ALDO-LIORA

By BiintangMeysaa

2.5M 281K 109K

[di PRIVAT ACAK! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ya sayang ya] [ON GOING] ⚠️JANGAN DI PLAGIAT YA SAYANG⚠️ Awal part e... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

16

35.3K 3.9K 735
By BiintangMeysaa

Happy reading♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

[TYPO BERTEBARAN!!]

selamat membaca smoga suka🥰

"Vin vin vin vin" panggil Liora bertubi tubi kepada Davina sambil menggoyang goyangkan lengan Davina.

"Apasih ra gangu aja lo"

"Temenin guee ayoo" rengeknya

"Kemana? Kekelas Aldo lagi hah?!!" Tanyanya jengah

"yaa biasalah"

"Astagfirullah 33×" jawab Davina "tau ga sih ra? gue itu capek ra, capekkk!! harus gimana sih gue bilangin ke lo gausah ngejar ngejar si Aldo" kesalnya

"dia aja terus ngehindar, seharusnya lo sadar! bukan terus mengejar"

"Sttt" desis Liora sambil menaruh telunjuknya dibibir Davina. "gue gamau dengarin ceramah lo ya vin, pokoknya lo ikut gue titik" ucapnya vinal tanpa mau dibantah sambil menarik tangan Davina.

Sedangkan Davina hanya pasrah saja tangannya ditarik oleh sahabatnya ini.

Mereka berjalan menuju kelas XII IPS-1. saat sampai didepan kelas mereka mendapati Alex, Daniel, dan Rafli sedang duduk manis dikursi depan kelas namun tidak ada Aldo.

"Lex Aldo mana?" tanya Liora

"Didalem, lagi tidur"

"Oh oke kalau gitu gue masuk dulu" ucapnya kemudian melangkah masuk kedalam kelas.

Saat sudah masuk, ia melihat Aldo yang sedang tidur dibangku pojok paling belakang dengan memiringkan kepala dan menjadikan lipatan tangannya menjadi bantal.

Dikelas hanya ada Aldo sendiri.

Liora yang melihat itu tersenyum manis, ia duduk dikursi yang ada disamping Aldo. dan memposisikan dirinya seperti Aldo menjadikan lipatan tangannya sebagai bantalan dan berhadapan langsung dengan wajah tampan pujaan hatinya itu.

"Lo ganteng banget" pujinya dengan tulus, walaupun pujiannya tidak didengar oleh Aldo karena laki laki itu sedang tertidur pulas.

Tangan Liora terangkat untuk mengusap usap lembut rambut lebat Aldo namun tak membuat Aldo terusik, justru sepertinya Aldo semakin nyenyak.

"Kapan lo bakalan nerima gue?" tanyanya sambil terus mengusap usap lembut rambut Aldo

"gue cinta banget sama lo, saat ini harapan gue adalah gue bisa ngegenggam tangan lo tanpa ada penolakan sedikit pun dari lo"

"gue berharap suatu saat lo natap gue dengan tatapan cinta yang ada dimata lo, bukan tatapan sinis ataupun ga suka"

"Walaupun gue ga tau kapan itu bakalan terwujud, atau mungkin bahkan ga akan pernah terwujud" tangannya berpindah mengusap lembut pipi Aldo

"Tapi gue ga boleh spesimis, gue bakalan tetap ngejar lo semampu gue, tapi gue gatau sampai kapan gue bakalan bertahan sama ucapan ucapan pedas lo itu" ucapnya dengan kekehan sambil menatap teduh Aldo yang masih memejamkan mata.

"Coba aja kalau sekarang lo ga tidur, pasti lo bakalan ngusir gue jauh jauh" ucapnya "tapi gue seneng karna kali ini lo ga ngusir gue, ya walaupun gue ada disini karna lo ga sadar"

Jika sekarang Liora sedang mangangumi wajah tampan Aldo, maka lain halnya dengan Alex, Daniel, Rafli, dan Davina.

"Woi sini lo" panggil Daniel pada laki laki yang baru saja lewat didepan mereka

Yang merasa dipanggil pun menoleh sambil menunjuk dirinya sendiri " gue?" tanyanya

"Yaiyalah siapa lagi kalau bukan lo bambang"

Siswa laki laki yang berpenampilan seperti jametnesia itu pun berjalan kearah mereka.

Rambut berwarna pirang tidak beraturan itu persis seperti anak ayam.

"Ada apa?" tanyanya

"gue mau nanya" jawab Daniel

"Nanya apa?"

"Lo pernah ghosting cewe ga?" tanya Daniel

Sontak laki laki yang seperti jamet itu terkekeh bangga " yaelah itu mah udah makanan gue sehari hari bro" ucapnya bangga seperti tidak punya malu.

"ya gimana ya, gue kan nyari cewe yang bagus yang cantik gitu mana mau gue sama cewe yang ya lo tau lah " ucapnya menggantung sambil mengangkat tangannya seolah olah merendahkan orang "kelas kelas bawah" ucapnya tak tahu malu

Davina sebagai kaum hawa yang merasa direndahkan pun melotot tidak terima " gaya lo so sokan nyari yang goodlooking, emang lo ga ngaca hah?!"

"Muka kek jamet aja bangga lo" sinisnya "lagak lo sok ngeghosting orang, muka vibes tukang parkir aja belagu"

"Terlalu sibuk nyari yang sempurna sampai lupa berkaca" jawab Daniel "gini nih kalau orang tingkat pedenya udah kelas atas" ucapnya bersidekap dada sambil memandang cowo itu sinis "ingat bro terlalu pede itu tidak baik"

"Emang lo udah seperfect septian? Sekeren galaksi? Seganteng Ares? Sepenyayang areksa? Sehumoris Arthan? Sebaik gibran? Seromantis gio? Seganas Altarel? HAH?!!" jiwa wattpad Davina meronta ronta.

"Nama nama yang lo sebutin siapa anjir" tnya Rafli

"Cogan cogan wattpad gue lah" jawab Davina bangga

"Halu aja bangga lo" cibir Daniel yang membuat Davina tertampar, terjungkal, terglinding.

"gue sebagai kaum Adam merasa malu kok ada ya cowo muka pas pasan kaya lo so soan mgerendahin cewe"

Sedangkan laki laki itu wajahnya sudah nemerah menahan malu. Kemudian ia langsung pergi begitu saja.

"HAHAHAH ANJIR LAGAK NYARI YANG SEMPURNA MUKA KAYA KANEBO KERING AJA BANGGA" tawa Rafli pecah

"Itulah pentingnya membeli kaca" jawab Alex

Setelah selesai menggibahi jamet tadi, Liora datang kepada mereka.

"Udah ra?" tanya Davina

"Udah"

"Aldo masih tidur?" tanya Daniel dan diangguki Liora

"Anjir kebo banget tuh anak"

"Bangunin gih" pinta Daniel sambil menyenggol lengan Rafli

"EH JANGAN!!" tolak Liora "kayanya dia kecapeam, jadi jangan diganggu biarin aja Aldo tidur" ucapnya galak kepada Daniel "awas aja lo bangunin! gue celupin lo ke sungai amazon"

"Udah vin, ayo kita pergi" katanya sambil menarik tangan Davina.

Aldo menegakkan kepalanya setelah Liora keluar dari kelas, sebenarnya ia sudah terbangun saat menyadari suara decitan kursi karena ada yang duduk disampingnya.

Tapi saat ia mendengar itu suara Liora, ia tetap memejamkan matanya karena ingin tau apa yang akan gadis bar-bar itu lakukan.

Saat Liora bercerita ia mendengarkan semua curahan gadis itu dengan baik. Bahkan saat Liora mengusap usap rambutnya entah lah ia seperti merasa nyaman dan manyukai sentuhan lembut gadis itu.

Namun Aldo tetaplah Aldo. ia langsung menepis jauh jauh fikirannya itu.

°°°

Saat ini Bastian dkk dan Liora sedang berada di basecamp yang baru mereka klaim sebagai basecamp mereka untuk tempat nongkrong.

"LAY LAY LAY LAY LAY PANGGIL AKU SI JABLAY" Krisna bersenandung ria.

"Gue mau nanya" Ucap Ardi pada Andre

"Apa?"

"gue rencananya nih mau beli belut listrik, nah kalau listriknya habis apa perlu gue isi token?"

"Otak lo noh perlu di isi" sinis Andre " sekarang gue nanya, kalau pohon pisang dikagetin copot ga jantungnya?"

"Pikir aja sendiri"

"Salah ga sih kalau gue selingkuh?" tany Ardi lagi

"Pake nanya jingan" ucap Reza sambil menimpuk kepala Ardi

"Rexona aja setiap saat masa lo selingkuh sih? Malu noh ama ketek" sambar Krisna.

"Nih gue kasi tau ya ama lu di, jangan jadi kaya orang orangan sawah! Bentukan ada otaknya kagak"timpal Reza melirik sinis Ardi

Sedangkan Bastian dan Liora hanya menatap datar mereka.

"Lo kali yang ga ada otak"

"Lo bego!"

"Enak aja lo lah!"

"LO!"

"LO!"

"LO!"

"LO!"

"lo it-"

"DIAM!!" teriak Liora

"Nah kan bangunin singa yang lagi tidur lo berdua" bisik Krisna

"Lo kenapa sih ra sensi amat"

"Bener tuh lo-"

"BRISIK!" bentaknya

Sontak mereka semua menutup mulut rapat rapat. Tidak ada yang berani membuka suara, mereka lebih memilih diam dari pada diamuk macan betina satu ini.

"Lagi PMS dia" Bastian menjawab pertanyaan yang ada dipikiran teman temannya.

"Pantesan galak bener" bisik Ardi

"Ngomong sekali lagi, gue kick lo dari dunia" jawa Liora menatap Ardi.

"Astagfirullah"

Begini lah Liora, jika tamu bulanannya sedamg datang maka ia akan sensian dan mudah marah. Bahkan moodnya berubah ubah dengan cepat.

Liora duduk disofa, menekuk kakinya diatas sambil memegangi perutnya yang terasa nyeri.

Mereka yang melihat itu sedikit khawatir melihat Liora yang menahan rasa sakit diperutnya.

"ra lo mau dibeliin sesuatu ga? Obat pereda rasa sakit gitu atau apa?" tawa Andre

"Nah iya, apasih nama minuman yang untuk cewe cewe kalau lagi PMS itu" krisna bertanya.

"Kirana bukan?" tanya Ardi

"Bukan njeng!" Jawab Reza " Karina ga sih?" tanyanya balik

"Karina mbahmu! Karinti ga sih?" Tanya Andre lagi

"Bodoh lo semua!" jawab Bastian " Karinta asu" jawabnya sok tau

"Bukan anjir"

"Ayo pikir pikir" Krisna bergumam sambil menepuk nepuk telunjuknya disamping dipelipisnya.

Liora yang melihat mereka frustasi ntahlah merasa puas. Liora membiarkan mereka berfikir sampai goblok.

Sudah 15 menit mereka larut dalam pikiran masing masing namun belum juga menemukan jawaban.

Liora yang jengah pun membuka suara

"Kiranti sahabat" jawab Liora berusaha menahan emosi

"NAHH ITU DIA MAKSUD KITA BRAY" jawab mereka semangat.

"Kenapa ga ngasih tau kita dari tadi sih ra" kesal Krisna

"gatau males" jawabnya singkat.

"Jadi lo mau ga nih dibeliin kirana? Eh kiranting" tanya Andre

"Kiranti sayton" jawab Reza

"Gak! gue mau pulang aja"

Mereka menatap Liora dengan senyum manis yang sangat dipaksakan. Padahal mereka mati matian memikirkan nama minuman untuk perempuan yang sedang PMS untuk dibelikan pada ratu mereka itu.
dan setelah mengetahui nama minuman yang akan mereka beli Liora malah menolaknya? Ah sepertinya mereka harus extra sabar jika menghadapi Liora jika sedang PMS.

"yaudah ayo gue anter" ajak Bastian

"Kalau gitu kita balik diluan ya curut curut" pamit Liora

"HATI-HATI DIJALAN SAHABAT!" jawab mereka

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

°°°

"Bagaimana?" tanya orang disebrang sana

"Sejauh ini tidak ada yang perlu dikawatirkan mis, semua baik baik saja, orang orang suruhanmu pun menjaga nona dengan baik"

"Bagus, awasi terus orang orang disekitarnya! Jika ada yang mencurigakan segera selidiki dan laporkan padaku"

"Lalu, bagaimana dengan wanita dari masa lalu laki-laki itu?

"Sepertinya beberapa bulan lagi dia akan datang miss"

"Awasi terus wanita itu pantau dia dimanapun berada rekam segala rencana jahat dan ide liciknya itu"

"Siap laksanakan miss"

Tutt..tut..

Sambungan telfon dimatikan secara sepihak.

Perempuan yang dipanggil miss itu menoleh pada salah satu asisten pribadinya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanyanya dingin

"Emm w-wajah mu terlihat p-pucat miss, apa tidak sebaiknya kau berobat dan melakukan pengobatan?" tanya asisten nya itu gugup

"Bukan urusanmu!"

"Belikan saja aku obat pereda rasa nyeri"

"Tapi miss-"

"AKU TIDAK SUKA DIBANTAH!" bentaknya

Asistennya yang merasa takut itupun langsung menunduk.

"M-maafkan saya miss"

"Hm, kau bisa pergi! Jangan lupa belikan obatku"

"Baik miss" ucap asistennya sambil membungkukkan badan lalu pergi dari sana.

Setelah asistennya itu pergi, sosok yang dipanggil miss itu langsung memegang kepala dan dadanya yang terasa sakit.

"Ah penyakit sialan" gerutunya "lebih baik aku mati daripada harus tersiksa seperti ini"

"Tapi kalau aku mati siapa yang akan menjaga nya?" tanyanya pada diri sendiri

"Arghh memikirkannya saja sudah membuatku gila" kesalnya.

Trimakasih buat kamu yang udah baca🥰
Jangan lupa pencet bintang😡
Komen next sebanyak banyaknya :)

Bantu share cerita aku ini ke teman,
Sahabat, tiktok, dll ya supaya aku
Makin smngat nulisnya🥰❤

See you♡

Rab 4 agustus 2021.

Batam📍

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 10.4K 1
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

425K 20.6K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
817K 71K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
495K 26K 36
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...