Between Us // The Story Untold

By donteatmypizzasx

164K 11.6K 2K

[Sequel of The Student That I Love] Sooyoung pernah bilang kalau Rose akan melanjutkan pendidikan kuliah sete... More

O1. Si paling jomblo
O2. Ujian kelulusan
O3. Beasiswa
O4. Hot News
O5. Halo New York!
O6. Surprise
O7. Perasaan yang salah
O8. Nama dan foto
O9. Perbedaan jarak dan waktu
1O. Waktunya berpisah
11. Seminggu tanpa kabar
12. Harus tahu batas
13. Gue udah tunangan
14. Cedera kaki dan hati
15. Caper biar diperhatiin doi
16. Bule lebih cakep
17. Flashback Enu #1
18. Flashback Enu #2
19. Banyak duit, nih orang
2O. Kantor pusat

21. Katanya romantic dinner

3.9K 536 120
By donteatmypizzasx

New York, 19.20

"Aku gak suka blake"

"Bagus lah kalau kak jef gak suka. Kalau suka, namanya kak jef homo" Ujar Rose sekena nya.

"Bukan itu maksud aku"

"Aku gak suka blake deket-deket sama kamu"

Rose mengedarkan pengelihatannya, ia melihat ke kiri dan ke kanan seperti mencari sesuatu, "Enggak ada tuh, blake gak ada di dekat aku"

Jeffrey mencengkeram kemudi mobil sampai kuku-kuku jarinya memutih. "Aku gak suka blake deket-deket sama kamu!" Jeffrey mengulangi kata-katanya dengan nada yang tegas.

Tangan Rose meremas sabuk pengaman yang melingkar di perutnya. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju restoran tempat mereka akan melakukan romantic dinner. Tapi tidak tahu apakah akan tetap menjadi romantis kalau kondisinya sekarang mereka sedang ribut seperti ini.

"Kita cuma temen sekelas kak"

"Aku gak suka, roseline. Aku gak mau dia deket-deket sama kamu. Karena aku yakin dia pasti suka sama kamu! aku paham tatapan cowok kalau dia suka sama cewek itu!"

"Oke fine, kalau kak jef gak suka aku terlalu deket sama blake, aku gak akan se deket itu lagi sama blake. Tapi kalau kak jeffrey ngelarang aku buat gak ngobrol sama blake, aku gak bisa kak. Kita temen sekelas. kita sering ketemu. Kita gak mungkin gak ngobrol kalau ketemu"

"Terserah" Ujar Jeffrey.

Rose pikir romantic dinner nya akan batal karena ia melihat wajah Jeffrey benar-benar mencetak kekesalan. Namun ternyata Jeffrey tetap membawa nya ke sebuah restoran. Jeffrey turun dari mobil tanpa berkata apa-apa, ia juga tidak menunggu Rose dan langsung masuk ke dalam restoran.

Rose menghela nafas. Ia keluar dari mobil dan berlari kecil mengejar Jeffrey.

(Cr . pins)

Rose terdiam melihat dekorasi yang sederhana namun terkesan romantis. Jujur romantic dinner yang Rose dambakan persis seperti yang ada di depan matanya sekarang. Tidak terlalu banyak bunga, hanya bunga yang ditaruh di dalam sebuah pot, serta ditemani lilin-lilin cantik.

Jeffrey tidak bicara apa-apa, pria itu hanya  menarik salah satu kursi tapi Rose yakin kursi itu ditujukan untuknya. Ia berjalan mendekat lalu duduk di kursi itu. Setelah Rose duduk, Jeffrey berjalan ke kursi seberang dan ikut duduk. Tidak lama setelah mereka berdua duduk, seorang pramusaji datang dan menyajikan makanan mulai dari makanan pembuka, lanjut menu utama, dan terakhir makanan penutup.

Rose mulai merasa kesal. Ini sama sekali bukan makan malam yang romantis. Walaupun sudah di dekor dengan sedemikian rupa, tapi karena ia dan Jeffrey hanya saling diam, Rose merasa ini sama sekali tidak romantis. Ia malas melanjutkan makannya dan hanya menusuk-nusuk kue dengan garpu. Sampai akhirnya ada sesuatu di dalam kue tersebut yang membuat Rose mengerjap beberapa kali. Ia mungkin salah lihat, atau kue miliknya tertukar dengan punya orang lain. Rose hendak berdiri untuk memberi tahu pramusaji yang tadi menyajikan makanannya. Namun Jeffrey mencekal tangannya. "Kue nya gak ketuker. Itu emang buat kamu"

Rose masih diam.

Jeffrey mengambil piring kue punya Rose, dan berusaha mengambil sesuatu dari dalam kue tersebut. Sebuah kalung emas cantik dengan liontin inisial 'R'. Jeffrey mengambil tisu dan membersihkan krim kue yang menempel di lingkaran kalung nya. Jeffrey berdiri dibelakang Rose lalu mulai memasangkan kalung tersebut di leher Rose. "Maaf tadi kita sempat berantem..."

"Aku gak bermaksud ngacauin romantic dinner kita..."

Rose tersenyum, Ia mengusap tangan Jeffrey yang masih bertengger di bahu nya. "Aku juga gak bermaksud ngacauin semuanya. Aku juga minta maaf, kak..."

Jeffrey mengangguk, Ia mensejajarkan wajahnya dengan Rose. Tangannya menahan tengkuk Rose, agar bibirnya dengan mudah menempel diatas bibir Rose. Awalnya ia hanya menempelkan bibirnya, namun setelah beberapa detik, Jeffrey mulai menggerakkan bibirnya diatas bibir Rose. Melumat dengan lembut benda manis tersebut.

Tangan Rose tidak diam begitu saja, kedua tangannya kini mencengkeram kerah baju Jeffrey dan bibirnya ikut bergerak membalas lumatan bibir Jeffrey. Setelah bermenit-menit, Rose memberi kode bahwa ia telah kehabisan nafas dengan memukul dada Jeffrey.

Jeffrey melepas pagutan bibir mereka, dan menyeka sisa saliva di sudut bibir Rose.

Rose tidak berhenti senyum-senyum sembari memandangi liontin kalungnya. "Suka?" Tanya Jeffrey.

"Suka banget!" Jawab Rose dengan antusias.

"Makasih ya, kak." Rose mengecup bibir Jeffrey.

---

Sebelum turun dari mobil, Jeffrey menarik pelan lengan Rose dan membawanya ke dalam pelukan. Jeffrey menghirup dalam-dalam aroma sampo Rose yang wangi buah-buahan. "Besok kamu selesai kelas jam berapa?" Tanya Jeffrey.

"Hm...Jam 5, maybe"

"Aku jemput ya besok"

Rose mengangguk.

"Yaudah gih masuk ke dalam..." Ujar Jeffrey.

"See you tomorrow, kak jef..."

"See you, sweety..." Jeffrey meninggalkan kecupan di kening Rose sebelum gadis itu keluar dari dalam mobil.

Setelah mobil Jeffrey melaju jauh, Rose akhirnya masuk ke dalam asrama dan berjalan sembari melompat-lompat kecil menuju kamar.

Rose langsung bersih-bersih dan tidur. Ia tidak sabar besok akan bertemu lagi dengan Jeffrey.

---

New York, 12.03

Kelas baru dimulai disiang hari. Rose duduk di bangku nya sembari menggambar-gambar asal di bindernya. Ia merasa bosan menunggu dosen yang belum datang. Ditengah dirinya yang sedang menggambar, Blake tiba-tiba muncul dari balik pintu dan jalan ke bangku di belakang Rose melewatinya begitu saja. Rose mengerutkan kening nya. Ini hanya perasaannya saja atau memang sikap Blake berbeda hari ini.

Rose tidak mau ambil pusing, ia memilih lanjut menggambar dan tidak lama kemudian dosen masuk ke dalam kelas.

Kelas pertama untuk perkuliahan hari ini, berakhir setelah 1 jam lebih dosen menerangkan materi dan menutupnya dengan memberi tugas untuk dikumpulkan dipertemuan selanjutnya. Rose berencana ke kantin bersama Minnie. oleh karena itu, ia buru-buru memasukkan buku-bukunya ke dalam tas karena waktu istirahat hanya 25 menit. Setelah menyampirkan tali tas nya ke bahu, Rose hendak berdiri dari bangku nya namun didahului oleh Blake yang tiba-tiba lewat disebelahnya tanpa menoleh ke arah Rose ataupun menyapanya.

Rose sempat terdiam dengan pandangan yang terfokus pada Blake yang sedang jalan keluar dari kelas. Namun setelah beberapa saat, Rose berdiri dari bangku nya dan pergi ke kantin.

Rose menghampiri Minnie yang sudah duduk disalah satu meja. "Lo ambil makan duluan, gue jaga meja dulu takut ada yang ambil nanti" Ujar Minnie.

Rose mengangguk lalu ia pergi untuk melihat menu makan siang yang disediakan kampus hari ini. Setelah melihat-lihat, Rose menjatuhkan pilihannya pada ayam panggang dan juga mac n cheese. Ia mengambil satu piring dan meletakkannya diatas nampan lalu mengantre. Setelah mendapatkan makan siangnya, Rose kembali ke meja yang dijaga oleh Minnie dan mereka bergantian menjaga meja.

---

New York, 17.15

Rose berlari keluar dari kampus karena ia pikir Jeffrey sudah menunggu di depan kampus untuk menjemputnya. Tadi dosen mata kuliah terakhir memang mengakhiri kelas sedikit terlambat dari jam semestinya. Membuat Rose gelisah karena takut Jeffrey menunggu terlalu lama. Namun rupanya mobil Jeffrey belum nampak terparkir di depan kampus. Rose menghela nafas. Ia memilih berdiri di trotoar sembari menunggu Jeffrey datang. Tidak lupa juga ia meninggalkan pesan untuk memberitahu Jeffrey bahwa perkuliahannya sudah selesai.

Selang beberapa menit, sebuah motor besar melintas dan berhenti tepat di depan Rose. Orang yang mengendarainya, membuka kaca helmnya, "Do you want me to take you home?"

"Thanks for the offer, blake. but i'll be pick up by someone"

Blake, seseorang yang menghentikan motornya di depan Rose, mengangguk-anggukkan kepalanya. "be careful, then. i'm going home." Ujar Blake lalu menurunkan kembali kaca helmnya dan melajukan motornya.

Menit berganti jam, Jeffrey belum membalas ataupun mengangkat telfon Rose membuat gadis itu mulai gelisah dan khawatir. Disamping itu, Rose juga sudah lelah berdiri untuk menunggu kedatangan Jeffrey. Rose terus menatap layar ponselnya berharap ada balasan pesan dari Jeffrey setidaknya Rose tahu dimana posisi Jeffrey sekarang. Apakah pria itu baik-baik saja?

Disaat dirinya yang masih menatap layar ponselnya, tiba-tiba Jeffrey menelfonnya. Rose langsung menerima telfon itu dan menempelkan benda pipih itu ke telinga nya. "Halo? kak jef dimana!?"

"Kak, kamu gak kenapa-napa dijalan, kan?"

"Sayang, maaf...maaf banget..."

Rose mengerutkan keningnya setelah Jeffrey meminta maaf.

"Aku gak bisa jemput kamu. Aku harus pulang ke jakarta hari ini dikarenakan ada meeting yang harus aku hadiri saat aku sampai nanti..."

"Sekarang aku udah boarding. Maaf aku baru ngabarin, tadi aku pesan tiket mendadak dan gak sempet mikirin hal lain"

Rose terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia sudah menunggu selama itu tapi rupanya Jeffrey tidak jadi menjemputnya. Kampus sudah nyaris kosong tidak berpenghuni. Di sepanjang trotoar hanya ada dirinya saja. Jika tahu seperti ini, Rose bisa pulang lebih awal dan betisnya tidak akan sakit karena berdiri terlalu lama.

"Roseline? maaf...Aku tau kamu kecewa. Aku juga gak nyangka dapet panggilan meeting mendadak begini, maaf..."

"Kamu masih di kampus? kalau iya, pulangnya hati-hati, ya?"

Rose masih belum merespon.

"Sayang, aku udah harus matiin hp. pesawatnya sudah mau take off. I love you, roseline..."

Sambungan telfon terputus.

---

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 327K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
4.9M 388K 37
[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SA...
260K 24.3K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
523K 56.9K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...