The Regressor (Solo Leveling...

De Reika_Rikuto

218K 41.4K 4.4K

Gelap, dingin, dan sunyi.. Itulah yang selalu (Name) rasakan dalam hidupnya. Sampai ketika ia selesai membaca... Mais

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
🎊10K Readers!🎉 Mini Event?👀
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Mini Collection(?)

Chapter 49

2K 523 112
De Reika_Rikuto

Asosiasi Hunter Korea..

Di salah satu tv, terlihat berita khusus Hunter yang membahas kejadian di Amerika. "Di Amerika terjadi kehebohan setelah adanya ledakan misterius yang terjadi tepat di Biro Hunter Amerika."

"Ada rumor tentang semua kejadian ini akibat pertarungan antar Hunter rank S."

"Inilah akhir dunia, semua Hunter masalahnya." Komentar salah satu karyawan sembari menatap layar tv tersebut, Jung Gi-Soo.

Karyawati disebelahnya memanggil Gi-Soo. "Asisten Manajer Jung, ada Hunter yang datang."

Gi-Soo berisik pada karyawati itu. "Kadang kadang, ada beberapa Hunter yang datang setelah tidak bisa terima dengan kenyataan."

"Lalu, mereka juga?"

"Capai juga menjelaskan kalau mereka harus menanggung semua biaya dan tinggal arahkan mereka ke ruangan untuk evaluasi ulang."

Karyawati itu mengangguk kecil. "Baik."

Gi-Soo memeriksa berkas di hadapan. 'Nama.. Nama mereka yah..'

Guild White Tiger..

Yoon-Ho menjawab panggilan telepon itu sembari memeriksa dokumen. "Ya, disini Baek Yoon-Ho."

"Ah, Master Baek, ini tentang masalah Hunter yang anda bicarakan sebelumnya. Mereka benar-benar datang." Balas Gi-Soo.

"Mereka ada disana?"

"Benar, mereka baru saja mendaftar. Hunter Sung Jin-Woo dan (Fullname) telah datang untuk mengevaluasi ulang rank mereka."

"Saya akan mengantar kalian." Ucap si karyawati sembari tersenyum ramah.

"Baik."

"Oke." Balas (Name) menguap kecil, lalu memperbaiki masker hitam miliknya.

Kini mereka duduk di kursi panjang dekat ruang evaluasi ulang. Kursi tersebut saling berhadapan, disana terdapat sekitar 4 orang pria dan 1 wanita, termasuk Jin-Woo dan (Name).

Gadis itu merasa bosan, terlihat dari mata (E/c)nya menatap datar sekeliling. Sementara Jin-Woo larut dalam pikirannya.

Merasa ada beban di bahu, si pemuda tinggi menoleh, mendapati (Name) sedang bersandar pada bahunya. "Biarkan begini aja dulu, aku sedikit bosan." Ujar si gadis ke kekasihnya.

Jin-Woo tersenyum kecil, kemudian merangkul (Name) seolah itu adalah hal yang normal.

A/N : Dasar pasangan ini.. Bucin gak ingat tempat_-

[The Readers senang dengan kedekatan anda dengan protagonis. ]
[300 koin telah disponsori.]

Satu persatu, para pria itu masuk untuk mengevaluasi rank mereka. Yah.. Bagi para Hunter, rank sudah menjadi pembatas sejati antara Hunter tingkat tinggi dan rendah. Bahkan orang-orang yang berlatih keras namun rank rendah tidak dapat berkutik akibat Hunter dengan rank lebih tinggi.

"Apa menurutmu kita bisa dapat rank S?" Bisik (Name) nyaris tak bersuara, tetapi Jin-Woo mampu mendengarnya dengan jelas.

"Mungkin. Kita lihat saja nanti." Balasnya.

"Silahkan selanjutnya." Panggil salah satu petugas wanita disana, mempersilahkan Hunter berikutnya masuk. Namun pria itu hanya gemetar ketakutan.

"Apa anda merasa tidak enak badan?" Tanya petugas itu.

Pria tersebut menjawab dengan nada bergetar, sepertinya efek terlalu gugup. "Bukan, bukan seperti itu.. Aku sedikit gugup saat ini, jadi.. Bisakah kau masuk duluan?"

"Tentu." Jin-Woo berdiri, dan (Name) kembali menegakkan tubuh mungilnya.

"Jangan sampai merusak alat pengukurnya." Canda (Name) sambil tertawa kecil. Jin-Woo hanya balas tersenyum, lalu menghilang dibalik pintu tersebut.

Di depan si pemuda tinggi, terdapat alat pengukur raksasa. "Tolong sebutkan nama anda."

"Sung Jin-Woo." Jawab Jin-Woo datar.

'Loh? Dia sudah dievaluasi sebagai rank E.' Batin si petugas wanita. "Apakah anda sedang evaluasi ulang?" Tanyanya.

"Ya." Jawab si pemuda singkat.

'Kenapa selalu rank E yang meminta evaluasi ulang..' Pikirnya. "Silahkan taruh tangan anda ke kristal hitam dan tunggulah sebentar."

Begitu Jin-Woo sudah melakukan apa yang diminta, alat pengukur itu berbunyi seraya menunjukkan tanda error. 'Huh? Ini error ya?'

"Mohon tunggu sebentar, kita akan mencoba lagi." Ucap petugas itu.

"Loh? Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Maafkan saya, kita akan mencoba lagi."

"Jika begitu, bagaimana kalau saya memanggil teman saya untuk ikut evaluasi ulang? Mungkin saja alat itu akan bekerja seperti semula." Mendengar usulan dari Jin-Woo, petugas itu mengiyakannya. Dan hal itu membuat si pemuda segera menuju pintu.

"Sudah selesai?"

"(Name), kemarilah."

"Huh? Oke.." (Name) pun masuk ke dalam sana. Didalam ruangan itu, sang gadis juga melakukan hal yang sama dengan Jin-Woo. Dan hasilnya pun tetap sama, error.

"Mesinnya bermasalah?"

Gi-Soo muncul dari pintu lainnya. "Ada apa? Kemana si Chang-Shik dan kenapa kau sendirian?"

"Dia pergi ke kamar mandi sebentar."

"Orang itu.. Malah kabur pas jam-jam sibuk begini.." Gerutunya.

'Oh iya.. aku juga sama.' Gi-Soo pun berdehem. "Ehem, jadi ada masalah apa?"

"Ada yang aneh dengan detektornya."

'Aku datang karena ingin tahu kenapa Baek Yoon-Ho meributkan kedua Hunter ini, tapi apa mungkin memang terjadi sesuatu? Mungkin saja tidak, lagipula double awakening juga jarang terjadi.' Batin Gi-Soo seraya mendekati alat pengukur tersebut.

'Tiga bulan yang lalu yah? Setelah Asosiasi heboh karena kemungkinan Hunter rank E dan D mengalami double awakening, sampai kepala divisi monitor mengecek mereka langsung, tapi.. tidak terjadi apa-apa.'

Petugas itu menunjukkan pesan Error yang tampak di layar. "Lihat, mereka berdua selalu mendapat pesan error."

'Bukan satu atau dua orang yang bisa menerima kenyataan dan akhirnya malah buang-buang uang untuk evaluasi ulang..' Gi-Soo menganga lebar, shock dengan apa yang dia lihat.

"Prfft!" Bahu (Name) bergetar, ia mencoba menahan tawa ketika melihat ekspresi Gi-Soo.

"(Name).." Tegur Jin-Woo sembari menghela napas kecil.

"Ah, maaf, maaf."

"Tadi.. Kamu bilang bukan salah satu dari mereka.. Tapi dua-duanya error?"

"Iya, itu benar."

"Kamu.. sudah berapa lama kerja disini?"

"Kira-kira baru 6 bulan.. Memangnya saya salah apa ya?" Tanya si karyawati itu.

'Enam bulan.. Tidak ada yang terjadi sejak Cha Hae-In di dua tahun lalu, jadi tidak heran kalau karyawati baru ini tidak tahu tentang hal ini.' Tanpa menoleh, Gi-Soo segera memerintahkan karyawati itu. "Tidak, segera panggil Chang-Shik kesini sekarang juga."

'Aku juga tidak menyadari kualitas mereka, inilah sebabnya aku tidak pernah mendapatkan promosi.' "Sekarang masalah kamar mandi itu tidak penting. Cepat panggil dia sekarang juga!"

Petugas itu masih tidak mengerti. "Tapi dia kan dikamar mandi laki-laki. Asisten Manajer, memangnya ada apa?"

"Ini bukan error, tapi 'tidak terukur' kau mengerti kan maksudnya? Itu berarti detektornya tidak bisa mengukur kekuatan mereka."

"Apa? Jadi?"

"Mereka adalah orang ke-10 dan ke-11 di Korea Selatan.."

"Itu benar.."

"Mereka berdua adalah Hunter rank S."

"Sudah ku bilang, jangan merusak alat pengukurnya." Komentar (Name) setengah bercanda.

"Kau juga sama (Name)." Balas Jin-Woo.

[Warning! Salah satu The Readers telah terdeteksi dalam radius 100km]
[Berhati-hatilah dengan The Reader]

Bersambung..

1005 kata

A/N : Nah loh, ada lagi yang mau berulah nih. Hwhwhw, Rei update spesial hari ini karena Rei ultah~ Oke, seperti biasa ini gaje, banyak typo, bahasa non baku, dsb. Jangan lupa vote dan comments, nantikan kelanjutannya hari Jumat~

Continue lendo

Você também vai gostar

1M 64.4K 119
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
137K 4.9K 39
❝ if I knew that i'd end up with you then I would've been pretended we were together. ❞ She stares at me, all the air in my lungs stuck in my throat...
901K 20.7K 49
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
212K 10K 31
Desperate for money to pay off your debts, you sign up for a program that allows you to sell your blood to vampires. At first, everything is fine, an...