Keep it PRIVATE [✓]

By wrwithnar

71.7K 7.9K 594

"Let's keep it private" - Heeseung •SEASON 2 [✓] (scroll bagian bab, di tandai dengan " [2] " ) - Aensoo ini... More

PLEASE READ THIS FIRST!
Preview
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Message!
Keep it SECRET
[2] Preview
[2] Bagian 20
[2] Bagian 21
[2] Bagian 22
[2] Bagian 23
[2] Bagian 24
[2] Bagian 25
[2] Bagian 26
[2] Bagian 27
SPECIAL CONTENT
[2] Bagian 28
[2] Bagian 29
[2] Bagian 30
[2] Bagian 31
[2] Bagian 32
[2] Bagian 34
[2] Bagian 35
Bonus Chapter : after ending.
Message!
Keep it DISGUISE
Special Chapter : GATHERING
Keep HER CLOSE

[2] Bagian 33

772 110 16
By wrwithnar

Tok! tok! tok!


Heeseung menatap pintu ruangannya sebentar, "aku sedang sibuk" 

"ini aku" 

Heeseung langsung berdiri saat mendengar suara sang kakak, "masuk aja"


Klek!


Kepala Jungkook muncul di belakang pintu, wajah pria itu membuat ekspresi senang. Heeseung mengerutkan keningnya, "kenapa?"

Sang kakak masuk tapi belum menutup pintu, "ehm... jadi beberapa minggu lalu aku udah bilang padamu kalau kamu akan mendapat sekretaris, kan. Hari ini aku membawanya kemari untuk memperkenalkannya padamu"

Heeseung mengangguk-angguk lalu kembali duduk dan menatap lapotpnya, "ya, silahkan aja"

Jungkook tersenyum, dia membersihkan tenggorokannya, "skretaris Im, masuk lah"

Telinga Heeseung langsung melebar, dia mendengar marga itu jadi teringat Aensoo. Tidak mungkin, kan?

Jungkook membuka pintunya lebar dan memperlihatkan seorang wanita di depan sana dengan dress berwarna ungu dan membawa beberapa dokumen di tangannya.

Mata Heeseung membulat kaget, apa yang dia pikirkan itu rupanya benar, "jadi sekretarisnya Aensoo?" tanyanya pada sang kakak.

Jungkook mengangguk, "jangan di sia-siakan. Lagi pula, pacarmu ini cocok untuk jadi sekretaris, kan? aku pergi dulu, waktu ku hanya sedikit"


Klek!


Gadis itu menutup pintunya saat Jungkook keluar, dia berjalan ke arah Heeseung dan menaruh dokumennya di atas meja. Dia tersenyum, "ekspresi apa itu?"

"kamu bilang nggak mau jadi skretaris disini?"

"ya, orang bisa berubah pikiran kapan aja" balas Aensoo lalu memutari meja Heeseung, dia duduk di meja, "mulai hari ini aku akan sering membacakan jadwal mu, dan asisten Jung akan mengurus sisanya"

Heeseung mendengus kecil, dia menarik pinggang Aensoo supaya gadis itu duduk di pangkuannya, lalu dia memeluk dari belakang, "ah.. rasanya begini nyaman, aku bisa bersama mu terus jadinya"

Aensoo tersenyum, "kamu jadi sangat berbeda setiap kali begini"

"aku juga ingin mencoba sesuatu"

"apa?"

Heeseung menarik rahang Aensoo sambil tersenyum nakal, lalu ibu jarinya mengusap bibir gadis itu, "kalau di novel salah satu penulis ku, ada adegan dimana seorang manajer bermain dengan pasangannya di kantor"

Aensoo yang mendengar itu agak tercengang, bisa-bisanya Heeseung mengatakan hal itu terang-terangan disini. Untung tidak ada asisten Jung, "jangan macam-macam, ini perusahaan" omel gadis itu menjauhkan tubuhnya.

Laki-laki itu tertawa, sejujurnya yang tadi itu memang ingin dia lakukan. Tapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat. Jadi dia menundanya, "oh ya, ayo pergi"

"eh? kemana? tiba-tiba banget? aku kan baru sampai"

Heeseung berdiri saat Aensoo sudah menyingkir dari pangkuannya. Dia mengambil jasnya, "seharusnya tadi pagi aku mengajak mu pergi, tapi aku lupa. Mumpung pekerjaan ku nggak begitu padat, jadi kita pergi sekarang" ujar Heeseung lalu menarik lengan Aensoo setelah mengambil jaket gadis itu.

Aensoo sama sekali tidak tau kemana Heeseung mengajaknya, di perjalanan, Heeseung juga sempat bilang proses hadiah ini butuh sekitar 6 bulan. Artinya laki-laki itu sudah mempersiapkan saat mereka masih berkuliah. Aensoo saja kaget dan tidak mengetahui apapun tentang Heeseung yang menyiapkan 'hadiah itu' .

Setelah perjalanan 30 menit, mereka sampai di sebuah gerbang rumah seseorang. Entah kenapa Heeseung malah mengajaknya kesini. 

Aensoo menutup kembali pintu mobilnya dan menghampiri Heeseung yang sedang membuka gerbang tersebut.

Setelah terbuka, mata Aensoo membulat kagum melihat rumah itu. Rumahnya cantik. Berlantai 2, kelihatan kecil tapi juga tidak kelihatan besar sekali. 

Heeseung menggenggam tangan gadis itu, "bagus, ya?"

Aensoo mengangguk, "ini rumah milik siapa?"

"rumah kita"

Gadis itu menoleh kaget, "a- apa?! kamu bercanda, ya?!"

Heeseung tersenyum lalu mengajak Aensoo masuk ke dalam, "aku membuat rumah untuk kita berdua saja. Dari pada tinggal di apart yang sempit, bukannya lebih nyaman tinggal di rumah sendiri?" ucapnya dan masuk ke dalam setelah membuka pintu.

Aensoo takjub dengan bagian dalamnya, semua sudah di dekor. Dari ruang tengah, dapur, ruang tamu, dan juga ada tempat billiard. Benar-benar seperti rumah impian.

"wah.. kamu.. menyiapkan ini semua selama 6 bulan?" Aensoo berjalan ke setiap ruangan-ruangan itu.

"iya, aku bahkan menyiapkan pernikahan kita"

Gadis itu kembali kaget dan berbalik, "untuk soal pernikahan kamu pasti bercanda, kan?"

Heeseung tertawa lalu mendekat, dia melingkarkan tangannya di pinggang Aensoo, "kamu emangnya nggak mau menikah dengan ku?"

Aensoo memukul dada Heeseung sampai laki-laki itu mengaduh, "aku belum siap menikah, katakan padaku kalau itu bercanda"

"i- iya bercanda aja, kok. Aduh kamu galak banget" ujar Heeseung masih mengusap-usap dadanya. Pukulan Aensoo itu benar-benar sakit, dia harus lebih was-was lagi jika ingin membuat Aensoo kesal.

Aensoo kembali melihat-lihat sekitar sampai di lantai 2. Rupanya ada 2 kamar, yang satu sudah terisi dengan kasur king size dan ukurannya juga luas, satunya lagi belum diisi apapun.

"kamar ini untuk apa?" tanya Aensoo.

Heeseung mendekat dan melihat isinya, "ah, kamar ini. Masa kamu nggak kepikiran?" tanyanya. Gadis itu menggeleng. Heeseung mendengus kecil lalu berbisik di telinga Aensoo, "kamar ini untuk anak kita nanti"




Hyerin berterima kasih pada sang dokter lalu menghela nafas lega. Sunoo dan Jake sudah di pindahkan ke kamar setelah operasi kemarin. 

Sebenarnya kemarin Hyerin akan menginap di rumah sakit, tapi karena kakak sepupunya itu terus memaksanya untuk pulang, jadi dia tidur di apart. Dan yang menggantikan menunggu di rumah sakit ada Sunghoon dan Jay, sisanya pulang ke rumah masing-masing.

Hari ini Hyerin baru bisa menjenguk di malam hari karena harus kerja lebih dulu, dia sendirian. Sunghoon sedang pergi ke apart untuk mengambil beberapa pakaian karena dia akan menginap bersama Hyerin di rumah sakit.

Gadis itu masuk ke dalam ruangan dan menutup kembali pintunya. Dia berhenti sebentar melihat Jake yang terbaring di bangsal, masih belum tersadar. Hyerin agak marah pada Jake, tapi dia tidak bisa melampiaskannya. Siapa yang peduli? dia kemari untuk menjenguk Sunoo, bukan orang itu. 

Hyerin berjalan ke bangsal di sebelahnya, dimana tirainya tertutup setengah. Begitu dia membuka tirainya, dia melihat Sunoo terbaring di sana. Hatinya terasa perih sekali melihat pacarnya terluka parah.

Gadis itu menarik kursi lalu duduk di sebelah bangsal, rasanya seperti deja vu. Dia teringat masa lalu saat Sunoo juga kecelakaan. Waktu itu  yang mengurus Sunoo adalah Hyerin, dan sekarang yang akan merawatnya adalah Hyerin lagi, untuk kedua kalinya, masih dengan orang yang sama.

Hyerin yang masih emosional itu menatap wajah Sunoo, membayangkan bagaimana senangnya dia jika Sunoo terbangun.

Namun baru saja di katakan dalam batin, tidak lama pun mata laki-laki itu terbuka, kepalanya perlahan menoleh dengan tatapan lesu. Hyerin rasanya senang, tapi tidak bisa di tunjukan. Dia belum di beri tau Sunghoon kalau Sunoo sudah sadar, perasaannya cambur aduk sekali. Matanya berkaca-kaca tanpa diketahui apa sebabnya.

"..kakak.. kenapa nangis?.." tanya Sunoo.

Hyerin mencoba tersenyum, tapi ternyata gagal. Air matanya malah jatuh tepat saat dia menunduk, tangannya meremas selimut bangsal dengan erat, "Tuhan.. rasanya perih sekali melihatnya seperti ini ditambah ingatan kemarin" batin gadis itu.

Tangannya tiba-tiba di selimuti kehangatan, kepalan itu melonggar dan di isi dengan genggaman.

"..kak.. aku nggak apa-apa.. loh.." ujar Sunoo lagi sambil menggerakan tangan kekasihnya.

Hyerin menghapus air matanya dan menatap pacarnya itu dengan senyum pahit, "kamu nggak apa-apa.. tapi hati ku nggak lagi 'nggak apa-apa' "

Sunoo mendengus kecil, tangannya menyentuh pipi gadis itu dan mengusap air matanya, "..dulu kakak bawel banget waktu aku baru sadar.. tapi sekarang malah cengeng.." ucapnya lalu menarik lengan gadis itu.

Hyerin yang bingung itu berhenti sebentar, "kamu mau apa?.."

"disini.. tidur dengan ku.." ujar Sunoo sambil menepuk-nepuk bangsalnya.

Hyerin tersenyum tipis lalu menuruti kemauan laki-laki itu. Karena bangsalnya sedikit luas, jadi mereka bisa tidur berdua dengan pas disana.

Namun, karena Sunoo tidak bisa memeluk Hyerin, akhirnya mereka hanya berpegangan tangan. Hyerin menghadap ke Sunoo, sedangkan Sunoo hanya bisa menolehkan kepala. Dua mata itu bertemu dengan jarak yang dekat.

Sunoo tersenyum, "kakak manis banget"

"..Sunoo, kamu ini masih sempat gombal"

"memangnya.. aku nggak boleh gombalin kakak?"

Hyerin tertawa kecil, dia melepaskan genggamannya untuk mengusap- usap rambut Sunoo, "istirahatlah.. istirahatkan rasa sakitmu pada ku"

Sunoo memejamkan matanya, dia suka setiap kali Hyerin melakukan hal seperti ini. Tidur bersebelahan, kepalanya di usap, tapi kurang spesial karena tidak ada pelukan. Namun tak apa, setidaknya mereka bersama-

"kalian lupa kalau ada aku, ya? bisa-bisanya pacaran saat aku udah sadar"

Mata Hyerin membulat hebat. Mata Sunoo juga langsung terbuka, tapi tidak seterkejut Hyerin.

"k- kenapa kamu nggak bilang Jake juga udah sadar?" bisik Hyerin.

Sunoo tertawa canggung dan memalingkan pandangannya.

"Go Hyerin, kamu rupanya cengeng banget, ya"

Gadis itu duduk di bangsal, "Jake Kim, kalau aja kamu nggak kecelakaan mungkin tulang tangan mu udah aku yang patahkan"




To be continued...

Triple update nih! sisa 2 chapt lagi KIP complete!
aku peringatkan lagi untuk jangan berekspektasi tinggi-tinggi soal hubungan-hubungan yang ada di cerita KIP S2 ini ;)

next cerita 'Keep it' mau pemerannya siapa, nih? aku sempet tanya di papan pengumuman dan dapat 2 pilihan. 

Kalian mau pemerannya Jake atau Jay?


See you on the next chapter!

Continue Reading

You'll Also Like

11.5K 1.4K 30
Completed✓ Lee Heeseung Lokal [1/7] "aku tertarik padanya, aku menyukainya, aku ingin memilikinya" menurut kalian siapa yang mengucapkan kalimat itu...
5.1K 483 10
" aku berjanji pasti kita akan menikah dimasa depan!!"
100K 11.4K 55
kinda 17+ Kehidupan Jeon Jina seperti dipermainkan oleh kakaknya sendiri. Dia dipaksa untuk selalu menuruti permintaan kakaknya bahkan mengenai masa...
16.1K 2.3K 22
He Is Me, but we are different person. - "Lo suka sama cowok yang suka berantem itu, 'kan? Gue bisa kok jadi sama persis kayak dia," - Himam. "Siapap...