Sherlock Holmes and The Fall...

By army_doctor

4.3K 746 89

Sherlock Holmes menjadi saksi dari ledakan yang dibuat Peter Pettigrew untuk memalsukan kematiannya, dia mene... More

Ch. 1 - Jari yang Tersisa
Ch.2 - Penyihir di Baker Street
Ch. 3 - Kisah Si Penyihir
Ch. 4 - Petualangan di Privet Drive
Ch. 5 - Penyihir Kenalan Sherlock
Ch. 6 - Bawah Tanah London
Ch. 7 - Tahanan Tak Bersalah
Ch. 8 - Klien Misterius
Ch. 9 - Ketakutan Terbesar John
Ch. 10 - Ruang Penuh Buku
Ch. 12 - Kisah Yang Hilang
Pengumuman!
IT'S HERE!

Ch. 11 - Perangkap Tikus

228 49 3
By army_doctor

4 November 1981

Sherlock sedang melakukan peregangan ketika John turun dari kamarnya untuk sarapan, meskipun ia tak jadi menyeruput kopinya karena melihat perapian di ruang duduk mereka porak poranda, sebuah palu besar tergeletak tak jauh dari situ.

"Apa-apaan yang kau lakukan kepada perapian kita?!" Tanya John, marah namun heran pula.

Detektif itu tidak menjawab, dia hanya duduk di meja makan lalu memungut sesuatu dari sana dan memberikannya kepada John –yang menyautnya tak sabar namun seketika merasa aneh saat menyentuh kertasnya, baru saja ia mau bertanya –Sherlock berkata lebih dulu

"Itu bukan kertas, itu selembar perkamen yang terbuat dari kulit domba"

John pun membacanya

Mr. Sherlock Holmes yang terhormat,

Saya dan beberapa orang lainnya akan datang ke kediaman Anda lewat perapian, tepat pukul sembilan nanti. Jadi saya minta Anda jangan terkejut ketika api perapian Anda berubah menjadi hijau, dan Anda tidak perlu membalas.

Albus Dumbledore

NB : Burung hantunya galak

"Jariku dipatuk tadi-" keluh Sherlock menunjukkan jari telunjuknya yang diplester.

John melipat surat itu "Jadi kau menghancurkan perapiannya untuk-"

"Memperluas jalan keluar bagi mereka" potong Sherlock "Seharusnya mereka bisa mengembalikan wujudnya dengan mudah seperti tabung uji dulu."

"Kau tidak penasaran bagaimana mereka bisa kesini lewat perapian?" Tanya John sambil menyeringai.

Sherlock menjawab perlahan "Sejujurnya.. aku penasaran, memangnya kau tau?"

"Ha!" Seru John "Tentu saja aku tau" dia terdengar bangga karena mengetahui sesuatu yang tak Sherlock ketahui "Pertama kau harus masuk ke perapian yang warna apinya berubah jadi hijau, tapi api itu sama sekali tidak panas, lalu kau lemparkan semacam bubuk ke api sambil mengucapkan tujuanmu. Lalu kau akan berputar-putar sampai akhirnya tiba di tempat tujuan."

Sherlock menatap sahabatnya itu dengan sinis "Kau berbicara seolah kau pernah berpergian dengan perapian-"

John menjawab sambil tertawa "I did, waktu aku mencarimu kemarin-"

Sherlock mendengus, kemudian berkata "Itu hal yang bagus bagaimana kau langsung berpikir untuk menemui Henry, dan kebetulan Remus Lupin ada disana-"

"Hey-" kata John "Aku kan belum cerita-"

Kini giliran Sherlock yang tersenyum "Penyihir yang kau kenal hanya empat; Albus Dumbledore, McGonagall, Henry Bolt, dan Sirius Black, tapi satu-satunya yang bisa kau temui adalah Henry. Sirius Black langsung kita coret karena dia masih ditahan, Albus Dumbledore adalah orang penting –meskipun ia sepertinya tertarik kepada Muggle, sulit kubayangkan kalau dia akan berkunjung ke cafe kaum kita di situasi seperti ini.

McGonagall sama sekali tak ada urusannya dengan ini, lalu Severus Snape sendiri yang berkata bahwa Dumbledore yang memerintahnya. Jadi, orang yang namanya kudengar samar-samar waktu itu –yaitu Remus Lupin, pasti kau temui secara tidak sengaja di cafe nya Henry."

John memasukkan sarapannya ke mulut dengan kasar, Sherlock selalu tau lebih banyak darinya, selalu bisa menebak lebih tepat darinya –terkadang itu menyebalkan, tapi memang seperti itulah seharusnya.

Ketika waktu sudah hampir menunjukkan pukul sembilan, Sherlock dan John berdiri berdampingan –sekitar dua meter didepan perapian ruang duduk mereka.

Sebentar-sebentar Sherlock mengintip ke arah arlojinya, begitu jarum panjang telah menunjuk tepat ke angka dua belas –api perapian mereka yang mulanya kecil itu berkobar dan berubah menjadi hijau. Detik berikutnya, disertai kobaran api yang lebih besar –Albus Dumbledore tiba-tiba muncul di dalam perapian, dan meskipun Sherlock telah menggubah perapian itu sedemikian rupa, Albus Dumbledore masih harus menunduk untuk keluar dari sana.

"Maafkan saya Mr. Dumbledore" kata Sherlock, menyembunyikan rasa kagum nya "Perapian itu tak dirancang untuk muat dimasuki orang-"

Dumbledore mengibaskan bubuk yang tertempel di jubahnya, lantas mendekati Sherlock sambil tersenyum "Yang penting masih bisa dilewati, kenalan saya di Kementerian menyambungkan perapian Anda ke jaringan floo, meskipun itu tanpa persetujuan Menteri Sihir. Setelah ini akan diputus lagi kok-" katanya seraya menyalami Sherlock.

John juga menyalami orang tua itu, sambil memikirkan betapa besar pengaruh Dumbledore, sampai bisa menyuruh orang Kementerian untuk melakukan hal ilegal seperti ini.

"Yang lain akan menyusul-" kata Dumbledore, kembali menghadap ke perapian.

Dan benar saja, sekitar tiga puluh detik setelah kedatangan Dumbledore –perapian menyala hijau lagi dan kali ini yang datang adalah Severus Snape, dengan penampilan serba hitamnya dan ekspresi kaku nan misterius di wajahnya.

Setelah Severus Snape, kemudian Remus Lupin, dengan setelan sederhana dan karena alasan tertentu, wajahnya dipenuhi dengan bekas cakaran, John tidak terlalu memperhatikan itu kemarin. Setelah Remus Lupin, John kira sudah semuanya, namun api membara lagi dan seseorang yang jangkung berkulit hitam keluar dari perapian dengan susah payah.

"Pria ini namanya Kingsley Shacklebot" kata Dumbledore memperkenalkan "Salah satu Auror, karena saya beranggapan bahwa Anda, Mr. Holmes, telah menemukan keberadaan Peter Pettigrew, ataukah saya terlalu berharap banyak?"

Sherlock melambaikan tangannya "Tentu saja tidak, Mr. Dumbledore" katanya "Pertama-tama, bisakah Anda merapikan perapian saya?"

Albus Dumbledore menuruti permintaan Sherlock.

"Itu sangat mengesankan, terimakasih, kemudian saya minta maaf karena tak punya cukup kursi untuk tuan-tuan sekalian, tapi apa yang telah saya dapatkan akan jauh lebih menarik dari tempat duduk yang nyaman."

Tepat setelah berkata demikian, bel pintu depan berbunyi dan terdengar suara menaiki tangga.

"Itu dia!" Seru Sherlock, lantas buru-buru membuka pintu dan menjulurkan separuh badannya keluar.

John mendengar suara sahabatnya itu samar-samar "Tidak usah masuk, Wiggins, ini imbalan untukmu dan teman-temanmu, terimakasih"

Kemudian Sherlock menutup kembali pintunya, kini dia telah memegang sebuah kandang kecil di tangan kirinya. Di kandang itu, terdapat seekor tikus yang kurus, dan terus berlarian ke sudut-sudut rangkaian kawat itu dengan panik.

John mengernyit melihatnya, dan saat dia mengedarkan pandangannya ke orang-orang yang ada disana. Remus Lupin terlihat sangat terkejut, sementara tiga orang lainnya nampak kebingungan.

"Apa maksudnya ini, Mr. Holmes?" Tanya Dumbledore.

"Kemarin pagi saya menemui Satuan Detektif Polisi divisi Baker Street, well, anak-anak jalanan itu. Mereka memiliki relasi dengan sesamanya di seluruh London, bahkan lebih luas dari yang dimiliki pria-pria terhormat seperti kita ini. Saya memberi mereka peta London, berikut peta saluran airnya.

Kemudian saya memerintahkan mereka untuk berkeliaran di sekitar lubang saluran air yang ada di jalanan, dan menyiarkan berita palsu tentang rencana pembersihan saluran air secara besar-besaran, sekaligus pemberantasan hama tikus.

Anak-anak itu lalu akan berjaga di sekitar saluran air, dan saya memerintahkan mereka untuk menangkap semua tikus yang keluar dari sana. Dan mereka hanya menangkap satu ini."

"Lalu?" Tanya Dumbledore "Apakah tikus ini ada hubungannya dengan Pettigrew?"

"Mr. Dumbledore-" kata Sherlock "Tikus-tikus biasa tidak akan mengerti bahasa manusia, mereka tidak akan tau tentang berita palsu itu. Tetapi anehnya, tikus yang ada di hadapan kita ini langsung keluar dari saluran air. Dan yang paling menarik dari tikus ini adalah, bahwa ia kehilangan satu jarinya!"

John –yang telah mengerti apa yang sebenarnya terjadi kini kembali memperhatikan reaksi tamu-tamu mereka, Remus Lupin langsung memalingkan wajahnya, sedangkan tiga orang lainnya menampilkan reaksi terkejut dan tertarik pada saat yang sama.

"Ya, tuan-tuan sekalian-" kata Sherlock "Tikus ini adalah Peter Pettigrew!"

"Tapi, Sirius Black telah membunuhnya, bahkan menghancurkannya-" celetuk Kingsley Shacklebot.

"Semua itu terbantahkan ketika saya melihat potongan jarinya yang tersisa, Mr. Shacklebot" saut Sherlock kalem "Seharusnya bukan bekas potongan yang akan ada di sisa bagian tubuhnya, ledakan yang sangat besar itu pasti membuat bekas abstrak ketika jari itu meninggalkan tubuh asalnya.

Dan Mr. Black bukanlah orang yang membuat ledakan, saya jamin itu karena saya menyaksikan apa yang terjadi sebelum ledakan itu. Anda tersenyum, Mr. Dumbledore, sepertinya Anda sudah mengerti."

"Kurang lebih seperti itu, Mr. Holmes" jawab sang Kepala Sekolah Hogwarts, binar matanya menyiratkan bahwa ia sudah lama mengetahui hal ini "Tinggal menanyakan sedikit hal kepada Sirius Black dan semuanya akan cocok dengan teori Anda, tapi jika tikus itu memang Pettigrew –mengapa dia tidak berubah saja menjadi manusia dan merusak kandang itu?"

"Karena kandang ini sudah dimantrai, kalau tidak salah namanya mantra anti-animagus"

Perkataan Sherlock barusan membuat para Penyihir di sana mengernyit, maka Sherlock tersenyum dan melanjutkan "Bukan.. bukan saya yang memantrainya, tapi kenalan saya Henry Bolt"

Sementara itu, si tikus terlihat semakin gelisah di kandangnya, dia mencicit ketakutan dan terus berusaha menggigiti pinggiran kandang.

"Kalau begitu mari kita buktikan-" kata Dumbledore mengeluarkan tongkat sihirnya, diikuti tiga orang lainnya.

Orang tua itu melambai-lambaikan tongkatnya di udara "Mantra penangkal apparate" katanya menjelaskan "Baiklah, Dr. Watson, bersediakah Anda membuka kandangnya?"

"Sure-" jawab John lantas membuka pintu kandang itu.

Si tikus langsung melompat keluar dan berlari menyeberangi ruangan, keempat Penyihir yang ada disana langsung menunjuk-nunjuk si tikus dengan tongkatnya.

Entah serangan milik siapa yang berhasil mengenai tikus itu, namun yang pasti karena serangan itu si tikus langsung berubah menjadi seorang pria pendek, matanya kecil dan berair, serta salah satu jarinya yang terpotong, dialah Peter Pettigrew.

"John, kunci pintunya" kata Sherlock, dan John melakukan apa yang dia minta.

Pettigrew berbalik dengan ketakutan dan menghadapi empat Penyihir yang siap siaga dengan tongkat di tangan mereka, pria itu tiba-tiba berteriak meskipun suaranya lebih terdengar seperti cicitan tikus dan berlari ke arah Sherlock.

Dia pikir karena Sherlock seorang Muggle dia bisa menyerangnya, tapi detektif itu sudah lebih dulu mengongkang pistol nya dan mengarahkan moncongnya kepada Pettigrew. Dan, si pengkhianat terjebak, tak berdaya di kediaman Detektif Muggle.

"Maafkan saya-" erang Pettigrew "Sirius mencoba membunuh saya, itu sebabnya saya memalsukan kematian saya. Dia itu kejam, Sirius Black adalah pengikut Pangeran Kegelapan yang kejam! Saya sangat ketakutan waktu itu, dan langsung merubah diri menjadi tikus dan berlari ke saluran air setelah ledakan. Sirius Black yang salah! Dia telah mengkhianati Lily dan James-"

Pria kecil itu merangkak menuju Remus Lupin "Kau tau itu, kan, Remus?"

Remus Lupin hanya memandang Pettigrew dengan keraguan.

"Atas dasar apa Anda menyimpulkan seperti itu, Mr. Pettigrew?" Celetuk Sherlock.

Pettigrew bangun dan merengek kepada semua orang yang ada disana "Sirius Black adalah penjaga rahasia Keluarga Potter! Kalau bukan dia siapa lagi yang bisa memberitahu Pangeran Kegelapan?"

"Hanya itu?"

"Dengan hanya itu pun sudah bisa dipastikan!"

"Tapi dari apa yang Mr. Dumbledore katakan, orang-orang akan takut menyebut nama Voldemort, dan kenalan saya bilang mereka akan cenderung memanggilnya dengan sebutan You-Know-Who. Dan bagi yang berani, seperti Mr. Dumbledore, Mr. Black dan Mr. Lupin –akan menyebutnya dengan namanya, yaitu Voldemort.

Dan dari pertemuan yang menyenangkan antara saya dengan Bellatrix Lestrange kemarin, saya jadi tau bahwa hanya pengikutnya lah yang menyebut Voldemort dengan rasa sopan, seperti Anda yang menyebutnya sebagai 'Pangeran Kegelapan'-"

Pettigrew menggumam "Tapi.. tapi.. itu tidak membuktikan apapun!"

Sherlock menyeringai "Oh, ada satu lagi, saya mendengar hal lain yang tak kalah menarik, Mr. Pettigrew. Kenalan saya juga mengatakan kepada saya lewat telepon tadi malam, bahwa ada ciri khusus yang dimiliki Pelahap Maut –katanya untuk memastikan sesama anggota-"

Pettigrew sontak memegangi lengan kirinya bagian bawah.

"Ya" serobot Sherlock "Tepat disana, di lengan bawah sebelah kiri mereka. Terdapat apa yang disebut Tanda Kegelapan, diberikan langsung oleh Voldemort kepada para pengikutnya. Tapi anehnya, Mr. Pettigrew, saya tidak melihat hal semacam itu di lengan Mr. Black saat saya mengunjunginya dua malam yang lalu."

Pettigrew gemetar, dia membuka mulutnya berusaha mengajukan pembelaan atas dirinya. Namun Kingsley Shacklebot mendekatinya dengan cepat dan menarik lengan baju kiri milik Pettigrew, dan nampaklah sebuah tato yang agak memudar berbentuk tengkorak dengan ular yang terjulur keluar dari mulutnya.

Pettigrew langsung menarik lengannya dari genggaman Kingsley, dan pada saat itu juga Remus Lupin mendatanginya dengan langkah berat dan langsung meninju Pettigrew tepat di pipi hingga pria kecil itu jatuh tersungkur dan mengerang di lantai.

Severus Snape menyusul di sebelanya "Menyerah, Wormtail?" Ekspresinya tetap datar namun suaranya menyiratkan bahwa ia sama marahnya dengan Remus Lupin.

Pettigrew membungkuk –atau lebih tepatnya bersujud di kaki Remus Lupin "Remus! Aku tak sengaja melakukannya! Kau tau seperti apa Pangeran Kegelapan itu.. kalau kau jadi aku, Remus, kalau kau jadi aku apa yang akan kau lakukan?-"

"DEATH IS BETTER FOR ME!" Teriak Remus Lupin "DEATH IS BETTER THAN BETRAYING MY FRIEND!"

Mendengar itu Pettigrew mencoba berdiri dan kabur lagi namun Severus Snape dengan cepat mengayunkan tongkatnya dan tali meluncur dari ujung tongkat itu, melilit tangan serta kaki Pettigrew.

Kingsley Shacklebot memaksa Pettigrew untuk berdiri "Baiklah, kalau begitu saya akan membawanya ke Kementerian"

Dumbledore mengangguk dan mengayunkan tongkatnya ke udara sekali lagi untuk menghilangkan penangkal apparate yang tadi ia pasang.

"Bolehkah saya ikut?" pinta Remus Lupin, yang dibalas anggukan oleh sang Auror. Detik berikutnya mereka bertiga telah menghilang dari sana.

"Anda tidak mau ikut memberi keterangan? Mr. Holmes?" Tanya Albus Dumbledore.

"Saya yakin Anda sudah mengerti semuanya, Mr. Dumbledore" jawab Sherlock "Saya juga sudah tau kenapa telinga saya berdengung saat berkunjung ke Privet Drive malam itu, tak ada gunanya saya datang ke Kementerian Sihir lagi, sampaikan saja salam saya kepada Mr. Sirius Black-"

"Baiklah, tentu saja" kata Dumbledore –yang memberikan anggukan kepada Severus Snape.

Sherlock pikir mereka akan pergi ber-apparate, tapi Severus Snape tiba-tiba menyerang John dengan mantra yang tak diucapkan secara lisan, sampai membuatnya pingsan.

"John!" Pekik Sherlock, baru saja ia mengangkat pistolnya –namun dia sendiri sudah kehilangan kesadaran.

tbc :)

Continue Reading

You'll Also Like

4.4K 385 10
Seorang CEO yang harus menikah dengan seorang dokter. Apakah mereka akan saling mencintai atau sebaliknya.
34.7K 1.1K 200
The Beginning After The End mengikuti kehidupan mendiang Raja Gray setelah kematiannya yang terlalu dini dan misterius. Terlahir kembali sebagai Arth...
1M 84.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
7.1K 357 19
ini adalah buku yang akan menjadi cukup penting bagiku. sebuah catatan, kritik dan alasan kenapa aku membakari buku-buku sastra Indonesia. ini juga...