You're My Antidote | Lucas...

By Yuan_Le_Le

24.5K 3.8K 570

Setelah satu tahun berlalu, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Lucas Wong. Dia awalnya ad... More

0
1
2.
3
4
5
6.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
0.2
Side story 1
Side Story 2

33

264 62 6
By Yuan_Le_Le

Tidak menyukaimu!

120721
7:49 am

....

Hidup Yuqi sepertinya tidak bisa terhindar dari gosip. Kali ini, dia digosipkan berselingkuh dengan Kun. Gosip ini seperti menjelaskan alasan kenapa Lucas tidak pergi ke universitas bersama Yuqi. Semua orang jelas terkejut dengan gosip ini. Dari yang mereka tahu, Lucas dan Yuqi adalah pasangan yang serasi. Lucas selalu memanjakan Yuqi. Bagaimana bisa Yuqi menghianatinya? Juga, bukankah Kun terkenal memiliki kepribadian yang baik, bagaimana bisa dia merebut pacar sahabatnya sendiri?

"Yuqi mungkin tidak tahan dengan kepribadian Lucas."

"Jika melihat, Kun jelas lebih tampan dari Lucas."

"Tapi bukankah Kun hanya pria biasa? Dia bahkan tidak memiliki separuh kekayaan Lucas."

"Jika Yuqi benar-benar berselingkuh, bukankah dia seharusnya hanya tinggal nama? Berdasarkan kepribadian Lucas, dia pasti akan menghabisi orang yang mengkhianatinya."

"Lucas mencintai Yuqi. Bagaimana mungkin dia tega membunuhnya."

Jenis gosip ini, beruntung Yuqi tidak mendengarnya. Dia belum berada di universitas ketika semua kata-kata itu disebutkan. Tapi teman-teman Yuqi jelas mendengarnya.

"Apa kau yang menyebarkan gosip itu?" tanya Mo Ren pada Li Shu. Setahunya yang melihat Kun dan Yuqi berpelukan hanya mereka berdua.

Li Shu terlihat terkejut. "Bagaimana bisa kau menuduhku seperti itu? Tentu saja tidak. Meskipun aku melihat mereka berpelukan, tapi aku tidak berani membuat gosip."

"Maaf. Aku hanya takut kau yang membuat gosip. Bagaimana pun juga, Yuqi adalah teman kita. Tidak baik membuat gosip tentang dia."

"Aku tahu."

"Apa Yuqi sudah datang?"

"Belum."

Mendengarnya, Mo Ren menghela napas. Dia berharap Yuqi baik-baik saja saat mendengar tentang gosip itu, meskipun sebenarnya dia tidak yakin Yuqi akan baik-baik saja.

....

Ten tampak tergesa menghampiri Kun yang sedang fokus mengetik. Berita pagi ini jelas membuatnya syok. Dia tahu Kun adalah jenis pria yang tidak pernah memiliki jenis hubungan apapun terhadap lawan jenis. Tapi kenapa dia malah digosipkan merebut pacar temannya sendiri? Bukankah itu tidak masuk akal? Tapi meskipun begitu, dia tetap harus menanyakan kebenarannya. Siapa tahu gosip itu memang benar.

"Kun." Ten duduk di depan Kun dengan tatapan serius.

"Ada apa?" Kun tampak fokus pada laptopnya.

"Itu.... Apakah kau dan Yuqi...." Ten bingung bagaimana harus mengatakannya.

Mendengar nama Yuqi disebutkan, Kun berhenti mengetik. Dia menatap Ten.

"Apa yang kau bicarakan? Aku dan Yuqi.... Ada apa?" Dia memiliki perasaan tidak enak.

Ten ragu untuk mengatakannya, jadi dia menyodorkan ponselnya pada Kun. Kun langsung mengambilnya. Melihat kalimat yang tertulis di layar ponsel dan foto dua orang saling berpelukan, dia langsung berdiri. Berita itu benar-benar seratus persen memfitnahnya. Dia dan Yuqi jelas tidak memiliki hubungan apapun.

"Di mana Lucas?" Melihat berita ini, dia takut Lucas salah paham dan hubungan antara dia dan Lucas menjadi buruk.

"Aku tidak tahu." Ten menggeleng.

Kun tidak berkata. Dia mengembalikan ponsel pada Ten dan kemudian pergi. Dia harus menjelaskan pada Lucas.

....

Lucas menyusuri koridor. Dia tengah mencari Yuqi. Dia harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak ingin Yuqi membencinya dan pergi meninggalkannya. Jika Yuqi meninggalkannya, bagaimana dia bisa menjalani hidup. Yuqi adalah obat penawarnya. Dia tidak bisa hidup tanpanya.

Setelah bosan mencari, dia akhirnya menemukan Yuqi. Gadis itu berjalan ke arahnya. Langkahnya pelan. Dia segera berlari ke arahnya.

Yuqi yang sedang berjalan tiba-tiba berhenti ketika seseorang menghalangi langkahnya. Dia terkejut ketika orang itu mengambil tangannya. Setelah mencoba mengenali, dia akhirnya tahu siapa orang itu. Dia segera berusaha melepaskan diri.

"Yuqi, dengarkan dulu penjelasanku." Dia memegangi tangan Yuqi begitu erat. Dia tidak mau kehilangan kesempatan kali ini.

"Lepaskan!" Yuqi mencoba menyingkirkan tangan Lucas. Bukannya lepas, Lucas malah meraih pinggangnya. Dia sontak saja terbelalak.

"Lepaskan aku!"

"Yuqi, kau harus mendengarkan penjelasanku dulu."

"Apa yang harus dijelaskan, hah?! Bukankah semua sudah jelas? Kau telah mengatakan hubungan kita telah berakhir. Jadi apa lagi perlu dijelaskan!" Dia berusaha menahan gejolak di hatinya. Mengingat kembali hari di mana Lucas memutuskannya, dadanya benar-benar sesak.

"Tidak!" Lucas menggeleng. "Aku tidak pernah mengatakan itu. Hubungan kita belum berakhir."

Yuqi tersenyum sinis. "Lalu siapa yang mengatakan itu? Hantu?"

"Seseorang menjebakku. Ada yang menginginkan hubungan kita berakhir."

Yuqi tertawa mendengarnya. "Apa kau mencoba membodohiku? Tidak akan. Tidak akan bisa. Aku tidak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Kau sebaiknya pergi."

"Tidak akan. Kau harus mendengarkan penjelasanku dulu."

"Aku tidak mau! Lepaskan aku!"

"Kumohon Yuqi. Dengar dulu penjelasanku." Dia takut tidak memiliki kesempatan lagi.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan! Semuanya sudah jelas. Hubungan kita telah berakhir. Jadi lebih baik kau pergi karena aku sangat membencimu!"

Mendengar kata terakhir, Lucas spontan melepaskan pinggang Yuqi.

"Apa katamu?" Suaranya menggetar.

"Aku tidak menyukaimu! Aku membencimu!" Yuqi berteriak sambil menutup matanya.

Mendengar kata-kata ini, Lucas spontan mundur selangkah. Kata-kata Yuqi seperti serangan petir di siang hari. Begitu mengejutkan jantungnya. Dia menggeleng tidak percaya.

"Mulai sekarang, jangan ganggu hidupku lagi." Selesai mengatakan ini, Yuqi memutar punggungnya. Air mata tampak mulai membanjiri pipinya. Dia kemudian berlari sambil menutupi mulutnya.

Lucas tidak percaya dengan kata-kata Yuqi. Dia terus mendengar Yuqi mengatakan tidak menyukai dan juga membencinya. Dadanya terasa sesak. Dia memukulinya beberapa kali sebelum akhirnya terbatuk. Menutupi mulutnya, dia merasa ada yang keluar. Begitu dia memeriksa, dia terkejut. Itu adalah darah. Rasa sakit di dadanya kemudian semakin menjadi-jadi. Dia memegangi dadanya sementara tangan yang lain menutupi mulutnya. Tubuhnya perlahan berlutut di lantai dan melengkung ke dalam.

Kun yang kebetulan tengah mencari Lucas, melihat Lucas yang berlutut di lantai. Meskipun dia tidak bisa melihat wajah Lucas karena menunduk, tapi dia masih ingat pakaian yang dikenakan Lucas hari ini. Dan anting-antingnya, itu terlihat sangat mencolok. Dia kemudian menghampirinya.

"Lucas, ada apa?" Dia menyentuh bahu Lucas. Bukannya menjawab, Lucas malah roboh.

Kun terkejut. Dia melihat mulut Lucas yang meninggalkan jejak merah. Selain itu baju dan tangannya dipenuhi warna yang sama.

"Lucas. Kau kenapa Lucas?" Dia menggoyangkan tubuh Lucas dengan cemas.

Tak ada tanggapan. Dia semakin cemas.

"Lucas. Bangun Lucas. Lucas!"

.....

Lucas perlahan membuka matanya. Kun dan Ten yang berdiri di sisinya segera merapat padanya.

"Kau sudah sadar?"

"Aku berada di mana?" Lucas mencoba mempelajari situasi sekitar.

"Kau di ruang kesehatan," jawab Ten. "Tadi kau pingsan dan mengeluarkan banyak darah. Kau membuat kami takut setengah mati. Sebenarnya apa yang terjadi padamu?"

"Tidak ada apa-apa." Lucas menjawab lirih.

"Tidak apa-apa bagaimana...."

"Aku ingin istirahat."

"Ah... Kau memang butuh istirahat. Jadi biarkan dia istirahat. Ayo." Kun mengajak Ten.

"Tapi...."

"Ayo." Kun menarik tangan tangan Ten. Tapi dia kemudian berhenti. "Lucas, jika kau perlu sesuatu, hubungi aku."

Lucas mengangguk. Kun kembali menarik Ten. Mereka kemudian hilang di balik pintu.

Sepeninggal Kun dan Ten, Lucas meringkuk. Kata-kata Yuqi menari-nari di kepalanya. Perlahan dia menutup matanya. Benda bening terlihat mengalir dari sudut matanya.

....

Ten menghempaskan tangan Kun. Kun seketika menghentikan langkahnya. Dia menatap Ten yang tampak kesal.

"Apakah kau tidak khawatir dengan Lucas, hah?!"

"Tentu saja. Apa kau tidak melihat tanganku bergetar ketika melihat darahnya tadi?" Dia ingat bagaimana tangannya bergetar hebat ketika Lucas tak kunjung sadar sedang darah di mana-mana. Dia takut terjadi sesuatu pada Lucas.

"Jika kau khawatir, kenapa kau biarkan dia sendirian? Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?"

"Dia perlu istirahat. Bukankah perawat bilang dia perlu istirahat? Dia hanya panas dalam biasa."

"Tetap saja...."

Kun tidak mendengarkan ocehan Ten. Matanya tanpa sengaja melihat siluet Yuqi. Dia kemudian mengejarnya.

"Eh, kau mau pergi ke mana?"

"Ada urusan." Dia menjawab tanpa menoleh.

"Ck. Anak ini."

....

"Yuqi."

Suara ini menghentikan langkah Yuqi. Dia segera menoleh ke belakang. Tampak seorang pria menggunakan baju biru mendekatinya.

"Yuqi. Ada yang perlu aku bicarakan denganmu."

"Senior Kun?"

"Iya. Ayo ikut aku." Kun menarik tangan Yuqi.

"Eh, kita mau ke mana?"

"Perpustakaan."

Yuqi menurut saja. Sampai di perpustakaan, Kun meminta maaf tentang gosip hari ini. Dia tidak seharusnya memeluk Yuqi waktu itu.

"Tidak masalah. Seharusnya akulah yang minta maaf. Aku tidak seharusnya menangis dan memelukmu."

"Tidak apa-apa. Kau sangat emosional waktu itu, jadi menangis itu wajar."

Yuqi hanya menunduk.

"Yuqi...."

Yuqi mengangkat kepalanya.

"Tentang Lucas.... Dia tidak melakukan hal itu. Dia dijebak...."

"Apa Lucas memintamu mengatakan ini?"

"Tidak. Ini berdasarkan kemauanku sendiri. Kemarin Lucas mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak melakukan hal itu. Dia diculik."

Yuqi terkejut. Diculik? Tapi tak lama dia tertawa. Kun jelas merasa aneh melihatnya.

"Kau. Kenapa kau tertawa?"

"Bukankah itu lucu. Dialah yang mengatakan hubungan kami telah berakhir? Tapi kenapa dia berusaha menjelaskan bahkan membuat kebohongan seperti ini. Diculik?" Yuqi kembali terkekeh. "Memangnya siapa yang berani menculik Lucas? Bukankah orang-orang takut hanya dengan menatap matanya? Dia benar-benar lucu."

"Yuqi. Tapi dia mengatakan sebenarnya."

"Aku tidak percaya. Katakan padanya, aku tidak akan jatuh ke lubang yang sama lagi." Selesai berucap, Yuqi kemudian pergi.

"Yuqi...." Kun hendak menahan tapi tidak jadi. Dia rasa percuma saja menjelaskan lebih banyak. Yuqi telah tersugesti bahwa Lucas telah melakukan kesalahan. Bagaimanapun dia mencoba menjelaskan padanya, itu tidak akan berhasil.

"Huft." Kun menghela napas. Dia kemudian memutuskan untuk pergi menemui Lucas.

....

Kun memasuki ruang kesehatan. Mendengar ada pergerakan di pintu, Lucas langsung mengalihkan tatapannya.

"Kun."

"Bagaimana? Apakah sudah merasa baikkan?" Kun berjalan mendekati Lucas. Dia kemudian duduk di tepi ranjang.

Lucas hanya mengangguk. Tapi sebenarnya dia tidak merasa begitu. Mengingat kata-kata Yuqi, bagaimana dia bisa baik-baik saja?

"Baguslah." Kun menghela napas lega. "Oh ya, di mana Ten? Dia tampak sangat khawatir padamu tadi."

"Dia ada kelas."

"Oh...."

"Kau tidak pergi ke kelas?"

Kun tersenyum. "Aku ada di sini berarti aku tidak ke kelas."

"Tidak biasanya. Bukankah kau murid teladan?"

Kun terkekeh. "Yang mengatakan aku murid teladan itu orang lain. Aku tidak merasa begitu. Lagipula, aku bolos kelas kali ini, tidak melakukan hal yang dilarang."

"Kau bisa meninggalkanku. Aku baik-baik saja." Lucas tahu Kun bolos kelas karena dia.

"Tidak. Kau mungkin membutuhkanku. Oh ya, apa kau mau kubelikan sesuatu?"

Lucas menggeleng. "Tidak perlu."

"Kau sepertinya harus makan sesuatu Lucas. Biar kubelikan." Kun berdiri.

"Eh." Lucas menangkap tangan Kun. "Tidak perlu. Aku tidak lapar."

Kun kembali duduk. Dia tidak akan memaksa.

"Lucas, sebenarnya kau sakit apa?" Meskipun perawat mengatakan Lucas hanya panas dalam biasa, tapi dia tidak percaya. Panas dalam mana yang mengeluarkan banyak darah?

Lucas diam sejenak. "Tidak ada yang serius. Mungkin aku salah makan." Dia sendiri sebenarnya tidak tahu penyakit apa yang dideritanya. Sebelumnya dia belum pernah muntah darah. Ini sepertinya penyakit serius. Tapi dibandingkan memikirkan penyakitnya, dia lebih memikirkan hubungannya dengan Yuqi.

"Sebaiknya kau ke rumah sakit setelah ini. Pasti ada yang salah dengan tubuhmu." Dia takut Lucas memiliki penyakit kronis.

Lucas mengangguk. Kemudian tercipta keheningan.

"Kau benar-benar tidak ingin masuk kelas?" Lucas akhirnya memecah keheningan.

Kun menggeleng. Dia kemudian teringat percakapannya dengan Yuqi. "Lucas, aku tadi bertemu dengan Yuqi."

Mendengar nama Yuqi, Lucas tampak sedikit bersemangat.

"Aku telah mengatakan yang sebenarnya dan mencoba meyakinkannya. Tapi dia tidak percaya sama sekali. Dia mengatakan kau berbohong."

Mendengarnya, Lucas kembali lemas. Sepertinya memang tidak ada harapan lagi. Hubungannya dengan Yuqi benar-benar berakhir. Untuk kesekian kalinya, orang yang dia cintai pergi meninggalkannya.

....

140721
9:07 am

Continue Reading

You'll Also Like

1M 89.2K 34
(Cover baru) Semakin aku membaca lembar demi lembar, semakin aku masuk di dunia bangsa Electra - Jasmine Candelle Kehidupan Jasmine Candelle (jessy)...
1.9K 1.2K 19
Status : On Going Beda dari yang lain. Singkat saja ini kisah percintaan seorang gadis bernama Nefa Aireel Havika yang memiliki paras cantik, imut se...
288K 22.3K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
2.1M 206K 58
❝ Jaemin, aku hamil anak kamu. ❞ a cover by : lalinasgraphic ©lianana, 2O19.