The Villainess (End)

By evastaywithyou

13.8M 1.8M 155K

[ π™‹π™šπ™§π™žπ™£π™œπ™–π™©π™–π™£! π˜Ύπ™šπ™§π™žπ™©π™– π™¨π™šπ™¨π™–π™©! ] . Amanda Eudora adalah gadis yang di cintai oleh Pangeran... More

Sinopsis
Bag 1
Bag 2
Bag 3
Bag 4
Bag 5
Bag 6
Bag 7
Bag 8
Bag 9
Bag 10
Bag 11
Bag 12
Bag 13
Bag 14
Bag 15
Cast
Bag 16
Bag 17
Bag 18
Bag 19
Bag 20
Bag 21
Bag 22
Bag 23
Bag 24
Bag 25
Bag 26
Bag 27
Bag 28
Bag 29
Bag 30
Bag 31
Bag 32
Bag 34
Bag 35
Bag 36
Bag 37
Bag 38
Bag 39
Bag 40
Bag 41
Bag 42
Bag 43
Bag 44
Bag 45
Bag 46
Bag 47
Bag 48
Bag 49
Bag 50
Bag 51
Bag 52
Bag 53
Bag 54
Bag 55
Bag 56
Bag 57
Bag 58
Bag 59
Bag 60
Bag 61
Bag 62
Bag 63
Bag 64
Bag 65
Bag 66
Bag 67 (END)
'Boy from Nowhere'
Extra part

Bag 33

195K 28.3K 3.3K
By evastaywithyou

Selamat membaca teman-teman 🤗

¥¥¥¥¥¥¥¥¥

     Pagi yang cukup cerah ini, mampu membuat seorang Hera bersemangat melakukan aktivitas paginya. Yaitu berolahraga di sebuah gazebo tak jauh dari kamarnya. Bersebelahan langsung dengan sebuah sungai kecil yang mengalir jernih.

"Nona!" tegur Cecil melihat nonanya melakukan hal yang tidak lazim.

"Ish menganggu, aku sedang mengencangkan otot-otot ku Cecil. Kau kalau mau ikut, cepat ikuti gerakanku!" Ajak Hera.

"Nona, anda tidak boleh memamerkan pantat anda seperti itu!" Pekik Cecil, mengambil daun besar, buru-buru menutup pantat nonanya yang tengah melakukan squat jump.

"Huh hah huh hah huh hah!"

Aku harus kuat untuk melawan Amandel itu.

Cecil terus menangis dalam hati, menyaksikan nonanya yang tidak mau mendengarkan perkataannya. Yang ia takutkan hanyalah jika ada seorang pengawal yang tak sengaja melihatnya.

"Nona sudahlah, saya takut ada pria yang lewat sini!" Hera menggeleng, kali ini ia melakukan gerakan loncat-loncat.

"Satu tiga satu empat satu lima satu sepuluh!"

Cecil menyatukan bibirnya rapat-rapat, sudahlah dia terlalu lelah untuk mencegah nonanya yang memang sangat aneh sedari kemarin.

"Hera!"

Cecil melotot, dengan cepat ia memeluk tubuh Hera, mendudukkan nya dengan paksa ketika tengah asik loncat-loncat.

"Hei apa yang kau lakukan Cecil!" kesal Hera, karena dirinya langsung di dekap Cecil erat.

"Nona, sepertinya Pangeran Jake datang. Anda tidak boleh melakukan hal itu!" Ujar Cecil. Hera mendengus, memutar bola matanya.

"HE---ahh ternyata kau di sini." Jake berjalan ke arah Hera dengan kamus yang berada di genggamannya.

"Kenapa kau kesini?" Tanya Hera jengah.

Jake duduk di depan Hera dengan santai. "Aku mau kau memberikan ilmu lagi padaku"

Hera mendengus, merebut kamus itu. "Jake, kenapa kau bisa percaya dengan ilmu-ilmu yang aku berikan?"

"Karena kau Hera, makannya aku percaya. Kau tidak tahu kan, kalau aku itu murid paling pintar di sekolah." Hera hanya bisa mengangguk mengiyakan.

"Aku akan memberimu beberapa kata-kata yang pasti sangat keren." Ujar Hera tersenyum penuh arti, Jake langsung mengangguk antusias.

"Baiklah, contohnya kopet, itu aku ralat artinya jelek. Nah, tapi itu hanya untuk Amanda yah!" Jake mengangguk polos, hanya diam menatap Hera yang tengah menulis di kamusnya.

"Nah yang kedua Jancok, itu artinya pintar." Jake mengangguk lagi.

"Lalu anjay, ini kata-kata indah yang harus kau pahami. Artinya itu hebat, contohnya, wow Jake anjay!"

"Wow, Hera anjay!" Hera melotot

Tak'

"Ishhh." Ringis Jake memegangi hidungnya yang baru saja disentil Hera.

"Tidak. Kata-kata itu hanya dikhususkan untukmu. Tidak boleh orang lain!" Tegas Hera.

"Baiklah, aku akan menghapal dan mempraktekkan nya nanti." Jake mengangguk mantap.

Hera tersenyum, memberikan kamus itu kembali pada Jake. "Bagus, pergilah, Kau harus menghapalkan nya dengan benar!"

"Siap!"

"Dan panggil aku suhu!" Tegas Hera.

"Apa lagi itu suhu?" Jake menggaruk kepalanya tidak mengerti.

"Suhu itu panggillan sopan pada seorang guru!" Jelasnya.

"Ahh kalau begitu. Terimakasih suhu." Jake membungkukkan kepalanya. Hera mengangguk sambil terkekeh kecil.

"Sudah sana pergi, aku masih banyak urusan!" Perintah Hera, karena dia berniat tidur panjang hari ini.

Jake mengangguk, berdiri dari duduknya. "Kalau begitu, aku pergi dulu, suhu"

Hera melambai-lambaikan tangannya pelan. "Ya cepatlah pergi, semoga kau bisa mempraktekan nya dengan baik."

"Siap, karena aku goblok aku pasti bisa melakukannya dengan benar." Hera tertawa dalam hati, ilmunya memang sangat langka, jadi dia harus mengajarinya pada Jake.

Jake membalikan tubuhnya, mengingat sesuatu. "Sebentar, kapan kau memberikan hukuman pada Amanda kopet?"

"Ahh tidak usah kau pikirkan itu, aku sudah memiliki hukuman yang pas untuknya." Jawab Hera sombong, karena dia memang sudah menyiapkan sesuatu untuk Amanda. Jake mengangguk-angguk polos, lalu pergi.

Setelah melihat Jake menghilang dari pandangan, Hera kembali bangkit dari duduknya. Memandang ke arah Cecil yang duduk di belakangnya.

"Ayo Cecil, kita harus menghadapi dunia fana ini!" Ucap Hera menggebu-gebu, bergerak pergi ke kamarnya di ikuti Cecil.

"Nona mau menghukum putri Amanda?" tanya Cecil, Hera menoleh.

"Hm." Jawab Hera singkat, Cecil menghela napas, hanya bisa menanti apa yang akan dilakukan nonanya nanti pada putri Amanda.

Namun, saat di pertengahan jalan. Hera malah bertemu dengan Carol berlari terburu-buru menghampirinya. Dahi Hera menyatu, tumben sekali Carol mencarinya.

"Salam dariku nona Hera." Carol menundukkan kepalanya. Wajahnya berkeringat dan nafasnya ngos-ngosan.

"Carol, sebaiknya kau banyak olahraga di usiamu ini, dan ngomong-ngomong kenapa kau berlarian?" tanya Hera.

"Begini nona, Raja Matthias dan istrinya akan datang ke kediaman ini. Dan anda di wajibkan menyambut mereka." Ucap Carol, Hera mendengus kasar.

"Kenapa harus aku?" Carol melotot.

"Ini tradisi nona, karena anda akan menikah dengan pangeran Silas. Satu Minggu lagi!" pertegas Carol.

Hera malah tertawa keras. "Astaga, hal konyol apa ini? Kenapa bisa pernikahan nya di percepat!"

Carol menggeleng. "Anda memang akan menikah dengan pangeran Silas satu minggu lagi, nona." Imbun Carol, Hera menggeleng tidak percaya.

Kenapa dengan orang-orang gila ini! Otak mereka hanya tetang menikah! menikah! menikah!

"Tidak mau, aku akan tetap di kamar!" Tegas Hera.

"AKHH POKOKNYA AKU TIDAK MAU MENIKAH!!" Teriak Hera menggelegar, langsung berlari ke kamarnya.

"JAEHYUN TOLONG AKUUUUU!!"

Carol dan Cecil langsung menatap satu sama lain. Menyunggingkan senyum penuh arti dan mengangguk bersamaan.

"Kau pasti tahu tugasmu Cecil." Ucap Carol, Cecil mengangguk paham. Lantas ikut berlari mengejar Nonanya menuju kamar.

_____________

Siang yang panas ini Hera terus menggerutu, mendengus, menyumpah serapah siapapun yang bertemu dengannya. Itu karena, Cecil yang membawa seluruh pelayan dengan jumlah sekitar dua puluh orang mendobrak pintu kamarnya.

Dan jangan lupa dengan Cecil yang juga memandikannya dengan paksa dan sekuat tenaga. Karena Hera terus berlarian di kamar mandi dalam keadaan telanjang,

Wajah Hera bahkan sampai dirias paksa oleh para pelayan. Masing-masing dari mereka memegang tangan dan kaki Hera kuat, agar tidak kabur.

Setelah kekacauan itu, di sini lah Hera sekarang. Di depan gerbang kediaman dengan gaun tradisional mewah, dan riasan wajah yang dibuat secantik mungkin. Tentu saja bersama Brian dan Nicholas untuk menyambut kedatangan keluarga kerajaan Seatland.

"Hish, kapan orang-orang itu datang ayah?" Hera mendesah kasar.

Brian mengelus kepala Hera lembut. "Sabarlah putriku, mereka sebentar lagi pasti sampai."

Nicholas mengangkat tangannya, berniat ikut mengusap kepala Hera. Namun Hera langsung menghindar. "Kepala ku sangat berharga untuk kau sentuh! Wlee."

Brian terkekeh, Nicholas langsung terdiam tercenung mendengar penolakan Hera.

Setelah itu, rombongan kereta kuda yang di tunggangi Raja Matthias dan istrinya tiba. Mereka langsung keluar bersama, tersenyum, berjalan penuh wibawa menghampiri keluarga Brian.

Brian, Nicolas, dan Hera langsung menundukan kepalanya hormat.

"Salam dariku Raja Matthias dan Ratu Ailee." Sambut Brian menundukkan kepalanya sejenak.

Raja Matthias mengangguk, lalu memandang ke arah Hera dengan senyum tipisnya.

"Putrimu sangat cantik Brian, aku yakin Silas sangat mencintainya." Ratu Ailee ikut tersenyum setuju, menatap Hera yang memang sangat cantik.

Hera hanya membalasnya dengan senyuman manis, yang malah menurutnya menjijikkan.

"Terimakasih." Jawab Hera berusaha kalem dan lembut.

Saat akan masuk ke kediaman, tiba-tiba Silas datang dengan kudanya, di ikuti oleh para prajurit kerajaan. Membuat langkah semua orang terhenti, mengalihkan atensi pada pria tampan itu.

Tanpa kata Silas langsung turun dari kudanya. Berjalan ke arah Hera sambil menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya. Hera ikut menyipitkan matanya penuh curiga.

Aku yakin dia membawa pedang dan akan membunuhku sekarang.

Okey tapi aku sudah siap, ayo bunuh aku.

Tapi nyatanya, Silas malah menyerahkan seikat bunga ke tangan Hera. Mata Hera mengerjap-ngerjap tidak percaya.

"Aku memetiknya di hutan." Ucap Silas dengan wajah datar dan mungkin sedikit bangga.

Hera memandangi bunga yang ada di tangannya dengan seksama, beberapa saat kemudian matanya membulat sempura. Mendongak, menatap Silas nyalang.

Silas sialan!

"KAMPRET!!! KAU MEMETIK BUNGA YANG AKU TANAM KAN?!!!" Pekik Hera, Silas ikut kaget. Dia membalikan badanya menatap Damian, tangan kanannya.

Karena Damian lah yang tadi mencarikan dan mengusulkan ide tersebut. Damian langsung pura-pura menatap ke arah lain.

Kurang ajar, Damian!

BUG

BUG

"GANTI RUGI! DASAR PENCURI!!" Marah Hera sambil menyabetkan bunga-bunga itu ke wajah Silas kasar.

Alasannya, karena bunga-bunga yang ditanam Hera di sekitar kediaman Brian cukuplah langka. Merawat nya saja sampai membuat Hera lelah. Lalu sekarang, bunga-bunga itu malah dipetik seenaknya oleh Silas.

Semua orang hanya bisa tertawa geli, melihat Hera yang tengah marah-marah pada Silas, tentu saja dengan segala umpatan yang keluar dari mulutnya.

"AKU MAU GANTI RUGI BUNGA SATU TRUK!!" Jeritnya keras.

_____________

HERA


Sampai bertemu di part selanjutnya 🤗

Continue Reading

You'll Also Like

135K 10.3K 51
"Yaelah gua mah apa sih ? Cuma bubuk rangginang di dalem toples Khong Guan." [SUDAH DI REVISI] note : ini cerita pertama saya,cerita yang di tulis ol...
96.3K 7.4K 25
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...
3.2M 433K 95
Hidup sebagai salah satu tokoh protagonis dalam cerita? Alisha, perempuan yang pergi untuk mencari pekerjaan justru harus terjebak dalam sebuah novel...
441K 48.4K 95
Sang CEO tampan mahabenar akhirnya mantu di usia yang masih thirty something, satu anggota keluarga baru akhirnya hadir. Tapi pekerjaan rumahnya belu...