Three Little Words

By armelitaptr_

249K 12.5K 423

Caca mencintai Marel, tapi Marel tidak tahu dan tidak akan pernah mengetahui hal itu. Sebab bagi Marel, Caca... More

- Prolog -
Bab 1 : Karisa alias Caca
Bab 2 : Dilan si Sepupu
Bab 3 : Kebun Stroberi dan Mas Marel
Bab 4 : Guyonan Luka
Bab 5 : Perjalanan Bus
Bab 6 : Ilon si Kucing Gembul
Bab 7 : Suddenly
Bab 8 : Ternyata Benar
Bab 10 : Berita
Bab 11 : Harus Diapakan?
Bab 12 : Lamaran Anin Marel
Bab 13 : Nggak Dulu
Bab 14 : Persiapan
Bab 15 : Tidur Lagi
Bab 16 : Zafran
Bab 17 : Perkemahan
Bab 18 : Balasan Caca
Bab 19 : Next Game
Bab 20 : Ada Apa?
Bab 21 : Langit Penuh Bintang
Bab 22 : Gak Sengaja
Bab 23 : Bulutangkis
Bab 24 : Jurit Malam
Bab 25 : Dinamika Rasa
Bab 26 : Keseleo
Bab 27 : Salah Paham
Bab 28 : Tebak Kata
Bab 29 : Hana dan El
Bab 30 : Titipan Caca
Bab 31 : Pulang ke Rumah
Bab 32 : Penyusup
Bab 33 : Kukis Caca
Bab 34 : Lari Pagi
Bab 35 : Dilan si Kompor
Bab 36 : Semestinya
Bab 37 : Aku Ada Dipihakmu
Bab 38 : Deja Vu
Bab 39 : Janji El
Bab 40 : Perbaiki Yang Lebur
Bab 41 : Tanggung Jawab Untuk Ketentraman Diri
Bab 42 : Cinta Yang Salah
Bab 43 : Mimpi Caca
Bab 44 : Menikah
Bab 45 : Malam Mencekam
Bab 46 : Pahlawan Caca
Bab 47 : Antara Zafran dan Tirta
Bab 48 : Melepaskan

Bab 9 : Kina Birthday Party

4.4K 264 1
By armelitaptr_


9. Kina Birthday Party

Hari ini rumah Caca terlihat lebih sibuk. Sejak pagi tadi, Bunda sudah berkutat dengan dapur. Caca sendiri tidak mau bertanya apa yang terjadi hari ini sampai mereka semua sibuk seperti mempersiapkan penyambutan. Alih-alih membantu, Caca malah pergi ke rumah Kana yang sedang mempersiapkan acara ulang tahun adiknya, Kina.

"Ya Allah, Kina! Lo mau dangdutan dimana dandan heboh kayak gini, hah!" omel Kana usai melihat penampilan adiknya itu.

"Enak aja dangdutan, udah cakep like princess gini juga!" sungut Kina.

"Akina Fathia, Lo pikir princess ada yang heboh kayak Lo? Hah?"

"Nggak paham fashion gini nih. Kak Caca menurut kakak gimana tampilan Kina?"

Caca berdiri dan menghampiri Kina, dia mengambil salah satu gaun yang terjatuh di lantai. "Gimana kalau ini? Like queen!"

"Oh my God, bener juga! Huaa, thank a lot Kak Ca!" Kina memeluk Caca dengan perasaan senang. Dia melirik Kana dengan tatapan sinis, "Liat kan, keliatan banget mana yang cuma bisa kasih kritik sama yang ngasih solusi, huh!" tukasnya sebelum kemudian masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

"Sialan punya adek modelan Kina!" sungut Kana.

"Sabar, Na. Namanya juga anak bungsu, gue juga suka ngeselin juga kok kayak Kina di rumah."

"Hm, Lo beneran mau disini sampai acaranya selesai?"

"Iya, gue males di rumah."

"Kenapa?"

Caca merapihkan pakaian Kina yang berceceran di lantai, sambil tersenyum dia menyahuti pertanyaan Kana. "Di rumah lagi sibuk persiapan nyambut mamanya Mas Marel. Lagian gue nggak bisa nolong apapun kalau ada disana."

"Haha, Lo tuh kalau di rumah kayak anak kecil nggak punya talenta anjir. Tapi kalau di luar rumah apa aja Lo bisa lakuin, heran gue."

Caca tergelak tipis. "Si Olla kapan dateng?"

"Mungkin nanti kalau acaranya udah mulai."

Baru semenit lalu mereka membahas Olla, tiba-tiba saja gadis itu muncul membawa kado untuk Kina.

"Yo What's up!" sapanya.

"Waalaikumsalam, La!" balas Kana.

"Eh iya, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam," balas Kana dan Caca.

"Gimana si nyai udah siap? Gue udah ngundang artis sesuai permintaan Lo nih buat ramein acara sweet seventeen adek Lo."

"Asik, bener kan kali ini pesanannya? Ntar salah gue yang kena semprot si Kina."

"Bismillahirrahmanirrahim sesuai!"

"Yaudah lah gas yuk ke TKP!" ajak Caca.

"Bentar gue cek dulu di Kina, mana kali dia pingsan di kamar mandi." Kana mengetuk pintu kamar mandi memanggil nama adinya itu. Sambil misuh-misuh, kedua kakak adik itu naik ke dalam mobil bersama Caca dan Olla.

Tempat acaranya ada di sebuah kafe yang sudah di booking sejak beberapa hari lalu oleh Kana. Memang apapun urusan Kina pasti Kana selalu terlibat, namanya juga kakak sulung, wajar lah direpotkan sang adik.


Dekorasi bernuansa rose gold merupakan permintaan dari Kina langsung. Gadis yang baru saja menyentuh umur 17 tahun itu sangat menyukai warna soft itu, tak lupa beberapa hiasan disana bernuansa KPop grupband kesukaannya.

"Rame bener, banyak juga temen lu, Kin. Gue kira Lo nggak punya temen," ujar Olla.

"Dih Kak Olla kalau ngomong suka ngeremehin! Kalau Lo lupa, gue personil Renjun Bar anjir!"

"Renjun saha?"

"Renjun member grupband KPop NCT unit NCT Dream, kewarganegaraannya China tapi fasih bahasa Korea. Kalau nggak tau NCT seharusnya Lo tau SM entertainment lah ya," ujar Caca.

"Wahh, kak Caca paham dunia KPop? Jangan-jangan kakak-,"

"Gue NCTZEN."

"ANJING KOK NGGAK BILANG!"

"Kin language!" tegur Kana.

"Sorry-sorry gue kaget banget soalnya!"

Caca terkekeh, "Nggak fanatik sih, sekedar suka lagu-lagunya aja."

"Ot23 nggak?"

"Ot23 tapi lebih ke 127."

"Bias?"

"Taeyong."

"HUAAA SENENG BANGET!"

"Bias Lo?"

"Kalau di 127 gue suka Jaehyun, kalau di dream gue suka Renjun, tapi kalau di WayV gue suka Lucas."

"Banyak amat bias Lo, cil!" kaget Kana.

Kina mengibaskan rambutnya dengan sombong, "Biasalah, lagian jadi nctzen itu dilarang punya satu bias tau!"

"Peraturan darimana anjir begitu?"

"Dari gue."

"Najis."

"Kana Kina buruan acaranya udah mau mulai!" panggil Mama Dinda alias mama Kana dan Kina.

Kana menyanyikan lagu ulangtahun bersama para tamu undangan, Caca tak berdiri di samping Kana karena memang hanya diperuntukkan kelurga saja. Caca berdiri bersama jajaran teman-teman Kana.

"Bismillahirrahmanirrahim, doanya semoga Kina semakin pinter, semakin cantik, semakin rajin ibadahnya, semakin di sayang Mama dan Kak Kana, dan semoga tahun besok bisa fansign sama NCT Dream!" Make wish Kina sebelum meniup lilin. Tepuk tangan riuh terdengar, dilanjutkan dengan pemotongan kue.

Setelah itu, acara berlanjut dengan bebas. Caca sendiri mencoba beberapa makanan disana, salah satunya cupcake yang sudah menggoda iman Caca untuk memakannya dan meninggalkan rencana dietnya.

Caca mengambil dua cupcake coklat dan stroberi. Dia hendak berbalik mencari tempat duduk, namun saat berbalik Caca malah dikejutkan dengan munculnya seorang laki-laki yang berdiri di depan Caca. Alhasil saking dekatnya Caca dengan laki-laki itu, krim cupcake stroberi itu mengotori kemeja putih laki-laki itu.

"Ya ampun, sorry-sorry!" ujar Caca yang spontan mengambil tisu dan mengusap-usapkannya ke kemeja laki-laki itu. Saat hendak membersihkan, tangan Caca di tahan oleh laki-laki itu. Jelas Caca mendongakkan kepalanya melihat laki-laki yang tingginya beberapa centi diatasnya itu.

"Biar saya sendiri saja."

Caca tak berkedip, dia bahkan mematung di depan laki-laki yang sudah mengambil alih tisu dari tangan Caca. Membersihkan sendiri bekas krim yang menempel di kemejanya didepan Caca.

"Bentar kok kayak nggak asing?" batin Caca.

Laki-laki menatap Caca dengan heran, begitupun dengan Caca.

"Lain kali hati-hati," tukasnya yang hendak pergi.

"Dia kan orang yang kemarin?! Harus gue kejar nih!" Caca berlari menghampiri laki-laki itu. Lagi-lagi Caca bertindak ceroboh, high heels yang dia pakai tidak memudahkannya untuk mengejar laki-laki itu. Alhasil Caca malah terjatuh tepat saat laki-laki itu berbalik menghadap Caca. Gadis ceroboh ini malah menarik kerah baju laki-laki itu hingga kancing atasnya terlepas dan laki-laki itu ikut terjatuh bersama Caca.

Memang benar-benar ceroboh dan bodoh. Begitu definisi Caca pada dirinya sendiri. Jatuh dengan orang asing di hadapan umum membuat harga diri Caca sangat jatuh, malunya sudah tidak terdefinisikan lagi.

Lengan laki-laki itu menjadi penahan kepala Caca agar tak terbentur dengan lantai kafe, dengan posisi Caca yang dibawah laki-laki itu, membuat dirinya aman tanpa luka apapun. Berbeda dengan laki-laki itu yang kepalanya sempat terbentur dengan lantai.

"Dasar cewek ceroboh," ujarnya.

Caca membuka matanya, tepat di depan matanya di melihat dengan jelas rahang tegas dan alis tebal tak lupa tatapan tajam laki-laki yang beberapa hari ini selalu bertemu dengannya.

"S-sorry!"

Dia tersenyum miring, "Udah tiga kali saya nolongin kamu."

"Hah?"

Alih-alih menjawab laki-laki itu malah berdiri tiba-tiba membuat Caca terkejut karena jelas kepalanya langsung terbentur kecil dengan lantai karena sang empunya lengan tidak lagi bersedia dijadikan bantal untuk kepala Caca.

Laki-laki itu mengusap baju dan celananya yang kotor. Dia menatap Caca sebelum akhirnya pergi meninggalkan Caca yang masih duduk di lantai memahami apa yang terjadi.

"Ya ampun, Ca. Lo tuh hobi banget jatuh sih?" omel Olla yang baru datang setelah mengantri Zuppa sup.

"Anjir lupa nanya namanya!"


Bersambung...

***

Gak bisa double up hari ini:(

Ketemu besok lagi ya

Continue Reading

You'll Also Like

187K 5.7K 30
"Suatu saat nanti kamu akan tahu bedanya DICINTAI sama MENCINTAI seseorang. Dan aku yakin kamu bisa rasakan itu disaat aku sudah pergi jauh dari kamu...
1.6M 70.4K 27
Hidupku terombang ambing seperti layang layang yang putus dari benangnya, tidak tahu arah dan tujuan. Namun semuanya berubah saat kakak ku Helena mem...
278K 34.7K 59
"Kamu harus tanggung jawab!" "Kamu siapa?" "Aku istri kamu, masa kamu lupa?" "Buat makan aja saya susah, gimana mau punya istri?" Emang karena lagi...
3.4M 216K 36
Hidup Marsha bertambah kacau ketika ia diminta oleh orangtua Griya-teman baiknya-menjadi pengantin pengganti karena Griya kabur, supaya dua keluarga...