NERD

By retnoo_s

3.3M 317K 7.9K

[SUDAH TERBIT] Beberapa part sudah dihapus ____ Kutu buku, tidak menarik, cupu, gadis lemah. Seperti itulah y... More

Prolog
Nerd | 01
Nerd | 02
Nerd | 03
Nerd | 04
Nerd | 05
Nerd | The Secret 1
Nerd | 06
Nerd | 07
Nerd | 08
Nerd | 09
Nerd | 10
Nerd | 11
Nerd | 12
Nerd | 13
Nerd | 14
Nerd | 15
Nerd | 16
Nerd | 17
Nerd | 18
Nerd | 19
Nerd | 20
Nerd | 21
Nerd | 22
Nerd | 23
Nerd | 24
Nerd | 25
Nerd | 26
Nerd | 27
Nerd | 28
Nerd | 29
Nerd | 30
Nerd | 31
Nerd | 32
Nerd | 33
Nerd | 34
Nerd | 35
Nerd | 36
Nerd | 37
Nerd | 38
Nerd | 39
Nerd | 40
Nerd | 41
Nerd | 42
Nerd | 43
Nerd | 44
Nerd | 45
Nerd | 46
Nerd | 47
Nerd | 48
Nerd | 49
halo
numpang

Nerd | The secret 2

69.3K 7.6K 82
By retnoo_s


Leta menatap dirinya di pantulan cermin. Hari ini dia akan masuk ke sekolah Leo untuk memulai misinya, yaitu mencari tahu kebenaran di balik kematian sahabatnya itu. Dia tidak rela jika Ara dibunuh dan pelakunya masih berkeliaran ke sana kemari tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Tapi Leta tidak masuk ke sana dengan penampilan aslinya, dia menyamar sebagai nerd. Dia mengikat rambutnya menjadi dua bagian, memakai bedak menyamarkan kulitnya agar terlihat berwarna gelap dan kusam. Memakai rok yang panjangnya di bawah lutut. Terakhir, ciri khas penampilan seorang nerd, kacamata bulat yang bertengger di batang hidungnya. 

Serasa sudah selesai, Leta turun ke lantai bawah. Dia tidak menemukan keberadaan kembarannya, mungkin dia sudah berangkat dilihat dari jam yang sudah menunjukkan pukul 07.50. Jika ada yang bertanya mengapa Leo tidak menunggu dirinya, itu karena Leta tidak memberitahu kembarannya tentang rencananya. 

Leta melangkahkan kakinya keluar, tujuannya saat ini adalah makam sang sahabat. Setelah sampai, Ara menatap sendu ke arah gundukan di mana tempat terakhir peristirahatan sahabatnya.

“Hai Ara, kenapa lo di sini hmm? Bukannya harusnya lo ada di sekolah? Maaf, karena gue nggak di sisi lo, lo jadi nggak ada di dunia ini. Gue tahu lo bukan orang yang akan mengakhiri hidup karena masalah yang lo hadapi. Maaf, karena gue ninggalin lo. Gue janji, gue akan nyari tahu kebenaran tentang kematian lo. Tolong bantu gue ya Ra,” ucap Leta menatap nisan di hadapannya.

***

Leta melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Dia mengontrol wajahnya, mengubah seolah dirinya itu adalah anak yang polos. Sebenarnya dia jauh dari kata anak polos, dia sebenarnya anak yang sedikit nakal tapi dia akan berpura-pura menjadi gadis lemah dan polos di hapadan teman barunya. 

Wali kelasnya menyuruh dirinya masuk, dia pun menurut. Bisa Leta lihat ada sedikit raut wajah kecewa yang terpancar dari teman kelasnya saat melihat dirinya masuk.

“Silahkan perkenalkan namamu.”

“Halo. Perkenalkan, nama aku Athaleta Fredella, kalian bisa panggil aku Leta. Aku harap, kita semua bisa berteman baik.” Seluruh isi kelas langsung tertawa ketika Leta selesai berbicara. Dia sudah menduga ini terjadi, diam-diam Leta mengangkat bibirnya tersenyum, penyamarannya berhasil bukan? Dia sengaja tidak menambahkan marga Johnson di belakang namanya.

“Nak Leta, kamu duduk di bangku itu ya,” Leta menuruti ucapan Bu Sinta.

Setelah Bu Sinta keluar, pintu kelasnya dibuka secara tiba-tiba. Sedikit membuat Leta terkejut, muncullah seorang murid lelaki dengan penampilan sedikit urakan. Lelaki itu berjalan ke arah bangkunya, apakah dia yang akan duduk bersamanya? Benar, lelaki itu sekarang berada di depannya dan menatap dirinya. Tanpa ragu, Leta langsung mengulurkan tangan.

“Perkenalkan, nama aku Athaleta Fredella, biasa dipanggil Leta.” Lelaki itu mengabaikan Leta, dan beralih duduk di bangkunya kemudian menenggelamkan kepalanya.

Cih, apa-apaan sikapnya itu, ucap Leta dalam hati.

***

“Ta, ini beneran lo?” tanya Leo pada Leta, gadis itu mengangguk. Leo meneliti penampilan saudarinya itu dari atas sampai bawah, dia tidak menyangka jika gadis yang berdiri di hadapannya ini adalah kembarannya.

“Pffftt.” Leo menahan tawanya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Leta.

“Lo mau ngetawain gue?” Leo langsung menggeleng, tidak berani berkata jujur. Dia tahu jika kembarannya ini sangat galak, jika dirinya tertawa mungkin dia langsung akan mendapat pukulan di perutnya.

“Sebenarnya apa yang lo rencanain? Kenapa sampe berubah jadi orang gila gini?” tanya Leo yang masih menahan tawa.

“Gue kan udah bilang, gue mau cari tahu kebenaran tentang kematian Ara.”   

“Dengan penampilan seperti ini?” Leta mengangguk.

“Ta, penampilan lo itu akan mengundang banyak orang yang akan mem-bully lo.” Leta menatap lelaki di hadapannya.   

“Justru bagus, gue jadi tahu siapa saja pem-bully disini. Dan mungkin, salah satu dari tukang bully itu adalah pembunuh Ara.”

“Tapi Ta, kenapa lo yakin banget kalo Ara itu dibunuh?”

“Karena Ara nggak akan ngelakuin itu- tunggu, kenapa sikap lo seolah-olah nyuruh gue buat nggak nyari tahu kebenarannya? Atau jangan-jangan lo yang ngebunuh Ara?” Leo langsung memelototkan matanya.   

“Lo gila! Gue nggak mungkin melakukan hal seperti itu.”

“Ya udah, makanya diem, perhatiin gue dari jauh aja. Pokoknya, anggap kita nggak saling mengenal.”

***

Setelah kembali dari kantin bersama Shiren, orang yang menurutnya benar-benar baik, Leta menyempatkan dirinya ke toilet. Mengetik sebuah pesan terjadwal menggunakan ponsel Ara, dia berniat mengirimkan pesan itu pada semua teman kelasnya.

Hai, kalian apa kabar?

Aku harap kalian baik-baik saja setelah kepergianku.

#Ara

Leta tersenyum smirk ketika selesai mengetik pesan itu, dia yakin jika setelah teman kelasnya melihat pesan itu, dia akan melihat pemandangan yang sangat indah terpancar dari wajah teman kelasnya. 

Dan benar saja, setelah dia sampai di kelas, pesan itu sudah terkirim. Wajah teman kelasnya langsung berubah, dia mengamati satu persatu wajah temannya. Semuanya terlihat takut. Sial, jika seperti ini Leta akan susah mencari tahu siapa kandidat pelakunya. Atau dia memulai permainan terlalu cepat? Mungkin, setelah ini dia akan bermain dengan pelan.

***

Setelah beberapa hari semenjak kepindahan di sekolah SMA Antariksa yang notabenya adalah sekolah milik kakeknya Leta, dia sudah tidak asing lagi dengan kata bully. Banyak murid yang mem-bully nya secara terang-terangan. Apalagi dua cewek yang bernama Citra dan Lisa, mereka berdualah yang paling gencar mem-bully nya, tapi itu tidak membuat Leta gentar.

Leta hari ini sengaja datang ke sekolah lebih awal, rencananya adalah menulis sesuatu yang menyenangkan di papan tulis.

Kalian masih bisa tertawa setelah membunuhku?

Setelah selesai menulis kalimat itu, Leta kembali keluar dari kelas. Dan kembali ke kelas saat sudah sedikit ramai. Kita lihat, apakah ada yang mencurigakan ketika mereka semua melihat tulisan yang tertulis di depan papan tulis itu? Leta melihat suasana kelas, menurutnya sedikit biasa. Hanya Citra dan Lisa yang bereaksi sangat berlebihan.

Dia berlagak bodoh ketika Citra menjambak rambutnya, menggeleng seolah tidak tahu apa-apa. Bersikap seperti gadis yang sangat lemah. Sial, jambakan di rambutnya terlalu keras. Apakah cewek bernama Citra ini adalah iblis berwujud manusia? Tidak ada tanda-tanda Citra akan melepaskan rambutnya sampai suara bariton seorang lelaki memecah keributan.

“Kalian bisa diem?!” Jambakan rambutnya sedikit mengendor, akhirnya nenek lampir itu melepaskan Leta. Leta harus sedikit berterimakasih kepada lelaki yang duduk di sampingnya yang menyelamatkan rambut berharganya.

“Gue nggak pernah nolong lo, gue cuma merasa tidur gue terganggu gara-gara keributan kalian,” sahut Devin ketika Leta berterima kasih.

Sombong banget sih, jadi orang!

***

Setelah mendengar penjelasan dari Sherin tentang kemarian Ara, Leta semakin marah. Semua orang mencoba melupakan Ara yang pernah menjadi teman mereka, dan parahnya lagi, sebelum Ara meninggal. Hampir semua orang mem-bully gadis itu karena tuduhan yang tidak berdasar.

Ara dituduh mencuri kunci jawaban ujian, Leta tahu itu tidak pernah terjadi. Lihat, dia sudah melihat keganjalan di sini. Gadis seperti Ara tidak akan melakukan tindakan rendah seperti itu.

“Ara, gue pasti akan cari tahu semuanya,” gumam Leta.

***

Leta memejamkam matanya ketika dirinya disiram air dingin oleh Lisa, dia hanya bisa menunduk seolah takut. Bukankah itu yang dilakukan oleh nerd?

“Oiya satu lagi, jangan kecentilan di hadapan Leo!” ucapnya sembari menonyor kepala Leta. Leta langsung tertawa dalam hati, memangnya yang selama ini kecentilan itu siapa? Apakah Citra tidak punya cermin di rumah?

“Mereka berdua lagi ngelawak?” tanya Leta pada dirinya sendiri tertawa ketika memastikan kedua cewek itu sudah pergi dari hadapannya.

***

“Ta, gue heran. Kuping lo masih berfungsi dengan baik apa nggak sih?! Baru aja tadi gue peringati lo, jangan kecentilan di hadapan Leo. Terus ini apa? Lo minjem baju olahraga Leo.” Jujur saat ini Leta sedikit malas meladeni kedua iblis di hadapannya.

Leta sedikit takut saat Citra mengeluarkan sebuah gunting dari dalam tasnya. Apakah gadis itu akan membunuhnya hanya karena dia menggunakan kaos olahraga milik Leo?

Sorry Le, gue potong baju olahraga lo. Soalnya gue nggak rela kalo gadis kayak Leta memakai pakaian yang sama dengan lo.” Ternyata memotong bajunya, dia sedikit bersyukur karena pikiran buruknya tidak terjadi. Tapi dia sedikit malu sekarang, perbuatan Citra ini termasuk tindakan pelecehan seksual bukan? Menggunting baju Leta, membuat tubuhnya sedikit terekspos.

Setelah puas dengan aksinya, Citra membuang gunting kearah wajah Leta. Gunting itu sedikit menggores pipi gadis itu yang membuat pipinya mengeluarkan darah. Leta meringis merasakan perih di pipinya. 

Setelah Citra dan Lisa meninggalkan dirinya, Leta mengepalkan tangannya menahan amarah.

“Siksa gue sepuas lo! Karena nanti saat waktunya tiba, lo akan merasakan hal yang lebih buruk dari ini!” ucap Leta dingin.









Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 172 47
CERITANYA MASIHH TAHAPP REVISI YAA GESSS, AUTHOR-NYA MASIHH MEMPERBAIKI ๐Ÿ™๐Ÿ™ [HALO HALO ASSALAMUALAIKUM,CERITA PERTAMA DARI FIRA_888 DI WAJIBKAN UNTU...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.7M 90.7K 54
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
997K 8.5K 8
Xaviera atau biasa dipanggil Viera, fisiknya sempurna. Tetapi, tidak dengan kehidupannya. Sejak kecil, Viera sudah memakai gelang yang tertera namany...
90.8K 13.3K 80
Ini tentang aku, kamu, dia, dan kisah masa lalu yang terulang kembali. Start : 05 Desember 2020 Finish : 09 Agustus 2021 ยฉCover: Pinterest