✔️Make it Right [JOYGA]

By reneeeya_

7.2K 940 148

[complete ; mature ] ❝𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯... More

PROLOG
Pregnant?
Decision
The News
Making Love
Red Flavor
Breaking News
Daegu
The Feeling
Home Sweet Home
Our Day
Dating Rumor
Come Back to Me
Someone You Loved
EPILOG

Married?

321 50 14
By reneeeya_

Selesai menikmati makan malam, Sooyoung membantu Chaerin dan Ibu Yoongi untuk merapikan meja lalu mencuci tumpukan piring kotor. Setelahnya Sooyoung meminum susu hangat yang selalu dibuatkan oleh Chaerin untuknya, kemudian memasuki kamarnya —kamar Yoongi lebih tepatnya.

Sooyoung berdiri, mematut dirinya di depan cermin. Sooyoung memutar tubuhnya ke sisi kanan, lalu berbalik ke sisi kiri. Tangannya berada di bawah perut, melihat seberapa besar ukuran perutnya sekarang.

Dokter bilang usia kandungannya sudah memasuki minggu ke dua puluh, yang berarti sudah memasuki trisemester kedua.

Beruntung sejauh ini calon bayinya itu tidak menyulitkannya. Seperti tidak meminta hal yang aneh atau sulit dicari, dan morning sickness-nya juga tidak terlalu parah karena Ibu Yoongi memberinya ramuan pereda mual.

"Oppa aku merindukanmu," gumam Sooyoung sambil menatap sebuah pigura yang menampilkan wajah Yoongi.

Sudah hampir dua bulan ini Sooyoung dan Yoongi tidak bertemu. Alasannya karena Yoongi sibuk melakukan tour konser bersama grupnya.

Sooyoung hanya bisa bertukar kabar sehari sekali, itu pun kalau Yoongi sempat untuk memegang ponselnya.

"Sooyoung-ie,"

Sooyoung membalikkan tubuhnya, menatap tidak percaya pada objek yang kini berdiri di hadapannya.

"Mommy!!!" pekiknya dengan nada bahagia dan langsung menghambur pelukan pada mommy-nya.

"Kenapa tidak mengabariku terlebih dahulu jika Mom akan ke sini?" tanya Sooyoung sambil melonggarkan pelukannya.

"Surprises!!!" ucap mommy dengan wajah jenaka.

Sooyoung tertawa melihat wajah mommy-nya, sungguh ia sangat merindukan wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya itu.

"Eomma tinggal dulu ya," ucap Ibu Yoongi yang dari tadi berdiri di belakang Mommy Sooyoung, memperhatikan interaksi keduanya.

"Iya eonnie. Terima kasih," ucap Mommy Sooyoung sambil tersenyum hangat. Kebetulan usianya dua tahun lebih muda dari Ibu Yoongi.

"Nikmati waktu kalian berdua," ucap Ibu Yoongi lalu menutup pintu kamar, membiarkan pasangan ibu dan anak itu untuk mengobrol berdua.

Sooyoung dan mommy-nya duduk di ranjang sambil berangkulan.

"Kau bertambah gemuk, Mom yakin keluarga Yoongi mengurusmu dengan baik."

"Tentu, Mom bisa lihat sendiri Yoongi eomma sangat baik."

"Syukurlah mereka bisa menerimamu dengan baik. Kau tau betapa khawatirnya Mom saat kau menceritakan masalahmu waktu itu." Mommy memandang wajah Sooyoung dengan hangat, ia sangat menyayangi putri tunggalnya itu.

"Maaf sudah membuat Mom khawatir dan maaf karena sudah mengecewakanmu, Mom."

Mommy mengusap surai hitam milik Sooyoung, kemudian menarik tubuh putrinya itu ke dalam dekapannya.

"Sooyoung-ie, kau sudah dewasa dan berhak memutuskan jalan hidupmu sendiri. Mom tidak akan marah atas kesalahan yang kau dan Yoongi perbuat ini. Tapi Mom hanya minta, tolong jaga malaikat kecil kalian dengan baik."

Mommy melonggarkan pelukannya, lalu menangkup wajah Sooyoung dan mengusap lembut kedua pipi bulatnya.

"Kau harus tau, menjadi orang tua itu tidak mudah. Banyak yang harus kau korbankan demi malaikat kecil yang telah Tuhan titipkan ini. Dan tolong jangan pernah menyesali apapun, apalagi keberadaan malaikat kecil itu di dunia. Kau mengerti?"

Sooyoung mengangguk kecil. "Aku mengerti, Mom."

"Satu hal yang Mom syukuri, lelaki itu adalah Min Yoongi."

Sooyoung menatap bingung pada mommy-nya. Memangnya ada apa dengan Min Yoongi?

Mommy tersenyum kecil, kedua tangannya kini beralih menggenggam tangan putrinya. "Mommy langsung mencaritahu siapa Min Yoongi itu, setelah kau menceritakan masalahmu. Lelaki itu adalah Min Suga, personil boy grup Bangtan Sonyeondankan?"

"Aigoo, calon menantu Mom ternyata seorang idol terkenal. Mom pikir hubungan kalian akan sangat sulit. Putri Mom ini pasti memiliki banyak saingan di luar sana."

"Mom, apa kau menyukai Yoongi oppa? Maksudku menyukainya sebagai pendampingku?"

Mommy tersenyum mendengar pertanyaan Sooyoung, pandangannya menjelajah seisi kamar yang diyakininya adalah milik Min Yoongi.

"Hm, Mom menyukainya karena dia adalah lelaki yang bertanggungjawab dan pekerja keras."

Sooyoung tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya, senyumnya langsung mengembang saat mendengar jawaban mommy.

"Lalu bagaimana dengan hubungan kalian? Apa kalian sudah menikah?" tanya mommy setelah puas meneliti seisi kamar Yoongi yang di dominasi warna hitam dan abu-abu.

Sooyoung menggeleng kecil, wajahnya yang semula bahagia langsung berubah menjadi murung.

Mommy menghela napas, sudah ia duga jawabannya akan seperti ini.

"Sooyoung-ie, Mom bisa mendaftarkan pernikahan kalian di LA departement of internal affairs births dan mendapatkan marriage license untuk kalian tanpa diketahui publik. Kau jangan ketinggalan zaman seperti ini." ucap mommy sambil mencubit gemas pipi kanan Sooyoung.

"Lagi pula pernikahan di Los Angeles tidak sulit. Nanti Mom akan mengurus dokumen pernikahan di sana dan mengirimkan marriage license yang perlu kalian tanda tangani setelah itu kirim kembali ke Mom dan kalian akan resmi menjadi suami-istri setelah mendapatkan marriage certifcate," lanjutnya.

Sooyoung tersenyum lebar mendengar penjelasan mommy, sungguh kenapa ia tidak kepikiran seperti itu? Bukankah sudah banyak idol korea yang menikah di luar negeri secara diam-diam untuk menutupi hubungan mereka dari publik dan fans fanatik.

"Mom!!! Aigoo, kenapa aku tidak kepikiran seperti itu!" pekik Sooyoung sambil memukul pelan kepalanya.

Mommy tidak bisa menahan tawanya melihat wajah putrinya yang menyadari sikap pelupanya itu. Tidak perduli Sooyoung sudah memasuki usia kepala dua, tapi baginya Sooyoung tetaplah putri kecilnya yang polos dan menggemaskan.

"Sooyoung-ie, kenapa kau tumbuh besar dengan cepat? Mom masih ingin membacakanmu dongeng dan memelukmu saat tidur," ucap mommy sambil membelai kepala Sooyoung dengan lembut.

Sooyoung meneteskan air matanya, ia langsung memeluk tubuh mommy-nya dengan erat. Perasaan bersalah atas kehamilannya terasa semakin besar, tapi Sooyoung tidak boleh menyesalinya. Dari awal ia dan Yoongi sama-sama mengetahui risiko dari perbuatan mereka, dan mereka harus bertanggungjawab.

"Mommy akan berada disini berapa lama?" tanya Sooyoung setelah tangisnya sedikit reda.

"Setelah dokumen pernikahanmu dan Yoongi siap, Mom akan langsung kembali pulang."

Sooyoung memanyunkan bibirnya. "Kenapa cepat sekali?" tanyanya dengan nada merajuk.

Mommy menarik sedikit sudut bibirnya, tangannya kembali mencubit gemas pipi Sooyoung. "Kau harusnya ingat seperti apa Daddymu yang tidak bisa ditinggal berlama-lama."

Sooyoung mengusap kedua pipinya yang berdenyut nyeri.

"Oh, jangan bilang Mom kesini tanpa izin dari Daddy?"

Mommy menjetikan jarinya. "Tepat sekali."

"MOMMMM!!!!" teriak Sooyoung dengan kesal yang sukses membuat tawa mommy-nya meledak.

"Daddy bisa marah besar jika tau istri tercintanya ini kabur ke Korea!"

"Hey ... tenanglah sayang, tadi saat Mom sampai di Korea langsung menelpon Daddy tersayangmu itu, dan meminta izin untuk mengunjungi putri kecilnya."

"Benar?"

"Tentu, dan Daddy minta maaf karena tidak bisa datang mengunjungimu."

"Hm ... Mom, apa Daddy tau tentang masalah ini?" tanya Sooyoung dengan nada ragu.

"Ya, Daddymu tau."

"Ba—bagaimana responnya?" tanya Sooyoung dengan nada gugup.

"Tentu saja Daddymu itu marah besar. Ia langsung menyuruh bawahannya untuk mencaritahu siapa itu Min Yoongi. Kau pikir dari mana Mom mengetahui alamat rumah ini jika bukan dari orang suruhan Daddymu itu."

Benar, Sooyoung bahkan tidak menyadari kenapa mommynya itu bisa tiba-tiba ada di Daegu dan menemukan rumah Yoongi.

"Tapi kau tidak perlu khawatir, Daddymu itu sudah Mom jinakan. Jadi ia tidak akan menghalangi hubungan kalian."

"Benarkah?"

"Tentu saja. Kau memiliki banyak hutang budi pada Mommy-mu yang cantik ini."

Sooyoung terkekeh mendengar ucapan mommy-nya.

"Baiklah, apapun kehendak yang mulia ratu akan saya turuti." ucap Sooyoung menirukan nada seorang pengawal pada tuannya.

"Hahah ... sudahlah. Mom akan keluar untuk menyapa semua anggota keluarga Yoongi, kau istirahatlah karena ini sudah cukup larut malam." ucap Mommy lalu beranjak pergi meninggalkan Sooyoung sendiri dalam kamar.

Malam semakin larut, tapi Sooyoung tidak kunjung tertidur. Ia merindukan Yoongi, seharian ini kekasihnya itu belum mengabarinya.

Sooyoung menghela napas, lalu meraih ponsel yang berada di atas nakas. Tidak perduli sekarang sudah larut malam atau di tempat Yoongi jam berapa, Sooyoung hanya ingin mendengar suara Yoongi. Suara yang terdengar sangat menenangkan dan membuatnya nyaman untuk diajak pillow talk.

"Oppa!!" Sooyoung memekik bahagia begitu panggilannya dijawab dan menampilkan wajah Yoongi.

Pasti kekasihnya itu baru selesai konser, terlihat dari penampilannya yang masih mengenakan kaos hitam bertuliskan 'love yourself' dan headband di kepalanya.

Sial headband di kepala Yoongi itu membuat Sooyoung menjadi salah fokus, karena menambah ketampanan Yoongi dan itu membuat Sooyoung jadi tambah sayang.

"Kau belum tidur sayang? Bukankah di sana sudah larut malam?"

"Aku tidak bisa tidur."

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu? Apa bayi kita nakal?"

Sooyoung menggeleng.

"Tidak, bayi kita tidak nakal. Ia hanya merindukan appa-nya." jawab Sooyoung diakhiri senyum kakunya untuk menutupi rasa malu atas godaan yang dilontarkanya.

Sooyoung bisa melihat Yoongi tersenyum kecil karena godaannya, terlihat sangat manis sampai rasanya Sooyoung ingin berada disana untuk memeluk kekasihnya itu.

"Bukan kau yang merindukan appa-nya?'"

"Tentu saja ibunya ini juga merindukan ayahnya, jadi kapan ya ayahnya ini akan pulang?"

Senyum yang semula tercetak jelas di wajah Yoongi, seketika menghilang. Lelaki itu berdehem canggung.

"Aku tidak tau kapan akan mendapatkan libur. Tapi tenang saja, begitu sampai di Korea aku akan langsung mendatangimu sayang."

Sooyoung tersenyum kecil mendengarnya.

"Apa oppa juga merindukanku?" tanya Sooyoung random, tak tau kenapa tapi ia ingin mendengar bahwa Yoongi juga merindukannya.

"Kau tidak perlu menanyakannya. Sudah jelas bahwa aku sangat merindukanmu."

Sooyoung merona mendengarnya, sekarang rasanya ia bisa tidur dengan nyenyak.

"Oh, oppa kau harus tau kalau ada mommy di sini."

"Mommymu? Di Daegu?" tanya Yoongi dengan wajah terkejutnya, lucu sekali. Kedua matanya membesar dengan bibir yang membentuk O, membuat Sooyoung jadi gemas sendiri.

"Hu—um, Mom bilang akan mengurus pernikahan kita di Los Angeles."

Yoongi terbatuk di sana karena tersedak ludahnya sendiri saat mendengar kata pernikahan.

"Sayang, kau serius?" tanyanya memastikan.

Sooyoung mengangguk.

"Hm, apa itu mengganggumu, oppa? Jika iya aku akan meminta Mom untuk membatalkannya."

Yoongi langsung menggeleng.

"Tidak, bukan begitu maksudku. Aku senang kita akan menikah, aku hanya merasa apakah ini benar sebuah kenyataan atau hanya mimpi?"

"Oppa ... ini bukan mimpi, kau dan aku akan menikah. Mom akan mengurus semuanya di Los Angeles, jadi cepatlah pulang untuk mendatangani dokumen pernikahan kita."

"Aku pasti akan pulang, tanpa kau minta pun aku akan tetap pulang, karena hanya kamu rumahku."

Lagi-lagi Sooyoung dibuat merona dan semakin jatuh cinta pada lelaki bernama Min Yoongi itu.

"Oppa mendekatlah pada kamera," pinta Sooyoung.

"Mendekat seperti ini?" Dengan patuh Yoongi menurutinya. Tumben sekali, biasanya lelaki itu akan mendebatnya dulu.

Sooyoung memajukan wajahnya, lalu mengecup layar ponselnya itu. "Selamat malam, istirahatlah. Oppa pasti lelah sehabis konser tadi."

Yoongi tersenyum mendapati sikap Sooyoung barusan.

"Hm, selamat malam. Kau juga beristirahatlah, ini sudah sangat larut. Jaga kesehatan, dan ingat bahwa aku mecintaimu."

Panggilan keduanya berakhir, Sooyoung yang mengakhirinya setelah melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan. Ah, akhirnya ia bisa tidur dengan nyenyak malam ini.

Ponsel Sooyoung bergetar, menandakan notifikasi pesan masuk.

from: my sugar
Aku bisa tersenyum saat memikirkanmu. Tempat di mana kau berada adalah rumahku, Min Sooyoung.

Sooyoung tersenyum membaca pesan dari Yoongi itu. Min Sooyoung, terdengar cukup bagus untuknya. Tapi Min Yoongi ini berlebihan sekali, mereka bahkan belum resmi menikah dan Yoongi sudah mengganti marga Park miliknya menjadi Min.

"Bukan Min Yoongi namanya kalau tidak suka berbuat seenaknya." gumam Sooyoung lalu meletakan ponselnya di atas nakas.

18/08/2021

Hello? Adakah yang menunggu buku ini update? Rasanya sepi banget buku ini :(

Continue Reading

You'll Also Like

412K 46.5K 48
🏅2020 Watty Award Winner (Indonesia), Historical Fiction Sempat menduduki Rank : 🥉#3 fiksi sejarah dari 2,02 k cerita. 🏅#1 historical romance dar...
43K 3.4K 26
*Beberapa bagian mengandung 17+, pembaca harap bijak* Bagaimana jadinya bila cowok gesrek dan cewek cerewet akut jadian ? Inilah kisah Lucas si cowok...
7.4K 915 29
Lee Chaeryeong Tak Pernah Membayangkan Bagaimana Bisa Hidupnya Bisa Berubah Drastis saat bertemu dengan Seorang Pria Yang bahkan Beda Satu Tahun Lebi...
67.3K 4.6K 36
"Susah ya jadi cecan" -Im Nayeon