ALDO-LIORA

By BiintangMeysaa

2.5M 281K 109K

[di PRIVAT ACAK! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ya sayang ya] [ON GOING] ⚠️JANGAN DI PLAGIAT YA SAYANG⚠️ Awal part e... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

19

33.4K 4.1K 623
By BiintangMeysaa

HAPPY READING♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

[TYPO BERTEBARAN!!]

jangan lupa vote ya😡

***

"Anjing! Bisa bisanya gue kesiangan ck" sedari tadi gadis ini mondar mandir tergesa gesa dikamarnya sambil menggerutu.

Lihat jam sudah menunjukkan pukul 06.45 tapi ia baru saja bangun dari mimpi indahnya, ia begadang semalaman karena membaca Novel. bisa bisanya ia bermimpi berhasil menikung mba Jihan halana dan merebut Septian yang ada dicerita novel yang semalam ia baca.

Ck, pembodohan! Ingat Liora, sampai kapan pun dia ga akan bisa menjadi nyata! Ingat dia hanya FIKSI.

Liora berjalan tergesa tergesa menuruni tangga dan langsung menuju bagasi mengambil motor sport kesayangannya.

"NON!! GA SARAPAN DULU?" tanya bi Ijah berteriak

"GAUSAH BI LIORA UDAH TELAT!" ia buru buru menghidupkan motornya dan langsung menancapkan gas.

Ia mengendarai motornya dengan ugal ugalan tanpa mengindahkan sumpah serapah yang dilontarkan oleh pengendara lain.

sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya. Saat sudah sampai didepan gerbang SMA RAJAWALI ternyata gerbang sudah ditutup.

ia melirik arloji yang ada ditangan sebelah kirinya dan ternyata ia sudah terlambat 10 menit.

"Ck, sial banget sih gue" gerutunya

Brumm..brumm

Suara motor sport mengalihkan perhatiannya ia berbalik badan dan mendapati Rafli dibelakangnya.

"Lo telat jugar ra?" tanya Rafli

"Iya nih"

"gimana kalau kita bolos aja ra" usul Rafli memberi ajaran sesat.

"Gas la anying!"

Baru saja mereka ingin melakukan aksinya suara bariton kepala sekolah menghentikan langkah mereka.

"MAU KEMANA KALIAN? KALIAN TERLAMBATKAN?!"

"mampus kita fli"

"Yaudah deh ra pasrah aja" mereka berbalik badan dan mendapati bapak kepala sekolah sedamg menatap mereka dengan murka sambil bercak pinggang.

"mau kemana hm? Mau bolos?!"

"Tadinya sih maunya gitu pak, tapi ga jadi" jawab Liora santuy sambil bersidekap dada

"KALIAN BERDUA BAPAK HUKUM BERDIRI DITENGAH LAPANGAN SAMPAI ISTIRAHAT! TITIK TIDAK ADA PENOLAKAN!"

"yahh pak jangan dong" rengek Rafli " kasih diskon kek pak potong 60 %"

"Diskon, diskon mbahmu!"

"Lakuin cepat atau mau ditambah hukumannya?!"

"ENGGAK!" jawab mereka cepat

"Yaudah cepat sana kelapangan!" Kemudian pak kepala sekolah berlalu dari hadapan mereka

"Tai banget nih guru! untung udah tua kalau ga udah gue bogem lo" gumam Liora masih sedia berdiri ditempatnya.

Rafli berjalan diluan kearah lapangan. Saat menyadari Liora tidak ada disampingnya ia berbalik badan dan mendapati Liora duduk sambil menghentak hentakan kakinya kesal.

Rafli berjalan kearah Liora sambil terkekeh "bangun!" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Liora menerima uluran tangan Rafli kemudian berdiri. Rafli dengan sigap membersihkan rok Liora yang sedikit kotor.

"Udah gausah cemberut! Ntar cantiknya ilang" ucapnya sambil mencubit pipi Liora

"Males banget tau Raf dijemur dilapangan!"

"gausah banyak protes! Siapa suruh telat" ucapnya sambil merangkul bahu Liora dan menyeret nya menuju lapangan. Liora pun dengan ogah ogahan melangkahkan kakinya.

"Lama banget sih" keluh Liora kesal dengan keringat yang sudah banyak bercucuran dipelipisnya.

Rafli yang berada disamping Liora mendengar keluhan Liora langsung berjalan dan berdiri dihadapan Liora guna menghalangi sinar matahari yang begitu terik.

"Eh lo ngapain" tanya Liora kaget

"Biar lo ga kepanasan ra"

Liora yang mendengar itu tersenyum tulus walaupun senyumnya tidak dilihat oleh Rafli "makasih raf"

Sudah 2 jam lamanya mereka berdiri ditengah lapangan dengan teriknya matahari.

Rafli berbalik dan mendapati wajah pucat Liora "ra lo gapapa? muka lo pucat banget mending lo duduk dulu deh" ucap Rafli khawatir

"Gue gapapa kok raf"

"Ck, gausah bo'ong deh ra, muka lo jelas jelas pucat gitu, lo belum makan ya?" dan diangguki Liora

"Ck, yaudah tunggu disini ya biar gue beliin makanan sama air biar lo ga lemes" baru saja ia ingin berbalik badan tanpa aba aba Liora langsung jatuh dengan sigap Rafli menangkap Liora.

"Ra lo ngapain tidur disini anjir"

"Ra, lo pingsan apa tidur sih" ucapnya panik sambil menepuk nepuk pipi Liora pelan. "Apa jangan jangan lo simulasi meninggal?"

"Duh kayanya ni anak memang pingsan deh" guammnya sedetik kemudian ia langsung menepuk jidat " astagfirullah bodoh banget sih gue, udah jelas jelas pingsan juga pake nanya segala lagi" ucapnya panik kemudian buru buru ia menggendong Liora ala bridal style dan membawanya ke UKS.

Brakk

Rafli menendang pintu UKS dengan kasar hingga membuat orang yang didalam terlonjak kaget.

"Cepet periksa Liora!" Ucapnya ngegas. Siswi yang bertugas pun langsung memeriksa Liora.

"Kak Liora baik baik aja kak, dia pingsan karena belum makan trus magh nya kambuh kak"

"Hm, yaudah lo keluar deh" siswi itu langsung buru buru keluar dari UKS.

"gue beli makanan dulu deh" gumamnya dan bergegas pergi kekantin untuk membeli sarapan dan air mineral untuk Liora.

Saat sampai di UKS Liora belum juga sadar.

Kringg kringg

Bel istirahat berbunyi.

"gue telfon Davina deh" kemudian ia mengeluarkan benda pipih dari saku celananya dan menekan kontak Davina

"Vin ke UKS gih" ucapnya sambil menempelkan ponselnya di telinganya.

"Ngapain?" Tanya Davina disebrang sana

"Liora pingsan"

" APAAA?!!" pekik Davina dari sebrang sana. Rafli yang mendengar teriakan maut itu langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"gausah teriak teriak anjir"

"Hehe sorry soalnya gue panik"

"Yaudah kalau gitu gue kesana oke"

"Hm"

Sambungan terputus. Tak berselang lama pintu UKS terbuka dan mendapati Davina diambang pintu.

"Ini Liora kenapa bisa gini hah?! Trus kenapa Liora bisa sama lo? Trus kenapa Liora tadi ga masuk jam pelajaran pertama?" Tanya Davina beruntun.

"Ck" Rafli berdecak kesal mendengar kecerewetan bestii kesayangan Liora ini "tadi itu kita dihukum dilapangan, pas lagi jalanin hukuman gue liat Liora pucat ternyata dia belum makan, trus tiba tiba pingsan deh"

"Oh, kalau gitu makasih ya udah bantuin besti dajal gue"

"Sama-sama, kalau gitu gue pergi dulu, tuh udah gue beliin bubur sama air untuk Liora, ada teh anget juga" tunjukknya pada bubur yang ia beli tadi

"Sekali lagi makasih Raflu"

"Ck nama gue Rafli" decaknya "R.a.f.l.i"

"Iya deh iya Rafli"

"Kalau gitu gue kekantin dulu"

"Hm"

°°°

"Dari mana aja lo?"

"Trus kenapa tadi jam pertama lo ga masuk?"

"Bolos lo ya?"

"Bolos kok ga ngajak ngajak sih"

Saat Rafli baru duduk dimeja kantin bersama Aldo dkk, langsung saja disuguhi pertanyaan beruntun dari Daniel.

"Lo bisa ga sih nanya satu satu"

"Yaelah, jiwa kepo gue meronta ronta"

"Kenapa lo ga masuk?" Tanya Aldo membuka suara

"Tadi gue telat"

"Trus?"

"Trus tau taunya Liora juga telat, nah kita dihukum deh berdiri dilapangan"

"HAHAHAHAAH pasti semalam lo habis ngelonte kan makanya kesiangan" ledek Daniel

"Ngelonte congormu"

"Trus tadi pas lagi ngejalanin hukuman Liora malah pingsan"

Uhuk..uhuk..

Bastian yang ada disebelah meja Aldo dkk langsung tersedak mendengar Liora pingsan?

"Liora pingsan?" Tanyanya langsung pada Rafli

"Iya"

"Trus sekarang Liora dimana?" Tanya Reza

"Di UKS"

Bastian dkk langsung buru buru keluar dari kantin menuju UKS. Bastian panik rasa bersalah tertanam dibenaknya ia merasa gagal menjaga Liora. Dan sekarang Liora sakit?

"Pingsan?" Beo Aldo

"Ho'oh mukanya pucet banget tadi"

"Paling belum makan, trus magh nya kambuh " jawab Alex bak cenayang

"Kok lo tau?"

"gatau" jawabnya singkat

°°°

BRAKK

pintu UKS didobrak dengan tendangan maut membuat orang yang didalam terlonjak kaget.

Uhukk..uhukk

Liora yang sedang menikmati bubur pun langsung terbatuk batuk mendengar dobrakan pintu tersebut.

"Fuantekk uhukk..uhukk" umpatnya sambil terbatuk batuk. Davina dengan sigap memberi air pada Liora

"Minum dulu ra" Liora mengambilnya dan langsung meneguknya hingga tandas.

Davina menatap tajam kearah sang pelaku.

"Bisa ga sih buka pintunya pelan pelan?!! Kalian ga liat Liora sampai keselek tadi hah?!!" Murka Davina

"Maaf" cicit mereka sambil menundukkan kepala.

"Maafin kita ya ra" ucap Andre

"Hm"

Bastian tanpa aba aba langsung berjalan kearah Liora dan memeluknya erat.

"Eh lo kenapa tian"

"aaaa lo kenapa bisa pingsan sih kak" rengeknya tanpa melerai pelukannya.

"Gue gapapa kok"

"Gapapa dari mana coba? Buktinya lo pingsan gini jangan bikin gue khawatir please" ucapnya sambil melerai pelukannya

Sedangkan Krisna, Ardi, Andre, Reza, dan Davina hanya menyimak saja.

"Tadi itu gue telat, trus dihukum deh sama kepala sekolah disuruh berdiri dilapangan sampai jam istirahat"

Bastian kembali mendekap Liora membawanya kedada bidangnya dan menumpukan dagunya diatas kepala Liora.

"Maafin gue ya tadi ninggalin lo" ucapnya lirih

"Coba aja tadi gue bangunin lo pasti kejadiannya ga akan kaya gini" Bastian sangat merasa bersalah, ia merasa gagal menjadi adik yang baik. Tidak peduli ia dikatain lebay atau apapun. Ingat Liora itu prioritas utamanya. Ia melerai lagi pelukannya

"Tadi itu sebenarnya gue mau bangunin lo kak, tapi karna gue lihat lo tidurnya nyenyak banget, ga jadi deh. Maafin ya" cicitnya sambil meremas remas ujung seragam Liora dengan kepala yang menunduk.

"ngapain minta maaf sih, lo ga salah kok"

"Tapi janji jangan sakit sakita ya" ucapnya dengan mata berkaca kaca.

"Iya tian, jangan cengeng ih"

Cup!

Bastian mengecup sekilas pipi Liora " gue sayang banget sama lo kak, lebih dari apapun"

Sedari tadi mulut Ardi sudah menganga lebar menyaksikan drama didepannya, Andre yang menyadari itu langsung mengambil tissu kemudian menggulungnya dan memasukkannya pada mulut Ardi.

"Anjing" umpat Rafli sambil mengeluarkan tissu dari mulutnya.

"Lo apa apansih"

"Habisnya mulut lo ga mau mingkem sih, asal lo tau! Mulut lo itu bau azab"

"Sembarangan lo kalau ngomong"

"Bastian cengen banget ya kalau sama Liora" bisik Davina pada Krisna yang ada disampingnya.

"Ho'oh gue aja ga nyangka" jawab Rafli " dulu, waktu dibandung kita ga pernah tuh liat dia kaya gitu. Dan ini udah yang kedua kalinya, yang pertama waktu dia mukulin anak orang yang ngehina Liora, dan sekarang ini yang kedua kalinya."

"Sesayang itu ya bastian sama Liora" gumam Davina sambil melihat Bastian yang sedang mengelus elus rambut Liora dengan lembut.

"Iya vin, Bastian emang gitu orangnya dia kalau udah sayang banget sama orang pasti dia bakalan he treat like a queen." Jelasnya Krisna " dia itu udah dua kali kehilangan perempuan kesayangannya"

"Siapa?" tanya Davina kepo

"Yang pertama adik perempuannya, yang kedua nyokapnya"

"J-jadi Bastian-" ucap Davina gugup

"Iya vin, lo belum lihat aja gimana hancurnya dia waktu dengar kabar mamanya meninggal, lo tau kenapa tu anak dipungut sama Liora?"

Davina menggeleng. Pasalnya Liora belum menceritakan kronolginya mengapa mengangkat bastian sebagai Adiknya. Lagian ia juga lupa sih untuk bertanya.

"Dia tuh sempat mau bunuh diri biar bisa ketemu sama nyokap dan adiknya"

"Bunuh diri?"

"Ho'oh emang dah gila dah tu si ade pungutnya Liora. Tapi gue berterima kasih banget sama Liora, karna udah mau nganggap Bastian itu kaya adiknya sendiri. Jadi jangan heran kalau Bastian sesayang itu sama Liora." Jawabnya

"Gue ga nyangka, jadi pengen deh punya pacar kaya Bastian"

"Yaudah lo jadi pacar gue aja mau ga?" Ucap Krisna menaik turunkan alisnya

"Huekk najiss" jawabnya berlagak ingin muntah.

"Lo semua mending keluar deh dari pada bising" usir Bastian "Lioranya gue mau tidur, ntar keganggu ama bacotan lo pada yang kaga berfaedah"

"Yaelah jahat amat sih lo"

"Vin, kasi tau ke guru ya, Liora sakit jadi dia izin"

"Oke" jawab Davina sambil membulatkan jari telunjuk dan jempolnya.

"Udah sana keluar lo pada hush hushh" ucapnya seperti mengusir anak ayam.

Setelah mereka pergi, atensinya beralih pada Liora

"Kak mending lo tidur aja biar badan lo enakan" pintanya

Liora membaringkan badannya dan mencari posisi ternyaman. Ia mengambil tangan Bastian dan menaruhnya dikepalanya. "Elusin" pintahnya.

Bastian tersenyum tulus dan langsung mengelus elus puncak kepala Liora dengan sayang. Tak berselang lama nafas Liora mulai teratur sepertinya ia sudah tidur.

Cup!

Bastian mencium kening Liora agak lama "jangan sakit sakit ra, gue sayang banget sama lo cuma lo orang yang gue punya saat ini, cepat sembuh cantik" bisiknya kemudian mengambil tangan Liora dan menggengamnya. lalu menaruhnya dipipinya kemudian ikut terlelap dalam posisi duduk disamping brankar Liora.

Trimakasih buat yang udah baca :)
Jangan lupa vote ya😡
Komen next sebanyak banyaknya

Bantu aku ramein cerita ini dengan ngeshare keteman atau sahabat kalian🥰

Trimaaksih.

See you next part♡

Ming 8 agustus 2021.

Batam📍

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 323K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
PUNISHER By Kak Ay

Teen Fiction

1.3M 114K 43
"Kenapa lo nolongin gue, hm? Kenapa nggak lo biarin gue mati aja? Lo benci 'kan sama gue?" - Irene Meredhita "Karena lo mati pun nggak ada gunanya. G...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 101K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
941K 13.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+