FOLLOW IG:@jelly_kim17
^v^
Jika ada typo atau salah kata silakan di komen🙏😄
Double Up nih😌 gimana seneng gk?
Happy reading!
Vica berjalan lebih mendekat kearah Aiden, mata nya berkaca-kaca.
"Ai-Aiden...Galuh bohong 'kan?" tanya Vica dengan suara bergetar. Vica duduk disamping kanan Aiden sedangkan di samping kiri cewek itu.
Aiden tak menyahut ucapan Vica. Aiden masih sambil menyuapi cewek yang membuat Vica kesal kepalang.
"Aiden...jawab..Aiden," rengek Vica menggoyang-goyangkan bahu Aiden
Aiden menepis tangan Vica kasar. Vica meringis kecil memegangi tangannya. Aiden bangkit dari duduknya menatap tajam Vica.
Vica menatap lamat Aiden. "Ai-"
"Lo bisa gk jangan jadi cewek murahan sebentar ajah. GUE MUAK SAMA KELAKUAN MURAHAN LO YANG KYK JALANG! LO MURAHAN QUEEN A PIOWI ADIFTAMA." Teriak Aiden tepat di depan wajah Vica.
Vica menatap Aiden dengan tatapan terluka.
Plakk!
"GUE BUKAN JALANG! YANG JALANG ITU DIA." Vica menunjuk cewek itu dengan telunjuk nya. Mata Vica memerah menahan tangis.
Vica mengatakan itu buka asal nyeplos! Ia kenal cewek itu, Vica pernah melihatnya di--
Plakk!
Vica memegangi pipi nya yang terlihat cap lima jari. Ia menatap Aiden tak percaya.
Vica ingin balik menampar Aiden. Tapi tangan nya terasa berat, hati nya menolak tapi otak nya mendukung. Vica menatap sendu Aiden.
"Gue bukan jalang." Seru Vica lirih, lalu pergi begitu saja dengan wajah murung.
Setelah kepergian Vica, kantin menjadi hening tidak ada yang berani mengeluarkan suara, aura yang Aiden keluarkan membuat mereka bungkam.
Fero berjalan kearah Aiden dengan wajah dingin.
Bughh!
"Lo keterlaluan,Ai." Sinis Fero lalu pergi meninggalkan Aiden yang terdiam di tempat.
Aiden melihat tangan nya yang tadi menampar Vica.
"Apa gue salah?" Batin Aiden bingung.
****
Angin sejuk berhembus kencang menerpa wajah seorang gadis, yang terlihat berantakan dengan mata sembab, hidung memerah,
gadis itu menutup matanya saat angin melintasi wajahnya, lalu dia menghembuskan napas nya lirih, menatap tajam ke bawah pagar rooftop.
Siapa lagi kalau bukan Vica yang sedang galau :)
"Napa hidup gue gini bat dah. Apa karena dulu gue sering bunuh orang ya?" Gumam Vica mengecilkan ucapan terakhir nya.
"Karena Lo terlalu bodoh," ledek seseorang di belakang Vica.
Vica berbalik menatap orang itu, ia memutar malas bola mata nya. Orang itu berjalan kearah Vica lalu naik ke atas pagar. Mengeplak kepala Vica dengan santai nya.
Vica menatap jengkel, orang itu
"Jangan ikut campur urusan orang. Dasar tukang gosip." Ledek Vica.
Orang itu menatap tajam Vica lalu tertawa renyah. "Tanpa gosip hidup gue, gak berwarna."
"Cih. diem Lo sat," decih Vica jengkel.
"Sat sat sat, enak ajah! Nama gue Satya bukan bangsat!" Sungut Orang itu yang bernama Satya teman yang cukup dekat dengan Vica.
"Ada ngeliat muka gue peduli ama omongan Lo?" Vica menunjuk wajah nya dengan malas.
"Gimana mau tahu, kalo muka Lo aja ketutupan sama komedo."
Mata Vica melotot mendengar penuturan Satya.
Vica turun dari atas pagar, lalu tersenyum manis.
"Lo emang BANGSAT."
Brugkk!
Satya terjatuh dari atas pagar, saat Vica dengan sengaja menyeleding kaki nya. Satya menatap tajam Vica.
"Lo emang titisan dakjal," maki Satya kesal.
Mata Vica melotot, lalu tanpa belas kasihan, Vica menendang tulang kering Satya.
"Akkhh! Si-sialan Lo."
Vica menjulurkan lidahnya mengejek. "Lo sih main-main sama singa betina yang lagi nge-sad." sinis Vica lalu melengos pergi begitu saja.
****
Di koridor banyak yang berbisik-bisik membicarakan nya, kepala Vica menunduk malu, Vica juga sadar kelakuan nya selama ini memang seperti cewek murahan, tapi apalah daya cinta nya pada Aiden sangat besar dari pada rasa malu nya.
"Eh dia masih berani sekolah disini, padahal image nya udah jelek." kata siswi A sengaja membesarkan suaranya.
"Dia 'kan jalang! Mana tahu kata 'malu' hahahaha." balas Siswa F tertawa mengejek.
Vica mengepalkan tangannya, sial emosi nya sudah memuncak. Lalu tanpa aba-aba Vica melepas dua sepatu nya dan melempar pada siswi B dan F.
Siswi B yang bernama Bonitya dan siswi F yang bernama Famaha, menatap takut karena Vica kini ada di depan mereka , menatap garang.
"Ngomong apa tadi? Huh! Ngomong langsung di depan gue!" tantang Vica. Bonitya dan Famaha menatap takut Vica.
"Kita gk ng-ngomongin kak-kakak kok," gagap Bonitya.
"Lo pikir gue budek?" marah Vica. Sontak Bonitya dan Famaha menggeleng pelan.
Dadi arah berlawanan, Aiden dkk dan seorang cewek berjalan kearah mereka.
"Kamu kok marahin mereka, lihat tuh mereka ketakutan," ujar cewek itu. Vica yang kaget langsung berbalik.
"Oh~ ayolah Olnesya, Lo bahkan pernah ngelakuin hal yang lebih keji dari gue." ledek Vica tertawa sumbang.
Cewek itu yang bernama. Olnesya Ayhna atau kerap disapa Esya. Esya Menatap Vica sedih. "Kamu fitnah aku? Kita ajah gk saling kenal." ujar Esya berkaca-kaca.
"Gue kenal Lo kok. Lo 'kan jalang nya Regan." balas Vica tak mau kalah.
Esya menatap kaget Vica tapi itu hanya sebentar, ia mengubah kembali raut wajah nya menjadi sedih.
"Kamu benci? Aku salah apa? Hiks..hikss... Kamu jahat hikss.." Isak Esya.
"Lo jangan dra-"
Plakk!
Vica merasa seperti dejavu. Vica memegang pipi nya yang terdapat cap lima jari, menatap sang tersangka gak percaya.
"Lo udah kebangetan! Queen!" orang itu Aiden, meremas kuat bahu Vica.
Vica meringis kecil. Mata nya kembali berkaca-kaca, menatap sendu Aiden.
"Ini yang gue gk suka dari Lo! Lo penindas, egois, semena-mena, dan murahan, dan sekarang Lo malah fitnah Esya sama omongan bohong Lo." Lugas Aiden.
"Gue gk bohong! Dia emang jalang nya Regan!" Teriak Vica marah.
Plakk!
"Sekali lagi gue ingetin. Yang JALANG itu Lo bukan Esya." Sinis Aiden.
Kini Vica balik menatap sinis Aiden. "Gue bukan JALANG gue gk pernah ngangkang untuk Regan atau pun Om-Om perut buncit!"
"Tali dia kebalikan gue." Lanjut Vica menunjuk Olnesya yang terdiam mematung.
Plakk!
"Sialan Lo Ai, nampar gue mulu. Bisa-bisa bonyok muka gue Lo nampar terus." Kesal Vica dalam hati.
"LO BISA GK JA-"
"LO BISA GK JANGAN NAMPAR GUE MULU! SKIN CARE GUE MALAH SIALAN. LO PIKIR GUE PAKE SKIN CARE YANG DUA REBUAN." Sela Vica, menatap jengkel Aiden.
Oh ayolah kembali lagi dengan sikap Vica yang aneh. Jika sudah masalah uang pasti Vica akan menomor satu 'kan, dari pada hang lain, ya kecuali jika dalam keadaan genting baru Vica menomor dua 'kan uang.
"Kalo Lo emang Gk mau gue ganggu Lo lagi. Okay! Fine! Gue turut in, mulai sekarang kalo kita ketemu anggap ajah kita gk pernah saling kenal!" Final Vica lugas.
Aiden menatap rendah Vica. "Gue Gk percaya, pasti Lo bakal ganggu gue lagi."
"Kita lihat saja nanti, Aiden Mavendra. Gue pasti in Lo bakal nyesel dan balik ngejer-ngejer gue, itu janji gue!" Setelah mengucapkan itu Vica melengos pergi, tanpa menengok kebelakang.
-----
1118 kata🙊
Yeayy double up😹
gimana² kesel Gk sama Aiden?
Vica jadi sad girl dan strong girl di saat bersamaan🙈
Lanjut gk?
Jangan MALES-MALES VOTE&KOMEN KARNA ITU GAMPANG SAY ^^ Gk sulit kok.
Hargai Karya saya say, Capek ngetik sama mikir, masa kalian Gk VOTE&KOMEN?
Udah lah itu ajah
See you💆
By_>rrrrrrrvni