THE BEST LIAR || SUNGSUN✓

By Peachyvely

175K 22.4K 3.9K

"Kalau rasa sakit terbesarmu adalah aku, maka biarkan aku memberikan rasa sakit itu.." ⚠️ WARNING -Murni fiks... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38. END
Q & A
Q&A PT.2 SungSunKi
Q&A PT.3 JayWon HeeJake
Q & A PT.4 S2?
S2 Spoiler
Promosi
FINALLY S2

18

3.7K 532 69
By Peachyvely

⚠ Typo bertebaran, harap maklumnya😅🙏


Happy reading~~



Sunoo membuka pintu balkon saat melihat langit mendung. Jemurannya belum terangkat, bahaya kalau sampai basah lagi karena terkena hujan.

Setelah membawa masuk semua jemuran keringnya, Sunoo kembali menuju balkon. Berdiri dipinggir pagar menatap langit mendung.

"Kangen kakak deh." gumamnya.

Rintik hujan mulai membasahi bumi, terlihat dibawah sana beberapa orang sibuk mencari tempat berteduh.

Mata Sunoo yang tadinya terbuka lebar kini sedikit terpejam merasakan beberapa rintik hujan yang mengenai wajahnya.

"Dingin.."

"Kayaknya enak kalo mandi hujan."












"Gak ada."

"Eh?!" Sunoo memutar tubuhnya, menatap Sunghoon yang berdiri tak lebih dari 10 langkah dibelakangnya.

"Masuk. Nanti lo sakit gue yang repot."

Sunoo mencebik, "Bentar lagi deh kak, masih mau liat hujan."

Sunghoon berjalan mendekati Sunoo seraya melepas jacket yang di pakainya. "Jangan lama lama, nanti lo kedinginan." ucapnya setelah menyampirkan jacket miliknya dibahu Sunoo.

"Eum." balas Sunoo dengan anggukan kecil. Ia kembali membalik tubuhnya, tertawa kecil saat melihat dibawah sana ada beberapa anak kecil yang berlarian dibawah guyuran air hujan.

Saat dirasa hujan semakin deras, Sunoo segera masuk kedalam dan menutup pintu balkon.

"Mau cokelat panas?" tawar Sunghoon yang saat ini sedang duduk nyaman di sofa dengan televisi yang dibiarkan menyala dengan volume kecil.

Sunoo menyampirkan jacket Sunghoon di kursi meja makan, lalu ikut menyusul duduk disebelah Sunghoon. Kepalanya bahkan reflek bersandar pada bahu Sunghoon.

"Mau." jawab Sunoo, lalu tanpa meminta izin segera mengambil alih gelas ditangan Sunghoon, "Minta punya kakak aja."

Sunghoon hanya diam memperhatikan Sunoo yang terus meneguk minumannya sampai tersisa setengah.

Dan hal berikutnya yang dilakukan Sunoo berhasil membuat seluruh tubuh Sunghoon panas dingin. Anak itu tersenyum lebar sampai matanya menyipit, ujung bibirnya yang menyisakan noda cokelat membuatnya semakin terlihat seperti anak kecil dimata Sunghoon.

"Enak kak." gumam Sunoo lalu meletakkan gelas dimeja.

Tangan Sunghoon terangkat mengusap sudut bibir Sunoo, berusaha menghilangkan noda yang tertinggal. "Kayak anak kecil aja."

Namun hal itu membuat Sunoo membeku.

Jantung!

Kenapa cepet banget berdetaknya?

Posisi wajah mereka terlampau dekat, Sunoo bahkan bisa mencium aroma cokelat dari nafas Sunghoon.

"K-kak.." panggil Sunoo lirih, berniat memberi sinyal bahwa jari Sunghoon yang masih terus menekan bibir bawahnya membuatnya tidak nyaman.

Sunghoon tertegun, tangannya mendadak terasa kaku saat menyadari hal yang sudah dilakukannya. Namun saat matanya kembali melihat bibir peach milik Sunoo, dirinya seakan mendapat dorongan entah dari mana untuk merasakan bagaimana kenyalnya bibir itu.

Sunoo memundurkan kepalanya saat melihat wajah Sunghoon semakin dekat, bahkan tangan pemuda Park itu sudah turun menahan tengkuknya.

"K-kak.." panggil Sunoo lagi, tangannya bergerak menahan tubuh Sunghoon agar menjauh.

Gak!

Ini salah.

Gak bisa sejauh ini!

Sunoo memejamkan matanya, menarik nafas dalam dengan tangan yang mencengkram baju Sunghoon kuat.

"Kak Sunghoon!" pekiknya.

Dan berhasil mengembalikan akal sehat Sunghoon. Pemuda itu terlihat terkejut sampai pupil matanya melebar, lalu menjauhkan tubuhnya dengan cepat.

Sedangkan Sunoo langsung berdiri, terlihat bingung harus pergi kemana. Yang penting harus menghindari Sunghoon dahulu untuk saat ini.

"S-sunoo, mau kekamar." akhirnya, itu yang terucap. Ia segera berlari masuk kedalam kamarnya dan menguncinya dari dalam.

Dasar gila!

Park Sunghoon gak waras!

Mau ngapain tadi huh?

Aduh! Lutut Sunoo lemes banget

Tubuh Sunoo merosot di balik pintu, tangannya tergenggam didepan dadanya. Wajahnya yang memerah dengan mata yang bergetar panik, benar benar membuktikan bahwa jantungnya memang tidak baik baik saja.

Sunoo gak mungkin suka kak Hoon kan?













"Kayaknya gue udah gila." gumam Sunghoon frustasi seraya mengacak surainya kasar.

Pukul 7 malam, Sunoo keluar dari kamar setelah mengumpulkan keberaniannya. Ia lihat Sunghoon sedang sibuk didapur, mungkin buat makan malem.

Dalam hati merasa tak enak karena semenjak keluar dari rumah sakit, semua hal selalu dilakukan Sunghoon. Kecuali mencuci pakaian mereka. Bahkan saat hari liburpun, Sunghoon yang lebih dulu bangun lalu membersihkan apartement.

"Kak Hoon.." panggil Sunoo yang sukses menarik atensi Sunghoon.

"Eh, iya Noo? Udah mandi?"

Sunoo mengangguk, langkahnya terus mendekati Sunghoon. "Butuh bantuan?"

Sunghoon tersenyum kecil, "Mau bikin dapur kebakaran?"

"Ish!" Sunoo mendengus, memukul Sunghoon dengan handuk kecil yang dibawanya untuk mengeringkan rambut. "Eh kak! Kayaknya Sunoo keinget sesuatu deh."

"Beneran? Apa yang keinget?" tanya Sunghoon antusias.

"Resep sup khusus buatan Sunoo." jawab Sunoo dengan wajah berbinar, namun berhasil membuat wajah Sunghoon merengut kecewa.

"Kirain apa."

"Loh? Emangnya kakak ngeharapin aku inget apa?"

Sunghoon mendengus, kembali fokus pada kuah ramyeon nya. "Gak ada."

Sunoo mengedikkan bahu acuh, "Ramyeon kak?"

"Iya. Siapin nasinya sana."

"Okay!" Sunoo bergerak cepat mengambil mangkuk, "Tapi kak, serius deh. Besok Sunoo mau coba buat sup nya. Kayaknya enak banget dari bayangan yang Sunoo inget. Gak baik juga kalo keseringan makan ramyeon."

Sunghoon tertegun, merasa dejavu. Malam saat ia makan ramyeon dulu adalah hal pertama yang membuat Sunoo memilih untuk mulai memasak makanan untuk dirinya.

"Gue bantuin besok."

"Eum!"

Sunoo meletakkan dua mangkuk nasi di meja makan, lalu balik lagi mengambil alat makannya. Tetapi saat melihat Sunghoon membawa panci berisi ryeon yang sudah matang seketika membuat matanya melebar dengan mulut membulat sempurna.

"Ya! Kak Hoon! Handuk Sunoo kenapa buat alas panci?!!"

Sunghoon membeku ditempat, panci berisi ramyeon yang tinggal 10 cm sampai dimeja menggantung begitu saja.

Sunoo berjalan mendekati Sunghoon dengan langkah di hentakkan. "Itu buat rambut Sunoo tau! Nanti jadi bau ramyeon."

"Maaf gak sengaja eh! Aduh! Panas! Panas!" Sunghoon meletakkan panci itu cepat keatas meja, lalu meniup jari jarinya yang terbakar.

"Ceroboh banget sih!" Sunoo meraih tangan Sunghoon dan ikut meniupnya perlahan.

"Ya lo ngapain teriak?"

"Handuk Sunoo?"

"Siapa yang ngelemparin ke gue tadi?"

Sunoo mendecak, "Iya. Salah Sunoo, iya! Udah ah, mau makan aja."

Terkekeh, Sunghoon mengusak kepala Sunoo gemas. "Tinggal di cuci aja sih, pake ngambek segala."

Merotasikan bola mata malas, Sunoo memilih untuk mengabaikan Sunghoon.

"Oh iya, Noo kemeja biru gue dimana deh? Gue cari dilemari gak ada."

"Kan tadi baru dicuci, kak. Nanti Sunoo setrika dulu biar rapih."

Sunghoon hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan nasi.

"Kulkas kosong ya, kak? Nanti abis ini Sunoo mau super market dibawah, nyari bahan buat sup besok."

"Gue aja. Diluar dingin, nanti lo sakit."

"Ih! Dikira Sunoo selemah itu apa? Tapi kalo kakak maksa, ya udah. Sekalian beliin ice cream ya kak."

"Sinting! Udara dingin gini mau makan ice cream? Gak."

"Kenapa sih emangnya? Beliin yang kecil aja. Yah?"

"Gak ada. Besok aja." final Sunghoon.

Sunoo mencebik, menyuapkan sesendok penuh nasi kedalam mulutnya.

"Ngambek lagi. Kayak anak kecil aja."

"Biarin."

Sunghoon menghela nafas panjang, "Besok gue bawa jalan jalan, sekalian belanja."

"Beneran?" tanya Sunoo semangat, "Kenapa baru bilang sekarang?"

"Baru inget kulkas kosong. Nanti ke bawah nyari bahan seperlunya aja."

"Pake motor ya kak?"

"Terus belanjaan gimana? Gak yakin gue lo gak beli banyak cemilan. Bawa mobil ajalah."

"Ya udah deh."

Sunoo kembali fokus makan, sesekali melirik Sunghoon seraya tersenyum kecil.

Udah cair ya es nya?

Rame banget makan malem ini.

"Noo.."

Sunoo menatap Sunghoon dengan pipi mengembung.

"Soal tadi--"

UHUK!!

"Eh?"

Sunoo berlari menuju wastafel, mengeluarkan nasi dari mulutnya. Tangannya memukul dadanya pelan, mencoba menghilangkan rasa sakit akibat tersedak.

Sialan Park Sunghoon.

Kenapa harus diungkit lagi sih?

"Sorry Noo. Gara gara gue ya?" Sunghoon menyusul membawa segelas air dan diberikan pada Sunoo.

Sunoo menatap Sunghoon tajam, "Masih nanya?!" meneguk cepat air itu sampai habis, "Lagian kenapa di ungkit lagi sih? Lupain aja, udah."

"Gue mau minta maaf." ucap Sunghoon dengan wajah bersalahnya, berhasil membuat Sunoo iba.

"Iya udah di maafin. Udah jangan diungkit lagi, malu Sunoo." ucapannya melirih di akhir, namun efek merona pada wajahnya jelas terlihat.

"Lah blushing? Ahahaha lucu banget."

"Sialan Park Sunghoon!!"

Hai hai~~

Raa kembali lagi

Ada apa nih? Ada apa?

Happy 4K readers😍

Happy 1K vote😍

Yahooo!!😚

Gak nyangka bakal serame ini🤧, dan baru sadar juga kalo votenya udah nembus angka 1K

Makasii buat kalian semua yang setia sama book ini, Raa sayang banyak banyak🤗💞

Jangan lupa pencet 🌟 kecil nya yaa

Bye bye~~

Continue Reading

You'll Also Like

220K 25.6K 29
Ucapan adalah doa bukan? Dan Sunoo menyesali ia baru percaya ungkapan itu benar-benar ada. ⚠️ bxb! ⚠️ Harsh word ⚠️ mpreg! ⚠️ Not for homophobic
15.9K 1.1K 39
hhhh takdir ini seperti lelucon bagiku,tidak terduga....
386K 39.8K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
Nadir✓ By REST.

Fanfiction

43.2K 7.5K 14
❝ Sunoo marah saat rencana liburannya gagal dan harus berakhir berada di desa neneknya. Kemarahannya bertambah saat seorang pemuda mengejar-ngejar di...