M/n terbaring di ranjang nya yang ada di istana raja, dengan perlahan ia membuka kedua mata nya dan melihat ke sekeliling dengan perlahan.
M/n mengira ini adalah kamar nya ternyata ini kamar ayah nya, dengan perlahan m/n mengubah posisi berbaring nya menjadi posisi duduk.
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat m/n mengalihkan pandangan nya ke arah pintu dan menemukan ayah nya yang baru saja masuk ke kamar.
"Ayah"
"M/n"
Claude berlari kearah putra nya lalu memeluk nya dengan sangat erat, m/n yang mendapatkan serangan mendadak hanya bisa tertawa sambil membalas pelukan sang ayah kembali.
"Kau harus tahu seberapa khawatir nya aku ketika kau juga ikut membahayakan diri mu"
"Aku melakukan itu karena aku menyayangimu ayah, dan syukur lah kau sudah tidak apa apa"
Pelukan itu sudah dilepaskan kini m/n dan juga Claude saling berhadapan, mereka berdua seperti melepaskan rindu yang ada di dalam diri mereka masing masing.
"Jika saat itu aku tahu aku akan terbangun dengan kutukanku yang kembali dan membuat ku kehilangan ingatan, aku lebih memilih untuk mati"
Pernyataan yang di keluarkan oleh Claude membuat m/n tertegun
Ya, Claude mengingat semua nya apa saja yang dia lakukan saat saat ia kehilangan Ingatan nya saat itu, kejadian di saat ia ulang tahun, menjadikan m/n sebagai putra mahkota, lalu percobaan pembunuhan Athanasia dengan tangan nya sendiri, dia benar benar mengingat nya.
"Aku tidak tahu apa yang aku lakukan, tapi aku tahu kalau aku pernah membuat Athanasia adik mu dan diri mu sengsara"
"Ayah--"
"Iya m/n, aku tahu apa yang terjadi di luar, apa yang kau lakukan itu membuat ku semakin yakin untuk menjadi kan mu penerus Kekaisaran Obela ini.... Melihat mu dengan bajingan sialan itu benar benar membuat ku ingin membunuh nya sekali lagi"
Claude menarik nafas nya sejenak lalu melanjutkan perkataan nya
"Jika saja kau dan Athanasia meninggalkan ku, situasi nya dapat di selesaikan dengan cepat dengan bantuan penyihir dan juga kau sebagai Oracle, tapi kenapa kalian berdua memilih menahan rasa sakit nya?...... Aku sudah pernah menyakiti mu.... Siapa aku... Melakukan hal hal hina itu----"
Plak!
Claude terdiam di tempat nya, pipi kanan nya memerah karena tamparan dari putra nya, dengan perlahan Claude melihat m/n.
"Kau boleh menyalahkan ku, dan juga kau boleh memukul ku sepuas mu m/n......aku akan memberikan apapun yang kau mau"
"Kalau perlu, orang orang yang sudah menyakiti mu---"
Plak!!
Tamparan kedua dari tangan m/n menghiasi pipi kiri sang kaisar, tamparan kali ini benar benar kencang seolah m/n meluapkan rasa sedih nya di sana.
Cup!
Claude membulatkan mata nya ketika m/n mencium nya tepat di bibir nya, ku ulangi TEPAT DI BIBIR NYA. Ciuman itu di penuhi rasa kesedihan dan frustasi yang mendalam dari sang pangeran.
Ciuman di lepaskan, Claude bisa melihat kalau m/n kini menangis sekarang. Melihat mutiara nya menangis membuat hati nya tersayat ribuan pedang.
"Berhenti untuk mengatakan hal bodoh ayah... Hiks hiks... Jika kau pergi aku tidak mungkin bisa tertawa dan bahagia lagi!! Hiks hiks hiks"
Pengakuan dari m/n membuat Claude tertegun dengan wajah sedih nya, dengan perlahan Claude mengucapkan sesuatu
"Ma-maafkan aku sayang"
"Se-seharus nya aku tidak mengucapkan kata kata yang menyakiti mu"
Claude memeluk m/n dengan erat kembali, m/n menangis sejadi jadi nya, tangisan yang belum pernah ia perlihatkan pada siapapun.
"Aku membenci ayah!"
"Maafkan aku"
"Ayah menyakiti ku!"
"Aku minta maaf m/n, maafkan aku mutiara ku"
Ucapan m/n, tangisan dan pelukan membuat Claude tanpa sadar menitikkan air mata nya. Sebesar ini kah derita yang di tanggung m/n? Serindu dan setakut itu kah m/n jika kehilangan diri nya? Jika jawabannya adalah iya, maka Claude bersumpah akan selalu di sisi m/n untuk selamanya.
Claude dengan lembut mengangkat wajah m/n membuat putra nya untuk menatap nya, masih terlihat air mata itu yang keluar dari kedua bola mata indah sang Oracle
Cup
Claude kembali mencium putra nya, ciuman nya kali ini benar benar penuh dengan kesedihan, rasa sakit dan juga kerinduan yang mendalam.
Bruk
Claude kini mennindihi m/n tanpa melepaskan ciuman itu, claude memperdalam ciuman tersebut, hingga ia merasakan cengkraman tangan m/n yang ada di baju nya. ciuman di lepaskan lalu Claude memeluk m/n kembali menyembunyikan wajahnya di potongan leher m/n
"Untuk kali ini Maafkan ayah"
"Aku sudah mem-maafkan mu ayah"
----------------------
"Bagaimana keadaan di luar Felix" Tanya Claude
Kini, Athanasia, Felix, Claude dan m/n ada di dalam ruangan yang berbeda dari sebelumnya.
"Kabar mengenai yang mulia telah kembali dari 'Liburan' telah di bungkam atas perintah yang mulia. Sekarang para bangsawan yang meminta yang mulia untuk membuktikan bahwa beliau bersih dari gangguan sihir hitam....., begitulah keadaan di luar......" Ucap Felix menjelaskan
"Ayah kutukan nya sekarang...." Athanasia baru saja ingin mengucapkan sesuatu tapi ucapan nya terpotong begitu saja oleh Claude
"Tidak apa apa....., kau tak perlu mendengar kan mereka aku akan membersihkan nya kalian berdua dapat tenang dan beristirahat"
"Hem? Membersihkan apa?" Tanya Athanasia bingung sedangkan dia yang mengerti apa yang dimaksud oleh Claude hanya diam
"Kau tak perlu memikirkan nya, untuk sementara waktu mungkin akan berisik, tapi aku sendiri yang akan mengurus nya" Ucap Claude sambil berdiri
"........... "
"Ayah, kakak, aku punya ide bagus"
"?"
"Hem?"
Lucas muncul dengan sosok dewasa nya dan Merlin muncul dengan senyuman ramah milik nya.
Sepertinya ada yang kurang ya
"Lucas dan Merlin adalah penyihir hebat dari menara hitam dan juga gagak hitam" Ucap Athanasia memperkenalkan Lucas pada Claude dengan aura yang memancar dari tubuh nya m/n yang melihat itu hanya menggelengkan Kepala nya.
"........."
"Ya"
"Apa kau tak terkejut?"
"Aku sudah menebaknya"
"Tidak mungkin ada orang lain yang memiliki bagian pohon dunia"
"Se-sekarang setelah kutukan ayah hilang Lucas dan Merlin tidak perlu lagi menjaga mu, sekarang kalian bertiga bisa pergi kedepan publik" Ucap Athanasia yang tiba tiba saja dilanda kegugupan.
"Lanjut kan bicara mu Athanasia tak perlu gugup" Ucap m/n yang berdiri di samping Athanasia
"Baik kak, jika Lucas dan Merlin mengungkapkan identitas nya di depan umum dan membuktikan bahwa ayah tak bersalah.... Para bangsawan tak bisa mengatakan apa apa"
Tiba-tiba saja aura yang ada di ruangan itu berubah tanda tak setuju dengan ide 'damai' dari Athanasia.
'Ugh... semua orang seperti nya enggan menggunakan cara damai ini, bahkan Felix dan Kakak juga?!' pikir Athanasia
"Dengan cara itu, masalah politik memang dapat dikurangi sebanyak mungkin, tapi..... Saya pikir mereka yang sombong dan tidak menghormati putri dan kaisar serta sudah membuat pangeran marah saat rapat itu harus mendapatkan hukuman secara terpisah" Ucap Felix yang langsung membuat suasana di sana hening.
".........."
Karena tidak ada yang bicara lagi kini m/n pun angkat bicara
"Hah... Masalah itu.... Serahkan saja pada ayah" Ucap m/n yang membuat Claude terkejut tapi ia terdiam karena tahu apa yang di lakukan oleh putranya
"Bagus kalau begitu, Lucas mohon bantuannya ya" Ucap Athanasia mencair kan suasana
"Itu.... Yang saya tahu, penyihir menara dan penyihir gagak tidak mau ikut campur dalam urusan Kekaisaran, tapi mengapa Anda berdua mau membantu kami?" Tanya Felix
Lucas terdiam untuk beberapa saat lalu ia menarik nafas dan mulai menjawab.
"Pertama, ada orang yang terlibat yang harus ku urus. Dan juga terjadi masalah terhadap keberlangsungan hidup Obelia aku memiliki kewajiban untuk 'melindunginya', jadi kurasa alasan nya sudah cukup?"
Kini Merlin yang di tatap oleh mereka semua.
"Alasan saya sama dengan Lucas, karena juga saya juga utusan dari raja uruk Gilgamesh untuk 'melindungi' apa yang ada di Obelia karena Kekaisaran ini dan Kerajaan Uruk sudah menjalin pertemanan"
Athanasia tentu saja menyadari kata 'melindungi' yang di maksud oleh kedua penyihir itu sekarang adalah kakak nya m/n. Athanasia tertawa dalam hati melihat kakak nya benar benar di rebutkan oleh orang orang yang ada di hadapan Athanasia saat ini.
"Apakah maksud anda Obelia mungkin saja Hancur? " Tanya Felix lagi
"......."
"Hal itu tidak mungkin terjadi" Ucap m/n dengan tegas
Membuat mata mereka melihat kearah pangeran yang memakai ekspresi wajah serius, membuat Mereka bukan nya kagum malah mereka menganggap wajah itu imut.
Claude melihat putra nya lalu tangan besar nya mengusap kepala m/n dan juga Athanasia yang tiba tiba memeluk m/n dari samping membuat m/n terkejut.
"Haruskah kami berdua pergi sekarang?" -Merlin
"Untuk membuat nya membayar perbuatan nya?"-Lucas
"Sebentar lagi M/n, kau akan menjadi milik ku" -Athanasius
TBC
Gilaaaaa wowwww kayak nya bakal ada perang ke 3 yang akan terjadi
Gimana apa kalian belum puas liat pangeran yang mencium sang raja?
Whhahahahaha
Sampai jumpa di chapter yang akan datang dadahh
Sampai jumpa