Be a Good Mother [Terbit]

By annisanhl_

5M 742K 73.4K

Riona Amara tak pernah menyangka jika ia akan meninggal karena dibunuh oleh keempat putranya sendiri dan mati... More

Prolog
1. Mama Boleh Ikut Makan?
2. Mama Jangan Pergi
3. Mama, Cepat Sembuh
4. Date With Me, Queen?
5. Pengakuan dan Kencan
6. Basket dan Morfeo
7. Mama, Jangan Berubah
8. Maafin Mama, Nak
9. Maaf, Sayang
10. Oh My Eyes!
11. Nanti Aku Cemburu
12. Hunting Jajan
13. Mama Bangga
14. Neraka Jalur VIP
15. Mama Sayang Kalian
16. Cerita Singkat
17. Bocah Prik
18. Feo Cuma Cemburu
19. Vian Sayang Kalian
20. Aku Ikhlas, Mas
21. Kok Bau Pandan
22. Keluarga
24. Papa Brengsek
25. Mama Bangun!
26. Sang Moirai
27. I'm Pregnant
28. Apa Kalian Tega?
29. Cepat Lahir, ya!
30. Jangan Main-main
31. Lo Jahat, Kak
32. Papa Ceroboh!
33. Mama Terbaik di Dunia
34. Cap Cay Seafood
35. Janji, Satu Kali
36. Selamat, Morfeo
37. Undangan
38. Dendam Adalah Racun
39. Wanita Itu
40. I Love You
41. Digulai Atau Disate
42. Sumpah Wylan
43. Mimpi Buruk
44. Hanya Mimpi Buruk
45. Are You Happy?
46. Siap, Bu Bos!
47. Maureen
48. Seperti Mama
49. Selamat Datang
50. Papa Gak Kreatif!
51. Kalah Lucu
52. Mampus Gue!
53. Habis Ini Aku, Ya
54. Oppa-oppa Ganteng
Epilog
Spesial Part
Be a Good Version
Info Penting
• Vlog Azriel •
• Casvian Vlog •
OPEN PRE-ORDER

23. Ibunda Wylan

81.5K 13.2K 1.2K
By annisanhl_

Kelima orang dewasa itu kini duduk bersama di satu meja bundar pada salah satu tempat makan yang ada di area Disneyland. Riona membiarkan anak-anaknya untuk bermain sepuas mereka dan memberikan uang saku untuk berbelanja jika lapar.

Karena paksaan dari ibu Wylan, akhirnya Wylan dan Riona harus terseret dan ikut serta berbicara bersama mereka kini.

"Wyl, ibu rindu sekali dengan kamu," ucap Nyonya Mason, ibunda dari Wylan.

Namun, bukannya sambutan hangat atau kata rindu yang terbalaskan, Nyonya Mason malah mendapatkan tatapan sinis dari Wylan. Pria itu bahkan tak berminat untuk sekadar menatap wajah ibunya barang sebentar saja.

"Mas," tegur Riona seraya memegang lengan Wylan.

Di kehidupan pertama, Riona bisa mengingat dengan jelas bahwa hubungannya dengan ibu mertuanya sama sekali tak baik. Karena hubungannya itu pula, Wylan sampai rela meninggalkan rumah dan keluarganya demi bisa bersama Riona.

"Maaf, ya. Kalau kalian cuma mau berbicara omong kosong lebih baik saya dan istri saya pergi dari sini sekarang. Kami tidak memiliki banyak waktu, karena kedatangan kami ke sini bukan untuk bertemu kalian, tapi untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecil kami," ucap Wylan sinis.

"Mau sampai kapan kamu bermain kucing-kucingan seperti ini, Wyl?" ucap pria yang tadi bertabrakan dengan Riona.

Salah satu alis Wylan terangkat naik. "Kucing-kucingan bagaimana?"

"Berhenti untuk mengindari kami dan bersikap seolah kita tidak saling mengenal. Kamu masih bagian dari keluarga Mason, Wyl," ucap pria itu lagi.

"Saya tidak menghindari kalian. Saya hanya tidak ingin kalian menyakiti anak dan istri saya, mereka kebahagiaan dan harta saya yang paling berharga. Saya yakin, Anda dan ibu Anda sama sekali tidak bisa mengerti tentang hal itu," jawab Wylan tegas.

Di bawah meja, Wylan mengambil tangan Riona dan menggenggamnya cukup erat. Ia berusaha menahan amarah agar tak meledak.

Riona yang mengerti keadaan suaminya kini pun mengelus tangan Wylan di bawah meja, membuat Wylan sontak menoleh menatap wajah Riona yang tersenyum manis.

Wanita itu tersenyum sangat manis, seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja sekarang. Dan Wylan percaya hal itu, ia akan baik-baik saja selama Riona dan keempat anaknya ada bersamanya.

"Kalau kalian sekarang sedang berpikir bagaimana cara membawa saya kembali dan memisahkan saya dari keluarga saya sekarang, lebih baik kalian pergi. Karena kalian terlalu lemah untuk memisahkan hubungan kami yang kuat," ucap Wylan lagi.

Tegas, tetapi mampu menusuk tepat pada sasaran.

Melihat wajah ibu mertua dan kakak iparnya membuat ingatan Riona terlempar, jauh saat ia datang untuk pertama kalinya ke rumah keluarga Wylan.

----

"APA?! Kamu mau menikahi wanita ini?!" bentak Nyonya Mason seraya menunjuk Riona muda yang berdiri di belakang Wylan.

Kepala Riona yang tadinya bisa tegap dengan bangga dan anggun kini tertunduk dalam hitungan detik, ia tak mampu lagi mengangkatnya dan hanya bisa menatap lantai dan sepatunya.

"Aku dan Riona saling mencintai, Bu. Bahkan sekarang Riona sedang mengandung anak kami, cucu pertama Ibu," ucap Wylan muda yang masih tak mau menyerah untuk membujuk sang ibu.

Nyonya Mason membuang wajahnya ke arah lain, ia mendengus mendengar penuturan Wylan.

"Yakin kamu kalau itu anak kamu? Sama kamu saja dia bisa menyerahkan tubuhnya dengan mudah, apalagi sama pria lain?" ucap Nyonya Mason tajam.

Detik itu juga Riona merasa harga dirinya telah diinjak-injak, ia tak terima diperlakukan seperti sampah. Kepalanya terangkat otomatis menatap Nyonya Mason yang masih berdiri angkuh.

"Maaf, Bu. Walaupun saya orang miskin dan tidak sekaya Anda, tapi saya masih punya harga diri. Kalau memang Anda tidak bisa menerima saya dan anak yang saya kandung, tidak apa-apa. Honor saya sebagai model masih bisa menghidupi saya, walaupun tidak sebanyak uang Ibu, tetapi yang penting harga diri saya tidak diinjak-injak."

Mata Nyonya Mason melotot mendengar penuturan Riona yang menurutnya sangat kurang ajar.

"Kamu! Lihat itu, wanita model begitu mau kamu jadikan istri?! Kamu dipelet atau bagaimana?!" hardik Nyonya Mason. "Pokoknya sampai mati pun Ibu tidak akan setuju kamu menikah dengan wanita murahan ini!"

Nyonya Mason berjalan mendekati Riona. "Kamu butuh uang berapa sampai-sampai mendekati anak saya? Bilang! Saya akan berikan ke kamu sekarang juga, asal tinggalkan anak saya!"

Amarah Riona yang sudah terpancing pun membalas melotot pada Nyonya Mason, tak pernah ia merasa serendah ini sebelumnya.

Cintanya yang suci pada Wylan telah dinodai dengan ucapan Nyonya Mason. Ia sama sekali tak menyangka jika cintanya akan dihina dan diinjak-injak seperti ini.

"Saya sama sekali tak membutuhkan uang Anda, tetapi ingat ini. Suatu saat kesombongan Anda akan menghancurkan hidup Anda sendiri," ancam Riona dengan mata memerah.

Tanpa menunggu persetujuan dari Wylan, ia langsung berjalan keluar dari istana megah yang berisi manusia-manusia berhati setan itu.

----

Hingga detik ini pun, Riona masih bisa merasakan bagaimana sakit hatinya ia saat harga dirinya dihina. Apalagi saat identitas anaknya dipertanyakan.

Namun, di kehidupan kedua ini Riona menjadi sadar bahwa dendam yang terus berlanjut hanya akan saling menyakiti dan memberikan dosa. Apalagi ia juga memisahkan ibu dari putranya.

"Pulang, Wyl. Pulang ke rumah kita," ajak Nyonya Mason setengah memelas.

"Sudah saya bilang sebelumnya. Keluarga saya hanya istri dan anak-anak saya, jadi sebelum Anda meminta saya pulang lebih baik Anda memohon maaf dulu dari mereka," sahut Wylan dingin.

Tatapan Nyonya Mason beralih pada sosok Riona yang hanya menjadi penonton drama keluarga itu.

"Ri, Ibu minta maaf atas ucapan Ibu dulu sama kamu, atas semua perlakuan Ibu selama ini sama kamu," ucap Nyonya Mason. "Apa perlu Ibu sampai berlutut di kaki kamu agar bisa mendapatkan maaf dari kamu?"

Saat Nyonya Mason hendak beranjak dari tempatnya dan berlutut di hadapan Riona, sontak wanita itu juga segera menahan tubuh Nyonya Mason dengan wajah tak enak.

Sedendam apapun dirinya pada ibu Wylan, tetapi saja ia tak bisa membiarkan orang yang lebih tua bersujud di kakinya. Riona masih memiliki etika.

"Jangan seperti ini, Bu. Dendam saya pada Ibu dan anak ibu memang sangat besar, saya masih merasa sakit hati karena ucapan Ibu dulu. Saya tidak mempermasalahkan jika Ibu hanya menghina saya, tetapi saya benci ketika Ibu malah mempertanyakan identitas anak saya, cucu Ibu sendiri."

Riona menghela napas panjang. "Saya rasa Ibu juga bisa merasakan bagaimana jika Ibu berada di posisi saya. Bagaimana jika anak yang bahkan masih Ibu kandung diragukan identitasnya. Apa Ibu bisa menerima? Saya rasa Ibu mana pun di dunia ini tidak akan menerima."

Kepala Nyonya Mason tertunduk mendengar ucapan sekaligus sindiran halus dari menantunya yang berhasil menggores egonya.

"Ibu salah kalau merasa selama ini saya mengambil anak Ibu. Saya sama sekali tidak mengambil Wylan dari Ibu, tapi Ibu sendiri yang membuat anak Ibu pergi," tambah Riona.

Tanpa diucapkan secara langsung selama ini Riona tahu jika ibu Wylan sering menceritakan hal buruk tentangnya. Bahkan wanita itu menggunjing jika ia telah merayu Wylan dan mengambil Wylan dari ibunya.

"Jadi Vian selama ini anak di luar nikah?"

----

To be continued...

Jeng, jeng, jeng~

Sesuai permintaan kalian, konflik cerita ini bakal jadi yang paling ringan di antara cerita aku yang lain^^

YUK SPAM NEXT DI SINI BESTIE!!

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 304K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
623K 27.3K 42
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
396K 22.1K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
2.6M 39.4K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...