VOTE SEBELUM MEMBACA!!
hy gaes sebelumnya aku minta tolong ke kalian yg belum follow hhe follow ya, sama minta tolong bantu share/promotin cerita ini ketemen temen kalian, bantu ramein ya gays. tq kalian masih mau nunggu cerita aku up, maaf banget aku upnya lama2 hhe. pokoknya i love yu gaes ♥️
*****
"Dia mama lu nis, gua Abang lu" ucap Dino
"Apa sih lu ngawur"bantah Anis
"Lu gausah cari gara-gara lagi bangsat" bugggh Fano memukul Dino lagi
"Gua ga cari gara-gara, dulu bokap lu culik nyokap gua waktu nyokap gua pulang kerja. Dia paksa nyokap gua buat lakuin itu dan akhirnya hamil gua, tapi saat itu barengan nyokap lu hamil lu... Bokap lu kabur ntah kemana. Setahun kemudian bokap lu dateng lagi cari nyokap gua dan hal itu terjadi lagi. Nyokap gua menderita hamil gua 9 bulan sendirian tanpa seseorang buat bantu dia, saat gua udah lahir nyokap gua mati-matian kerja cari uang buat beliin gua susu, itu dari jeri payah dia sendiri. Lalu tiba-tiba DIA datang bikin nyokap gua tambah menderita karena harus hamil Anis. Karena kita gamampu, nyokap gua gamampu urus 2 bayi sekaligus dia beraniin dateng kerumah lu serahin Anis ke bokap lu. Terus gua gatau gimana bokap lu sama nyokap lu"jelas Dino panjang lebar
"Mama sama papa kamu berantem hebat waktu itu bahkan sampai hampir cerai, tapi papa kamu ngeyakinin mama buat kasih kesempatan lagi, mohon ke mama buat urusin Anis anggap dia jadi anak kandung sendiri. Mama percaya sama papamu dan kasih dia kesempatan lagi"tambah sarah dengan air mata yang sudah menetes dipipinya
"Itu semua karna nyokap lu yang mauan"sahut Fano dan
Bugggh
Kini satu pukulan mendarat di muka Fano
"JANGAN NGATAIN NYOKAP GUA BANGSAT. Gua dah bilang tadi kalau nyokap gua dipaksa, diculik sama bokap lu. Gua balesin dendam gua ke Nisa. Makanya gua lakuin ini karna ulah bokap lu sendiri"ujar Dino emosi
"Lu gatau fan rasanya jadi gua, dari kecil gua dipanggil anak haram, anak pelacur, anak anjing. Dari kecil juga gua sakit hati denger orang panggil nyokap gua pelacur. Bertahun-tahun nyokap gua sempet masuk rumah sakit jiwa karna itu. Makanya gua benci banget sama lu, terutama sama bokap lu. Gua gabakal biarin kalian bahagia diatas perenderitaan gua sama nyokap gua"lanjut Dino
Wulan yang berada disampingnya langsung memeluk erat Dino. Fano,Anis dan lainnya hanya diam tak tau harus berkata apa. Kini semuanya terbongkar alasan kenapa Dino sangat ingin Fano menderita.
"Ja.. jadi selama ini aku anak angkat?kalian jahat banget, aku ganyangka kalian kaya gini"ucap Anis tak percaya
"Nis, maafin mama nak"ujar Sarah menggenggam tangan Anis tetapi ditepis oleh Anis
"Angkat tangan"tiba-tiba beberapa polisi datang menyergap mereka. Ya, tentu saja Adi yang menelepon nya tadi
"Tangkap dia"ucap Fano menunjuk Dino
Polisi langsung menangkap Dino memegang tangannya sangat kuat
"Sebelum kalian bawa saya, ijinin saya buat pamitan sama mama saya"ucap Dino
Polisipun menuruti permintaan Dino dan melepaskan tangannya
"Ma, Dino pamit ya... Mama jaga diri baik-baik, nanti kalau Dino udah keluar Dino temui mama ya abis itu kita bakal hidup bahagia. Dino udah bales semuanya ma, mama jangan sedih lagi oke?"ucap Dino menangis dan memeluk mamanya dengan erat
Tak lama, dino melepaskan pelukannya dan beralih ke Anis
"Dek, maafin Abang ya. Abang titip mama, jagain dia waktu Abang gada"ucap Dino tersenyum pada Anis
Anis yang masih syok dan tak menyangka pun hanya diam menatap Dino. Setelah Dino berpamitan polisipun langsung membawanya kekantor polisi.
Fano berbalik badan mendapati Nisa yang sudah daritadi ketakutan sembari menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Nisa"panggil Fano lirih lalu mendekati Nisa perlahan
"Jangan, jangan deketin gua fan jangan"ucap Nisa menangis lagi
Fano tak menghiraukan ucapan Nisa, dia tetap mendekati Nisa dan berusaha memeluknya namun dia didorong oleh Nisa
"Jangan sentuh gua fan gua kotor hiks gua dah kotor"tangis Nisa semakin meledak
"Sasstt hey"Fano sekali lagi mencoba memeluk Nisa dengan erat
Nisa yang sudah tidak punya daya itupun hanya bisa diam dan menangis
"Maafin gua fan"Nisa menangis dipelukan Fano
"Lu gaperlu minta maaf, lu gasalah sa lu gasalah"Fano menenangkan Nisa
Sakit hati Fano serasa dibakar melihat kondisi kekasihnya seperti ini
"Gua takut fan, gua takut hamil"ucap Nisa lirih
Fano menangkup wajah Nisa, menghapus air matanya
"Gua janji, apapun yang bakal terjadi gua bakal tanggung jawab"ucap Fano dalam
"Tapi..."
"Ssssttt gapapa"Fano kembali memeluk Nisa erat
Fano mencoba lebih menenangkan Nisa lagi. Sedikit demi sedikit Nisa sudah mulai tenang.
"Aku masih ganyangka semuanya jadi kaya gini. Aku benci banget sama kalian"ucap Anis menatap Adi tajam
"Anis, jangan bilang kaya gitu. Mereka yang udah rawat kamu sampai sekarang" ucap Wulan yang berdiri dibelakangnya
Anis berbalik badan dan menatap Wulan
"Ma.. mama?" Panggil Anis pelan
Wulan yang mendengar itupun langsung menangis terharu, ini yang dia tunggu-tunggu. Bertemu dan dipanggil mama oleh anak yang dia tinggal dulu karna tak sanggup merawat. Wulan langsung memeluk Anis dengan erat. Anis pun membalas pelukan Wulan.
"Maafin mama dulu tinggalin kamu sayang maafin mama"ucap Wulan mengelus kepala Anis
Anis hanya bisa menangis dipelukan mamanya. Adi dan Sarah hanya diam melihat itu, mereka tak tau harus berbuat apa.
"Ini yang aku takutkan selama ini, semuanya terbongkar"ujar Adi
"INI SEMUA KARNA ANDA TUAN ADITAMA"sahut Fano berdiri dan menghampiri Adi
"Karna ulah anda saya, adik saya dan bahkan kekasih saya kena imbasnya. Jangan mentang-mentang anda punya uang, anda pintar, anda berulah apapun yang anda mau sampai terjadi hal seperti ini. Menelantarkan mereka dan membuat mereka hidup susah. Wawww hebat"Fano bertepuk tangan
"Fano papa min..."
"Minta maaf? Anda mau minta maaf? Tidak semudah itu tuan Aditama. ANDA SUDAH BANYAK MEMAKAN HATI. Anda punya hati tapi tidak punya otak. Anda berperilaku seolah-olah anda pintar tapi nyatanya bodoh"
"Fano jaga bicara kamu, itu sangat kasar"
"Sekasar apapun saya, lebih kasar anda sampai menculik,memperkosa, menelantarkan seorang ibu dan anaknya. Sekasar apa hati anda sampai tega membuat anak anda yang menanggung semua hasil kebodohan anda tuan Aditama!"
"Fano"panggil Sarah
"Mama diam, mama juga salah tapi Fano tau mama juga korban. Kesalahan mama kenapa masih saja menerima dia buat jadi suami mama? Kenapa juga mama ga kasih tau kekita dari awal? Ma, mama udah dihianati sama dia tapi kenapa mama masih mau sama dia" tanya Fano
"Mama gatau"jawab Sarah menangis dan memeluk Fany yang ada disampingnya
"Bajingan"
Plakkk
Tamparan keras tepat mendarat dipipi mulus Fano.
"DOSA KAMU BILANG ITU KE PAPA FANO!!"bentak Adi
"Lebih dosa papa memerkosa orang"jawab Fano santai
"Anis, boleh minta bantuannya? Bantu Nisa pakai pakaianannya ya, kita tunggu didepan abis itu kita pulang"suruh Fano ke Anis
Anis mengangguk tanda mengiyakan perintah Fano. Semua yang ada disana keluar kecuali Nisa dan Anis. Setelah selesai memaik pakaiannya, Nisa dan Anis keluar dari sana.
"Roy, lu boncengin Anis ya. Radit lu boncengin Tante Wulan. Gua boncengin Nisa"ucap Fano menaiki motornya dan di setujui teman-temannya
Merekapun bergegas pulang dan pergi darisana.
*****
Angin malam yang dingin bertiup menerpa wajah Anis. Kini Anis dan Roy, berada disebuah taman tak jauh dari komplek rumah Anis. Anis yang meminta untuk berhenti disana sebentar untuk menenangkan hatinya.
"Gua ganyangka banget"ucap Anis menatap langit
"Lu yang sabar ya, emang kenyataan itu pahit. Gua yakin lu kuat, lu mampu nerima kenyataan ini"sahut Roy
"Gua gatau gua harus gimana ke mama kandung gua"Anis menundukkan kepalanya
"Dia gasalah kan? Jadi ya lu jangan marah atau benci ke dia"
"Tapi dia tega tinggalin gua kasih gua kekeluarga itu"
"Tadi lu denger apa yang Dino bilang kan? Mama lu gasanggup hidupin kalian berdua. Mama lu ga berkecukupan waktu itu susah buat cari makan atau cari uang beli susu buat lu sama Dino. Jadi mungkin dia pengen bokap lu juga tanggung jawab kasih lu ke dia. Mama lu sayang sama lu dia gamau lu kesusahan sama dia nanti jadi dia kasih ke bokap lu agar lu bisa makan bisa sekolah semua apapun yang lu mau terbutuhi"
"Iya sih"
Roy mengambil tangan Anis dan menggenggamnya
"Hey, jangan sedih lagi ya... Ada gua disini yang bakal selalu support lu. Gua ni Roy, pacar lu juga kan. Kalau lu butuh apa aja, lu mau cerita apa aja bilang ke gua. Gua pasti bakal selalu ada disisi lu. Gua janji"
Anis menatap kedua mata Roy. Roy tampak tulus dan sangat sayang dengannya. Anis memberikan jari kelingkingnya
"Janji?"
"Janji"Roy menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Anis
Anis tersenyum manis kepada Roy.
"Takdir keluargaku memang pahit, tapi aku mohon, takdirkan aku berjodoh dengan Roy"ucap Anis dalam hati menatap lembut mata Roy
"Ayo pulang dah malem banget ini"ucap Roy
"Ayo"
Mereka berdua pun meninggalkan taman tersebut. Roy mengantarkan Anis kerumahnya lalu pamit pulang karena takut mamanya khawatir dengannya dirumah.
Anis memasuki rumah, terlihat diruang tamu ada Adi, Sarah, Wulan, Fany, Fano dan Nisa.
"Ma"panggil Anis
"Iya sayang?"sahut Sarah
Anis melirik Sarah dan memutar bola matanya.
"Mama malem ini tidur bareng aku ya dikamar, ayo ma mama pasti cape"ucap Anis menghampiri Wulan dan menggandengnya membawa Wulan kekamarnya
Sarah yang melihat itupun meneteskan air matanya.
"Nisa, lu tidur sama kak Fany ya malam ini"tanya Fano lembut ke Nisa dan Nisa hanya mengangguk mengiyakan
"Kak, Nisa tidur bareng Kaka gapapa kan?"tanya Fano ke Fany
"Gapapa banget, yok Nisa kekamar. Lama-lama disini males juga"ucap Fano menggandeng Nisa kekamarnya
Fanopun tidak berkata-kata lagi langsung pergi masuk kekamarnya juga.
"Maafin papa anak-anak. Maafin papa ma"ucap Adi
Sarah hanya menangis sedih memeluk Adi. Kini anak-anaknya menjauhinya
⎙⎙⎙⎙⎙⎙⎙
Hai semuanya 👋
Gimana ceritanya? Kalau ada salah kata/kalimat yang menyinggung/kasar mohon dimaafkan ya.
Cerita ini saya buat dari imajinasi saya sendiri. Jika ada kesamaan cerita mungkin hanya kebetulan saja.
Jika suka sama ceritanya, jangan lupa vote,komen,share,tambah ke perpustakaan dan follow ya.
Thank you♥️