Three Little Words

By armelitaptr_

251K 12.6K 426

Caca mencintai Marel, tapi Marel tidak tahu dan tidak akan pernah mengetahui hal itu. Sebab bagi Marel, Caca... More

- Prolog -
Bab 1 : Karisa alias Caca
Bab 2 : Dilan si Sepupu
Bab 3 : Kebun Stroberi dan Mas Marel
Bab 4 : Guyonan Luka
Bab 5 : Perjalanan Bus
Bab 6 : Ilon si Kucing Gembul
Bab 7 : Suddenly
Bab 8 : Ternyata Benar
Bab 9 : Kina Birthday Party
Bab 10 : Berita
Bab 11 : Harus Diapakan?
Bab 12 : Lamaran Anin Marel
Bab 13 : Nggak Dulu
Bab 15 : Tidur Lagi
Bab 16 : Zafran
Bab 17 : Perkemahan
Bab 18 : Balasan Caca
Bab 19 : Next Game
Bab 20 : Ada Apa?
Bab 21 : Langit Penuh Bintang
Bab 22 : Gak Sengaja
Bab 23 : Bulutangkis
Bab 24 : Jurit Malam
Bab 25 : Dinamika Rasa
Bab 26 : Keseleo
Bab 27 : Salah Paham
Bab 28 : Tebak Kata
Bab 29 : Hana dan El
Bab 30 : Titipan Caca
Bab 31 : Pulang ke Rumah
Bab 32 : Penyusup
Bab 33 : Kukis Caca
Bab 34 : Lari Pagi
Bab 35 : Dilan si Kompor
Bab 36 : Semestinya
Bab 37 : Aku Ada Dipihakmu
Bab 38 : Deja Vu
Bab 39 : Janji El
Bab 40 : Perbaiki Yang Lebur
Bab 41 : Tanggung Jawab Untuk Ketentraman Diri
Bab 42 : Cinta Yang Salah
Bab 43 : Mimpi Caca
Bab 44 : Menikah
Bab 45 : Malam Mencekam
Bab 46 : Pahlawan Caca
Bab 47 : Antara Zafran dan Tirta
Bab 48 : Melepaskan

Bab 14 : Persiapan

5.5K 286 2
By armelitaptr_


14. Persiapan

Caca memasukkan beberapa pakaian selama seminggu dan juga barang-barang yang diwajibkan untuk dibawa. Ini semacam Ospek berkedok kemah, pasalnya kemah tahun ini benar-benar bikin naik tensi. Sudah jadwalnya mendadak ditambah banyaknya barang bawaan untuk kegiatan disana, padahal Caca kira kalau panitianya dari orang luar kampus maka akan dimudahkan. Boro-boro mudah, ini malah dua kali lipat lebih nyusahin!

Disaat sibuk menyiapkan barang-barangnya, Anin tiba-tiba datang ke kamar Caca membawa sekantung makanan ringan. 

"Ca, Mbak beliin kamu ini. Siapa tahu kamu nggak sempet beli snack tadi."

Caca hanya melirik bungkusan minimarket itu dan berdehem sebagai jawaban. Dia masih sibuk melipat pakaiannya. 

"Mbak bantuin ya," Anin menawarkan bantuan.

"Nggak usah, Caca bisa sendiri."

"Ca, maaf soal kemarin. Harusnya Mbak nggak maksa kamu buat batalin kemping kamu. Maaf ya jadi buat kamu kesel?" 

Caca menghela napasnya, dia lalu merubah posisi duduknya menatap sang Kakak. Dia tersenyum, "Mbak nggak sepenuhnya salah kok, Caca juga harusnya nggak perlu sensi gitu. Maaf ya, mood Caca nggak baik waktu itu."

Anin tersenyum dan mengangguk, "Baikan?" ucapnya sembari mengulurkan jari kelingkingnya. Caca terkekeh, kalau sudah berhadapan dengan sikap manis Kakaknya ini siapa yang tahan marah? Jelas Caca balas mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kakaknya itu. Mereka tertawa geli atas kejadian baikan ini. 

"Kalau emang nggak bisa balik sebelum Mbak Anin tunangan, nggak apa Ca. Asalkan Caca bisa tuntasin apa yang Caca rencanakan."

Caca mengangguk. 

"Oh iya, tadi Mbak dikirimin foto cincin tunangannya sama Mas Marel. Mau liat?"

Caca mengangguk dengan canggung, Anin dengan antusiasnya menunjukkan foto yang dikirimkan melalui whatsapp dia dan Marel. Tepat diatasnya nama si pengirim yang tertulis manis di kontak Anin; Mas Marel<3. Caca mengigit bibirnya menahan tangisnya atas luka kekecewaan yang makin hari makin menjadi. 

"Bagus nggak?" tanya Anin. 

"Bagus banget, Mbak!"

Anin tersenyum senang atas reaksi Caca. 

"Mbak, Caca mau lanjut siap-siap nih."

"Oh iya, kalau gitu Mbak keluar ya. Kalau perlu apa-apa bilang Mbak ya?"

Caca mengangguk. Anin lantas pergi meninggal kamar Caca. Seperdetik usai pintu tertutup rapat, air mata Caca lolos dengan mulusnya. "Wah, Ca lo aktris the best! Kalau ada award lo pasti masuk nominasi Aktris terbaik!" 

Dia menggelengkan kepalanya saat hatinya menyuruhnya untuk galau saja malam ini, menangis semalaman sampai mata bengkak. Namun Caca masih waras untuk membiarkan dirinya tenggelam dalam kesedihannya, apalagi besok dia harus tampil dengan bugar untuk perjalanan ke lokasi perkemahan. 

Sambil mengusap air matanya, Caca kembali melipat pakaiannya dengan semangat berkata, "Nggak ada ya Ca galau-galau malam ini, lo sibuk banget ya anjing! Inget lo masih harus persiapan kemah!"

"SEMANGAT CACA!" teriak Caca. 

"Caca jangan berisik udah malem!" tegur Ayah yang kamarnya bersebelahan dengan Caca. 

"MAAF YAH!" 

***

Alarm berbunyi kesekian kalinya, suara tetangga sebelah sudah memekikkan telinga. Namun Caca masih setia dengan mimpi-mimpinya, hingga teriak sang Bunda mengajaknya keluar dari mimpi indahnya.

"Caca, ya Allah ini udah jam setengah sembilan Ca! Katanya mau berangkat jam sembilan!"

Mendengar waktu sudah dekat, Caca langsung membuka matanya lebar dan bergegas ke kamar mandi. Tidak perlu waktu lama Caca mandi, dia kini dikejar waktu. Sembari memakai pakaiannya, Caca terus melirik jam dinding kamarnya memperkirakan waktu yang tersisah. Ponselnya sendiri terus berdering memunculkan kontak Olla.

"Hallo, La?"

"Lo dimana anjing, buruan ke sini!"

"Sabar, gue lagi siap-siap anjir!"

"Buruan, ini udah dateng mobilnya. Bentar lagi diabsen anjir!"

"Gue otw, gue tutup ya."

Dengan buru-buru Caca mengendong ranselnya yang sudah dia siapkan. Tak lupa beberapa tentengan tas tambahan Caca bawa. Caca mengambil kunci motor milik Mas El dan menarik Mas El yang sedang duduk di teras menyeruput kopinya.

"Buset, Ca. Ini Mas kenapa di tarik-tarik heh!" sungut Mas El.

"Udah telat, buruan anterin Caca ke kampus!"

"Mas ganti celana dulu, ya kali pake boxer gini!"

"Ck, nggak usah ini udah telat banget!"

"Yowes-yowes, buruan naik."

Caca naik ke atas motor, saat hendak berjalan Caca memukul pundak Mas El dengan keras agar berhenti. Dia buru-buru masuk ke rumah kembali berlari ke kamarnya mencari barang yang hampir saja terlupa olehnya. Saat sudah ditemukan, Caca malah menemukan topi hitam milik laki-laki yang dia temui di bus beberapa waktu lalu. Caca sampai lupa kalau topi ini masih ada pada dirinya, tanpa pikir panjang Caca membawanya dan buru-buru pergi ke luar lalu naik ke atas motor.

Semoga saja nggak telat!

Begitu doa Caca.


Bersambung...

***

Segitu dulu ya, kemungkinan aku besok nggak update dulu soalnya sibuk persiapan masuk sekolah:)

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 329K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
538 81 8
Biasanya tokoh utama selalu datang terlambat untuk memukau para audiens, female lead, yang memiliki karisma bak gangster. Liesa Hizumi merupakan seba...
263K 14.1K 49
SEQUEL ALL MY FAULT {*Disarankan untuk baca cerita yang pertama (All My Fault) supaya kalian paham jalan ceritanya. Dan untuk mengobrak-abrik perasaa...
68K 472 3
"Untuk apa dia datang lagi? Untuk apa dia datang lagi disaat aku sudah mulai bahagia dan melupakan segala tentangnya?!! Oh.. Sekarang aku tahu, dia d...