Love Me Again (REPOST)

By MyappleCherry

18K 3.4K 2.6K

FOLLOW DULU SEBELUM BACA Rate 16+ Bijak karena ada kekerasan, kata umpatan/kasar, bullying. Sedang di repost... More

Love Me Again : 00.00
LMA 01.00
LMA 02.00
LMA 03.00
LMA 04.00
LMA 05.00
LMA 06.00
LMA 07.00
LMA 08.00
LMA 09.00
LMA 10.00
LMA 11.00
LMA 12.00
LMA 13.00
LMA 14.00
LMA 15.00
LMA 16.00
LMA 17.00
LMA 18.00
LMA 19.00
LMA 20.00
LMA 21.00
LMA 22.00
LMA 23.00
LMA 24.00
LMA 00.30
LMA 01.30
LMA 02.30
LMA 04.30
LMA 05.30
LMA 06.30
LMA 07.30

LMA 03.30

310 80 20
By MyappleCherry

Jangan lupa kasih Vote dan komentarnya. Karena satu vote dan satu komen itu bikin semangat author buat lanjutin ceritanya, ditengah kesibukan dia, entah itu nulis cerita lain atau di kesibukan dunia nyata nya. 😁

***

Baik Sisi dan Avin sama-sama sedang berbunga dengan perasaannya. Terlebih Sisi, walau dia sedih karena sahabatnya, Belva, harus pergi dan pindah ke Bali. Tetapi ada kelegaan saat dia berbaikan dan tidak lagi saling salah paham. Sekarang Sisi menjadi lebih bersemangat, meski ayahnya sering berbuat kasar padanya, tapi dia masih memiliki orang-orang yang menyayanginya.

Hubungannya dengan Avin yang baru saja resmi jadian menjadi penyemangat luar biasa bagi Sisi. Meski dia tahu ayahnya tidak suka dengan hubungan itu.

Haikal

Si, lo baik-baik aja kan? Lo udah ketemu sama Belva?
22.00

Sisi sampai lupa, dia belum membalas pesan dari Haikal sejak tadi. Apakah dia harus memberitahu Haikal bahwa dia baru saja jadian dengan Avin?

Udah kok, gue udah ketemu sama Belva. Semua udah clear antara gue dan Belva dan persahabatan gue balik kayak semula.
22.00

Syukur kalau gitu. Jadi lo gak perlu sedih lagi. Oiya lo udah jadian sama anak baru itu? Selamat ya.
22.01

Sisi mengerutkan kening. Dia heran, dari mana Haikal tahu kalau dia dan Avin sudah jadian? Padahal dia sendiri belum memberitahu siapapun.

Lo tau dari mana?
22.01

Si anak baru yang bilang. biasa, dia pamer sama gue. Haha
22.01

Sisi terdiam, jadi Avin yang memberitahu Haikal?

Gue seneng lo bahagia, dan gue lega. Masalah pertemuan orang tua kita, lo nggak perlu pikirin. Barusan aja gue bilang sama bokap lo, kebetulan tadi bokap gue minta bokap lo untuk ke rumah.
22.01

Jadi, karena itu ayahnya pergi tadi? Karena panggilan orang tua Haikal?

Kal, maafin gue ya. Tapi gue serius waktu bilang kalau lo temen yang baik banget buat gue.
22.02

Ya ya ya. Walaupun gue ngarepnya bisa jadi yang spesial di hati lo. Bukan sebagai temen. Tapi, inget ya. Kalau si anak baru nyakitin lo. Gue yang akan larang lo deket sama dia sampai titik darah penghabisan!
22.03

Sisi terkekeh. Tapi, Haikal memang selalu baik padanya. Dia juga sudah dengar dari Avin, kalau yang memberitahu keadaan Sisi pada Avin adalah Haikal. Pantas saja tiba-tiba Avin muncul di rumahnya seperti pencuri.

Thanks ya, Kal. Gue yakin lo bakalan dapat cewek yang sayang sama lo dengan tulus.
22.04

Sayangnya gue nggak bisa suka sama cewek itu, Si. Gue berharap dia bahagia sama cowok yang lebih sayang sama dia.
22.04

Sisi terhenyak sebentar. Benar, memang Belva lah cewek yang dengan tulus menyayangi Haikal, tapi Haikal malah tidak memiliki perasaan spesial buat Belva.

***

"Pagi Non Sisi."

Sisi menyipitkan mata, menatap wajah yang tersenyum samar di hadapannya.

"Bi Jemi? Ini jam berapa Bi? Sisi kesiangan ya?"

"Enggak kok, Non. Ini baru jam enam. Masih ada waktu setengah jam."

"Huh. kirain Sisi telat, Bi."

Kemudian Sisi bangun, dia duduk di samping Bi Jemi, dia agak heran, kenapa sejak tadi Bi Jemi terus tersenyum. "Ada kabar gembira ya Bi?" tanya Sisi.

Bi Jemi masih tersenyum lalu memeluk Sisi. "Bibi lega karena Den Haikal membatalkan rencana perjodohan antara Non Sisi dan dia. Entah karena apa, tapi Bibi yang jadi saksi, keluarga Den Haikal sendiri yang membatalkan itu di depan ayah Non."

Sisi sudah tahu hal itu dari Haikal, itu memang mengejutkan, tapi juga sangat melegakan. "Iya, Bi. Sisi juga senang banget karena akhirnya Sisi nggak perlu korban perasaan lagi. Sisi capek menghadapi ayah, entah mau ayah apa."

Sisi terdiam beberapa detik sebelum dia menatap Bi Jemi lagi. "Apa Sisi anak haram ya Bi?"

"Ya Allah Non Sisi! Nggak boleh ngomong gitu, Non. Mana ada anak haram ..." geleng Bi Jemi lalu memeluk Sisi.

Namun terkadang Sisi merasa aneh dengan sikap ayahnya. Dari kecil ayahnya tidak pernah sekali pun memuji Sisi, memeluk Sisi dengan kasih sayang. Setiap kali Sisi mendekat, ayahnya menjauh.

Bi Jemi mengusap rambut Sisi. "Sekarang Non bisa cari kebahagiaan Non Sisi sendiri. kalau memang Avin bikin Non bahagia, jangan sampai Non kehilangan itu."

Sisi langsung ter senyum-senyum mendengar nama Avin di sebut. "Bentar Bi. Sisi mau memastikan sesuatu."

Sisi lalu melihat ponselnya. Benar saja, satu pesan dari Alvino masuk beberapa menit yang lalu.

Alvino

Pagi, udah bangun belom? Gue jemput ya.
05.59

Sisi langsung memeluk Bi Jemi lagi.

"Ternyata bukan mimpi, Bi!"

"Bukan mimpi? Maksudnya gimana Non?"

Sisi mengapit dua pipi bibinya dengan wajah berseri-seri. "Sisi udah jadian sama Avin Bi!"

"Astaga yang benar Non? kapan Non Sisi jadian sama Avin?" tanya Bi Jemi antara terkejut dan ikut bahagia dengan kabar yang baru saja Sisi sampaikan.

"Semalam, Bi. Jadi sewaktu perasaan Sisi kacau, Avin jemput Sisi, tau nggak Bi? Avin manjat pager lho."

"Hah manjat pager!"

Sisi terkekeh. "Iya beneran Bi. Avin manjat pager."

"Ya ampun berarti dia beneran suka sama Non Sisi." Bi Jemi ikut senang, apalagi melihat Sisi terlihat sangat bahagia. Sekarang yang di cemaskan Bi Jemi jika nanti Hermawan datang, apa yang akan dilakukannya pada Sisi? Semoga saja Hermawan tidak marah karena keluarga Haikal menolak untuk perjodohan Sisi dan Haikal.


Sisi sudah berdiri di depan rumahnya. Entah kenapa ayahnya tidak pulang, mungkin karena kecewa sebab perjodohan dia dengan Haikal harus batal. Mungkin saja setelah ayahnya pulang nanti, ayahnya akan memukulnya lagi. Sisi menghela napas berat, dia tertunduk sambil berpikir apakah ayahnya akan mengurungnya lagi? Kalau iya, apa yang harus dia lakukan.

Saat dia termenung, dia sampai tidak sadar kalau motor Avin sudah berhenti di depannya. Avin memerhatikan Sisi yang tertunduk, apa gadis itu sedang menangis? Pikirnya. Kemudian dia turun dari motor, menaruh helm lalu berjalan ke arah Sisi.

Sisi kaget, dia melihat sepasang sepatu yang ada di depan matanya.

Avin mengusap puncak kepala Sisi, gadis itu pun mendongak. "Pagi pacar."

Sisi bersemu, dia refleks tersenyum. "Ihhhh apa coba ulang?"

"Nggak ada siaran ulang, yok naik!" Ajak Avin.

Sisi mengerucutkan bibir, lalu Avin malah mengecup cepat pipi Sisi. "Ekhem. Itu balasan ciuman yang semalem."

Sisi memegangi pipinya, lalu dia makin memerah. "Avin ihhh gue kan jadi malu."

Avin tidak tertawa, karena dia menahannya. "Naik, sebelom gue tinggal."

"Emang tega ninggalin pacarnya yang imut ini?" Kata Sisi sambil memegang pipinya.

"Cium lagi boleh nggak sih?" Ujar Avin. Sisi makin merona tak jelas jadinya. "Nggak! Cium sekali bonus dua kali ciuman."

"Bener nih! Ya udah sini gue cium."

Sisi terkekeh geli. "Murahan banget gue kesannya. Bercanda woy!"

"Apaan sih, lo boleh cium gue tapi ya gue doang. Awas aja lo cium si Haikal."

"Gimana ceritanya jadi Haikal. Tapi dia baik, kan. Dia udah ngasih tahu lo kalau gue sedih. Coba kalau dia nggak ngasih tau lo, mungkin lo nggak tau kemarin gue sedih."

Avin menggeleng. "Gua enudah tau duluan kali. Ya, tapi boleh juga lah dia. Asalkan dia nggak deketin lo lagi."

Sisi hanya tertawa pelan sambil naik ke motor Avin, dia tidak berhenti tersenyum malu. "Yuk jalan bang! Jangan lupa harus ngebut biar nggak telat!"

"Bayarannya seratus ribu kan kayak dulu?"

Sisi tergelak. "Nggak kali ini bayarannya dua kali lipat."

"Nggak mau deh. Gue berubah pikiran. Bayarannya nggak usah uang."

"Terus apa?" ucap Sisi bingung.

"Satu ciuman di sini." Avin menunjuk di bibirnya.

"Ihhhh ogah! Nggak boleh ih belum cukup umur!" geleng Sisi sambil menutup mulutnya.

Avin  langsung mengenakan helmnya. "Polos banget si pacar."

"Lo ngomong apa, Vin?"

"Pacar gue polos amat."

"Polos?"

Avin tidak menjawab, dia langsung melajukan motornya cepat.

"Vinnnnn apa maksud lo dengan polos?" Sisi agak berteriak karena Avin melaju dengan kecepatan cukup tinggi.

"Gue sayang lo!!" ucap Avin, tapi suara Avin tidak terdengar oleh Sisi.

"Hah??"

Avin terkekeh lalu memberhentikan motornya.

"Vin kok berhenti?"

Avin lalu menoleh ke arah Sisi. "Gue tadi bilang gue sayang lo."

Sisi membeku, dia tidak dapat menyembunyikan senyumnya tapi dia malu mendengar itu. "Bu-bukan itu maksudnya kenapa lo bilang gue polos?"

"Nggak apa-apa, udah intinya gue sayang lo aja lah."

Avin menutup lagi helm-nya sementara Sisi tersipu sambil menyembunyikan wajahnya di punggung Avin.

"Pegangan dong sayang." Avin menarik pelan tangan Sisi lalu melingkarkan ke pinggangnya.

Jantung Sisi seperti akan meledak, karena bagi Sisi, Avin adalah cinta pertamanya. Orang bilang cinta pertama tidak akan bertahan lama. Tapi Sisi harap cintanya pada Avin bertahan selamanya.

***

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

912K 13K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 319K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
6.9M 291K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
14.1K 600 33
[COMPLETED] #AboutSeries3 (Spin-off ABOUT HIM |Latar sama dengan ABOUT HIM| ) Tentang mereka yang menyembunyikan perasaan dan meremehkan sebuah hubun...