THE BEST LIAR || SUNGSUN✓

By Peachyvely

175K 22.4K 3.9K

"Kalau rasa sakit terbesarmu adalah aku, maka biarkan aku memberikan rasa sakit itu.." ⚠️ WARNING -Murni fiks... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38. END
Q & A
Q&A PT.2 SungSunKi
Q&A PT.3 JayWon HeeJake
Q & A PT.4 S2?
S2 Spoiler
Promosi
FINALLY S2

20

3.9K 524 145
By Peachyvely


⚠ Typo bertebaran, harap maklumnya






Happy reading~~

Pagi pagi sekali, Sunoo sudah bangun dan langsung sibuk didapur seorang diri. Sunghoon belum bangun, biarkan saja. Sunoo tidak mau kegiatannya ini ada yang mengganggu.

"Bikin sup, terus apa lagi ya? Telur gulung aja deh. Apa telur mata sapi?" ditangan Sunoo kini tergenggam dua butir telur, sedang menimbang apa yang harua dilakukan pada telur itu.

"Telur gulung aja. Gue lagi mau makan itu."

Sunoo menoleh dan menemukan Sunghoon tengah duduk dimeja makan dengan mata yang masih terbuka setengah.

"Cuci muka dulu kak. Jelek banget ih!"

Mengambil mangkuk, akhirnya telur gulung yang di pilihnya.

"Enak aja. Cuma lo yang pernah bilang gue jelek."

Sunoo membalik tubuhnya dan menatap Sunghoon lagi. "Berarti cuma Sunoo manusia yang paling jujur."

Sunghoon terkekeh, langkahnya lunglai mendekati wastafel. "Awas telornya tumpah kekompor."

"Enggak enggak. Tenang aja sih."








"Gimana? Enak gak?" tanya Sunoo khawatir saat Sunghoon mencicip supnya.

Sunghoon terdiam, mengecap rasa yang tertinggal di lidahnya. Keningnya berkerut, membuat rasa khawatir Sunoo bahwa supnya gagal semakin besar.

"Ahahahahaha.." Namun bukannya segera menjawab, Sunghoon malah tergelak melihat wajah Sunoo.

"Kak." tegur Sunoo dengan wajah datar.

"Iya. Enak kok enak. Rasanya persis kayak pertama kali gue coba makan sup buatan lo." jawab Sunghoon setelah tawanya mereda, "Panik banget sih masakannya gak enak."

"Ya nanti di ejek kakak terus? Masakan gue tuh gak pernah gak enak." Sunoo meniru ucapan Sunghoon beberapa waktu lalu, "Padahal agak asin waktu itu."

Sunghoon melebarkan matanya tidak percaya, "Bohong aja."

Merotasikan mata, Sunoo memilih untuk membalik tubuhnya dan mematikan kompor. "Orang kenyataannya gitu."

Sret!

Sunghoon menarik rambut bagian belakang Sunoo, lalu langsung berlari masuk kedalam kamarnya lagi.

"Ya! Park Sunghoon! Awas aja ya!"

Selesai makan Sunghoon langsung pergi ke kampus, meninggalkan Sunoo yang sebenarnya kangen juga belajar disana.

"Udah berapa lama Sunoo gak masuk? Ngulang satu semester nih pasti." gumam Sunoo lesu. Tangannya sibuk mengganti channel, mencari siaran yang bagus.

"Kangen Riki deh, kok dia gak ada hubungin sih?"

"Kalo nelpon duluan, aneh dong nanti. Tapi mau tanya tanya tentang tugas."

Saat sedang sibuk dengan pikirannya sendiri dan melupakan televisi yang menanyangkan berita terkini, ponsel yang berada diatas meja berdering tanda panggilan masuk.

Melirik sekilas, Sunoo melihat kontak bernama 'Tante Jung' lah menelponnya.

"Ngapain?" mengabaikan, Sunoo malah meraih kembali remote yang berada disamping ponselnya.

Namun ponselnya terus berdering sampai 4 kali, membuat Sunoo akhirnya mengangkat panggilan itu.

"Halo, ma?"

"Sayang? Lagi ngapain? Kok lama bener ngangkatnya?"

Sunoo menatap layar ponsel nya sejenak.

Lagi males nerima telepon

"Maaf ma, Sunoo abis dari kamar mandi. Kenapa ma? Tumben nelpon gini?"

"Mama kangen sayang. Mau main kesini? Kebetulan ayah lagi ada dirumah, dia pengen ketemu kamu."

Sedetik, dua detik, sampai sepuluh detik berlalu, tubuh Sunoo mendadak kaku. Mendengar ucapan sang ayah berada dirumah dan ingin bertemu dengannya, terdengar aneh rasanya.

Ini bukan mimpi?

Ayah nyariin Sunoo?

Sunoo kembali menjauhkan layar ponsel, memastikan sambungan telepon itu belum terputus.

"Sayang? Sunoo? Kamu masih disanakan?"

"Iya ma. Sunoo denger kok. Nanti Sunoo usahain main kesana sama kak Hoon."

"Bener ya. Pokoknya nanti malem mama tunggu. Mama masakin makanan kesukaan kalian."

"Iya ma."

Sambungan telepon terputus, Sunoo menyandarkan kepalanya pada sofa. "Kak Hoon bisa gak ya diajak kesana? Coba tanya dulu deh."

Sunoo membuka room chatnya dengan Sunghoon, dan langsung mengirim pesan baru disana.

(Abaikan waktunya ya😅)



"Kok gak dibales? Lagi ada dosen kali ya?" gumam Sunoo.

Baru saja mau meletakkan ponselnya diatas meja, suara dering kembali terdengar. Sunghoon yang menelepon.

"Iya kak Hoon?"

"Nanti kesana bareng gue. Agak sorean aja nunggu gue pulang."

"Kan emang niatnya gitu."

"Ya udah, tunggu aja. Awas kalo lo pergi duluan."

Sunoo mengernyit heran, "Emang kenapa kalo Sunoo kesana duluan?"

Hening. Sunghoon tidak langsung menjawab.

"Pokoknya harus bareng. Udah, dosen gue mau dateng nih."

"Semangat kak Hoon!"

Hanya deheman yang Sunoo dengar sebelum akhirnya panggilan telepon itu diputus sepihak oleh Sunghoon.


Sunoo mengepalkan kedua tangannya saat sampai dihalaman rumah keluarganya. Jantungnya berdegup cepat tidak karuan.

"Ayo, masuk. Ngapain diem aja?" tanya Sunghoon saat melihat Sunoo masih diam berdiri disamping pintu mobil.

"Eoh? Gak papa. Ayo kak." Sunoo meraih tangan Sunghoon, lalu digenggamnya erat. "Akhirnya bisa liat ayah."

Aduh jantung, biasa aja dong

Cuma ketemu ayah loh

Lagian kamu juga lagi amnesia, apa yang harus ditakutin?

Ada kak Hoon juga, dia pasti bakal jagain Sunoo kan?

"Lo seneng banget mau ketemu ayah lo?"

Manik Sunoo dan Sunghoon bertemu, "Senenglah kak. Sunoo mau liat gimana ayah Sunoo."










"Eh udah dateng." ucap Ny. Kim saat melihat putranya dan Sunghoon datang. Ia berdiri lalu langsung memeluk Sunoo.

"Kok lama banget datengnya?"

"Jadwal kuliah Sunghoon hari ini padet tante, jadi baru bisa berangkat sore tadi." jawab Sunghoon seadanya.

Ny. Kim mengangguk lalu mengusap wajah tampan Sunghoon sayang. "Ayo temuin ayahnya Sunoo. Dia udah nunggu kalian dari tadi."

"Ayah dimana emang?"

"Siapa yang nyari ayah?"

Suara bariton yang baru saja datang berhasil menarik atensi. Terlihat Tn. Kim yang sedang turun dari lantai atas dengan pakaian santainya.

Sungguh, Sunoo ingin berlari dan langsung memeluk ayahnya seperti dahulu. Tapi entah kenapa kakinya terasa berat sekali untuk digerakkan. Ia hanya tersenyum kecil menunggu sang ayah semakin mendekat.

"Ayah."

Tn. Kim tersenyum, dan hal itu membuat dada Sunoo sesak. Senyuman itu, senyum yang sudah lama dirindukannya.

"Sini sayang, peluk ayah. Kamu gak kangen apa?"

Tn. Kim merentangkan tangannya, tersenyum meminta Sunoo untuk mendekat.

Perlahan, mata Sunoo memanas seiring langkahnya yang semakin mendekat.

Grep!

Dan tubuh Sunoo berada sepenuhnya dalam dekapan hangat sang ayah.

"Sunoo kangen ayah." gumamnya.

Dapat Sunoo rasakan kepalanya dielus lembut, lalu diberikan kecupan kecil. "Ayah juga kangen sama kamu."

Tuhan..

Kalo ini mimpi, jangan bangunin Sunoo dulu yaa

"Kangen kangenannya nanti aja, sekarang kita makan dulu yuk."

Suara Ny. Kim menyudahi acara pelukan antara ayah dan anak yang sudah lama tidak bertemu. Mereka berjalan menuju meja makan berada.

Sesekali, Sunoo melirik Sunghoon yang tidak menunjukkan ekspresi apapun, namun aura disekitarnya terasa gelap sekali. Persis seperti saat pertama mereka bertemu.

"Kak Hoon mau apa? Biar Sunoo ambilin." Sunoo mencoba menegur Sunghoon, berusaha membuat aura Sunghoon lebih cerah.

Dan WOW!

Sunghoon menoleh seraya tersenyum pada Sunoo.

"Gak usah, gue bisa ambil sendiri."

Untuk sesaat, Sunoo merasa ini bukan dunianya. Okay, katakan saja lebay.

Tapi setelah mendapat perlakuan manis dari sang ayah, lalu senyuman terbaik dari Sunghoon. Bagaimana bisa Sunoo merasa baik baik saja?

Semua terlalu mengejutkan untuk jantungnya.

Acara makan malam bersama itu berlangsung dengan damai. Tidak banyak percakapan yang terjadi, semua fokus pada menikmati hidangan yang tersedia.







"Sunoo, ikut ayah dulu yok. Ada yang mau ayah kasih buat kamu."

Seusai makan malam, Tn. Kim mengajak Sunoo ke ruang kerjanya. Menimbulkan berbagai macam pertanyaan dibenak Sunoo maupun Sunghoon.

Ayah mau ngapain?

Kenapa harus berdua segala?

"Maaf ya karena ayah gak bisa jenguk kamu selama ini. Ada perjalanan bisnis keluar kota, dan ayah gak bisa lewatin itu." ucap ayah Kim setelah mengajak Sunoo duduk disofa yang tersedia didalam ruang kerjanya.

"Iya yah, gak papa kok. Tapi Sunoo kangen banget, pengen liat wajah ayah Sunoo kayak gimana." sedikit sedih karena ternyata sang ayah masih lebih mementingkan bisnis dibanding melihat keadaannya, namun Sunoo memilih untuk mengabaikannya. Apa yang terjadi saat jauh lebih baik.

Tn. Kim kembali membawa Sunoo dalam pelukannya. Mengecup kepala putranya denhan sayang. Bahkan tangannya mengusap punggung Sunoo agar anak itu semakin nyaman dalam pelukannya.

Sunoo sendiri rasanya ingin menangis. Sudah lama sekali ia memimpikan hal seperti ini.

"Jadi, bagaimana Kim Sunoo? Sudah puas sandiwaranya?"

Hai hai~~

Met malmingan yeoreobun

Agak maleman dikit yaa up nya, soalnya dirumah abis ada sepupu yang satu frekuensi sama Raa, jadi kalo udah ngobrol suka lupa waktu

Beberapa chapter kemaren udah adem ayem kan yaa, jadi chap depan mulai balik lagi nih konfliknya

Oh iya

Happy 5k readers😍🎉

Raa gak akan bosen bilang kalo Raa sayang kalian🤗💞

Makasih buat yang masih setia sama book ini

Jangan lupa pencet 🌟 kecilnya yaa

Sampai jumpa di chapter depan

Bye bye~~

Continue Reading

You'll Also Like

389K 39.9K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
Nadir✓ By REST.

Fanfiction

43.2K 7.5K 14
❝ Sunoo marah saat rencana liburannya gagal dan harus berakhir berada di desa neneknya. Kemarahannya bertambah saat seorang pemuda mengejar-ngejar di...
25.3K 2.6K 31
Terlahir sempurna memang impian semua orang. Terlahir dengan lengkap tanpa kekurangan juga keinginan semua orang. Tapi tidak dengan jake. Dia benci...
78.5K 10.2K 36
Memutuskan pindah ke Rumania rupanya bukan sesuatu yang bisa Sunoo anggap sebagai keputusan paling tepat dalam hidupnya. Karena di sana ia harus berh...