[✅] Re sign || MEANIE

By everyone_nuya

64.4K 5.9K 92

"Pak mau resign.." "Mana bisa kamu sembarangan resign pas ada event penting kayak gini.." • "Pak saya resign... More

nol
satu
dua
tiga
empat
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas - last
wiu wiuu🚨

lima

3.2K 389 5
By everyone_nuya

[RESIGN]

Raffa tiba dirumah sekitar pukul sembilan malam setelah dipaksa harus menemani sang atasan makan malam. Sejujurnya Raffa merasa senang karena menu makan malam yang dibeli Raga adalah makanan favoritnya.

Pintu apartment terbuka. Raffa berasumsi adiknya belum tiba dirumah karena keadaan apartment yang gelap gulita tanpa satupun lampu yang menyala. Lampu otomatis di depan pintu pun rusak jadi tidak menyala.

Raffa menyalakan lampu dan merebahkan dirinya di sofa depan tv. Tangannya meraba raba mencari keberadaan remote control di sela sela sofa. Belum sempat tangannya menemukan remote, ponsel di saku celananya terus bergetar membuatnya mau tidak mau harus mengeluarkan benda berbentuk persegi itu.

Matanya kembali menatap malas ketika layar ponselnya menunjukkan panggilan masuk dari nomor yang tidak dia simpan namun dia hafal betul siapa pemilik nomor tersebut.

"Hahh.. gak tenang banget nih hidup" Menarik nafas panjang, Raffa akhirnya menjawab panggilan sambil berusaha memaksakan diri untuk tersenyum.

"Halo pak, selamat malam." Sapanya bersamaan dengan tangan yang membawa ponsel mendekat ke telinganya.

"Raffa saya butuh kamu. Tolong datang ke rumah saya sekarang." Raffa berusaha menahan diri untuk tidak memaki sang atasan. Matanya ia pejamkan dengan satu tangan yang mengepal sementara tangan lainnya meremat kuat ponsel yang dipegangnya berusaha menyalurkan rasa marah pada sang atasan.

"Jam kerja saya sudah berakhir Pak Raga." Sahutnya kemudian memutus panggilan secara sepihak.

Drrt drrt

Ponselnya kembali bergetar singkat menunjukkan pesan masuk dari orang yang baru saja menghubunginya itu.

Demi Tuhan Raffa saya butuh kamu sekarang. Di kontrak juga jelas kamu harus datang jika saya minta.

"Ughhh" Raffa melempar ponselnya ke sofa dan masuk ke kamar untuk mengganti pakaian.

Dan disinilah dia sekarang. Di depan pintu rumah Raga dengan pakaian training abu abu dan jaket hitam. Tangannya naik menekan bel agar atasannya tau keberadaan dirinya.

Pintu terbuka menampilkan sosok Raga dengan celana selutut dan kaos putih pas dengan badannya. Raffa menyapa Raga dengan senyum yang jelas dipaksa itu.

"Ada apa memanggil saya malam malam begini pak?"

Tanpa menjawab, Raga masuk ke dalam setelah memberi kode agar Raffa mengikutinya. Raga berjalan didepan, sementara Raffa dibelakangnya terus membuat gerakan seakan memukul sang atasan namun setiap kali Raga menengok kebelakang Raffa bersikap seakan tidak melakukan apa apa.

"Ini?" Raffa menatap pakaian yang berserakan di tempat tidur berukuran king size itu. Kemudian menatap Raga menuntut penjelasan sementara pemuda tan itu malah tertawa tanpa dosa.

"Ah tadi saya cari baju yang cocok buat dipakai di pernikahan Bang Suho sama Kak Irene tapi ternyata semua baju saja .. " Matanya menatap kasurnya sendiri seakan memberitahu Raffa bahwa jawabannya ada disana.

"Jadi bapak manggil saya buat beresin pakaian bapak?" Senyum Raffa yang biasanya manis itu kini tampak menyeramkan seakan siap menelan Raga hidup hidup.

"Kamu saya panggil kesini buat pilihin baju untuk saya pakai di pernikahan mereka."

Raffa mencoba memproses input yang baru saja dia terima. Matanya memicing dengan kepala yang dia miringkan merasa ada yang janggal dengan permintaan sang atasan.

"Bentar pak bentar.. kenapa saya harus milihin baju buat acara pribadi bapak?" Raffa melangkah mundur kala sang atasan melangkah makin mendekat tanpa menyadari kini dirinya tepat membelakangi tembok.

Tak ada jalan untuk mundur, sementara sang atasan tampak enggan menghentikan langkahnya. Raffa memejamkan matanya serta mengatup bibirnya seakan mendapat dorongan untuk melakukan hal itu.

Berdua dirumah besar yang tidak ada orang lain selain mereka, dengan status pernah menjadi sepasang kekasih. Raffa tau betul hormon Raga yang terkadang melewati batas itu.

Tak lama sang rubah merasakan hembusan nafas menerpa leher jenjangnya, membuat badannya merinding. Namun tidak ada yang terjadi, apa yang Raffa pikirkan tidak terjadi sebaliknya malah terdengar kekehan keluar dari mulut sang atasan.

"Lucu sekali." Tangan besar Raga dia daratkan dipuncak kepala Raffa, membuat pria rubah itu membuka matanya bertatapan langsung dengan atasan yang wajahnya hanya berjarak sejengkal itu. "Apa yang kamu pikir akan saya lakukan? Apapun yang kamu pikirkan, itu gak mungkin saya lakukan Raffa."

Murung. Raga dibuat bingung sekaligus gemas dengan reaksi Raffa yang tampak murung. Sebenarnya lucu untuk Raga. Bagaimana pemuda rubah itu mengerucutkan bibirnya membuat Raga seketika harus berkutat dengan hasrat dalam dirinya yang cukup memaksa untuk meraup bibir tersebut.

Sementara Raffa makin merajuk ketika sang atasan bergegas menjauhkan diri darinya. Matanya menatap sinis walaupun ada tatapan rindu disana. Bibirnya mencibir sang atasan namun malah membuat Raga semakin gemas dengan sang mantan kekasihnya itu.

"Udahlah gua pulang aja." Raga semakin gemas lagi ketika Raffa mulai berbicara tidak formal terhadapnya. Lucu bagi Raga melihat Raffa yang tidak bisa mendalami peran sebagai bawahannya.

Sebelum Raffa keluar dari kamarnya, pemuda tan itu langsung menarik tangan yang lebih kecil darinya, membuat pemilik tangan membentur dada bidangnya. Raga enggan membuang kesempatan ini untuk merengkuh badan mungil didepannya masuk kedalam pelukan.

"Kangen.." Satu kata dari Raga sukses membuat Raffa melemah. Seakan lupa bahwa dirinya begitu keras berusaha melupakan Raga. "Ragantara Langit Vinandra kangen Araffa Bintang Permata.." Lirih terdengar membuat Raffa tau bahwa apa yang diucapkan Raga tulus dan tidak ada kebohongan disana.

Raffa hampir saja jatuh, pemuda itu hampir saja jatuh cinta lagi pada pemuda tan itu. Sebenarnya Raffa tidak pernah move on darinya. Tangan pemuda rubah itu naik berniat membalas pelukan dari sang atasan sebelum ponselnya berdering menyadarkannya untuk mendorong Raga menjauh.

"Lo sekali lagi lancang meluk gua, abis lo!!" Begitu kalimat terakhir yang Raffa ucapkan sebelum dirinya melangkah pergi dengan tergesa sembari menjawab panggilan yang tampaknya dari Fiona, adiknya itu.

Raga tidak menyusul Raffa walaupun dia ingin. Matanya fokus pada setiap langkah yang diambil Raffa. Pemuda bermata rubah itu pergi sembari menghentak-hentakkan kakinya gemas.

"Sampai ketemu di kantor Bi.." Ucap Raga sembari tersenyum gemas melihat punggung Raffa berhenti sebelum membuka pintu.

"Bi bi lo kira gua babi!!" Suaranya terdengar marah, Raga tau itu dan malah tertawa kala Raffa membanting pintu meninggalkan Raga yang masih dalam pengaruh kegemasan sang mantan kekasih.

Raga kembali meraih ponselnya, membuka ruang obrolan dengan Raffa kemudian terkekeh gemas. Jemarinya mulai mengetik huruf demi huruf dan berakhir mendarat pada bagian pojok kanan bawah ponselnya yang bertuliskan 'kirim'.

Besok tolong kosongkan schedule saya, temani saya mencari baju untuk acara pernikahan akhir minggu ini. Dan selamat malam Raffa

Disisi lain, sang penerima pesan sekali lagi membalik badannya menatap kesal rumah sang atasan kemudian dengan tidak berperasaan menendang gerbang besi yang baru saja dia lewati itu.

"Sialan!!" Raffa menunduk, meraih kaki yang dia gunakan menendang gerbang tersebut. "Sakit anjir." Bibirnya mengerucut sebelum melangkah meninggalkan kediaman sang atasan.

"Varo sorry gua gak bisa lepasin Raffa kali ini."

[TBC]

.

halo halo.. udah minggu baru lagi nih
masih nungguin Raffa sama Raga gak nih?
apa nungguin anak svt yg lain nongol?
sabar ya readers.. si Raga posesip banget nih masa Raffa sama dia muluh gak interaksi sama orang lain.

Mingyu bilaik : mau resign aja jadi Raga

becanda becandaa

Continue Reading

You'll Also Like

10.8K 984 13
Cuma serba-serbi cerita hasil imajinasi tentang Choi San & Jung Wooyoung. Ficlet of Woosan/Sanwoo (<1000 words) Start : 16-maret-2021 End : ?
815K 59.6K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
172K 30.2K 36
sejauh ini mereka hanya bertukar kabar lewat chat, lebih tepatnya wonwoo yang selalu mengumpat kepadanya.
1.7M 65.5K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...