ALDO-LIORA

By BiintangMeysaa

2.5M 281K 109K

[di PRIVAT ACAK! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ya sayang ya] [ON GOING] ⚠️JANGAN DI PLAGIAT YA SAYANG⚠️ Awal part e... More

01
02
03
04
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

05

43.8K 4.7K 411
By BiintangMeysaa

Happy reading♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Sesuai kesepakatan semalam, anggota REGAZA sekarang berada disebuah lapangan luas, tempat yang biasanya mereka melakukan tawuran. Sudah 20 menit mereka menunggu, namun anggota ROLEX belum juga datang.

"ck, si Bara mana sih lama banget" Daniel berdecak sebal.

"Bener tuh, udah ga sabar ni gue pengen nonjok orang" timpal rafli sambil meregangkan otot otot lehernya.

"tunggu aja" ucap Alex

Sedangkan Aldo sibuk dengan ponselnya, ntah apa yang dia lihat disitu.

Setelah 10 menunggu, perhatian mereka teralihkan oleh deruman motor sport. Mereka bisa menebak jika motor sport itu berjumlah puluhan.

Brumm..brum..brumm..

dan ya itu adalah geng ROLEX yang diketuai oleh bara.

"Wah gue pikir lo ngga bakalan datang" ucap Bara sambil tersenyum remeh

"gausah bacot" ucap Aldo dingin

"Kenapa anggota lo ngeroyok anggota gue sampe koma?" Tanyanya sambil menatap tajam Aldo dkk

"anggota gue ngga kaya gitu" ucap Aldo setenang mungkin.

"Halahh buktinya, anggota gue kenapa bisa sampai babak belur kaya gitu, kalau bukan karna ulah geng sampah lo itu" ucap bara sambil menekankan kata sampah.

"Eh anjing jaga omongan lo ya!" umpat Rafli marah sambil mengepalkan tangannya.

" eh sayton! apa apaan maksud lo ngatain Bara anjing!" Ucap salah satu anggota inti Bara yang bernama Vino.

Sedangkan Aldo yang mendengarkan pertikaian anak buah mereka itu sudah menggeram marah. Apa lagi mendengar penuturan Bara tadi yang mengatakan gengnya sampah. Rahangnya mengeras, urat-urat lehernya mulai menonjol, serta tangannya yang terkepal kuat.

"GUE TANYA KEKALIAN SEMUA! SIAPA YANG UDAH NGEROYOK ANGGOTA DIA?!!" Tanya bara murka kepada anggotanya.

"NGGA ADA BOS" ucap mereka serempak.

"Alah, ngga usah banyak bacot! SERANG!!" pintah Bara.

Tawuran pun dimulai, mereka saling melembar bogeman kepada satu sama lain. Dibawah teriknya mtahari tak membuat kedua geng yang sedang berseteru itu gentar. Mereka melayangkan pukulan kepada musuh musuh mereka.

Tak segan segan kedua geng tersebut mematahkan tangan, kaki, ataupun leher dari lawan mereka. Bisa dibilang tawuran ini berlangsung seimbang. Anggota mereka sama sama kuat.

Bugh
Bugh
Bugh
Krekk
Plakk
Bugh

Banyak terdengar pukulan demi pukulan dan suara tulang yang patah.

"Eh bodat, lo tadi kan yang ngatain ketua gue anjing!" Ucap salah satu anggota Bara yaitu Vino kepada Rafli

"Kapan gue ngomong kaya gitu?"

" tadi bodoh! Dih masi SMA udah pikun aja lo"

Sedangkan Rafli hanya menyengir saja.

Tanpa mereka berdua sadari kini mereka sudah berhenti bertikai. dan duduk di pinggiran aspal.

"Anjing cape banget gue" umpat Rafli

"Sama gue juga"

"ehh lo tau ngga yang lagi viral ditiktok sekarang" ucap Rafli dengan hebohnya kepada musuh gengnya itu.

"Ohh, gue tau" ucap Vino dengan semangatnya

"Yang gini itukan" ucapnya sambil membentuk kedua jarinya berbentuk V sambil memeletkan lidah.

"HAHAHAHA anjing iya bener banget" tawa Rafli pecah sambil menirukan gaya Vino.

"ga nyangka banget gue" ucapnya sambil menggelang-gelengkan kepalanya.

"Sama gue juga bro"

"Btw gue ada link terbaru nih bro, lo mau ngga?" tanya Vino

"Astagfirullah mami gue pernah bilang, kita ngga boleh nonton yang kaya gituan" ucap Rafli sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Lalu menyodorkan ponselnya kepada Vino.

"Apaan nih?" tanya Vino sambil mengambil ponsel Rafli.

"Save no wa lo cepat"

"Untuk apa?" Tanya nya. Tapi Vino tetap melakukannya dan mengetikkan no nya pada ponsel Rafli.

"Udah belum?" tanyanya. Dan diangguki oleh Vino.

Tingg

Tiba tiba ponsel Vino berbunyi. "Save no gue" ucap Rafli.

"Kirim linknya cepat!"

"Ha?" tanya Vino cengo

"Kirim link terbarunya bodoh!"

"Dih, tadi aja lo sok ceramahin gue"

"Ck, gausah bacot kirim aja cepat!" Vino pun mengirim link yang diminta Rafli.

"Makasih, bro kapan kapan kalau ada yang baru langsung share ke gue ya"

"Hm"

Daniel yang melihat mereka sedang bersantai santai tersebut pun berdecak sebal. "Woi anjing! Kita disini cape-cape ngelawan lo berdua malah enak enakan disitu." Ucapnya sambil berjalan kearah mereka.

"Udahlah biarin aja istirahat dulu capek bego!" umpat Rafli.

Saat ini Aldo sedang melawan Bara. Kemampuan keduanya tak jauh beda. Sudah ada beberapa luka lebam yang menghiasi wajah mereka, serta sudut bibir yanh mengeluarkan darah segar karena robek.

Karena terlalu fokus menyerang Bara dan memperhatikan anak buahnya. Aldo sampai tidak sadar jika dibelakangnya anak buah Bara mengeluarkan pisau lipat dari balik saku jaket jeansnya.

°°°

Seorang gadis sedang mengendarai motor sport nya dengan kecepatan diatas rata-rata. Banyak sumpah serapah yang dilontarkan pengendara lain pada gadis tersebut karena mengendarai motornya dengan ugal ugalan. Namun hanya dianggap angin lalu oleh gadis itu.

Saat sedang asik mengendarai motornya. Netranya tak sengaja menangkap sekumpulan geng yang sedang tawuran

"Kayanya seru nih" gumamnya.

Kemudian gadis tersebut membuka helmnya dan memakai maskernya. Kemudian memanjat pohon yang tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh juga dari area tawuran tersebut.

gadis itu menikmati tontonan gratisnya. Hingga mata tajam bak elangnya tak sengaja menangkap salah satu anak buah dari anggota geng tersebut mengeluarkan pisau dari balik saku jaket jeansnya.

"Wah ga bisa dibiarin nih" gumamnya. Sambil melompat turun dari atas pohon tersebut. Dan berlari kearah area tawuran tersebut.

Dan..

Bughh

"ANJING CURANG LO!" teriaknya dengan sorot mata tajam dan aura dingin yang ia keluarkan. Hingga tawuran tersebut berhenti dan pandangan mereka semua teralihkan pada gadis itu.

Beberapa dari merek bisa merasakan atmosfer disekitar mereka turun drastis. Aura yang dikekuarkan gadis itu memang tidak main-main hingga membuat banyak dari mereka bergidik ngeri tak terkecuali Aldo dan Bara dkk

Kemudian gadis tersebut berjalan kearah Bara dengan aura mengintimidasinya. Bara yang menyadari gadis tersebut berjalan kearahnya ntah mengapa merasa gugup.

"Bilangin ke anak buah lo, jangan bawa senjata tajam!" Ucapnya sambil menepuk dua kali pundak Bara

"i-iya" ucapnya gugup

Bara murka, dia sudah pernah bilang kepada seluruh anggotanya tidak ada yang boleh membawa senjata tajam. Walaupun gengnya dan geng Aldo bermusuhan, jauh dilubuk hatinya ia masih menyayangi Aldo, karena bagaimanapun Aldo pernah menjadi sahabat karibnya.

"SIAPA YANG BAWA SENJATA TAJAM! MAJU LO ANJING!" murka Bara

kemudian salah satu anak buahnya maju kehadapan Aldo dengan gugup. Keringat dingin bercucuran dipelipis nya, serta badannya yang sedikit bergetar.

"UDAH PERNAH GUE PERINGATIN KE KALIAN SEMUA! NGGAK BOLEH ADA YANG BAWA SENJATA TAJAM!"

"TAPI KENAPA LO LANGGAR PERATURAN GUE HA?!" teriaknya pada salah satu anak buahnya itu.

Bara yang sudah tersulut emosi itupun langsung memberikan bogeman mentah kepada salah satu anggotanya itu.

Bugh

Bugh

Bugh

"Itu pelajaran karena lo udah ngelanggar aturan yang udah gue buat" ucapnya dingin serta sorot mata yang tajam.

Kemudian gadis tersebut berjalan kearah Aldo. Aldo sebenarnya merasa sedikit gugup hanya saja ia menutupinya dengan raut wajah datarnya.

"Lo boleh fokus sama keselamatan anggota lo, tapi lo juga harus mikirin diri lo sendiri, jangan sampai kejadian tadi terulang"

"Coba tadi gue ngga liat, mungkin lo udah dirumah sakit sekarang" ucap gadis itu sambil terkekeh pelan.

Kemudian gadis itu pergi dari sana, tapi baru tiga langkah ia berjalan ia membalikkan badan dan berkata. "KALAU ADA MASALAH DISELESAIKAN DENGAN KEPALA DINGIN! NGGA KAYA GINI CARANYA!"

"Terutama lo berdua" ucapnya sambil menunjuk kearah Bara dan Aldo. "Lo berdua kan ketuanya, gue harap kalian bisa bersikap dewasa dan nggak kekanak kanakan, jangan bersifat bodoh!" Ucapnya lantang lalu pergi dari sana.

Sedangkan mereka semua mencerna apa yang dikatan gadis itu. Hening, itulah suasana yang menggambarkan mereka. Mereka tengah fokus dengan pemikiran masing-masing.

Mata sama suaranya kok kaya familiar ya batin Bara

suaranya kaya kenal batin Aldo

"Cabut" ucap Bara kepada anggotanya dan pergi meninggalkan Aldo dkk yang masing diam tak bergeming ditempatnya.

Setelah kepergian Bara dkk Rafli pun membuka suara. "Wah gila tu cewe, hebat juga dia" ucapnya dengan heboh.

Karena mereka tadi sempat melihat gadis itu memukuli beberapa anggota bara dengan brutal.

"Kayanya tu cewe cantik deh, pake masker aja cantik apalagi enggak" ucap Daniel sambil senyum senyum sendiri.

"Cewe mulu otak lo, liat tuh nasib cewe cewe yamg lo gantungin, ganteng doang ahlak gapunya" cibir Rafli.

"Eh tapi kok gue kaya nggak asing ya sama tuh cewek" ucap Aldo

"Iya, gue juga" timpal Alex

Apa itu lo? Batin Alex

"Cabut" ucap Aldo dengan datar.

Mereka pun bubar dan meninggalkan lapangan tersebut.

°°°

Saat ini kooridor sekolah sangat sepi, dikarenakan jam pelajaran sudah dimulai, semua siswa/siswi sedang memfokuskan diri mereka pada rumus rumus yang disampaikan guru mereka.

Namun hal itu tak berlaku untuk Liora. Pikiran licik pun terlintas di otaknya yang pas pasan itu.

"PAK!" ucapnya sambil mengangkat tangannya

"Iya, ada apa?" tanya guru itu sambil menurunkan sedikit kaca mata yang bertengger dihidungnya.

"Kepala saya agak pusing pak, saya boleh permisi ke uks nggak?" tanya nya dengan tangab yang memegang keningnya serta raut wajah yang dimelas melaskan.

walaupun sedikit curiga, tapi gur itu tetap meng iyakan ucpan Liora, karena dia pahm betul bagaimana tingkah absurd muridnya yang satu ini.

"Iya silahkan"

Seketik senyumnya mengambang, rencananya untuk membolos berhasil pikirnya. "Tetimaksih pak" ucapnya lalu keluar dari kelas.

Davina yang menyaksikan itu menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Bisa bisnya Liora tidak mengajaknya membolos, Liora kira hanya dirinya saja yang bosan, dia disini juga merasa tersiksa dengan rumus rumus yang membuat kepalanya berputar putar.

sakit benaran baru tau rasa lo ucapnya dalam hati.

Liora berjalan menuju Rooftop sekolah, disana ia ingin merefreshing otaknya yang hampir meledak karena rumus rumus yang diberikan gurunya itu.

Saat membuka pintu Rooftop senyumnya mengembang seketika, apa ia tidak salah lihat? Pujaan hatinya sedang berada tepat dihadapannya sambil membelakangi nya, hingga sang empu tak menyadari keberadaannya saat ini.

Liora berlari kecil menghampiri Aldo dan langsung memeluk lengan kekarnya hingga membuat Aldo terlonjak kaget.

"Apa apansi lo anjing" umpatnya sambil menyentak kasar tangan Liora.

"Jangan galak galak dong sama calon pacar sendiri"

"Siapa sih yang mau pacaran sama cewe kaya lo, nggak punya sopan santun"

"Banyak kok yang mau pacaran sama gue" ucap Liora

" kalau lo mau nggak jadi pacar gue? Ayolah gue memaksa" ucap Liora sambil menggoyang goyangkan lengan Aldo.

Aldo yang merasa risih kembali langsung menyentak lebih kasar tangan Liora hingga punggung gadis itu membentur dinding.

"Shh.." ringisnya karena merasa punggungnya sedikit nyeri akibat terbentur ketembok.

Aldo berjalan mendekati Liora dan meletakkan tangan kirinya disamping kepala Liora dan mengunci pergerakan Liora. Tak lupa tangan kanannya mencengkram kuat dagu Liora.

Aldo menatap Liora yang hanya sebatas dadanya itu dengan tatapan tajamnya. Liora sedikit mendongak karena dagunya yang diangkat oleh Aldo.

Dengan jarak sedekat ini Liora bisa merasakan deru nafas Aldo, tak bisa dipungkiri memang ciptaan Tuhan yang satu ini sangat tampan bahkan nyaris mendekati sempurna.

"Udah berkali-kali gue kasi tau sama lo sialan! Jangan dekatin gue anjing!" Ucap Aldo sambil semakin mencengkram kuat dagu Liora.

"tapi gue nggak bisa, dan nggak mau!"

"Cih, gimana lo mau jadi pacar gue sedangkan sifat lo aja kaya gini, lo tau sifat lo kaya apa?" tanya nya pada Liora. Sedangkan Liora hanya menggeleng pelan.

"Lo itu kaya cewe murahan Liora." Ucapnya sambil menekankan kata kata murahan.

Liora yang mendengarkan hinaan tersebut hanya diam seolah ia tidak sakit hati dengan penuturan Aldo. Padahal jauh dilubuk hatinya, dadanya terasa sesak hatinya seolah di terjam ribuan pisau dan menyayat nyayat hatinya.

"Lebih baik lo perbaiki dulu sifat lo yang kaya cewe murahan itu!" Liora mati matian menahan air matanya. Ia tidak mau terlihat lemah didepan orang terutama Aldo.

"Sana! Temui orang tua lo! Minta supaya lo diajarin sopan santun, supaya tingkah lo nggak kaya gini!" Ucapnya pedas sambil menyentak kasar dagu Liora yang mengakibatkan kepalanya sedikit terbentur ketembok lalu pergi begitu saja meninggalkan Liora yang merasa sakit dikepalanya.

Brakk!!

Aldo menutup kasar pintu Rooftop.

Setelah kepergian Aldo dari Rooftop baru lah Liora menumpahkan air mata yang sudah dari tadi ia tahan.

"Hiks..hiks.." isaknya. Kemudian ia melap kasar air matanya yang membasahi pipinya. Ia tidak boleh lemah! ia harus kuat! ia tidak boleh menangis!.

"nggak! Lo nggak boleh nangis bodoh!"

"nggak ada dalam kamus gue jadi cewe lemah! gue harus kuat!" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

"Shhh..." ringisannya kembali terdengar. Kepala nya terasa sakit. Sebelumnya kepalanya memang sudah merasakan sakit namun ditambah benturan yang dibuat Aldo membuat kepalanya berlipat lipat kali lebih sakit dari sebelumnya. Terlebih lagi dadanya yang terasa sesak.

Liora mengeluarkan beberapa butir obat lalu menelannya tanpa menggunakan air. Setidaknya rasa sakit yang terasa di kepalanya sedikit berkurang.

Maaf ya kalau chapternya ngga jelas
Jangan lupa vote&coment

See you ♡

Sen 19 july 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

439K 47.5K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
5.4M 393K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
245K 11.3K 17
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓵𝓲𝓼𝓪𝓷�...
821K 62K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...