Backstreet Idol

By Nhzvismineok

6.5K 2K 2.1K

Singkat saja, hanya sebuah kisah klasik yang menceritakan tentang hubungan spesial seorang idol terkenal dan... More

00.00
[1] Moonlight
[2] Jjampong
[3] the Mask
[4] Great Curiosity
[5] Paparazzi & Rumor
[6] Was Revealed
[7] Dizzying Choice
[8] it Turns out You
[9] Recreation w/ Leo
[11] Welcome!
[12] Breakfast Together
[13] Something Worthwhile
[14] Jealousy
[15] With You
[16] Strawberry Call
[17] the Darkest Lie
[18] So Tasteless
[19] Normal Conversation
[20] Little Cake's
[21] After Meet U
[22] Middel of the Night
[23] Lots of Prizes
[24] Prejudice

[10] Question Mark

126 75 82
By Nhzvismineok


































♡♡♡






























Secangkir coklat hangat sudah berada diatas meja tamu yang beralaskan piring kecil. Asap samar keluar darinya, bertanda bahwa sang coklat masih sedikit panas-namanya juga hangat :<

Sowon terduduk santai pada single sofa diruang tamu villanya itu dengan ponsel yang sudah sedari tadi ia mainkan. Punggung yang menyender dengan kaki yang sengaja dibuka lebar-renggangkan, matanya perlahan melihat kearah layar ponsel yang hidup—memancarkan sinar biru. Terfokus disebuah foto logo sebuah penerbitan, melamun mungkin lebih jelasnya—mengingat sesuatu yang berhasil membuat pikirannya berfikir cukup keras.

"Apakah alamatnya masih sama?" Sowon langsung terduduk tegap, ponsel itu ia simpan diatas meja kaca kemudian tangannya mulai mengambil secangkir coklat hangat itu. Dipertemukan dihadapan bibir merah muda Sowon, perlahan gadis itu mulai menghisap cairan coklat hangat itu sebari terdiam-hidmat menikmati rasa dan aroma coklat yang khas. Pikirannya langsung tenang seketika, menghisapnya lebih banyak lagi dan lagi.

"Tidak ada salahnya mencoba," ucapnya kemudian setelah cangkir itu kembali pada tempatnya.

"Hyung! Tolong jangan diamkan Aku!" Rengek Jungkook sebari membuntuti Taehyung, tangannya sudah sedari tadi memegang tangan Taehyung.

Taehyung berhenti tepat diruang tamu. "Aku mohon, maafkan Aku." Ucapnya dengan wajah memelas. "Aku tidak akan bertanya apa pun lagi padamu tentangnya. Mianhe-yo," lanjut Jungkook sebari melepaskan pegangannya, tak lama ia merundukkan kepalanya berulang kali-meminta maaf atas kesalahan yang ia buat pada Taehyung.

Taehyung menghela nafas panjang, "Tak seharusnya juga Aku begini. Bagaimana pun, Jungkook lah yang selalu menenangkan diriku saat Aku merindukanNya." Taehyung berbalik, menghadap Jungkook yang masih merunduk. Kedua tangannya itu mulai memegang bahu Jungkook. "sudahlah, Aku memaafkanmu." Ujar Taehyung membuat kepala Jungkook menegak dan mulai menatapnya.

"Gomawo," balasnya dengan senyuman lebar yang menampakkan gigi kelinci miliknya. Dibalas senyuman pula oleh namja Kim.

"Aigo! Aigo! Ada apa ini? Mengapa kalian terlihat bahagia?" tanya Jimin beruntun ketika tiba diruang tamu, sontak kedua namja tadi menoleh kearahnya. "apakah kalian sudah berbaikan?" tanyanya lagi dengan kaki yang berjalan kearah kursi.

"Sudah," balas mereka berbarengan.

Jimin terduduk sempurna dikursi dengan kaki menyilang, "Daebak! Daebak! Telepati yang sangat baguss," ucapnya sangat antusias hingga muncul acungan jempol untuk Taehyung dan Jungkook, walaupun terlihat pendek. Memang pendek

Taehyung pun memutuskan untuk duduk, "Berlebihan!" Ujarnya begitu datar.

"Ouh, ne. Kapan Hyung dan Seokjin Hyung akan berbaikkan?" Tanya Jungkook tiba-tiba, ia sudah terduduk disamping Jimin-tatapannya terlihat tertuju pada namja Park yang mulai terlihat kaget itu.

"Mwo? Na? Ahh, lupakan." Balas Jimin malas, seakan enggan membahas masalah tentang dirinya.

"Ahh, jangan begitu, Hyung. Tidak baik bertengkar dalam jangka waktu yang lama." Nasihat Jungkook dengan mulut yang dimajukan.

Jimin menghela nafas kasar, lalu menatap Jungkook acuh sebelum memalingkannya pada ponsel yang sudah berada digenggamanya.

Para rapper sedang berada di dapur, entah akan memasak atau melakukan apa.

Namjoon sudah memegang mangkuk bulat yang lengkap dengan garpu didalamnya, ia menyimpan mangkuk itu diatas meja terlrbih dahulu-tak lama kemudian mengambil satu box telur dari dalam kulkas. J-hope terlihat sedang memindahkan nasi hangat dari dalam magicom pada mangkuk besar dan hanya menyisakan keraknya saja didalam magicom itu, anda tahu apa yang akan Hobi buat, bukan?

Sedangkan Suga, Dia sedang terduduk dimeja makan dengan satu kotak strawberry fresh dari perkebunan tadi siang. Memakannya dengan sangat lahap dan juga banyakk.

"Akan Aku kirim esok, Eomma." Ujar Seokjin pada seseorang lewat perantara ponsel. Ia terdiam mendengarkan perkataan sang ibu terlebih dahulu.

"ne, annyeong Eomma." Lanjutnya seraya memutuskan sambungan telepon itu. Menyimpan ponselnya diatas bantal dan memilih untuk pergi ke bawah, mengingat ia harus memasak untuk makan malam hari ini.

Dari arah tangga, hidung Seokjin sudah mencium aroma masakan, namun sedikit menusuk—sepertinya dari arah dapur. Ia pun mempercepat langkahnya, tibanya ia dilantai dasar chalet itu-Seokjin melihat para maknae sedang terduduk santai sambil memainkan ponsel mereka diruang tamu. Seokjin memasang wajah heran kearah tiga maknae itu.

Ia pergi ke dapur tanpa ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan dongsaeng-nya itu. Seokjin tiba di dapur dan mendapati para rapper yang terlihat sedang memasak. Mulutnya membulat ketika melihat dapur yang berantakan, yaa siapa lagi pelakunya kalau bukan Namjoon.

"Aigo! Apa yang kalian lakukan?" Tanya Seokjin sebari menelik setiap barang yang berada dilantai.

"Masak, Hyung." jawab Namjoon yang dengan santainya menghidangkan nasi goreng beserta telur kocok buatanya dimeja makan. Memutar piring itu layaknya chef terkenal, lalu mengusap keningnya yang sedikit berkeringat.

"Taraa! Nasi goreng spesial buatan Kim Namjoon sudah matang!" Serunya dengan penuh percaya diri, tersenyum hingga memeperlihatkan lesung pipinya.

Nasi goreng dengan telur kocok dipiring? Warna nasi gorengnya berbeda dengan yang biasa Seokjin buat, lebih coklat atau dibilang sangat coklat dan telurnya? hampir gosong.

Suga menatap datar kearah piring yang tersapat nasi goreng tadi sambil masih melahap strawberry dengan santainya.

Seokjin melihat datar kearah wajah Namjoon yang masih menunjukkan wajah bangganya. Ia menelan cairan salivanya terpakasa. "NAMJOON-A!" seru Seokjin, sontak membuat para maknae kepo dan langsung datang ke dapur.

"Wae?"

"Ada apa?"

Sahut para maknae yang baru datang di dapur. Taehyung membulatkan mulutnya ketika melihat keadaan dapur yang terlihat seperti kapal pecah.

"Aigo, ternyata ini sumber keributannya." Cetus si bontot dengan ekspresi santai campur menyebalkan.

"Mwo?" tanya Namjoon memasang wajah polos-seakan tak tahu apa yang terjadi. "ayok coba," titahnya pada member dengan wajah yang telrihat sangat percaya diri, tapi tidak dengan member lainnya-sangat tidak meyakinkan. Namjoon memberikan satu sendok makan pada Seokjin.

"Na?" Tanya Seokjin ragu sambil menunjuk kearahnya. "ani-ani, mungkin Jungkook bisa mencobanya terlebih dahulu." Seokjin langsung menyimpan sendok tadi pada tangan kanan Jungkook hingga membuat mata maknae itu membulat. Jungkook menelan salivanya susah payah, seakan sudah tahu bagaimana rasa masakan hyung nya yang satu itu.

Namjoon masih tersenyum menunggu sang maknae mencicipi masakannya itu.

Jungkook menoleh kearah Jimin dan Taehyung, tapi mereka berdu malah mundur dan mempersilahkan Jungkook untuk mencicipi masakan itu. Jungkook terpatung sambil melihat bentukan nasi goreng yang cukup berantakan itu dengan sesekali menelan cairan salivanya.

"Aigo!" Sela Namjoon sebari menyendokkan nasi goreng pada mulut Jungkook, tak sabar dengan pernyataan yang akan diberikan oleh Jungkook tentang masakannya itu. Mulut Jungkook pun tak bisa menolak, kini nasi goreng itu sudah berada dimulutnya. Mengunyah nasi goreng dengan perlahan, rasanya di dominasikan rasa asin dan sedikit pahit-matanya sampai terpejam karena rasa nasi goreng yang nano-nano itu.

Member lain yang melihat mencoba menahan tawanya, bahkan ada yang sampai tersedak salivanya sendiri.

"Lihat ekspresinya, menandakan bahwa makanan Hyung enak sekali. Benar begitu, Kook?" Kompor Taehyung sambil merangkul pundak Jungkook. Namjoon tersenyum mendengarnya, tak percaya.

Sedangkan disisi lain, Jungkook sedang menelan paksa nasi goreng itu lalu setelah itu ia pergi melesat kearah kulkas untuk meminum air mineral. Menetralkan kembali tenggorokannya.

"Ahh," suara ketika air sudah mengalir lepas ditenggorokannya, kini tangan Jungkook mengambil buah strawberry asal dari dalam kotak yang berada didepan Suga dan melahapnya dengan sekali suapan, Suga menatap Jungkook heran plus sebal.

"Strawberryku!" jerit Suga dalam hati.

"Enakkan, Kook?" Seokjin bersuara lalu tak lama tertawa denga tawa khasnya. "Hahahahah,"

"Hyung, kalau boleh tau. Kau memasukkan berapa banyak garam ke dalam nasi goreng itu?" Tanya Jungkook ketika strawberry sudah ditelannya-menetralkan rasa absurd nasi goreng itu.

"Emm... 1, ehh 2. Wae?" Jawab Namjoon sebari berfikir.

"Jumput?" tanya jimin untuk memastikan, tatapan beribu tanda tanya menyerbu Namjoon setelah Jimin berucap.

Namjoon menggelengkan kepala, "Sendok teh," jawabnya dengan santai. Sontak semua langsung terkejut, Jungkook tersedak setelah mengetahuinya.

"HYUNG?!"

"Wae? Tadi Aku coba tidak asin soalnya," ujarnya dengan tekanan diawal.

Jungkook langsung menyendok nasi goreng itu lalu disuapkan pada mulut Namjoon dengan sedikit paksan, tapi berhasil masuk kedalam mulut Namjoon.

Namjoon berlari menuju washtafel, membuang nasi goreng yang ada dimulutnya-tak lupa berkumur untuk menetralkan rasa. "Cih, tidak enak!" umpatnya dengan wajah yang tak suka. Member lain terkejut plus tertawa setelah melihat itu.

"Jungkook saja bisa menelannya, masa Kau yang membuatnya tidak." Suga bersuara sebelum ia pergi meninggalkan dapur sebari membawa strawberry sisanya. Mereka hanya bisa melihat Hyung kutubnya itu pergi menaiki tangga.

Dapur berantakan, sangat. Namjoon sangat cocok digelari tukang perusak barang—bagaimana tidak? Bisa-bisa nya spatula yang ia pakai untuk masak patah dan beberapa alat makan yang terbuat dari plastik retak atau bisa dibilang bolong. Diapakan itu?

Akhirnya-Namjoon, Taehyung, Seokjin, Jimin, dan juga Jungkook membersihkan dapur itu berbarengan. Kalau Namjoon sendiri lama beresnyan

Namun, ditengah kesibukan mereka membersihkan dapur, J-hope keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sangat lemas-tangannya sedari tadi memegangi perut.

"Aigo! Sakit sekali perutku," ujarnya dengan nafas yang terengah, seperti habis berlari dikejar anjing.

"Lama sekali Kau pup, Hyung!" seru Namjoon dengan satu halis mengangkat keatas.

J-hope masih mengatur nafas, sebelum ada sesuatu yang membuatnya harus masuk lagi ke dalam kamar mandi. Membulatkan mata dengan sempurna sebari masuk ke dalam kamar mandi.

"Aigo." ujar Seokjin ketika melihatnya sangat terburu-buru.

Taehyung bertugas mencuci piring dan barang kotor, sedangkan Jungkook bertugas mengepel lantai saat semua usai. Air mengalir membasahi tangan Taehyung yang bergerak memutar diatas piring putih yang terdapat beberapa buih busa. Bau aneh merasuki hidung Taehyung, ia pun menutup kran air dan terdiam untuk lebih dalam mencium aroma aneh itu.

"Seperti bau..." berkata namun terdiam untuk memikirkan kata yang akan diucap. "bau GOSONG!" lanjut Taehyunh dengan sedikit tekanan diakhir. Sontak keempat member tadi pun mendekati tempat Taehyung.

"Benar, bau gosong." ujar Jimin mengiyakan perkataan Taehyung.

Mereka semua mencari sumber bau itu, dan benar saja—rice cooker mengeluarkan asap panas serta buih busa akibat air yang lumayan banyak dari lubang pentilasinya.

Dengan cepat Jungkook langsung mencabut colokan kabel dari stop kontak yang membuat asap dan buih itu mereda sedikit demi sedikit.

Jimin membuka tutup rice cooker itu, dan bushh!

Asap keluar secara berbondong-bondong dari dalamnya. Membuat tangan Jimin menghindar seketika, terlihat dalam rice cooker yang menghitam dengan sedikit air yang masih ada diatasnya.

"Ini kerjaan siapa?" tanya Seokjin pasrah melihat semua itu. Dengan nada lemas pastinya, melihat kearah Namjoon seketika.

"Mwo? Ani! Bukan Aku," ucap Namjoon sebari mengangkat kedua jarinya-pis.

Tak lama J-hope keluar dengan wajah yang cukup berseri, bertanda sudah tuntas aktivitasnya di dalam sana seraya membenarkan lentingan bawah bajunya.

"Ahhhh, lega." ujarnya dengan senyuman lebar. Semua mata langsung tertuju padanya, membuat dirinya sedikit heran dan bertanya. "wae?"

Taehyung menunjuk pada rice cooker yang terbuka lebar itu, membuat wajah J-hope seketika terkejut bukan main.

"OMO! AKU LUPA!" J-hope mendekati rice cooker itu untuk melihat kerak nasi miliknya. Terlihat kerak nasi yang ia buat benar-benar menjadi kerak-gosong sangat. "kerak nasi ku," pekiknua melas, meratapi kerak nasi buatannya gagal. Mungkin jika perutnya tidak sakit tiba-tiba, pasti ia sudah dapat menikmati kerak nasi buatannya itu. Mereka yang melihatnya hanya bisa menghela nafas dan lebih banyak bersabar.

Suga tertidur terlungkup diatas kasur, ia memainkan ponselnya—tentu masih ditemai oleh buah merah yang kini tersisa tiga buah saja.

Jarinya menari diatas keyboard ponsel miliknya dengan mulut yang mengunyah santai buah merah itu. Membalas dan juga memberi pesan baru kepada orang yang tentunya ia inginkan, sesekali juga ia melihat perkembangan dunia luar dari sana.

Satu pesan terkirim!

Senyuman merekah muncul ketika pesan itu ternyata direspon oleh si penerima. Suga pun membalasnya lagi dan lagi, sampai yang tadinya hanya satu riwayat—kini bisa menjadi lebih dari dua puluh lima riwayat chat lebih. Mantap!

Ping!

Ditengah sibuknya Suga bertukar pesan, ada suara notifikasi pesan masuk yang terdengar dikamar itu. Seketika ia langsung celingak/uk mencari keberadaan ponsel lain selain miliknya.

"Membuatku kaget saja!" pekik Suga ketika melihat ada ponsel Seokjin disisi kasur sebelah.

Yeoja's as Sowon

Sowon
: Oppa, apakah Kau sudah mendingan??

Seokjin tiba di kamar, ia mendapati  Suga tengah memainkan ponsel dan berbaring santai. "Hooh, santai~"

Mata Suga menelik Seokjin, lalu menjawabnya dengan deheman. "Heem, santai aja dulu. Daripada kerja terus." jawabnya.

Seokjin tertawa kecil mendengar itu, ia mulai naik keatas kasur dan mengambil ponselnya itu. "Arghhh!!! Kalau begitu Aku juga akan ikut bersantai." ucap Seokjin yang kini menyenderkan punggungnya pada senderan kasur yang empuk, ia mulai menyalakan ponsel.

Suasana pun hening setelah kedua insan ini sibuk dengan ponselnya.

Seokjin
Sudah membaik 😹👍 :

Sowon
: Syukurlah, Aku lega mendengarnya.

Seokjin
Kau beruntung mempunyai pacar : seperti Taehyung

Sowon
: Mwwo??

Seokjin
ㅋㅋㅋ :
Aku sudah mengetahuinya, : mengapa Kau menyembunyikan hal seperti itu dariku sihh?

Sowon
: [stiker 😱]
: Omo, dari siapa Kau tahu??

Seokjin
Kepo :
Intinya, Aku sayang Kau! [ 😘 ] :
Papayyy, Aku mau tidur dulu :
read

Seokjin mematikan ponselnya dan disimpanlah ponsel itu diatas nakas. Ia kemudian membaringkan tubuh nya itu, tak lupa dipakailah selimut untuk menghangatkan tubuhnya.

"Kau mau tidur, Hyung?" tanya Suga.

"Heem, Aku mau tidur. Ngantuk banget."

Mendengar itu Suga pun langsung bangkit dari duduknya dan pergi menuju tempat saklar lampu berada. Ia mematikan lampu kamar itu.

"Kok dimatiin?" tanya Seokjin ketika Suga sudah terduduk kembali.

"Iyah, kan Hyung mau tidur." Suga menyimpan ponselnya, ia juga ikut berbaring ditempatnya. "selamat tidur." lanjutnya yang berhasil membuat Seokjin tersenyum.


























♡♡♡































Matahari sudah berada ditempatnya, setelah malam yang panjang kemarin. Sepasang kaki jenjang berjalan keluar dari sebuah gedung lantai dua dengan tas selempang yang sedari tadi menyilang didepan dadanya.

Menghela nafas setelah akhirnya menemukan alamat baru dari perusahaan percetakan yang ia cari itu. Memilih beristirahat terlebih dahulu disebuah kursi putih dibawah pohon. Mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan langsung terarah pada suatu aplikasi.

Mencari alamat toko yang ia butuhkan dengan menetapkan kata 'Toko buku terdekat' disana. Setelah berputar cukup lama—karena terhambat jaringan disana, laman itu akhirnya terbuka dan menyajikan beberapa toko buku yang tak jauh dari tempatnya itu.

"Lumayan dekat," ucapnya sambil tersenyum.

Sowon pun segera masukan ponsel ke dalam saku mantelnya, tak lupa membenarkan terlebih dahulu masker beserta topi hitam miliknya.

Berjalan menyusuri beberapa lorong gang, melihat kanan kiri agar tidak tersesat. Tangannya memegang ponsel sedari tadi ia memasuki gang pertama, sebari memperhatikan jelas arahan dari sang assisten diaplikasi itu.

Sowon terhenti disebuah perempatan gang, "Banyak sekali gang," gerutu Sowon sambil mengatur sedikit nafasnya, menyender disalah satu tembok bangunan disana. Setelah berjalan berbelok-belok selama beberapa menit dibanyak gang.

Matanya kemudian melihat lagi kearah ponsel, tertera kata di dalam aplikasi itu 'Belok kanan dan sampai' membacanya lalu melirik kearah kanan. Menyudutkan kedua halisnya ketika melihat ke sebelah kanan.

Ia pun segera pergi kesana untuk sampai ke toko buku itu. "Serius?" Batinnya berkata ketika matanya melihat banyaknya bangunan tak berpenghuni, bahkan tak terurus disana. Menelan salivanya susah payah sebari mempercepat langkahnya.

Tepat dihadapan salah satu bangunan plus belokan, aplikasi itu membuat kaget ketika tiba-tiba bersuara.

'Sampai'

"Huhhh, Aku kira apa!" Umpatnya kesal sebari menatap ponsel, jantung Sowon seketika berdebar.
Ia menyimpan ponselnya ke dalam saku mantel, lalu menelik setiap sudut bangunan yang berada tepat dihadapan pandangannya.

"Mwo? Apa ini!" Ucapnya spontan ketika melihat bangunan yang diarahkan aplikasi tersebut.

Bangunan usang yang sudah lama tak dihuni, teradapat banyak tanaman rambat yang berada disetiap tembok bangunan itu—begitu banyak dab terlihat menyeramkan. Terlihat folding gate yang sudah berkarat dan banyak tulisan-tulisan tepat diatas bagian—sepertinya memakai cat penyempot atau pilok.

"Permisi Nona," panggil seseorang dari arah samping kiri Sowon yang membuat ia mengerjap kaget dengan sapaan tersebut.

"N-ne?"

"Sedang apa Nona disini? Ada yang bisa Saya bantu?" tanya seorang kakek paruh baya, memegang sebuah tongkat kayu untuk menompang tubuhnya yang sudah sedikit bongkok.

"Apakah ada toko buku disini? Tadi Saya mencari diponsel, toko itu berada disini." papar Sowon sebari menunjuk kearah bangunan tua yang ada dihadapannya itu.

"Ouh, toko buku." kakek itu menunjuk kearah belokan yang langsung menuju kearah jalan raya. "disebrang sana toko buku." Sowon melihat kearah yang ditunjukkan kakek itu.

"Cepat kesana, disini berbahaya." titahnya pada Sowon yang membuat Sowon tercengang seketika saat mendengarnya, menelan salivanya lagi. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri, seraya mengawasi sekitar. Terlihat sang kakek tersenyum kearahnya.

"Ahh, ne. Kamsahabnidha." ucap Sowon seraya membungkukkan kepalanya pada sang kakek.

Namun, ketika kepala Sowon kembali tegap—kakek itu sudah tidak ada. Sowon melihat kesekitar sana, bulu kuduknya semakin berdiri dengan diikuti keringat dingin yang mulai keluar dari pori-pori.

Tanpa pikir panjang, Sowon langsung keluar dari gang itu dengan berjalan sangat cepat. Menuju jalan raya yang lumayan besar dan terang.

"Huh," mengatur nafas setelah berada disisi jalan raya. Melihat kearah dalam gang yang malah terlihat lumayan gelap sekarang, padahal ini masih pagi. Matanya melihat kearah sebrang dan benar saja ada toko buku disana. Sowon pun langsung pergi ke toko buku itu.

«Room chat»
Kemarin Malam

Yoongi Oppa
: Hi, Sowon-ssi
: Jeongmal mianhe atas kejadian waktu itu

Sowon
Gwenchanna, Yoongi oppa. :
Itu sudah berlalu, Kau jangan terus : meminta maaf padaku. Itu membuatku merasa tak enak padamu

Yoongi Oppa
: Ahh, gomawo
: Jika begitu, jangan sungkan jika Kau butuh bantuanku. Kau tinggal kabari Aku saja, Aku pasti akan membantu.

Sowon
Ne, :
Oppa! Oppa! :

Yoongi Oppa
: Ne?

Sowon

Apakah Elisabeth Kübler-Ross adalah : penulis kesukaanmu?

Yoongi Oppa
: Yap, Aku menyukai semua karyanya.
: memangnya kenapa?

Sowon
Argh, tidak apa-apa. :
Aku hanya bertanya saja, :

Yoongi Oppa
: ouh, baiklah.

Sowon
Oppa, Apa Aku boleh meminta : tolong?

Yoongi Oppa
: Tentu saja, dengan senang hati 😇

Sowon
Tolong berikan Aku rekomendasi : buku  yang menurutmu bagus, hehehe.

Yoongi Oppa
: Argh, i see. Semua karya Elisabet menurutku bagus dan sangat recomended
: Tapi, yang paling Aku sukai adalah bukunya yang berjudul Life Lessons.
: Kau harus membacanya juga, itu yang paling aku rekomendasi. Hehe,

Sowon
Ouh, buku itu... :
Aku ingin membacanya, tapi belum : sempat membelinya. Ahh, sudah lama sekali. Bahkan Aku sudah lupa nama judulnya, tapi sekarang ku ingat lagi karenamu
Gomawo :

Yoongi Oppa
: Hehehe
: 😇👍













































































______________________________________

Dah, hyung. Segitu dulu,

Gmn?

Gomawo,
Nhzvismineok ♡

Continue Reading

You'll Also Like

393K 31.7K 63
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
931K 56.5K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
160K 7.9K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
857K 38.1K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...