.
Apa kalian menyangka aku menyukai Fikri? Laki laki yang berhati dingin.
Aku-menyukainya-tanpa-alasan-yang-jelas.
Aku, pernah greet dia di line. berharap di balas dengan tambahan topik. Tapi, apa daya kenyataan tidak memihak pada harapanku. Line ku hanya di balas 'hah?' Karna bingung mau jawab apa. line itu aku read saja.
Sampai detik ini, aku menyukai laki laki itu. Laki laki yang telah membuatku penasaran.
Kalian tau? jelas tidak.
Waktu Fikri sakit. aku khawatir. Ingin rasanya aku menjenguknya, tapi dia tak mengenali aku. kami tak saling kenal, sekali lagi 'tak saling kenal'
Aku hanya menjadi pengagum rahasia. Kalian pikir hanya Keyla saja yang suka nge stalk? tidak. aku juga hobi nge stalk.
Terpikir sejenak,
Keyla, gadis itu, ia pergi kemana?
Jika benar isi di dalam surat itu. Ia tega sekali padaku dan yang lainya. Tapi jika di pikir pikir lagi, tak mungkin. Keyla bukan orang yang seperti itu.
Aku sahabatnya, sekaligus teman sebangkunya, aku tau detail sifat dia. aku tau sikap dingin dia awal kami berjumpa, aku mengingatnya, setiap detail.
Keyla tak suka jika ia harus beradaptasi kembali. memiliki teman banyak sih oke oke saja, tapi dia tak suka beradaptasinya.
Berbeda denganku, aku lebih menyukai beradaptasi dengan orang banyak.
===========
a.n.
Latepost banget ya?:( gaje banget ya?:( maafinn maaff.
Gue gabakal banyak bacotz lagi, btw pov yang kayak gitu kan? maaf deh kalo salah.
Bantu Vommnetsnya yaa kawan✌