โœ”๏ธMake it Right [JOYGA]

Por reneeeya_

7.2K 940 148

[complete ; mature ] โ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ค๐˜ถ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ... Mรกs

PROLOG
Pregnant?
Decision
The News
Making Love
Red Flavor
Breaking News
Daegu
Married?
Home Sweet Home
Our Day
Dating Rumor
Come Back to Me
Someone You Loved
EPILOG

The Feeling

305 54 1
Por reneeeya_

Hari pertama Sooyoung di kota Daegu. Cuaca di sini cukup dingin dengan pemandangan yang indah karena Daegu memiliki beberapa gunung besar. Sooyoung memasukkan kedua tangannya dalam saku mantel, pagi ini dia tengah dalam perjalanan menuju resto milik keluarga Min.

Ibu Yoongi menggandeng lengan kiri Sooyoung, berjalan beriringan dengan calon menantunya itu. Mereka cukup mengundang perhatian karena penampilan Sooyoung yang tertutup, ia harus menggunakan penyamaran karena media masih mencaritahu berita tentang dirinya yang tiba-tiba keluar dari agensi tanpa alasan.

Sooyoung memandang takjub saat melihat interior dalam resto milik keluarga Min. Benar-benar memiliki nilai seni yang tinggi. Pandangan Sooyoung tertuju pada tujuh buah pigura yang berisi tujuh tanda tangan member Bangtan Sonyeondan.

Ibu Yoongi mengikuti arah pandang Sooyoung, kemudian mengulas senyum tipis. "Apa kau sudah merindukan Yoongi?" tanyanya sambil merangkul pundak Sooyoung.

Sooyoung sedikit terlonjak kaget. "Aniyo eomma, kami bahkan baru berpisah semalam."

Ibu Yoongi tersenyum kecil mendengarnya.

"Tak apa jika kau sudah merindukannya. Itu hal yang wajar karena wanita hamil cenderung memiliki perasaan lebih sensitif."

Sooyoung mengangguk kecil, dia memang sedikit merindukan Yoongi. Sooyoung ingin menghabiskan banyak waktu dengan kekasihnya itu dan menjalani hidup seperti kebanyakan pasangan lainnya yang sedang menantikan kelahiran anak mereka. Tapi Sooyoung harus sadar bahwa itu tidak mungkin. Yoongi bisa mengabarinya setiap hari saja sudah sangat bersyukur.

"Eomma apa yang akan kita masak hari ini? Aku mungkin tidak pandai memasak, tapi apa eomma bisa mengajariku?"

Ibu Yoongi terkekeh kecil mendengar nada manja milik Sooyoung, sepertinya wanita muda itu baru saja kelepasan menunjukan sifat manjanya.

Sooyoung langsung tersenyum kaku setelah menyadari bahwa sikap kekanakannya muncul.

"Tentu eomma akan mengajarimu. Bagaimana kalau kita mencoba untuk masak makanan kesukaan Yoongi?"

"Ya ya ya! Aku ingin sekali belajar memasak lobster. Saat di Seoul setiap kami makan bersama oppa selalu memesan menu itu."

Lagi-lagi Ibu Yoongi tertawa karena nada bicara Sooyoung yang terkesan imut disertai kedua mata bulatnya yang berbinar.

"Baiklah, ayo kita masak itu hari ini."

Min Yoongi menundukan kepala sambil menghela napas berat dari rongga dadanya, di hadapannya masih ada Bang PD yang duduk bersama dengan Namjoon.

"Maaf jika ini mengecewakanmu, tapi aku harap kau dan Sooyoung bisa mengerti."

"Bagaimana aku bisa mengerti ini?" tanya Yoongi dengan nada sedikit tinggi.

"Hyung aku mohon, tolong pikirkan nasib member yang lain."

Lagi Yoongi menghela napas kecewa.

"Yoongi-ya, mungkin kau tidak masalah jika melanggar kontrak atau berita pernikahanmu tersebar. Tapi bagaimana dengan karir BTS? Bagaimana nasib 6 member lainnya?" Bang PD menatap wajah Yoongi dengan serius.

Yoongi kalah, dirinya tidak bisa bersikap egois sekarang. Bang PD benar, dia harus memikirkan nasib keenam member lainnya.

"Aku mengerti," ucap Yoongi lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan.

Yoongi melangkah dengan malas menuju kamarnya, mengabaikan tatapan bertanya dari lima member grupnya saat melewati ruang tengah dorm.

"Aku yakin seratus persen, Yoongi hyung dilarang menikah oleh PD Nim," ujar Taehyung lalu kembali meneguk cola-nya.

"Lalu, bagaimana dengan Sooyoung? Ia bahkan sudah merelakan karirnya sendiri," gumam Jimin dengan wajah sedihnya.

Namjoon melangkah mendekati kelima member lainnya, lalu duduk diantara Taehyung dan Jimin.

"Hufttt ... aku benar-benar khawatir dengan Yoongi hyung," gumamnya sambil menyandarkan tubuhnya.

"Hasil diskusi kalian buruk?" tanya Hoseok.

"Hm, Yoongi hyung ingin mendaftarkan pernikahannya dengan Sooyoung. Tapi PD Nim melarangnya."

Hoseok membulatkan bibir dan matanya, tebakan Taehyung benar ternyata.

"Kenapa? Apa alasannya?" tanya Hoseok heboh dengan nada ibu-ibu penggosip yang ingin tau segala hal, diangguki oleh Jimin dan Taehyung.

"Alasannya adalah kita," jawab Namjoon membuat semua member terkejut dan saling berpandangan satu sama lain.

"Jika Yoongi hyung mendaftarkan pernikahannya, publik akan tau. Itu bisa mengancam karir kita. Yoongi hyung hanya memiliki dua pilihan, kita atau Sooyoung."

"Lalu, dia memilih kita?" tebak Seokjin.

Namjoon mengangguk.

"Bukan hanya kita, tapi ARMY juga. Sebenarnya Yoongi hyung berniat untuk mundur dari Bangtan, tapi Sooyoung melarangnya dan memilih mundur dari grupnya."

"Seandainya kita bukan idol, masalah ini tidak akan seberat ini." gumam Jungkook dengan wajah sedihnya. Yoongi sendiri merupakan sosok yang dikagumi oleh si maknae karena selera musiknya itu sangat bagus, dan hal yang paling Jungkook sukai adalah saat Yoongi mengajarinya minum.

Yoongi menyandarkan punggungnya, menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong. Bayangan indah tentang dirinya yang akan menikahi Sooyoung tahun ini leyap begitu saja. Yoongi meraih ponselnya, ia merindukan Sooyoung.

Apa yang sedang dilakukan oleh wanita itu sekarang?

Apa ada hal yang diinginkan olehnya? Apa ia masih mengalami mual pagi ini?

Ada begitu banyak hal yang ingin Yoongi tanyakan pada kekasihnya itu.

'Oppa.'

Lamunan Yoongi buyar begitu saja saat mendengar suara Sooyoung melalui ponselnya.

Yoongi tersenyum kecil sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan wajah Sooyoung yang tengah tersenyum. Sungguh, Yoongi sangat merindukan wanitanya itu.

"Kau belum tidur?"

Kenapa malah bertanya hal tidak penting seperti itu Min Yoongi!

"Emmm ... aku merindukanmu oppa. Aku akan tidur setelah mendengar kabarmu. Untung saja oppa menelpon duluan hehehe ..."

Yoongi tersenyum mendengarnya.

"Bagaimana dengan hari ini? Apa kau suka Daegu?"

"Hm, aku suka di sini. Eomma sangat baik padaku. Boleh aku ambil eommamu, oppa?"

"Eommaku memang milikmu, karena kau adalah milikku."

Yoongi bisa melihat rona merah muncul pada permukaan pipi bulat milik Sooyoung,  sangat menggemaskan. Seandainya Yoongi berada di sana, ia akan mencubit pipi bulat yang memerah itu.

"Bagaimana dengan harimu oppa? Kau terlihat lelah."

Yoongi menghela napas, mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

Keadaan menjadi hening, Sooyoung sendiri memilih diam sambil menatap wajah Yoongi yang terlihat cemas.

"Sooyoung-ie," panggil Yoongi dengan nada rendahnya.

"Katakanlah oppa, tolong jangan menyembunyikan sesuatu dariku."

"Maaf."

Air mata Yoongi lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Ia tidak ingin menangis, tapi entah kenapa air mata itu keluar begitu saja.

Sooyoung terkejut melihat Yoongi yang tiba-tiba menangis, perasaannya menjadi tak tenang. "Oppa, apa terjadi hal buruk? Kenapa kau menangis seperti ini?"

"Berjanjilah padaku kau tidak akan pernah meninggalkanku."

"Aku akan selalu disisimu, oppa. Jadi katakanlah, jangan membuatku khawatir."

"Maaf karena aku tidak bisa menikahimu sekarang, PD Nim melarangku untuk mendaftarkan pernikahan kita."

Sooyoung terdiam. Jadi ini alasan Yoongi sampai menangis seperti ini.

"Oppa tolong lihat aku.'

Yoongi menyeka sudut matanya, lalu menatap layar ponselnya.

"Aku sudah berjanji untuk selalu berada di sisimu, jadi jangan khawatir dan merasa bersalah. Aku paham kenapa PD Nim melarangmu. Tak apa, aku akan baik-baik saja di sini."

Yoongi masih diam sambil menatap wajah Sooyoung melalui layar ponselnya.

"Jangan menangis, aku tau kalau oppa mencintaiku. Oppa tidak akan meninggalkanku dan aku percaya padamu oppa."

Bagaimana cara Tuhan menciptakan Park Sooyoung?

Kenapa wanita itu bisa terlihat begitu kuat, sementara Yoongi sudah menangis bersedih saat ini. Ini tentang hubungan mereka dan tentang masa depan bayi mereka, tapi wanita itu tidak terlihat khawatir sama sekali.

"Sooyoung-ie terima kasih. Terima kasih karena sudah mengerti keadaan kita."

Sooyoung tersenyum kecil.

"Heum, jangan khawatirkan apapun oppa. Jaga kesehatan di sana dan istirahat yang cukup. Aku mencintaimu, oppa. Sampai jumpa."

"Hm, istirahatlah dan makan yang banyak. Sampai jumpa."

Min Yoongi menatap layar ponselnya dengan perasaan sedih. Kembali menghela napas berat, Yoongi berharap kedepannya ia bisa memilih Sooyoung sebagai prioritas hidupnya.

'Park Sooyoung, tolong bersandarlah padaku sekali lagi. Aku bisa memperbaiki semua ini.'

Sooyoung meletakan ponselnya, bersamaan dengan air mata yang langsung menetes membasahi kedua pipinya. Ia terpaksa menyudahi panggilan video dari Yoongi karena tak ingin menangis di depan kekasihnya itu.

Dari awal berkencan, Sooyoung sudah tau bahwa hubungannya dan Yoongi tidak akan berhasil seperti pasangan lainnya. Pernikahan hanya sebuah mimpi dalam hubungan mereka. Tapi, bolehkah Sooyoung berharap atau bolehkah ia bersikap egois demi bayinya? Ia ingin menikah dengan Yoongi, lelaki yang dicintainya dan tentu saja juga dicintai oleh ARMY di seluruh dunia. Apa bisa Sooyoung memiliki Yoongi seutuhnya?

Tidak.

Kenyataannya tidak dan pernikahan hanya akan tetap menjadi sebuah mimpi untuknya.

TOK TOK

Sooyoung buru-buru menyeka air matanya, lalu beranjak untuk membukakan pintu kamar.

"Eonnie,"

Chaerin menerobos masuk ke dalam kamar. Wanita itu meletakan segelas susu hangat di atas nakas lalu duduk di tepi ranjang.

"Apa terjadi sesuatu? Kau terlihat sedih," tanyanya sambil menatap wajah Sooyoung.

Sooyoung menutup pintu kamar, kemudian duduk di sebelah Chaerin.

"Eonnie tak apa jika aku bercerita padamu?"

"Tentu, aku adalah kakakmu."

Sooyoung langsung memeluk tubuh Chaerin erat, tangisnya kembali pecah dan kali ini lebih keras.

"Yoongi oppa tidak bisa menikahiku."

Chaerin menghela napas, sesuai dengan tebakannya bahwa hubungan adiknya itu tidak akan semulus dirinya dan Jiyong dulu.

"Sooyoung-ie, eonnie tau ini sulit untukmu dan Yoongi. Seandainya kalian orang biasa mungkin tidak akan sesulit ini. Tapi kau bisa memegang kata-kata adikku itu."

Sooyoung mengangguk kecil, kemudian melepas pelukannya. Chaerin menangkup wajah bulat Sooyoung, lalu mengusap tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya.

"Tolong percaya pada adikku karena dia bukanlah laki-laki berengsek yang mengingkari janjinya."

Sooyoung mengangguk kecil mendengarnya. Apapun yang terjadi ia akan percaya pada Min Yoongi, karena lelaki itu adalah tempatnya bersandar.

"Ah ... tapi Yoongi cukup berengsek karena menghamilimu diluar pernikahan, sepertinya adikku itu terkena pergaulan bebas di Seoul."

Sooyoung tersenyum mendengar ucapan Chaerin barusan. "Aniyo eonnie. Ini bukan salah Yoongi sepenuhnya. Ini juga kesalahanku."

"Yha, kalian berdua memang bersalah. Tidak seharusnya kalian berhubungan sebelum resmi menikah. Tapi kami harus memakluminya, kalian berdua masih muda dan memiliki hormon yang menggebu-gebu."

Sooyoung tersenyum malu mendengar ucapan frontal Chaerin.

"Tak apa, setidaknya kalian berdua bertanggung jawab atas perbuatan kalian. Jadilah orang tua yang baik untuk anak kalian nanti."

"Pasti eonnie."

Chaerin tersenyum lalu kembali memeluk tubuh Sooyoung sambil mengusap punggungnya dengan lembut. "Kau perempuan hebat Sooyoung-ie. Kau mengorbankan karirmu demi malaikat yang telah Tuhan titipkan. Eonnie yakin, kau akan menjadi ibu yang luar biasa hebat untuk anakmu."

Sooyoung tak dapat berkata-kata selain mengucapkan terima kasih atas ucapan Chaerin padanya. Jika tak ada keluarga Yoongi yang membuatnya bertahan saat ini, mungkin Sooyoung akan memilih pergi meninggalkan Yoongi dan Korea, lalu memulai hidup baru di luar negeri.

25/07/2021

Seguir leyendo

Tambiรฉn te gustarรกn

107K 6.8K 24
Tidak peduli bagaimana pun kamu menyakitiku, aku tetap menunggumu kembali menatapku. Tapi jika kamu mengatakan tidak bahagia denganku, apalagi yang b...
11.1K 715 27
Lokalan Treasure member sesuai haluan kamu
622K 7.8K 30
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
19.3K 1.4K 19
menjadi idol yang famous tentu bukan suatu hal yang mudah dijalankan, dikelilingi jadwal yang padat dan menyita banyak tenaga, dikelilingi para fans...