ALDO-LIORA

By BiintangMeysaa

2.5M 282K 109K

[di PRIVAT ACAK! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ya sayang ya] [ON GOING] ⚠️JANGAN DI PLAGIAT YA SAYANG⚠️ Awal part e... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

27

33.8K 3.8K 1.5K
By BiintangMeysaa

Happy reading♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Menunjukkan diri untuk terlihat baik baik saja is another level of pain.
- Liora.

Cintai dulu dalam diam
Doakan dulu di sepertiga malam
InsyaAllah akan dipersatukan
-Bara


Komen tiap paragraf yaa😘

[typo bertebaran!!]
Jangan lupa vote ya?🥺
Thankyou💘

***

"Penyakitan? maksud lo?" tanya Bastian.

Seketika Liora menjadi gugup "hahh? E-enggak kok m-maksud gue, biasanya kalau gue sakit gue tetap kuat. nggak lebay kaya dia!" tunjuknya pada Rena.

"Lo nggak bisa sama samain diri lo sama orang lain" jawab Aldo "lo sama Rena itu beda"

"Yaiylah beda, Liora berlian sedangkan Rena sampah" sambar Bara.

"Kali ini gue dukung lo!" Daniel membenarkan ucapan Bara "iya nggak Raf?" tanyanya pada Rafli.

"Iya dong jelass"

"DIEM LO!" bentak Aldo.

"Udah Aldo biarin aja, gausah didengerin" ucap Rena sambil mengelus elus lengan Aldo.

"Nyenye sok iya lo" sinis Johan.

Liora menutup matanya menggigit bibir bawahnya kuat kuat sambil menggenggam ujung seragamnya kuat kuat, dan itu tidak lepas dari pengelihatan Bastian.

Bastian menatap Liora curiga " lo kenapa ra?"

Liora langsung membuka matanya " hah? Enggak kok, gue nggak kenapa napa"

"Jangan bohong ra, lo serius kan? lo nggak sakitkan? Kalau ada apa apa bilang gue ya, jangan disembunyiin. gue nggak mau lo kenapa napa ra" ucapnya sambil memegang erat kedua pundak Liora.

"Apasih tian, gue nggak kenapa napa anjir! gue sehat waalfiat" jawabnya santai

"Lo siapanya Liora sih?" tanya Raka pada Bastian membuat semua mata tertuju pada Bastian. Mereka juga ingin mendengarkan kejelasan, pasalnya sampai saat ini tidak ada yang tau kalau Bastian adalah adik angkat Liora.

Bastian menatap Raka sambil menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum licik. Kemudian tangannya tergerak merangkul pinggang Liora possesif.

"Pacarnya Liora" jawabnya santai. Liora yang mendengar itu melototkan matanya.

entah kenapa Bara yang mendengar itu tiba tiba merasa kecewa, sedih, tidak suka, campur aduk lah pokoknya.

"PACAR?!!" pekik Daniel heboh. "Lo serius? Bukannya Liora suka sama Aldo ya?" tanya Daniel bingung.

Liora mencubit kuat perut sixpack Bastian

"Awhh shh" ringisnya.

"ENGAK!!!" bantah Liora langsung. "Jangan percaya dia bohong" ucap Liora panik.
Bisa bisa nanti Aldo semakin membencinya, Aldo bisa berfikir yang tidak-tidak. Mana mungkin jika ia sudah mempunyai pacar malah mengejar ngejar Aldo, pikirnya.

"Sayang kamu kenapa cubit aku sih?" tanya Bastian kini menggunakan kata aku-kamu.

Liora menggeram marah "gue tabok lo ya"

"aaaa cantiknya tian jangan galak galak dongggg" rengek Bastian sambil menggoyang goyangkan tangan Liora.

Sedangkan yang disana hanya menatap perdebatan mereka.

"sekali lagi lo bilang gitu, gue sunat lo sampe habis" ancam Liora

"Kalau sampai habis, ntar kita nggak punya anak dong"

"Cukup tian gausah malu maluin deh lo" kesal Liora. Kini raut wajahnya serius, terlihat muram. "Gue beneran marah ya sama lo"

Bastian yang melihat wajah tak bersahabat Liora pun gelagapan. "Ehh jangan ngambek ra, bercanda sumpah" ucapnya sungguh- sungguh sambil menaikkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf 'v'. Bahkan ia sekarang tidak memakai embel-embel 'kak' untuk meyakinkan orang yang disana.

Liora sama sekali tidak mengindahkan ucapan Bastian. "Intinya gue bukan pacar Bastian!!. Ingat, yang ada dihati gue itu cuman si bodoh itu" ucapnya menunjuk Aldo.

"Bodoh?" beo Rafli menahan tawa.

Liora mengangguk tanpa dosa. "Iya, dia kan memang bodoh, mau aja dimanfaatin sama si boneka santet. Tapi gapapa walau pun Aldo bego, gue tetap sayang"

"Dan lo!" tunjuknya pada Bastian "urusan kita belum selesai" ucapnya galak dan langsung pergi meninggalkan gerombolan remaja tersebut.

"Hayoloh Liora marah" ledek Ardi

"Sepertinya akan terjadi perang ketiga" timpal Krisna

"Kalau Liora marah sama gue gimana ya?" tanya Bastian panik

"Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang" jawab Ardi acuh.

"Susul gih" pinta Reza dan diangguki Bastian.

"Gue diluan" ucapnya lalu berlari mengambil motornya dan mengejar Liora.

"Udah deh bubar!" ucap Bara pada teman temannya.

Bastian dkk pun ikut bubar. Tinggal lah Aldo dkk dan Rena.

Rena menatap Aldo sedih "memangnya aku lemah ya do?" tanyanya.

Memang jawab Daniel dalam hati.

"Nggak kok, lo gausah dengarin ucapan Liora tadi. dia nggak tau apa apa, anggap aja omongannya tadi cuma angin lalu"

"Gimana kepala lo masih sakit?" tanya Aldo

"Masih lumayan sakit do"

"Gimana kalau kita kedokter aja? Biar lo diperiksa"

"Enggak!" Bantah rena cepat.

"Loh, kenapa?"

"Nggak usah, kamu anterin aku pulang kerumah aja, kayanya aku cuman butuh istitahat" jawabnya.

"Tapi kan kondisi lo lagi lemah Ren"

"Aku nggak apa apa kok, kamu anterin aku kerumah aja"

"Enak aja lo nyuruh nyuruh Aldo nganterin lo pulang" ucap Daniel. "Lo punya kaki kan? Punya uang kan? Punya hp kan? gunain lah anjir! gausah nyusahin orang lol"

"Lo semua apa apansih! Kenapa segitunya banget sama Rena?"

"Rena itu cewek, lo ga pantes ngomong kaya gitu sama dia. Lagian kan Rena lagi sakit, apa salahnya coba kalau gue anterin pulang?"

"Terserah lo deh do" pasrah Daniel.

"Yaudah Ren, ayo gue anterin" ucapnya lalu pergi bersama Rena.

Setelah Aldo dan Rena pergi, Daniel kembali membuka suara "tuh anak ga ngaca apa ya gimaan kelakuannya sama Liora selama ini?" tanyanya

"Udah gausah dipikirin, mending pulang" jawab Alex sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Daniel dan Rafli.

Setelah kepergian Alex, tinggalah Daniel dan Rafli. Daniel menatap Rafli, begitu juga dengan Rafli yang menatap Daniel.

Tiba tiba Daniel menggigit bibir bawahnya dengan sensual lalu mengedipkan sebelah matanya menggoda. Rafli yang melihat kegilaan temannya itu bergidik ngeri dan langsung berlari sambil berteriak.

"MAMAAA DEDEK MAU DIPERKODOK" teriaknya meninggalkan Daniel.

***

Sesampainya dirumah, Bastian langsung buru-buru memarkirkan motornya lalu membuka helmnya dengan terburu-buru, dan langsung berlari menuju kamar Liora. Bahkan ketika masuk kerumah tadi ia sampai lupa mengucap salam.

Tok..tok..tok

Ia mengetuk pintu berulang kamar Liora berulang kali namun tak ada sahutan.

"Kak gue masuk ya" ucapnya dan langsung membuka penghendel pintu. Saat masuk, ia melihat Liora yang sedang asik membaca novel sambil menyandarkan tubuhnya dikepala kasur dan memakai bantal sebagai tumpuan dipunggungnya.

"Kak" cicitnya, ia berjalan mendekat kearah Liora lalu berdiri disamping kasur. Oh ayolah ia sangat takut sekarang.

"Kak maafin ya, tadi cuman bercanda aja sumpah" ucapnya namun Liora sama sekali tidak ada niatan untuk meliriknya, justru ia malah asik sendiri dengan novelnya.

"Kak kak kak kak kak kak" panggilnya sambil menarik narik ujung lengan kaos yang dipakai Liora.

"aaaa jangan diamin tiannnn" rengeknya.

Liora melirik sekilas, ia melihat jelas mata Bastian yang sudah membendung air mata dan akan siap ditumpahkan saat ini juga.

Lah cengeng banget anjir batinnya. Seketika ide jahil terlintas diotaknya. Gue kerjain lo rasain Liora membantin.

"Keluar!" ucapnya dingin.

"Nggak mau! Maafin dulu. Jangan marah ya ya ya ya" mohonnya.

"Keluar Bastian!" Bahkan sekarang Liora sudah memanggil nama lengkapnya.

Mama tolongin tiann batinnya menangis.

"Gue lagi nggak mau diganggu, jadi lo keluar aja" ucap Liora datar.

Bastian menundukkan kepalanya sambil meremas remas jari jemari tangannya, tanpa sadar air mata yang ia tahan sedari tadi berhasil lolos keluar.

Apa kesalahannya sefatal itu? Sebelumnya Liora tidak pernah semarah ini padanya pikirnya.

Bastian tidak tau saja bahwa sekarang ia sedang dikerjai oleh Liora.

"Hiks..hiks" isakannya mulai terdengar. Liora yang mendengar itu menahan tawanya namun ia harus berusaha untuk tidak tertawa.

"Minta maaf hiks.. janji nggak gitu lagii" ucap Bastian lalu duduk dipinggiran kasur.

Liora tetap diam saja, bahkan ia sekarang tak mau melirik Bastian. "Jangan kaya gini kak, ayo ngomong jangan diam aja please" ucapnya sambil mengelap ingusnya.

"Keluar lo, jangan bikin gue tambah marah" pintah Liora.

"Nggak mau maafin tian dulu?" tanya Bastian terisak.

"Gak"

"Beneran nggak mau maafin?"

"Hm"

Bastian mulai pasrah, ia bangkit dari duduknya namun masih enggan melangkahkan kakinya untuk keluar "tian beneran diusir?" tanyanya lagi

"Hm"

Dengan berat hati ia berjalan kearah pintu. Tangannya mulai membuka penghendel pintu, tetapi matanya tetap mengarah pada Liora.

"Tian beneran diusir? Kakak nggak mau cegah tian gitu? Kaya yang di sinetron-sinetron?" tanyanya lagi dengan wajah yang bersimbah air mata.

"Keluar"

Bastian menurut ia keluar dari kamar Liora, namun sebelum menutup pintunya ia berucap "jangan lupa makan ya, tian mau pergi dulu sama teman-teman" ucapnya lalu menutup pintu kamar.

"HAHAHAAHAHA" tawa Liora pecah, untung saja kamarnya kedap suara, jadi Bastian tidak akan mendengar tawa menggelegarnya.

"Astagfirullah, ngakak asu" ia tertawa terngakak ngakak membayangkan wajah Bastian tadi.

"Tapi gue nggak nyangka deh tu anak cengeng banget" gumamnya sambil terkekeh

"Kayanya dulu dia manja banget ya sama nyokapnya, makanya pas nyokapnya meninggal dia sampai mau bunuh diri"

"Ck ck ck" decaknya sambil menggeleng gelengkan kepala.

Disisi lain, setelah Bastian keluar dari kamar Liora, ia langsung saja menuju kamarnya dan membanting tubuhnya diatas kasur dengan posisi tengkurap.

Ia menyembunyikan kepalanya dibawah bantal lalu tangan dan kakinya tergerak gerak untuk memukuli kasur.

"Mama Liora nggak mau maafin tian" ucapnya mulai curhat pada bantal.

"Kaya mana ya cara bujukinnya" ia berbicara sendiri sambil menangis.

"Lo sih bodoh banget so soan ngaku ngaku jadi pacar" ia merutuki kebodohannya sendiri.

"aaaaaa kaya mana cara bujuk Liora" rengeknya sambil memukul mukul kasur.

Ia membalikkan badannya menjadi terlentang, bisa dilihat wajahnya yang begitu menyedihkan.

ia mengambil ponsel dan membuka room chat dengan teman-temannya.

Saat melihat nama grupnya, ia merasa kesal pasti ini ulang teman temannya pikirnya.

Kerabat nenek tapasya (5)

anda : p

anda : p

anda : p

anda : bngst bales!

Ardi janda : ada gerangan
Apa si kawan?

Krisna ngepet : kenapa bby?

Reza kembung : kenapa?

Andre lembek : Liora?

anda : cara bujuk Liora gmn?

Krisna ngepet : pfttt psti dicuekin😌🤙

Ardi janda : simpel sih, lo ksi aja
duit 1M psti dia sneng :)

anda : bngst srius!!

Andre lembek : @Ardi janda bener tuh!

anda : serius ajg help.

Reza kembung : rasain dicuekin
Kan lo jiakhhh🤣

anda :

Krisna ngepet : cara bjuknya y dbjuk la

anda : bngst! Mati lo smua ajg!!

Ardi janda : pkrin aja sndri, gw gmau
Ikut cmpur bye!

Andre lembek : 2

Krisna ngepet : 3

Reza kembung : 4

Setelah melihat pesan dari teman temannya ia membanting ponselnya kekasur lalu menghela nafas gusar.

"Emangnya gue sesalah itu ya?" gumamnya. "Ntar kalau gue datengin lagi, yang ada gue digorok lagi"

"Tapi kalau Liora marah kan serem, apa gue ajak jalan-jalan aja?"

"Tapi kemana? Keneraka jual es lilin gitu?" Monolognya.

"Tian harus apa?" tanyanya sambil memandang langit langit kamarnya.

"Ajak ngepet sabi kali ah"

"Tapi Liora kan udah tajir dari lahir, ngapain ngepet? Bodoh banget sih lo" makinya pada diri sendiri.

"Arghh, dari pada gue depresot disini mending gue kemarkas" ucapnya lalu mengambil jaket dan kunci motornya.

Namun sebelum pergi ia menyempatkan diri kekamar Liora untuk meminta izin. saat membuka pintu, ia melihat Liora yang sudah tertidur pulas ia tersenyum lalu mendekat kearah Liora.

Cup

Ia mencium lembut kening Liora. "Kak gue pergi dulu ya" izinnya.

"Selamat tidur kesayangan tian, mimpi indah cantik" ucapnya lalu pergi dari sana.

***

"Makasih ya do" ucap Rena setelah Aldo mengantarkannya pulang sampai kerumah dengan selamat.

Aldo mengacak gemas surai hitam milik Rena sambil tersenyum manis "sama sama, jangan lupa istirahat ya. Obatnya juga jangan lupa diminum oke?"

"Siap pak bos" jawab Rena semangat.

"Yaudah kalau gitu gue pulang dulu ya, kalau ada apa apa tinggal telfon gue"

"Iya, hati-hati dijalan Aldo"

Setelah Aldo menghilang dari pengelihatannya ia mengambil ponselnya lalu mengutak atik ponsel tersebut lalu menempelkannya pada telinganya.

"Hallo sus, bagaimana keadannya?" tanyanya pada orang disebrang sana.

"Masih belum ada perkembangan mba"

"Oh yaudah kalau gitu, kalau udah ada perkembangan kabarin saya segera ya sus"

"Iya mba"

Tut..tut.

Sambungan diputus secara sepihak oleh Rena. Ia membuka gallery hp nya lalu menampilkan fotonya yang sedang tersenyum lebar dengan seorang laki-laki.

"Aku kangen" lirihnya sambil menitikkan air mata. "Kamu kapan sembuh? Aku kesepian"

"Aku janji sama kamu, aku bakalan hancurin mereka satu persatu" ucapnya sungguh sungguh.

In your dream bitch batin seseoramg yang bersembunyi dibalik pohon sambil tersenyum smirk.

***

Thankyou💘
Hargai penulis dengan memberi vote dan komen ya :)
Jangan lupa pencet bintang oke?
Komen next sebanyak banyaknyaaa

See you♡

Sab 21 agustus 2021

Batam📍

Spam next>>>>>>

















BYE!




Continue Reading

You'll Also Like

279K 19.6K 49
~Warning!~ •DILARANG PLAGIAT!! •up dua hari sekali •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rac...
700K 5.3K 26
di jadikan pembantu di rumah pengusaha kaya raya dan anak dari pengusaha kaya itu jatuh cinta kepada pembantu itu bahkan saat baru awal bertemu ia su...
453K 34.4K 43
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
3.2M 206K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...