ANTALEO [TAMAT]

By AniintnPtr

507K 63K 8.4K

[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] Namanya Antaleo Wijayakusuma, laki-laki tampan yang menjabat... More

CAST
[1] MENCARI MASALAH
[2] TRUTH OR DARE
[3] DIJEMPUT LEO
[4] BALAP LIAR
[5] TEMAN BARU
[6] SIAPA?
[7] KHAWATIR
[8] MARAH
[9] MARKAS BESAR
[10] PENYERANGAN
[11] ADA APA DENGAN LEO?
[12] KENCAN PERTAMA
[13] KHAWATIR 2
[14] CANGGUNG
[15] MENGHINDAR
[16] KECELAKAAN
[17] RUMAH SAKIT
[18] MENEMANI LEO
[19] ACARA AMAL
[20] TANPA KABAR
[21] BERKUNJUNG
[22] TERBONGKAR
[23] MURID PINDAHAN
[24] RASA CEMBURU
[25] LEO VS RASKAL
[26] LOMBA AGUSTUSAN
[27] KERJA KELOMPOK
[28] PERNYATAAN LEO
[29] SERANGAN ZICO
[30] PERUBAHAN RASKAL
[31] MUSUH DI BALIK SELIMUT?
[32] SUNMORI
[33] SEBUAH SURAT
[35] BIRTHDAY PAK RUSLAN
[36] KEDATANGAN LALA
[37] MENYESAKKAN
[38] PENGKHIANAT
[39] RASKAL DEMAM
[40] UNDANGAN LALA
[41] MENGETAHUI
[42] TEMAN PALSU
[43] SALAH PAHAM
[44] TUDUHAN LEO
[45] FAKTA SEBENARNYA
[46] UJIAN NASIONAL
[47] BERUSAHA MEMPERBAIKI
[48] KESALAHPAHAMAN ZICO
[49] KEMBALI BERSAMA? [END]

[34] MENCURIGAKAN

3.8K 612 97
By AniintnPtr

Jangan lupa untuk vote dan coment!

"David, lo tau nggak?" tanya Aldo.

David menggelengkan kepalanya. "Nggak, kan, lo belum ngasih tau."

"Oh iya, ya," balas Aldo setelah menepuk jidatnya lantaran merasa bodoh.

"Bego," maki David menoyor kepala Aldo.

"Lo tau nggak? Psikologi mengatakan hampir 90% wanita yang gagal dalam percintaan, cenderung emosian jika wajahnya di guyur kuah bakso," ucap Aldo.

"Aldo prik anj—" Bobby langsung kembali menutup mulutnya. "Astagfirullah dosa. Nggak boleh ngomong kasar."

"MANA ADA ORANG YANG NGGAK EMOSI KALO MUKANYA DI GUYUR KUAH BAKSO!" balas David penuh emosi.

Aldo langsung berlari keluar kelas seraya mengendong Bubu ketika melihat David berancang-ancang akan melemparkan kursi ke arahnya.

"Bisa darah tinggi gue ngeladenin jokes si Aldo," gumam David.

"Lo mau ke mana?" tanya Bobby ketika melihat Leo berjalan ke luar kelas.

"Kantin," balas Leo datar. Buru-buru Bobby dan David mengikuti Leo dari belakang.

Aldo yang hendak pergi menuju kantin, tiba-tiba dia memberhentikan langkah kakinya di depan toilet laki-laki.

"Gue pengen pipis, masa iya gue bawa si Bubu ke dalem," lirih Aldo.

Seorang laki-laki keluar dari toilet seraya membenarkan seragamnya yang kurang rapi. Sepertinya laki-laki itu tidak menyadari kehadiran Aldo yang berada di dekatnya.

"Ehh, tunggu sebentar," ucap Aldo menahan tangan laki-laki itu yang hendak pergi.

"Ap—"

"Gue nitip sebentar." Aldo langsung menyerahkan Bubu ke laki-laki tersebut, setelah itu Aldo masuk ke dalam toilet dengan terburu-buru.

Tidak lama kemudian, Aldo keluar toilet setelah selesai buang air kecil.

"Hatchim .... Hatchim .... "

Aldo mengambil Bubu dari tangan laki-laki itu. Dia menatap bingung saat laki-laki dihadapannya saat ini tidak henti-hentinya bersin. Ditambah lagi, hidung dan wajahnya sedikit memerah.

"Lo kenapa?" tanya Aldo bingung.

"Gue, hatchim! A–alergi bulu kucing," jawab laki-laki itu.

Seketika Aldo melotot. Jadi, dia menitipkan Bubu kepada orang yang salah?

Aldo menyengir, lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Sorry, gue nggak tau kalo lo alergi bulu kucing."

"Hatchim!" Kali ini, suara bersin laki-laki itu lebih keras membuat Aldo yang mendengarnya pun meringis.

"Sana pergi ke UKS, habis itu minum obat," titah Aldo. "Gue mau ke kantin dulu, bye!"

Dengan langkah riang seperti biasa, Aldo meninggalkan laki-laki itu seolah-olah merasa tidak bersalah. Perutnya sudah keroncongan, pertanda meminta diisi.

Aldo memesan bakso terlebih dahulu, setelah itu duduk di kursi yang biasa ditempatinya bersama teman-temannya. Makanannya nanti akan diantarkan oleh si penjual bakso.

Leo bersama ketiga temannya yang lain datang, lalu duduk di kursi masing-masing. Seperti biasa, ada Lea yang ikut makan bersama mereka.

"Lo udah pesen?" tanya David pada Aldo.

"Udah, tadi gue mesen bakso."

David manggut-manggut. "Buat nyiram cewek?"

"Nggak, lah. Gila lo!" balas Aldo.

"David, pesen makan," titah Leo.

"Siap, Bos. Mau pesen apa?"

"Kayak biasa." Leo mengeluarkan uang seratus ribuan, lalu memberikannya pada David.

"Sekalian beliin sebungkus yupi, ya!" teriak Bobby ketika David sudah sedikit jauh.

"Meoww .... " Bubu beberapa kali mengeong, Aldo pun mengalihkan pandangannya ke arah Bubu yang berada di dalam kandang kucing.

"Bubu laper, ya?" tanya Aldo. Dia sering mengajak hewan kesayangannya itu berbicara, seolah-olah sedang berbicara dengan manusia.

"Meow."

Aldo memberikan Bubu whiskas. Tidak lupa juga, Aldo memberikan air putih di wadah minum Bubu. Bubu yang diberi makan oleh tuannya pun mulai memakan whiskas tersebut dengan lahap.

"Bobby!" Seorang gadis berlari menghampiri Bobby. Di tangannya memeluk erat toples kuaci favoritnya agar tidak jatuh ke lantai.

Bobby yang merasa terpanggil pun berdiri, lalu menoleh ke belakang. Laki-laki itu membulatkan matanya melihat kehadiran Lily beserta Anya. Bagaimana caranya kedua gadis itu masuk ke sekolah ini?

Beberapa siswa-siswi yang berlalu-lalang memperhatikan Lily dan Anya. Hal tersebut dikarenakan seragam yang dikenakan oleh kedua gadis itu berbeda dengan sekolah ini. Ditambah lagi, siapa yang tidak mengenal Lily dan Anya? Kedua gadis itu cukup populer di sosmed.

"Apa kabar?" sapa Bobby ketika Lily telah berdiri dihadapannya.

"Baik," jawab Lily. "Lo?"

Bobby tersenyum. "Baik juga."

"Ngapain lo ke sini?" tanya Nakula menatap datar ke arah Anya.

"Ketemu pa—" Nakula langsung membekap mulut Anya. Mulut Anya sangatlah berbahaya, Nakula memutuskan untuk menyeret Anya keluar kantin. Teman-temannya yang melihat kejadian tersebut pun hanya dapat menggelengkan kepalanya.

"Leo, mereka siapa?" bisik Lea di telinga Leo.

"Anya dan Lily, temen kita dari SMA Trisakti," jawab Leo.

Lea manggut-manggut. Walaupun penampilan dua gadis itu sangat urakan, tapi tidak Lea pungkiri bahwa mereka cantik. "Kok, mereka bisa ke sini?"

Leo mengedikkan bahunya. Dia tidak tahu bagaimana caranya kedua gadis itu bisa masuk ke sekolah ini.

Lily duduk di kursi, tepat di sebelah Bobby. Kedua orang dengan berbeda jenis kelamin itu tampaknya sangat asik berbincang-bincang, sambil memakan makanan favorit mereka masing-masing yaitu; kuaci dan yupi. Namun, tidak keduanya sadari bahwa ada seorang gadis yang tidak suka melihat kedekatan keduanya. Siapa gadis tersebut?

Tidak lama kemudian pesanan mereka datang. Mereka mulai memakan makanan masing-masing, sedangkan Lea memakan bekal yang dibawanya dari rumah.

"Bobby, baksonya enak nggak?" tanya Lily. Gadis itu tampak tergiur dengan bakso yang sedang di makan oleh Bobby.

"Bilang aja mau," celetuk David membuat Lily melayangkan tatapan tajamnya pada laki-laki itu.

"Enak," jawab Bobby. "Lo mau?"

"Boleh?"

Bobby mengangguk. Dia menyuapkan bakso ke dalam mulut Lily. Mata Lily langsung berbinar saat menerima suapan dari Bobby. Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya lantaran merasakan bakso tersebut sangatlah enak.

"Ihhh, baksonya enak," kata Lily. "Mau lagi."

Bobby menghela nafas pasrah. Pada akhirnya dia merelakan beberapa suap bakso masuk ke dalam mulut Lily. Walaupun sebenarnya Bobby merasa sangat lapar, dia turut senang jika harus memakan bakso miliknya berdua dengan Lily.

Nakula datang, lalu duduk di kursinya seperti semula. Dengan wajah datarnya, Nakula mulai memakan bakso miliknya.

"Lily, ayo pergi," ucap Anya tiba-tiba.

"Lho, kenapa?" tanya Lily bingung. "Gue masih betah di sini."

"Pergi sekarang atau gue tinggal lo sendirian di sini?" ancam Anya.

Lily mengangguk. Dengan tidak ikhlas dia berdiri dari duduknya, lalu mengikuti langkah kaki Anya keluar dari kantin. Sepertinya ada yang yang tidak beres dengan Anya.

David memperhatikan Nakula, ada yang berbeda, tapi apa?

Seketika David memicingkan matanya saat tidak sengaja melihat bibir Nakula yang terdapat noda merah. "Nakula, lo pake lipstik, ya? Itu bibir lo merah gitu."

Nakula tidak menjawab, laki-laki Itu mengusap bibirnya dengan tangan. Benar, terdapat noda merah.

"Leher lo juga merah tuh," celetuk Aldo. "Abis di cupang Anya, ya?"

Seketika Nakula langsung memegangi lehernya. "Shit," umpat Nakula, lalu beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya.

"Gue kira Nakula polos, ternyata .... " David tidak meneruskan kata-katanya membuat yang lain paham.

TBC

haiiii, jangan lupa vote dan komen ya. kalo lagi senggang, aku usahakan update setiap hari.

follow ig aku @aniintnputri_
akun tiktok : @aniip4

NEXT?

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 153K 61
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
4.4M 189K 49
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

1.3M 56.4K 56
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
294K 18.2K 65
⚠️ Update Setiap Hari ⚠️ [ Jangan lupa follow sebelum baca! ] --- Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari saha...