The Perks Of Breaking Up ✔

By seoseulseoul

758K 54K 960

"How about being an ex with a little bit of benefits?" More

Intro
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
27
28
29
30
31
32
33
34
35 [End]
Bonus #1 - Sia
Bonus #2 - Plot Twist
Bonus #3 - Arel dan Ceritanya
Bonus #4: Kangen
Bonus #5: Quality Time
Chat! #1 - Tahun Baru
Chat! #2 - Tas Hampir 30 Juta
Chat! #3 - Negosiasi Jatah
Chat! #4 - Anak Papa
Chat! #5 - Happy Weekend!
DELETE SOON!
INSTA ANNOUNCE! [delete soon]

26

14.7K 1.1K 18
By seoseulseoul

"Buat wanita paling cantik yang pernah gue temuin. I owe you my life."
- Radit anjing, 2021

.
.

Officially 1 bulan Gia dan Bagas pacaran lagi, Kara dan Radit akhirnya nikah. Orang tua Gia juga diundang ke acara pernikahan Kara dan Radit begitu juga dengan Arel karena beberapa kali dua pasangan ini kenal baik dengan pria itu.

"Gas, ini kenapa sih erat banget megangnya," protes Gia.

Malam ini, di ballroom mewah yang disewa atas hasil kerja keras Raditya, Bagas tidak sedetik pun melepas lingkaran tangannya pada pinggang mungil Gia.

"Takut diambil cowok lain."

Gia mendengus malas, sikap posesif Bagas emang gak akan pernah berubah walaupun dia udah gak pernah ngelarang atau ngatur-ngatur Gia lagi. Kalau posesif doang masih bisa Gia tolerir kok apalagi mereka sudah berikrar untuk tidak saling pergi lagi seburuk apapun keadaan dan sesalah apapun keduanya.

Lagipula siapa suruh Gia pakai gaun yang mengekspos seluruh punggungnya bikin Bagas nahan diri sekaligus nahan emosi. Mata-mata nakal cowok buaya daritadi kalau gak ngelihatin muka ya punggung Gia yang kebuka itu.

"Keburu males mereka rebut gue ngelihat muka judes lo duluan."

"Makanya pakai baju jangan kayak gini, sekalian aja gak usah pake kalau gini mah cuma nutupin depan doang."

"Ya udah, gue buka semua aja ya sekarang?" ancam Gia.

Tangan Gia bergerak hendak menurunkan tali tipis yang menggantung di bahunya, satu-satunya pertahanan atas gaun yang ia kenakan agar tetap terpasang ditubuhnya. Bagas menatap Gia tajam dan menahan pergerakan tangannya.

"Orang gila lo. Kalau mau di buka semua tunggu di apart gue aja."

Bagas dan Gia ditarik oleh Airin untuk bergabung dengan deretan keluarga, disana sudah ada Githa dan Chandra yang bergabung dengan Airin dan Sadam.

"Katanya hari ini ada kejutan. Kalian tau kejutannya apa?" tanya Airin.

Gia melirik Bagas dulu lalu keduanya bersamaan menggeleng.

"Kata siapa, Ma?" tanya Gia.

"Kara. Gak tau itu anak bilang katanya bakal seru tapi gak kasih tau apa. Dipikir kalian tau," ujar Airin.

"Tungguin aja bentar lagi juga mulai, Ma," ucap Bagas.

Airin mengangguk lalu mengisyaratkan putranya untuk menghampiri kedua orang tua Gia-Githa dan Chandra-, ayah Gia memang jarang terlihat karena sering pergi keluar kota. Dari putus sampai balikan lagi, ini pertama kalinya lagi Bagas bahkan dengan Gia dan Githa juga bertemu dengan Chandra.

"Sehat, Gas?" sapa Chandra akrab.

Bagas memang akrab dengan Chandra, Chandra pun menghargai Bagas sebagai pemuda hebat walaupun usia mereka terpaut jauh. Keberanian Bagas yang meminta ijin padanya waktu pertama kali ia pacaran sama Gia mendapat penilaian sempurna dari Chandra.

"Sehat, Yah. Kapan balik lagi ke Semarang?" tanya Bagas.

Chandra memang sedang tugas di Semarang. Dia menyempatkan kembali ke Jakarta sesaat untuk menghadiri undangan penting ini sekaligus temu kangen dengan Githa dan Gia.

"Lusa langsung balik lagi. Kamu juga bukannya ke Medan kemarin kata Bunda?"

"Iya, udah bulan lalu, Yah."

"Rencana keluar kota lagi kapan?"

"Kayaknya bulan depan ada project di Manado," ucap Bagas.

Gia menatap Bagas sinis. "Kok gak bilang? Gue baru tau," protesnya.

"Belom, bukan enggak," jelas Bagas.

Chandra tersenyum mendengar percakapan putrinya dan calon suaminya. Bukan, bukan, Bagas belum melamar Gia atau hal-hal yang berbau pernikahan tapi memang tujuan pacaran itu untuk menikah kan?

"Nin, kalau dikerjaan kayak Ayah sama Bagas biasanya gak bakal bilang mau pergi sebelum pasti karena bisa gampang berubah banget. Kamu harus belajar dari Bunda yang sabar banget Ayah tinggal keluar kota mulu," ungkap Chandra.

Berbeda dari yang lain, Chandra tidak memanggil putrinya Gia melainkan Nina.

"Iya, Gia ngerti, Yah.." ucap Gia ngalah. Selain Kara, ayahnya adalah orang yang tidak ingin Gia lawan untuk berdebat.

.
.

Acara puncak pun dimulai, lampu mulai dipadamkan dan hanya ada satu lampu sorot menyala ke arah pintu besar. Bagas memeluk leher Gia dari belakang membiarkan gadis itu berdiri nyaman di depannya sembari meletakkan dagunya di puncak kepala Gia.

Pembawa acara pun mulai memeriahkan suasana dengan diiringi lagu Marry Your Daughter dari Brian Mc-knight atas permintaan Kara. Kara yang request bukan Radit lho, emang si radit anjing itu.

Radit anjing adalah panggilan kesayangan Bagas untuk sahabat sehidup sematinya itu.

"Kara cantik banget lho, Gas," puji Gia bangga melihat beberapa foto prewedding wanita itu dilayar lebar.

"Gue juga ganteng banget, Gi," balas Bagas merasa bangga karena kalau Kara cantik berarti dia ganteng kan mereka kembar.

Gia memukul lembut lengan Bagas yang masih mengalung di lehernya.

Suara tepuk tangan meriah terdengar seraya pembawa acara mengumumkan bahwa mempelai pria antara lain Raditya akan memasuki area acara.

"HAHAHAHAHAHAHAHA!" gelak tawa seisi ballroom pun pecah bahkan Gia kesusahan menahan tubuhnya karena didorong-dorong Bagas yang ngakak.

Bagas bahkan sampai keluar air mata waktu Radit anjing jalan pakai gaun nikah cewek. Badannya keker, terus jalannya lama, Radit rada gondrong emang makanya malah makin jadi kocak.

"Gi, anjir, mata gue udah gak suci lihat Radit anjing kayak gitu," ujar Bagas masih ketawa ngakak.

Selanjutnya ditengah-tengah munculnya Radit, pembawa acara itu memanggil Kara. Wanita itu muncul dengan pakaian mempelai pria, topi beret, jas hitam dan celana bahan. Gak ada yang ketawa kayak ngetawain munculnya Radit karena Kara membuat semua orang disana kagum.

Bahkan dengan pakaian pria aja Kara masih terlihat sangat cantik!

"Ya ampun, Kara cantik banget kayak gitu juga," puji Gia bangga.

Bagas mengecup bahu terbuka Gia lalu berbisik. "Lo juga cantik banget."

Fokus Gia yang tadi 100% ke Kara langsung buyar gara-gara Bagas!

Pernikahan Kara dan Radit harusnya masuk berita karena ini pernikahan dengan konsep yang kelewat unik. Mereka tukeran dress code. Orang-orang mungkin taunya Radit kelewat cinta sama Kara sampai setuju ngelakuin hal gila ini, padahal Radit kalah taruhan.

Kara dan Radit sudah berjalan sampai ke pelaminan. Area pelaminan didominasi warna biru pastel, warna kesukaan si kembar. Semuanya terlihat sederhana, sesederhana hubungan Kara dan Radit yang gak pernah neko-neko.

"Hmm," Radit berdeham menggunakan mic dari atas pelaminan.

Ah, ini giliran Radit memberikan kata sambutan di hari pernikahannya dengan Kara.

"Selamat malam semuanya, gue yakin dalam hati kalian lagi ngetawain gue," ujar Radit yang langsung diikuti suara tawa para tamu.

Kara antara nahan tawa, nahan tangis, kesenengan sama terharu. Raut wajah Kara itu lagi nunjukkin ekspresi yang unik dan malah bikin makin cantik.

"Ini bukan gue yang nurutin Kara tapi gue kalah taruhan sama dia. Tadinya mau gue ingkarin tapi gak jadi walaupun udah niat. Karena dengan ini gue bisa kasih tau ke dia kalau gue cinta banget sama dia," ujar Radit romantis.

Suara tawa langsung berganti dengan suara teriakan dan siulan. Kara itu wanita kuat, tapi sekarang dia mati-matian nahan tangisannya di depan gara-gara kalimat selengean Radit.

Bahkan Airin yang disebelah Kara sudah mulai menangis melihat putrinya sebahagia ini berkat pria bernama Raditya.

"Intinya terima kasih buat semuanya udah hadir apalagi sahabat gue, Bagaskara dan Gianina."

Bagas dan Radit saling tatap-tatapan lalu fish bump jarak jauh.

Atensi Radit langsung menuju ke Kara. "Lalu terima kasih juga.." ucap Radit menoleh kearah Kara, mengusap lembut pipi Kara. "Buat wanita paling cantik yang pernah gue temuin. I owe you my life," lanjut Radit.

Kara nangis.

Continue Reading

You'll Also Like

16.8K 1.5K 5
Seutas cerita tentang hubungan mereka. BxB ©Jeojae 2021
70.3K 255 4
Cerita ini khusus untuk 21+++
811K 52.7K 30
This is a story about Teddy and his first love. Sekuel dari Relationship. Berlatar cerita di California, di mana Teddy mengejar cinta pertamanya, Emi...
922K 95.4K 63
Lavenia adalah orang nomor satu yang menentang hubungan Natya dan Tama. Sudah tidak terhitung berapa puluh kali Natya menangis sambil merutuki kelaku...