Rensha TFALV [END] -by Akhley...

By Akhleya

3K 2K 466

Rensha -by Akhleya (Varren Dan Alesha) Dihari yang sangat indah, dimana terukirnya jalinan cinta lewat perma... More

Prolog
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18
Episode 19
Episode 20
Episode 21
Episode 22
Episode 23
Episode 24
Episode 25
Episode 26
Episode 27
Episode 29
Episode 30
Episode 31
Episode 32
Episode 33
Episode 34
Episode 35
Episode 36
Episode 37
hai
Episode 38
Episode 39
Episode 40
Ending

Episode 28

42 29 12
By Akhleya

Hai semuanya!

Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn

Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha?

Spam emot 💗 dulu bosqueee

-Happy Reading-

Pagi ini adalah hari terakhir untuk bisa berada ditanah Seoul, negara yang penuh dengan hal yang menarik.

"Impian gue buat ketemu Songkang ga berhasil" rengek Yhena pada waktu pembelian oleh-oleh. Hari ini jadwalnya adalah pembelian oleh-oleh disekitar perbelanjaan terbesar di Korea Selatan.

"Eh itu Songkang bukan sih?" Tanya Alesha menunjuk poster besar dipojok dinding gedung. Dan detik itu juga Yhena berlari kencang, bak kerasukan kuyang. Ia langsung memeluk poster yang memperlihatkan Songkang tengah mengiklankan drama Nevertheless.

"Sha! Foto in gue siniii" Yhena melambai kencang pada Alesha, sungguh, Alesha dibuat geleng-geleng pagi ini.

"Satu, dua..."

Cekrik!

Setelah melakukan perjalanan, mereka sudah membawa dua kantong plastik berisikan oleh-oleh, untuk buah tangan keluarga saat pulang nanti. Mereka berjalan menusuri beberpa halte, berjalan disepanjang pinggir jalan.

"Lo tumben nggak PDKT an sama Dinka?" Tanya Alesha

"Emmm, gue nggak mau nyesel ke Korea cuma seputar Dinka, gue juga pengen tertemen sama lo" kata Yhena sarat akan makna

"Jujur, lo itu temen cewek pertama gue" imbuhnya

"Really?" Tanya Alesha terbelalak, matanya membulat sempurna

"Iya, gue itu orangnya suka nggak sukaan sama orang. Gimana ya kek apa si sukanya menilai buruk dulu gitu, kaya sama lo, gue juga nilai lo itu jalang, anak ga baik gitu tapi setelah kenal. Oh...lo baik juga ternyata, gitu" jelas Yhena. Baru kali ini ia menceritakan kisah hidupnya.

"Ohh, itu kebiasaan buruk Yhen, hindarin. Itu juga kenapa lo dandan tebel lagi? Kemaren lo itu cantik pas make up natural tauk!" omel Alesha bak kakak yang tengah menceramahi adiknya

"Kemaren cepet pundar Sha, lagian gue juga suka yang tebel kaya gini" elak Yhena mengibaskan rambut pendeknya

"Lo baik banget Sha, maafin yang dilakuin kakak gue kemarin" batin Yhena

"Mau foto ga lo?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan

"Dipinggir jalan?" Tanya Alesha, pasalnya keduanya tengah berada dijalanan

"Ya gapapa, tuh situ bagus" tunjuk Yhena pada dinding dan tangga yang ada disebrang, mereka bergegas kesana. Sesampainya ditempat yang dituju, kantong bawaan Alesha dibawakan Yhena, ia sudah berpose untuk difoto.

"Nggak copot masker? Cantiknya nggak keliatan dong" tanya Yhena. Ada apa dengan anak ini? Kesurupan?. Alesha yang sudah berpose kembali ke arah Yhena, memegang dagi temannya yang suhunya biasa saja.

"Nggak demam tuh" sanggah Alesha

"Ya emang gue nggak sakit, lo kenapa sih?" Tanya Yhena aneh

"Lo yang kenapa, kenapa jadi baik gini? Khawatir gue" cemas Alesha tersenyum tipis

"Heran deh gue, jadi jahat digibahin, jadi baik dikhawatirin" sewot Yhena

"Karna, biasanya orang baik itu bakal ninggalin" jawab Alesha

"Nggak semua, contohnya Varren, dia baik sama lo, dan gue yakin itu bertahan lama" jelas Yhena

"Reyfan juga baik, tapi dia juga pergi dari gue" protes Alesha

"Reyfan itu anak bodoh, masa dia nolak lo. Sinting emang" kesal Yhena

"Dia suka nya sama lo" jelas Alesha

"Tapi gue sukanya sama Dinka" jawab Yhena

Deg!

Tak sia-sia Alesha memancing Yhena untuk membicarakan ini, dan dugaan Alesha benar, Yhena memang menyukai Dinka. Kasian pada Reyfan yang selalu berharap akan dicintai orang yang bahkan telah mencintai orang lain. You sadboy.

"Satu, dua, cekrik!" Teriak Yhena

Alesha

°•°•°•°•°•°•°•°

Setelah perjalanan yang melelahkan, bis pariwisata telah menurunkan para siswa didepan hotel.

"ihh gue estetik! Bentar gue posting dulu" ujar Yhena mengundang gelak tawa Alesha. Beberapa detik selanjutnya, Yhena telah berhasil memposting fotonya dengan poster Songkang. Tak lama kemudian keduanya segera masuk ke hotel menuju kamar mereka, namun ditengah jalan mereka tak sengaja melihat Hito dan Ala. Mereka lagi, sungguh muak!.

"Gue nggak tau kenapa kakak gue jadi deket sama Ala, aneh banget pasti ada yang disembunyiin. PASTI" guman Yhena

"Hai Din!" Sapa Yhena sesaat setelah memalingkan wajah, ia mendapati Dinka yang berada diambang pintu kamar, hendak masuk seperti nya.

"Hai" balas Dinka langsung masuk, menemui Reyfan dan Varren yang tengah menunggu kehadirannya dikamar hotel mereka.

"Kenapa Yhena sukanya deket sama Dinka sih?" Batin Reyfan menatap Dinka

"Kenapa Dinka deket sama Alesha sih?" Batin Varren menatap Dinka

Tatapan mereka sungguh membuat risih,

"Lo berdua apaan dah liatin gue kaya maling aja" cetus Dinka kesal, ia segera meraih handuk dicentelan pintu dan mulai masuk kamar mandi untuk membersihakan tubuhnya.

"Lo emang maling" batin Reyfan dan Varren bersamaan.

"Fan gue mau nanya sama lo" tutur Varren mendadak serius

"Menurut lo Dinka suka nggak sama Alesha?" tanya Varren

"Mybe iya sih, kalo nggak suka buat apa Dinka lewatin jam makan siang cuma buat beli gitar untuk kado ultahnya Alesha? Kalo enggak kenapa dia mohon mohon sama gue biar nyuruh Alesha ketaman belakang? Bagus juga kalo gue panas-panasin varren, syukur-syukur dia ngalah sama Dinka trus Dinka jadian sama Alesha trus Yhena nggak deket sama Dinka lagi dan kesempatan gue makin tinggi!!" Batin Reyfan

"Menurut gue Dinka suka banget sama Alesha" jawab Reyfan

"Maksud lo?" Tanya Varren linglung, tak percaya akan hal itu

"Lo tau nggak? Tadi dia lewatin jam makan siang cuma buat beli gitar untuk kado ultahnya Alesha" jelas Reyfan memanas-manasin. Dasar kompor!.

"Ren?" Tanya Reyfan, pasalnya Varren hanya terdiam.

"Didepan rumah Alesha, gue jelas-jelas liat Dinka make in gelang buat Alesha, kemaren gue liat pake mata kepala gue sendiri mereka lagi duduk berdua disofa ruang tunggu, dan hari ini gue liat mereka ditaman belakang, kenapa gue nggak peka? Jelas banget Dinka suka sama Alesha, trus gue harus gimana? Nyerah? Nggak! Gue suka sama Alesha tulus, gue nggak bisa nyerah buat Dinka gitu aja, gue yakin rasa sayang gue ke Alesha lebih besar dari Dinka. Gue yakin itu" batin Varren

"Ren, gue yakin Dinka bakal rebut Alesha dari lo" bisik Reyfan, ia segera keluar ruangan dengan rasa tak bersalahnya, apakah ia tak sadar akan apa yang ia katakan barusan? Apa dia tidak berfikir panjang dan hanya mementingkan dirinya? Sungguh egois.

Ceklek!

Suara pintu kamar mandi terbuka, menampakkan mata Dinka yang tengah melihat Varren murka, wajahnya merah dan rahangnya mengeras.

"Din, jujur sama gue" cetus Varren di awal kalimat

"Apa Ren? Serius amat" jawab Dinka enteng, ia menatap kaca sambil menyisir rambutnya

"Lo suka sama Alesha?" Tanya Varren. Aktivitasnya langsung berhenti, udara serasa membeku dan waktu telah dihentikan. Mengapa satu pertanyaan itu begitu menyesakkan dada?.

"Iya" jawab Dinka, ia mulai meletakkan sisirnya

"Gue udah muak sama lo, gue udah nggak bisa ngalah sama lo, gue udah capek relain semua yang gue punya buat lo" murka Dinka

"Gue udah nggak mau lagi ya jadi babu pengecut kaya lo, orang yang bisanya cuma ngandelin orang lain, najis" cacinya

"Din, lo kenapa? Gue nanya baik-baik perihal Alesha. Kalo lo emang suka, kita bisa saingan secara sehat, lo nggak harus ngalah sama gue, gue rasa selama ini lo terus-terusan ngalah" protes Varren

"Lo seharusnya nggak suka sama Alesha!" Bentak Dinka

"Lo inget siapa yang ngenalin lo sama Alesha? Lo inget waktu pertama kali gue nyuruh lo main gitar sama Alesha? Lo inget waktu gue yang paksa elo buat dampingin Alesha difestival? LO INGET NGGAK!!!"

"Gue suka Alesha dari kelas sepuluh Ren! Gue selalu deketin dia, gue rela makan siang sama Yhena selama seminggu dan janjiin dia buat pacaran sama gue buat misahin dia sama Reyfan! Dan saat Reyfan udah pergi dari kehidupan Alesha, kenapa lo dateng? Lo cuma nikmatin hasil dari pengorbanan gue! Brengsek!" Umpat Dinka

"Yhena? Misahin gue sama Alesha?" Batin Reyfan yang masih bertengger didepan pintu. Ia hendak masuk, langkahnya terhalang suara bentakan Dinka. Samar-samar ia mendengar apa yang ia bicarakan.

"Lo udah ngambil hak gue! Gue selama ini udah diem dan ngerasain cemburu tiap lo deket sama  Alesha! Gue bisa apa? Hah? Lo pikir kita bisa saingan sehat? Otak lo dimana? Lo udah terlanjur masuk dihati nya Alesha! Dan tempat lo itu harusnya milik gue....apa gue salah?" Suara Dinka mulai serak, air matanya tak terasa telah membasahi pipinya, tangis yang selama ini belum pernah Varren lihat dalam tiga tahun terakhir, hari ini terpampang jelas, dan mengapa tangis itu beralaskan dirinya?.

Varren merasa bersalah, apa benar ia telah mengambil hak milik Dinka? Apa yang harus Varren lakukan?

"Lo harus mundur, lo jauhin Alesha" ucap Dinka diakhir amarahnya, ia seperti tau apa yang dipikirkan Varren sekarang, ia segera keluar dari kamar.

Brak!

Tak sengaja ia menabrak Reyfan yang berdiri didepan pintu

"Lo mau kemana?" Tanya Reyfan menarik tangan Dinka

"Lo nggak usah ikut campur" sinis Dinka melepaskan tangannya

"Maksud lo Yhena misahin gue sama Alesha apaan?" Tanya Reyfan lagi

"Lo nggak perlu tau" ketus Dinka

Cplass!

Tamparan maut telah tertera dipipi Dinka, tangan berotot milik Reyfan telah berani mendarat pada pipi mulus sang ketua osis.

"Yhena nggak suka beneran sama lo, selama ini dia pacaran sama lo itu palsu, niat dia cuma pengen lo pisah dari Alesha. Puas?" Semirik Dinka, ia segera pergi dari pandangan Reyfan. Tatapan kosong dan hati rapuh mulai menerpanya.

Cinta yang selama ini gue dambakan, orang yang selalu gue rindukan, suara yang selama ini nyadarin gue dari lamunan hanya palsu?. Pikir Reyfan.

Mengapa sakit hati begitu menyiksa?

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Spam emot 💗 dulu bosqueee

Satu vote dari kamu memperindah crita ini

Jangan lupa vote yah!!

Love you all and see you next part-!!💗

Continue Reading

You'll Also Like

612K 58.3K 46
Demi menghindari sebuah aib, Gus Afkar terpaksa dinikahkan dengan ustadzah Fiza, perempuan yang lebih dewasa darinya. Gus Afkar tidak menyukai Fiza...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

125K 1.1K 14
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
Balance Shee(i)t By Raa

General Fiction

46.4K 3.8K 38
Padahal kan ingin Mosha itu agar mereka dijauhkan bukan malah didekatkan. -·-·-· Mosha, mahasiswi jurusan akuntansi ingin kehidupan kuliahnya seperti...
43.4K 2.7K 18
Akankah lian kembali membuka hati untuk salma? ikuti cerita aku terus yaa