Paint the Pain✔️

By Knifegun12

9.6K 960 76

Earth X Mix Earth seorang pelukis, semua karyanya selalu mendapat apresiasi. tapi siapa yang mengira jika sem... More

Prologue ; Pengenalan Tokoh
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12 (Last Chap?)
13 (Last Chapter)
Epilogue

6

557 63 9
By Knifegun12

Teriakan Mix menggema di ruangan itu, darah ditelapak tangan Mix terus mengalir, mengotori lantai bersih dibawah. Mata Mix sudah menitihkan air mata, membasahi wajah manisnya.

Tatapan takut serta tak percaya ia lontarkan pada Earth. Memang bodoh! Seharusnya Mix tidak mempercayai Earth dengan mudah. Earth penuh dengan tipu muslihat. Earth sangat pandai berakting, seharusnya Mix tidak mempercayai Earth.

"P'Earth?" Suara gemetar Mix terdengar begitu pelan.

"P'Earth?" Suara Mix kembali terdengar, membawa kesadaran Earth kembali.

Bayangan rencana untuk menyakiti Mix terus bermunculan. Pikiran dan hati Earth sedang berperang, Earth tak ingin melukai Mix, bukankah Mix terlalu baik? Mix menjaganya semalaman, mengusir mimpi buruk itu agar Earth dapat terlelap.

Berbeda dengan otaknya yang terus saja menyuruh Earth untuk menyakiti Mix. Membuat Mix menjerit ketakutan, menyuruh Earth untuk melukai pergelangan tangan Mix, membiarkan darah mengotori mantel putih nya.

Mix mengambil mangkuk makanan yang tersimpan di atas meja kecil samping bangkar Earth.

Mata Earth melihat peralatan makan yang kini ada dalam genggaman tangan Mix. Pikiran-pikiran itu terus bermunculan, Earth ingin sekali menghancurkan kepalanya saat ini, seakan jika ia menghancurkan kepalan pikiran-pikiran itu akan pergi.

"Tadi P'Earth--"

"Keluar." Suara dingin Earth memotong ucapan Mix, tatapan dingin Earth tentu membuat Mix tak mengerti, sikap Earth yang setiap detiknya berubah. Mix tak yakin jika Earth hanya mengidap Psikopat, mungkin Earth menderita D.I.D.

"Tapi--" Suara Mix terdengar gemetar, tak bisa bohong jika kini Mix takut.

"GUA BILANG KELUAR!!" Bentak Earth dengan melempar mangkuk yang ada di tangan Mix.

Terkejut.

Mix terkejut mendengar bentakan itu.

Mangkuk yang ada dalam genggaman nya kini sudah pecah berantakan dilantai. Mix masih bergeming, mencerna apa yang baru saja terjadi.

"KELUAR SEKARANG!" Bentak Earth lagi.

Tubuh Mix gemetar hebat, matanya sudah menitihkan air mata, membiarkan cairan beling itu membasahi wajah manisnya.

Mix melangkah menjauh, tatapan mata Earth seakan bisa membunuh Mix. Dada Mix terasa sesak saat bayangan Earth menyakitinya dulu terlintas dalam benaknya, apa Earth akan melakukan hal yang sama lagi?

Mix mendapat akal sehatnya kembali. Dengan segera ia keluar dari ruangan Earth, meninggalkan Earth disana sendirian.

Kaki Mix membawa pemuda itu berlari menyusuri koridor, pandangannya sedikit buram karna air mata, ia tak dapat melihat lorong dengan benar sampai ia tak sengaja menabrak Phuwin yang saat itu sedang melintas.

Phuwin membantu Mix untuk dapat berdiri dengan benar, mata Phuwin dapat lihat tangan Mix yang mengeluarkan darah, apa yang terjadi? Apa Earth berusaha melukai Mix? Memang sepertinya Earth tidak ada dirumah sakit, ia harusnya Ditangani secara khusus. Keberadaan Earth hanya membawa keributan saja.

Phuwin membantu Mix untuk pergi menuju ruang kerja mereka, membiarkan Mix beristirahat sejenak mengingat Mix yang tidak pernah keluar dari ruang rawat Earth selama beberapa hari ini pasti sangat melelahkan.

Phuwin juga membantu Mix untuk mengobati lukanya.

Tak ada yang bersuara, Mix yang sebenarnya tampak enggan mengeluarkan suara karena sedari tadi Phuwin bertanya namun tak satu dari pertanyaan itu yang mendapat jawaban.

...

Beberapa hari setelahnya.

Earth tak membiarkan satu orangpun masuk dalam ruangannya, tak terkecuali Mix.

Earth hanya terduduk diatas bangkar, tatapan matanya kosong, tubuh Earth semakin hari semakin kurus. Earth bisa saja sakit karna tak satu makanan pun masuk kedalam tubuhnya.

Earth menjambak rambutnya, ia sudah lelah. Lelah karna setiap kali ia melihat perawat atau dokter yang melintas didepan ruang rawatnya, pikiran untuk menyakiti mereka semakin besar, Earth bisa saja kehilangan akal sehatnya jika seperti ini.

Dan terlebih mimpi buruk itu. Mimpi yang kini selalu menemaninya, membuat Earth enggan untuk memejamkan matanya barang sedetikpun.

Earth berteriak keras, menghantamkan kepalanya Kedinding kokoh dibelakangnya, membuat darah mengotori dinding bersih itu, Jika saja beberapa perawat serta dokter tidak datang dengan cepat, Earth bisa saja membunuh dirinya sendiri.

Earth hanya ingin menghentikan otaknya untuk memikirkan cara menyakiti seseorang. Earth kini terlalu lelah untuk melakukan semua itu, otak dan hati nya tak lagi sejalan. Membuat Earth gila karena nya.

Bagaimana dengan Mix?

Ia tak beda jauh dengan Earth, hanya saja Mix bisa mengendalikan dirinya, Mix masih berusaha untuk melawan ketakutannya. Tapi bisa dilihat jelas jika Mix berubah secara dramatis, Mix tampak lebih pendiam, dan terlebih Mix tampak sering melamun.

Mix tak pernah menceritakan apa yang terjadi padanya, ia memendam semuanya sendiri, berpikir jika ia bisa menangani semua ketakutan dan traumanya.

Mix tak berani lagi untuk bertemu dengan Earth, meski ia sangat penasaran akan kondisi Earth.

Mix sempat mendengar dari Drake, Pond dan Phuwin tentang keadaan Earth yang semakin hari semakin memburuk.

Bahkan tak jarang Pond melihat Earth yang melamun dimalam hari, menatap keluar jendela dengan tatapan kosong.

Mix menghentikan langkah kakinya sejenak. Telinganya dapat mendengar suara jeritan Earth, suara jeritan Earth yang lebih terdengar seperti tangis ditelinga Mix.

Mix menutup telinganya, berusaha menghalau suara Earth, namun percuma. Suara itu masih terdengar jelas.

Mix berusaha untuk menghiraukan suara itu saat ia melintas didepan ruang rawat Earth. Dapat ia lihat Earth yang kini tengah menggila didalam sana, membenturkan kepalanya Kedinding sampai ada bercak darah tersisa didinding bersih itu.

Tatapan mereka sempat bertemu, tatapan yang seakan meminta Mix untuk menolongnya.

Melihat Earth yang kini begitu buruk dan tampak tidak baik-baik saja mengingatkan Mix akan dirinya yang dulu, dimana ia hampir setiap harinya menggila, tak membiarkan Tay serta Singto untuk mendekatinya.

Mengingat bagaimana Singto dengan tenang menghadapi kegilaan Mix. Mengingat dengan sabar Tay merawat Mix.

Suara jeritan Earth yang menggema membuat tubuh Mix gemetar takut, terlebih Mix dapat rasakan tatapan tajam yang Earth berikan. Earth akan membunuhnya.

Tidak! Earth tidak akan pernah mampu melakukan hal itu.

Tapi...

Earth seorang psikopat yang dulu pernah menyakitinya, yang dulu sempat menyekap Mix diruang temaram yang lembab. Earth bisa membunuh Mix kapan saja.

Tidak! Tidak! Hal semacam itu tidak akan pernah terjadi untuk kedua kalinya.

Mix berusaha untuk meredam rasa takutnya, menyingkirkan semua pemikiran buruknya. Meyakinkan diri ia akan baik-baik saja.

Namun, nyatanya ia tak mampu. Mix terlalu lemah untuk meredam semuanya sendiri, Mix terlalu rapuh untuk menekan rasa takutnya, Mix terlalu rapuh untuk semua itu.

Ingin rasanya Mix melarikan diri dari kenyataan pahit ini. Mix ingin melarikan diri dari Earth, tak ingin merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya.

Mix penutup kedua telinganya, air matanya mengalir begitu saja, otaknya berputar mengingat kejadian kejam itu, tubuhnya gemetar. Mix seakan kembali disekap didalam ruangan yang sama untuk kedua kalinya. Dada Mix sesak, seakan ia tak mendapat cukup oksigen.

"Mix?" Sayup-sayup telinga Mix mendengar seseorang memanggil namanya, suaranya terdengar begitu jauh.

Hingga Mix merasakan guncangan dibahunya. Tersadar, pandangan Mix ia alihkan pada pemuda yang kini berdiri dihadapannya. "Mix?" Lagi. Suara itu seakan menarik Mix kembali ke dunia nyata.

"Lu ga papa?" Tanya Pond saat ia lihat betapa pucatnya wajah Mix. Ia yakin, Mix tidak dalam kondisi tubuh yang sehat.

Mix tak menjawab, seakan otak nya masih memproses kata-kata Pond. "Mix?" Panggil Pond dengan mengguncang baju Mix, membawa Mix kembali ke kenyataan.

"Lu ga papa?" Tanya Pond lagi. Mix hanya mengangguk.

Dapat ia lihat ekspresi wajah Mix yang seperti orang linglung, entah apa yang terjadi pada Mix namun ini kedua kalinya Pond melihat Mix seperti ini. Ia semakin yakin jika Mix menyembuhkan sesuatu dari mereka.

TBC...

08/12/21
Ni-Gun.

Continue Reading

You'll Also Like

25.7K 1.4K 22
Masala lalu adalah pemenang nya,,.. Aku sudah berusaha membuat mu mencintaiku, namun pada akhir nya aku gagal mas.. Maafkan aku, aku menyerah sampa...
3.5K 582 12
Jalan jalan ke taman pelangi Membeli baju di pagi hari Jangan membaca cerita ini Jika engkau bukan asli dari kaum kami Menceritakan dua orang pria y...
2.5M 38.4K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
29.9K 3.1K 36
"Tidak ada 'mantan' yang tinggal bersama seperti itu!" "Ada, buktinya kami berdua" Bright mengabaikan bagaimana temannya-Jeff bereaksi begitu berlebi...