[✅] Re sign || MEANIE

By everyone_nuya

57.3K 5.4K 91

"Pak mau resign.." "Mana bisa kamu sembarangan resign pas ada event penting kayak gini.." • "Pak saya resign... More

nol
satu
dua
tiga
empat
lima
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas - last
wiu wiuu🚨

enam

2.8K 347 8
By everyone_nuya

[RESIGN]

Raffa kembali kerumah setelah dihubungi oleh sang adik. Matanya menatap dua pasang sepatu asing di depan apartmentnya. Pemuda itu masuk, menemukan sang adik duduk berhadapan dengan dua orang yang dia kenal betul bentuk tubuhnya.

Perasaan rindu membuat pemuda rubah itu berlari menghampiri dua orang tersebut dan dengan antusias membawa mereka dalam pelukan hangat.

"Apa kabar nih bapak ketua osis?"

Iyap betul. Raffa pernah menjabat sebagai ketua osis semasa sekolah. Menggantikan Leon yang selesai menjabat kala itu. Dan orang yang mengajukan pertanyaan barusan adalah ..

"Devan.. Zero.. I miss you so bad guyss"

Dua sahabat yang mau tidak mau harus meninggalkannya untuk melanjutkan studi perguruan tinggi di negeri sakura itu akhirnya kembali setelah menyelesaikan studi.

Rasa rindu Raffa yang masih belum terobati itu membuatnya enggan melepas bahkan sekedar untuk melonggarkan pelukan itu.

"Udah kak kesian itu panas malah dipeluk gitu." Raffa akhirnya melepas pelukan menuruti ucapan sang adik. Sekali lagi kedua tamunya dia persilahkan duduk.

Matanya yang berkaca- kaca berusaha menahan untuk tidak menangis mengundang respon genas dari dua sahabatnya. Pun dari Fiona yang sedari tadi memperhatikan sang kakak.

"Masih cengeng aja Raffa.." Ucap Zero, pemuda mungil yang sudah berteman dengan Raffa sejak sekolah dasar itu mendaratkan tangannya di puncak kepala sang rubah.

"Sorry ya Raf kita gak bisa pulang dan dateng di pemakaman nyokap bokap lo." Devano menundukkan kepalanya merasa bersalah kala matanya tak sengaja melihat potret keluarga di atas tv.

"Iya.. kita udah usahain pulang tapi karena waktu itu ujian.. kita gak bisa balik." Raffa mengangguk merespon permintaan maaf dua sahabatnya itu.

"Jadi gimana nih selama gak ada kita? Raga gimana?" Raffa hanya tersenyum. Senyum yang membuat hati Zero pun Devano seakan tercubit. Senyum yang tidak tampak menunjukkan hal baik. Keduanya menduga bahwa hubungan sahabat mereka dengan Raga sudah berakhir. Tapi mengapa? dua pemuda itu enggan bertanya, sebaliknya malah menepuk nepuk punggung Raffa.

"Jadi lo berdua masih mengklaim diri sebagai sahabat nih?" Pertanyaan Raffa sukses membuat dua orang yang memang saling tertarik sejak masa sekolah itu mengalihkan pandangan berusaha tidak bertemu mata dengan Raffa.

"After 5 years lo berdua bareng di jepang yakin masih sahabatan?" Tidak ada jawaban membuat keduanya bungkam. Jangan lupakan Fiona disana.

"Pasti kak Zero udah dijebol sih" Tiga pemuda lainnya menatap tak percaya kearah Fiona yang malah memasang wajah seakan tidak tau apa - apa.

"ASTAGA FI!!!" Ujar Devan dan Zero bersamaan disusul tawa dari Raffa dan Fiona.

Malam berlalu dengan penuh tawa mengisi reuni tiga sahabat yang berpisah cukup lama itu. Tawa canda dan cerita menarik dari dua anak adam selama tinggal di jepang serta cerita Raffa selama kuliah itu berlalu hingga pagi menjelang. Keduanya baru berpamitan setelah matahari mulai naik menampakkan diri.

"Pamit dulu yank" Ucap Devan seraya memasukkan kakinya ke dalam sepatu sebelum akhirnya keluar meninggalkan Raffa yang tersenyum dengan mata mengantuknya.

"Udah pada pulang kak?" Raffa mengangguk menemukan keberadaan sang adik yang bangun sangat pagi itu. Si bungsu dari dua bersaudara itu keluar dengan pakaian tidurnya sambil menggosok matanya dengan jari.

Sementara sang adik bersiap untuk pergi ke rumah teman, katanya. Si sulung masuk ke kamarnya untuk segera mengistirahatkan badan yang sudah bekerja keras selama beberapa hari terakhir. Ah bukan karena pekerjaan berat, melainkan dirinya harus berkutat dengan stress yang dia terima segera setelah dirinya memulai pekerjaan di Sky Cooperation.

Tapi baru saja dia memejamkan matanya, seakan belum sampai lima menit matanya terpejam dering ponsel membuatnya kembali tersadar. Atau mungkin lebih tepatnya mengulurkan tangan untuk membalik ponsel di atas nakas berharap dering ponsel itu mengecil.

Tak lama setelahnya, ponselnya berhenti berdering. Sayangnya tidak sampai satu menit sebelum berdering kembali. Membuat Raffa akhirnya bangun dengan kasar kemudian meraih ponsel yang terus menerus berdering itu.

Raffa kesal dengan siapa pun atau kepentingan apa pun sehingga harus menghubunginya sepagi ini. Ah neraka udah dimulai lagi, batinnya ketika membaca tulisan 'Incoming call from Pak Raga' di layar ponselnya.

Ponsel itu dia banting ke kasur kemudian dia tutupi dengan bantal dan selimut untuk meredam suara ponsel itu.

"Bodo amat bodo amat jangan diangkat Raffa"

Dan pemuda itu kembali terlelap setelah berhasil meredam suara ponsel yang mengganggu tidurnya itu.

Sayangnya, tidak menjawab panggilan dari atasannya itu membuat masalah yang tampak lebih besar dan mengesalkan untuk hari liburnya itu.

•••

"RAFFA?!!!!"

Teriakan dari unit apartment di lantai empat itu membuat keributan di tengah hari yang terik itu. Bungsu keluarga Vinandra itu lari menghampiri sang sekretaris.

Weekend Raffa benar-benar diganggu oleh kehadiran makhluk hitam raksasa yang menjulang tingga itu. Dengan sembarangan masuk ke apartment Raffa dengan alasan sang sekretaris tidak menjawab panggilannya.

flashback on

Nada panggil diponsel Raga menunjukkan bahwa panggilannya tersambung. Pemuda tan itu terus bertanya tanya kenapa tidak ada jawaban dari sang sekretaris.

Dia ingat sudah membuat janji semalam. Apa salah bilang tanggal ya? batinnya sembari terus berusaha menghubungi sang sekretaris.

Tak kunjung mendapat jawaban hingga hari menjelang siang, pemuda tan itu akhirnya mengambil kunci mobil dan melajukan mobil pribadinya menuju ke tempat yang dulunya lebih nyaman dari rumah itu.

tok tok tok

Pemuda tan itu mengetuk pintu berkali kali namun tidak mendapat jawaban. Perasaan cemas, khawatir dan takut mendominasi dirinya. Keringat dingin mengucur padahal dirinya baru saja menaiki tangga sebab lift sedang diperbaiki.

Khawatir mungkin terjadi sesuatu, Raga dengan cepat membuka tombol kunci dan memasukan sandi yang dulunya adalah sandi pintu tersebut, dan bingo sandinya masih sama. Pintu terbuka namun tidak ada siapa pun disana.

"Raffa!! Raffa!!"

Pemuda tan itu membuka setiap ruangan mencari keberadaan sang rubah. Pada akhirnya pemuda tan itu membuka pintu kamar Raffa yang tidak terkunci dan betapa terkejutnya dirinya menemukan tubuh mungil Raffa terbaring di lantai.

"RAFFA!!"

flashback off

"Raffa raffa.. bangun hey"

Kini kepala Raffa berada dalam pelukan Raga yang tengah duduk di lantai. Air mata mengalir kala si rubah masih tidak merespon.

"Raffa kenapa bisa kayak gini?"

Pelukannya mengerat, membuat Raffa akhirnya merespon dengan memukul lengan kekar sang atasan.

"ANJIR LO PENGEN BUNUH GUA APA GIMANA HA?!!" Raga terkejut sekaligus senang dengan fakta bahwa Raffa baik baik saja mengingat betapa keras dia memukul lengan Raga.

"Saya pikir kamu pingsan Raffa" Pemuda tan itu menarik yang lebih mungil masuk ke dalam pelukannya. Tangannya mengelus lembut surai kecoklatan sang sekretaris yang diam tidak menolak.

"Gua tadi tidur trus jatoh tapi karena ngantuk gua lanjut tidur di lantai." Tidak ada penolakan diberikan oleh pemuda bermata rubah itu. Pun dirinya tidak membalas pelukan dari sang atasan, dia hanya merasa nyaman.

"Bagus Raffa.. saya khawatir kamu kenapa napa.." Detak jantung Raffa mulai berpacu. Seakan ratusan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya. Raga masih mempedulikannya.

"L - lo ng , ngapain disini?! kok lo bisa masuk?" Berusaha menyembunyikan suara detak jantung agar tidak di dengar sang atasan, Raffa mendorong tubuh Raga cukup kuat untuk melepas pelukan itu.

"Kodenya masih sama." Raga tersenyum polos. Senyum yang sangat sangat Raffa rindukan. Senyum favorit Raffa ketika Raga melakukan kesalahan dan bersikap seolah dirinya tidak salah.

Stop it Raga!! Jangan bikin gua baper lagi

[TBC]

Udah hari jumat aja.. Gak telat up kan aku yyaa..
Semoga kalian suka sama ceritanya.
Hati-hati typo
Thankyou so much

Continue Reading

You'll Also Like

13.2K 1K 29
Bagaimana tidak seorang lelaki yang baru pertama kali menemukan cintanya saat masuk sekolah, cinta pertamanya, kesayanganya, bahkan ada yang mendekat...
50.4K 3.6K 36
ELYSIAN (adj.) tenang, sempurna, cantik Definisi seorang Jeon Wonwoo di mata Kim Mingyu. Dia adalah elysian, sebuah kata bermakna indah yang cocok un...
99.5K 9.7K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
336K 37.1K 32
Idol mana sih yang gak risih kalo diikuti sama sasaeng fans??? Apalagi ini fanboy lho ya Tapi fanboy cantik gimana dong? "Omeygattt Chanyeoollll...