Yes, Captain (The End)

By Tridewi18

5.4K 1.1K 370

Malas bett bikin deskripsi. šŸ˜“šŸ˜“šŸ‘ļøšŸ‘„šŸ‘ļø yang suka silahkan di baca don't plagiat Tar gw cipokk šŸ”ŖšŸ”Ŗ Thanks More

Main Cast
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
28 (The End)
29 (Epilog)

25

120 34 19
By Tridewi18

Warning typo bertebaran 👀👀

Ane tautkan lagu Davichi - this love, cocok batt dah liriknya sama jalan nih cerita kalau lagi adegan syedih2...😌😁











Rumah Sakit Distrik Seoul

Park Jimin tengah memeriksa beberapa pasien yang berada di dalam pengawasannya di dampingi dua perawat.

"Keadaan Nyonya sudah mulai membaik, kemungkinan dua hari lagi jika nyonya tetap mematuhi saran dokter tentang pantangan makanan yang dikonsumsi, Nyonya bisa pulang lebih awal, mengerti..." Ucap Park Jimin kepada salah satu pasien lansia yang ia rawat.

"Terima kasih dokter" balas wanita paruh baya itu.

Park Jimin bergerak keluar ruangan hendak menuju ke ruang inap pasien lainnya.

Dia berpapasan dengan Kim Ji Won yang juga tengah melakukan hal yang sama, memeriksa ruang inap pasien yang ia tangani.

"........." Keduanya sempat bertemu pandang namun Park Jimin memutuskan sepihak dan membuang pandangannya ke arah lain, menolak melihat Kim Ji Won terlalu lama.

Tidak ada senyuman dan sapaan hangat seperti biasanya. Kim Ji Won merasa kecewa untuk sesaat.

Apa yang salah darinya?

Sejak kejadian pertikaian dengan Jung Hoseok tempoh hari, Park Jimin mendiamkan Kim Ji Won begitu saja. Kalau pun ada projects pasien yang mengharuskan mereka berdua bekerjasama, Park Jimin hanya menyampaikan sesuatu lewat perantara yaitu seorang perawat.

Sudah cukup, Kim Ji Won harus menyelesaikan hal ini pada Park Jimin. Ia tidak mau hal pribadi mengganggu pekerjaan.

Setelah selesai memeriksa pasien, Kim Ji Won berniat menuju ke ruang kerja Park Jimin.

Belum sempat ia memasuki ruangan itu, ia disuguhi oleh pemandangan lain. Wanita yang mengaku sebagai teman kencan buta Park Jimin tempoh hari sudah berada di rumah sakit entah sejak kapan.

Wanita itu sedang berbincang dengan Park Jimin di dalam ruangan.

"Terima kasih untuk makan malam tempoh hari, Jiminshii....aku sangat suka" Go Yoon Jung mengalungkan tangannya di leher Jimin.

"Jangan begini, Yoon Jung" Park Jimin merasa tidak nyaman.

Go Yoon Jung terlalu agresif sebagai seorang wanita.

"Wae...aku melakukannya karena aku menyukaimu, apa itu salah?"

Dari arah kejauhan, Kim Ji Won melihatnya dan mendengar percakapan mereka, hatinya berdenyut sakit. Rasa cemburu itu masih ada.

Kim Ji Won mengetuk daun pintu lalu berkata

"Maaf mengganggu waktu kalian"

Park Jimin terkejut dan segera menepis tangan Yoon Jung.

"Dia, wanita yang kemarin bukan? Kalian ada hubungan yang spesial?" Selidik Yoon Jung yang masih mengenal wajah Kim Ji Won

"Ti-tidak ada" balas Park Jimin

Kim Ji Won tersenyum kecut, seolah ditolak untuk kedua kalinya. Ia berjalan mendekati Park Jimin dan mendadak melayangkan sebuah tamparan di bagian pipi Park Jimin

"Aku sangat membencimu" ucap Kim Ji Won lalu membalikkan badannya berjalan keluar dari ruangan.

Park Jimin tercenung sesaat lalu ia berlari keluar hendak mengejar Kim Ji Won.

"Tunggu..." Park Jimin menahan lengan Kim Ji Won.

"Lepaskan tanganku..."

Park Jimin melepas tautannya dari lengan Kim Ji Won.

"Apa salahku hingga kau menamparku seperti tadi, aku butuh penjelasan"

"Salahmu tidak ada ,semua ini murni salahku. Salahku memutuskan kau menjadi satu-satunya pria yang kucintai, salahku memilih dirimu yang ternyata tidak mencintaiku lagi seperti dulu. Salahku karena berharap pada pria sepertimu..." Kim Ji Won menundukkan wajahnya, mencoba menahan liquid bening di balik kelopak matanya.

"Apa maksudnya...? Tapi kau masih terikat pernikahan dengan...."

"Aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Jung Hoseok sunbaenim, setelah satu malam aku berpikir, aku memutuskan untuk memilih satu diantara kalian. Tapi, ternyata aku salah....aku yang salah disini terlalu berharap padamu, dan masih berpikir jika kau mencintai ku seperti dulu" jelas Kim Ji Won

"Mwo...." Park Jimin bingung hendak berkata, semua ini seperti kejutan tak terduga baginya

"Aku mencintaimu, sejak kau mengungkapkan perasaan padaku dulu, tapi karena hutang ayahku aku menerima pernikahan dengan Jung Hoseok sunbaenim. Aku ingin menjelaskannya sebelum pesta pernikahan itu, tapi kau malah pergi meninggalkan Seoul....selama setahun, aku merindukanmu dan berharap ada keajaiban untuk perasaan cinta yang terlambat kukatakan"

"Ji Won-ah....aku...." Park Jimin meraih pergelangan tangan Kim Ji Won.

"Tidak masalah, jika kau melakukan kencan buta dengan wanita lain, aku tak berhak melarang. Aku yang salah disini, itu saja" Kim Ji Won menitikkan air matanya yang lolos dari pertahanannya.

"Ti-tidak, aku melakukannya demi ayahku. Aku tidak berniat sepenuh hati pada kencan buta itu, semuanya demi menutupi perasaanku yang masih ada padamu sampai saat ini. Aku hanya tidak ingin merusak rumah tangga kalian" ucap Park Jimin lalu ia menyeka air mata Kim Ji Won, menarik wajah Ji Won agar tidak terus menunduk

"Aku masih mencintaimu, Ji Won-ah. Perasaan ini akan tetap ada meskipun kau bukan diciptakan untukku. Setahun melarikan diri ke negeri orang lain, tetap saja aku tidak bisa melupakanmu. Aku juga tersiksa dengan semua ini, maafkan aku..."

Tangis Kim Ji Won semakin pecah, ia terharu dan bahagia.

Park Jimin memeluk tubuhnya erat.

"Bisakah....kita seperti ini?" Bisik Park Jimin di daun telinga Kim Ji Won

"Nee, aku sudah memutuskan bercerai dengan Jung Hoseok sunbaenim. Aku harus memilih, bukan?" Balas Kim Ji Won

"........" Park Jimin hanya berdehem dan semakin erat memeluk Kim Ji Won.

Go Yoon Jung, wanita itu berdiri di kejauhan, merasa kesal dengan pemandangan yang ia lihat di depan sana.


************************************




Ruang Inap Yeo Joo Ha

Ibu kandung Min Yoongi datang kembal ke rumah sakit guna menemui Joo Ha.

Waktu yang tepat baginya mendatangi Joo Ha saat Min Yoongi tengah sibuk di bandara, mengatur jadwal penerbangannya semula setelah izin cuti seminggu lebih.

Ceklekk....

"O-ohh eomeo-nim.." lirih Joo Ha terkejut.

Wanita paruh baya itu memandanginya dengan tatapan sinis lalu duduk di sofa panjang dekat brankar.

"Kedatanganku kesini, bukan untuk melihat keadaanmu yang menyedihkan itu....aku mau kau menjauhi putraku demi kebaikannya, dan itu artinya kalian harus secepatnya bercerai" ucapnya tegas

Membuat raut wajah Joo Ha menjadi mendung.

"Aku sudah berusaha menjadi menantu yang baik di depan Eomeo-nim, lalu apa salahku hingga eomeo-nim masih membenciku?"

"Salahmu adalah, kau tidak pantas mendampingi putraku. Seharusnya sejak dulu kau sadar diri, tapi hanya karena cinta bodoh Min Yoongi padamu membutakan segalanya"

Ibu mertuanya bangkit dari duduknya, dan mendekati brankar Joo Ha. Ia mengeluarkan sesuatu dari balik tas kecilnya. Sebuah surat.

"Aku mendengar dari perawat disini jika rahimmu bermasalah dan divonis tidak bisa hamil, apa itu benar?"

"I-itu.... eomeo-nim, kumohon beri aku kesempatan...." Joo Ha memelas

"Sudah cukup aku bertoleransi dengan segala kekurangan yang ada padamu, untuk kali ini aku tidak peduli. Kau tahu bukan jika seorang anak dibutuhkan dalam sebuah pernikahan dan sebagai penerus perusahaan Min. Tapi lihatlah dirimu yang tidak berdaya ini, jadi.... silahkan tanda tangani surat ini dan aku beri waktu satu hari untukmu memikirkannya"

Joo Ha menerima surat tersebut, surat  pengajuan gugatan cerai atas namanya kepada Min Yoongi.

"Aku pergi dulu, tidak baik untukku berlama di sini melihat wanita menyedihkan sepertimu"

Selepas ibu mertuanya pergi, Joo Ha menangis sekencang-kencangnya. Ia memukul dadanya yang terasa sesak.

Memandang cincin pernikahan yang tersemat di jari manisnya. Haruskah berakhir secepat ini? Sungguh tidak adil.

"Joo Ha?" Tegur ibunya yang baru saja tiba, menjenguk dirinya

"Eomma...hiks...."

Sang ibu memeluk erat anaknya, membelai lembut pucuk kepala Joo Ha

"Ottoke, eomma....hiks... Apa salahku hingga harus seperti ini" racau Joo Ha sembari menangis sesenggukan

"Joo Ha...." Ibunya ikut menitikkan air mata, ia paham apa yang terjadi saat ini, ketika ia berpapasan dengan besannya di depan ruang lobby rumah sakit, ibu kandung Min Yoongi mengatakan semuanya.



************************************




Song Seon Mi dan Park Sang Hyun tiba di rumah sakit begitu mendengar kabar dari Bae Suzy tentang keadaan Namjoon.

Keduanya berjalan panik menyelusuri lorong rumah sakit.

Dari sisi lain, Kim Joo Hun dan Lee Bo Young juga telah tiba di rumah sakit hendak menjenguk Shin Hye

Kedua pasangan itu bertemu di perempatan lorong, mereka saling bertemu pandang dan menghentikan langkah masing-masing.

Terkejut, dan shock, lebih tepatnya dirasakan oleh Song Seon Mi ketika melihat sosok mantan suaminya hadir di depan matanya dalam keadaan sehat dan hidup.

Kim Joo Hun tidak bisa melakukan apapun, hari ini ia telah tertangkap basah dan tidak bisa menghindar.

"Se-seon Mi..." Lirihnya terbata bata

Lee Bo Young mengambil tindakan, ia merangkul lengan Kim Joo Hun seolah memberitahukan pada Seon Mi jika Kim Joo Hun hanyalah miliknya semata.

"Kau.... benarkah?" Tanya Seon Mi yang merasa seperti di dalam mimpi.

"Kau sudah ketahuan, Joo Hun. Lebih baik kau jujur saat ini" ucap Sang Hyun

Seon Mi menoleh kepada Sang Hyun

"Jadi, kau juga tahu dengan semua ini? Sejak kapan?!!" Ucap Seon Mi agak kuat

"Seon Mi, ini semua salahku. Aku yang meminta Sang Hyun menutupi kebohonganku selama ini, mianhe..." Ucap Kim Joo Hun pasrah

"Brengsek....kalian memang orang yang paling brengsek yang pernah kukenal. Dan apa karena wanita itu, kau meninggalkan aku dan Namjoon, begitu?" Ucap Seon Mi dengan linangan air mata

"Aku adalah istri sahnya Kim Joo Hun sekarang ini" ucap Lee Bo Young dengan tegas

Seon Mi merasakan sesak nafas yang teramat, hatinya sakit sekali dan dunianya serasa runtuh.

Brukkhh....Seon Mi jatuh pingsan.

Sang Hyun menangkap tubuhnya tepat waktu.

Kim Joo Hun mendekati mantan istrinya, merasa cemas

Tanpa ia sadari, ada seseorang yang datang dengan langkah tertatih memaksa kakinya bergerak meski sedang di perban.

Ia adalah Kim Namjoon, ia melihat kejadian itu dari ambang pintu ruang inapnya saat ia hendak keluar sejenak.

Begitu sampai, Kim Namjoon menarik tubuh Kim Joo Hun dan melayangkan sebuah pukulan keras di bagian wajah Kim Joo Hun sampai pria itu terjungkal ke belakang.

"Jangan sentuh ibuku, bajingan!!" Bentak Kim Namjoon

"Namjoon-ah, hentikan.." lerai Sang Hyun

"Paman tidak berhak menegurku, dari awal aku mencurigai paman dan ternyata benar adanya. Paman dan ayahku sama saja, dua orang yang tidak bisa dipercaya." Bantah Namjoon

"Namjoon... dengarkan penjelasan appa..." Kim Joo Hun memelas

"Kau bukan ayahku, kau tidak berhak dengan sebutan itu lagi. Ayahku....dia telah lama meninggal, ayahku yang sebenarnya telah lama mati dari dunia ini bahkan dari hatiku. Jadi kau tidak berhak dengan sebutan itu lagi." Ucap Namjoon dengan sorot mata berkaca-kaca.

"Maafkan appa, Namjoon hiks...maafkan appa" Kim Joo Hun berlutut di depan Namjoon

Kedua tangan Namjoon mengepal keras di bawah.

"Ayahku adalah orang yang sangat kupercaya melebihi diriku sendiri, aku menganggapnya seperti seorang pahlawan di dalam hidupku, orang yang mengajarkan padaku tentang menjadi seorang lelaki yang kuat dan tangguh, tapi kenyataannya ayahku hanya seorang pengecut dan pembohong besar."

"Setiap hari aku menangis seperti orang bodoh, berharap ada keajaiban dari peristiwa kecelakaan pesawat itu. Aku mendatangi makammu dan mengatakan segala keluh kesah ku tapi ternyata aku memang layaknya orang bodoh yang menangisi seorang ayah pembohong sepertimu."

"Eomma, dia bahkan lebih tersiksa dariku. Menjalani harinya dengan merindukan suaminya setiap saat. Sudah banyak air mata yang dijatuhkan eomma hingga saat ini. Tapi appa malah berbahagia menjalani kehidupan dengan keluarga baru appa. Berbanding terbalik dengan keadaan kami yang sangat menyedihkan..."

Namjoon meneteskan air matanya mengucapkan kalimat tersebut

"Namjoon-ah, maafkan appa..." Kim Joo Hun tidak bisa berkata apapun

"Sejak kepergian appa, eomma bekerja keras demi membiayai kebutuhan hidup dan sampai jatuh sakit menderita tumor otak. Tapi apa yang appa lakukan saat itu, kemungkinan appa sedang berbahagia dengan anak dan istri baru appa. Jadi, dengarkan aku dengan baik, ayahku yang sebenarnya telah lama mati, sejak dinyatakan sebagai penumpang di pesawat yang mengalami kecelakaan. Kau bukan lagi ayahku, kau hanya orang asing yang tidak seharusnya kami temui."

Kim Joo Hun bangkit dari posisinya, ia mencoba membujuk Namjoon. Ia ingin memperbaiki kesalahannya.

"Appa mohon, Namjoon. Berikan kesempatan sekali lagi pada appa, memperbaiki semuanya, appa mohon"

"Tidak ada lagi kesempatan, sejak kau memutuskan memilih bersama keluarga barumu, kesempatan itu telah tiada" ucap Namjoon

"Tidak, appa tidak akan menyerah sampai kau menerima kehadiran appa lagi. Appa sangat menyesal selama ini tapi appa tidak berdaya..." Kim Joo Hun memegang lengan Namjoon.

"Lepaskan tanganku" ucap Namjoon dengan nada dingin

"Appa mohon, nak..."

Dari arah kejauhan, Shin Hye dan Kim Seokjin datang ke tempat tersebut, saat mendengar suara keributan dari lorong rumah sakit.

Shin Hye tiba di tempat, dan mendekati anak dan ayah tersebut.

"Oppa..." Lirihnya pelan

"Lepaskan tanganku, brengsek!!!" Bentak Namjoon keras lalu menepis tangan Kim Joo Hun dan mengenai wajah Shin Hye.

Sebuah tamparan yang tidak disengaja.

Namjoon menoleh ke arah Shin Hye. Ia baru menyadari kehadiran Shin Hye.

"Yakk Namjoonssi, apa yang kau lakukan?" Ucap Kim Seokjin, beralih mendekati Shin Hye, memastikan keadaan Shin Hye baik baik saja.

"......" Namjoon tertawa kecil, menutupi perasaannya yang sebenarnya.

"Kalian semua, sudah puaskah membuatku seperti orang bodoh. Terutama kau Shin Hye, sudah puaskah mempermainkan perasaanku? Seseorang pernah mengatakan padaku, jika kau bukanlah wanita yang baik seperti ibumu, kini aku paham maksud perkataannya." Ucap Namjoon

"Oppa, dengarkan penjelasanku. Semua ini tidak seperti yang oppa pikirkan." Ucap Shin Hye.

"Aku tidak mau mendengar apapun, sudah cukup. Aku mau....kita putus" ucap Namjoon

Shin Hye gelagapan, ia tidak ingin semuanya berakhir. Ia masih mencintai Namjoon.

"Tidak, aku tidak mau...oppa, kumohon..." Shin Hye menyentuh lengan Namjoon, kedua siluet matanya terlihat memerah menahan air mata

"......." Namjoon menepis tautan Shin Hye perlahan lalu berjalan kembali ke ruang inapnya, di ikuti oleh langkah Paman Sang Hyun membawa Seon Mi yang masih pingsan untuk diperiksa di ruangan lain.

Shin Hye menangis sesenggukan.

"Shin Hye... Sudahlah..." Ucap Kim Seokjin

"Pergi...! Sudah kukatakan jangan ikut campur...aku muak padamu!!" Bentak Shin Hye pada Kim Seokjin

"Eomma dan appa, kalian juga sama saja." Shin Hye memandang kecewa pada kedua orangtuanya

"Shin Hye, dengarkan eomma..." Lee Bo Young mendekati putrinya

"Bisakah eomma jelaskan pada semua orang jika aku bukan wanita egois perusak kebahagiaan orang lain seperti diri eomma, bisakah?" Ucap Shin Hye

"........" Lee Bo Young terdiam tak bisa menjawab

"Kesalahan yang eomma lakukan harus aku tanggung juga, apakah ini adil bagiku? Eomma juga seorang ibu yang memiliki anak, tapi eomma dengan tega merusak kebahagiaan anak lain. Apakah masih pantas aku juga memanggilmu dengan sebutan ibu? Aku tak mengerti, mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang menerima semua ini?"

"Shin Hye...." Lirih Lee Bo Young sedih

"Setidaknya, bisakah kalian membuat Namjoon oppa kembali padaku? Aku sangat mencintainya, dia adalah orang yang membuatku bangkit dari keterpurukan di masa lalu karena pengkhianatan seseorang. Dia adalah, orang pertama yang memelukku hangat saat aku menangis." Shin Hye berjalan perlahan hendak kembali ke ruang inapnya, meninggalkan kedua orangtuanya dan Kim Seokjin di tempat tersebut.



************************************



Malam hari

Sebuah gedung karaoke

Jung Hoseok tengah bernyanyi di temani oleh Park Chanyeol. Ia melepas stressnya di pusat karaoke

Menyanyikan lagu milik Davichi berjudul this love

neol himdeulge haessgo

aku mengatakan ini dari rasa bersalahku

nunmullo salge haessdeon

karena membuat hal-hal sulit bagimu

mianhan maeume geureon geoya

maaf membuatmu berlinang air mata


Jung Hoseok terkenang akan pertemuannya dengan Kim Ji Won di masa lampau hingga saat menjelang pernikahan, hanya isakan tangis yang ia dengar dari bibi Kim Ji Won.

"Akan tetapi bagiku, aku tidak bisa hidup tanpamu....aku mencintaimu...dan terima kasih untuk  semua pelukan hangat yang kau berikan...." Lanjut Jung Hoseok menyanyikan bagian reff.

Air mata berlinang sejak ia menyanyikan lagu itu dari awal.

Sebelum ke pusat karaoke, ia mendatangi rumah sakit tempat bekerja Kim Ji Won. Dan saat itulah ia melihat Kim Ji Won bercengkrama mesra dengan Park Jimin di dalam mobil pribadi.

"Cinta ini hanya sepihak, tapi aku tidak peduli, apapun akan kulakukan demi kebahagiaan mu, setidaknya melihatmu tersenyum bahagia tanpa air mata yang selalu kau tunjukkan padaku, meski itu berada di pelukan pria lain, itu sudah cukup bagiku"



************************************



"Aku mau....kita cerai..." Ucap Joo Ha kala itu

"Apa...!" Min Yoongi shock

"Aku sudah menandatangani gugatan cerai dan melayangkan ke pengadilan. Aku tidak ingin berbasa basi apapun lagi. " Joo Ha bersikap tenang, begitu pandai menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya

"Tidak, itu tidak benar. Sayang, ada apa denganmu saat ini? Katakan jika kau tidak serius, aku yakin sekali ini bukan dirimu yang sebenarnya" sangkal Min Yoongi.

"Aku serius"

"Sayang, apa mungkin ibuku yang meminta mu mengatakan hal ini? Apa dia datang kesini saat aku sibuk di bandara?" Tebak Min Yoongi

"Tidak, ini semua murni keinginanku"

"Aku tidak percaya begitu saja, ini pasti muslihat ibu."

"Sampai kapanpun, aku tidak akan menyetujui gugatan cerai itu. Aku sangat mencintaimu. Kumohon bersabarlah menghadapi sifat keras ibuku, kita pasti bisa melewatinya"ucap Min Yoongi

"Tapi, untuk saat ini aku tidak bisa. Aku... dinyatakan tidak bisa mengandung, rahimku bermasalah. Jadi, lebih baik bagi kita untuk berpisah..." Ucap Joo Ha dengan sorot mata sendu

"Apa...! Kau, tidak bisa hamil? Sejak kapan kau mengetahuinya, mengapa kau merahasiakan hal sebesar ini padaku?"

















TBC genk....🏔️🧘

Continue Reading

You'll Also Like

10.4K 1.3K 15
Apa salah jika jatuh cinta dengan satpam ? Jawabannya tentu tidak Mari simak kisah sang Manager keuangan yang jatuh hati pada Satpam kantornya sendir...
229K 10.2K 31
[SLOW STORY] [SLOW UPDATE] Aku seorang karyawan baru yang bekerja sebagai karyawan biasa dan tidak lama aku bekerja, kemudian diangkat menjadi sekret...
191K 2.3K 200
Hai... Kalau kalian ingin request lirik lagu boleh kok, komen di komentar atau chat pribadi Insya allah..request kalian bakal aku tulis liriknya. Tap...
94.6K 7.9K 39
PEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (š…šŽš‹š‹šŽš– š’š„šš„š‹š”šŒ šŒš„šŒšš€š‚š€) (š‚šŽšŒšš‹š„š“š„šƒ) (šššš¦ššš¤ššš¦š®) š™...