ARLE[on Going]

By Fnkmly

760 260 352

Perjodohan! Mimpi paling buruk bagi dua remaja yang mengalami takdir perjodohan. Di tambah di jodohkan denga... More

Part1
Part 2
part 3
part 4
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12

part 5

52 17 32
By Fnkmly

~○♡○~

Sittt.....

Arshaka menoleh ke arah Alea, menatap tak suka pada gadis di sampingnya itu.

"Turun," ucap Arshaka datar.

"Iya ini mau turun kok, lagian udah sampe sekolah juga."

"Terus ngapain lo masih di mobil gua?"

"Kan Shaka baru aja berhentiin ni mobil."

"Yaudah sekarang turun cepet."

Alea berdecak kesal, setelah itu turun dari mobil Arshaka masih dengan rasa kesalnya.

Semua pasang mata melihat ke arah mereka berdua yang sedang berjalan berdampingan, semua berdecak kesal merasakan patah hati yang sebenarnya. Melihat idola yang kita cinta berjalan berdampingan dengan wanita lain.

"Shaka," ucap Alea pelan.

Arshaka mengangkat alisnya menanyakan apa pada Alea.

"Kenapa semua pada liatin Lea, secantik itukah Lea dimata mereka?" Tanya Alea dengan wajah polos nya.

Arshaka mengedarkan pandangannya, benar kata Alea, semua pasang mata melihat ke Arahnya dan juga Alea, Oh shit!.

"Gausah sok pede gitu Le, mereka fans gua, jadi terpesona ama kegantengan gua."

Alea menghentikan langkahnya, membuat langkah Arshaka terpaksa juga ikut terhenti. Setelah itu Alea mencondongkan wajah nya ke depan wajah Arshaka lalu menyipitkan matanya.

Deg!

Jantung Arshaka tidak seperti biasanya, jantung itu memompa dua kali lebih cepat dari pada biasanya, kenapa dengan dirinya? apakah gadis gila itu mau menciumnya?.

"Emang Shaka ganteng?" Tanya Alea masih dengan mata sipit.

Mati-matian dia menormalkan jantungnya, akan tetapi gadis didepan nya ini hanya menanyakan masalah kadar kegantengan yang sudah jelas jawabannya, dasar bodoh.

Arshaka mendorong bahu Alea, menjauhkan Alea dari dirinya. "Bego lu, mata lu minus? Sampe gak liat kadar kegantengan gua."

Alea sedikit berpikir. " Mata Lea gak minus, tiap hari Lea makan wortel kok, terus Lea juga sering jaga kesehatan mata."

Arshaka mengelus dadanya, sepertinya berbicara dengan gadis didepan nya itu hanya akan membuat darahnya naik, Astaghfirullah. T-tapi perkataan Alea ada benarnya juga, Asudahlah!

"Lain kali makan kembang juga Le, biar tambah sehat."

"Kembang mawar gitu?" Tanya Alea masih dengan kepolosannya.

Arshaka mengangguk mantap, "coba deh nanti Lu makan tu kembang, pasti Lu bisa ngilang kek jin" balas Arshaka dengan menunjuk bunga mawar di pojok taman sekolah.

"Shaka serius? Lea pengen coba menghilang deh, biar gak cape jalan."

Arshaka menahan tawa, sepertinya mengerjai gadis polos seperti Alea sangat mudah, dengan polosnya Alea mempercayai ucapannya yang sangat mustahil.

Sungguh kemenangan seperti berpihak pada Arshaka, dengan mudahnya Arshaka membodohi gadis di depannya itu. Arshaka harap gadis polos itu melakukan seperti apa yang dia ucapkan, Haha.

"Coba saja," ucap Arshaka setelah itu meninggalkan Alea yang masih terdiam mencerna ucapan Arshaka tadi.

Dorr!..

"Ehh monyet, kadal, biawak.."

Alea mendengus sebal. "Dini nyebelin."

"Haha, ya maap Le, lagian lu ngapain ngelamun di sini sendirian lagi, ntar kesambet dah lu," ucap Dini diakhiri dengan tawa.

Alea berjalan meninggalkan Dini masih dengan rasa kesalnya dan tidak memperdulikan perkataan Dini.

Merasakan ada pergerakan Dini juga ikut kesal, kemudian berlari menyamakan langkah dengan Alea.

"Jahat bet dah Lu ikan Lele, main ninggalin sohib lu, parah si," ucap Dini masih dengan melangkahkan kaki di samping Alea.

"Lea, bukan Lele!" Balas Alea tambah kesal.

"Ciee, anak mama Kinan ngambek ni, emmm," kata Dini menggoda Alea.

"Dini nyebelin, sama kek Shaka."

"Ciee, ujung-ujungnya jadi Shaka ciee."

"Lea kesel ama Dini, dahlah."

Dini berpikir sebentar sebelum akhirnya. "Gua kasih contekan dah nanti pas ulangan."

Alea berbinar, melupakan rasa kesalnya pada sahabatnya itu. "Yok gass keburu masuk." Alea mempercepat langkahnya, meninggalkan Dini menuju kelas.

"Ye dasar mukidi, huffftt."

"Wehh Ka, lu tadi berangkat ama Lea?" Tanya Saga setelah melihat Arshaka memasuki kelas.

Saga tau akan hal itu karena para fans dari Arshaka Bayu Pramata membicarakan apa yang tadi mereka lihat.

Arshaka mengangguk. "Dipaksa bokap."

Saga paham akan hal itu, mengetahui jika Arshaka dan juga Alea akan dijodohkan oleh orang tua mereka. Jadi Saga memaklumi nya.

"Devano mana?" Tanya Arshaka yang sedari tadi merasakan ada yang kurang diantara mereka.

"Belom dateng kali, paling juga bentar lagi dateng," jawab Saga.

"Tumben, biasanya juga paling rajin tu anak."

"Nah tu orang dateng juga," ucap Saga melihat Devano memasuki kelas dengan raut wajah yang sulit ditebak.

Arshaka menoleh. "Woy ngab, tumben baru dateng."

Devano mengangguk dan tersenyum setelah itu duduk di samping Arshaka dan juga Saga.
Posisi Arshaka dan Saga duduk di bangku sebelah tembok kiri paling belakang, sedangkan Devano duduk di bangku sebelah mereka.

Arshaka merasa aneh dengan sikap Devano, tidak biasanya Devano bersikap seperti itu. Kenapa dia? Apakah ada masalah? Apakah Arshaka dan Saga salah? Arshaka terus bergelut dengan pikirannya, memikirkan sebenarnya kenapa dia.

"Lu kenapa Dev? Ada masalah?" Tanya Saga yang juga merasakan ada yang aneh dengan Devano.

"Gak, gua cuma agak gak enak badan," balas Devano datar.

Arshaka dan Saga mengangguk paham, mungkin itu yang menyebabkan Devano tidak seperti biasanya.

"Tapi besok lu bisa latihan basket kan? Lomba nya beberapa hari lagi soalnya," ucap Arshaka.

Devano mengangguk, setelah itu menenggelamkan kepala diantara kedua tangannya di atas meja.

"Sakit sekali ka," batin Devano.

Kringgg....kringgg....

Bell istirahat berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar di hentikan untuk sementara, para siswa dan siswi berhambur keluar kelas, mendinginkan pikiran dan mengistirahatkan tubuh yang sangat lelah setelah bergulat dengan buku.

"Taman yuk Din," ajak Alea pada Dini.

"Gak kantin aja Le?"

Alea menggeleng. "Lea pengen ke taman, pengen makan kembang."

Dini membelalakkan matanya setelah mendengar perkataan Alea, apakah sahabatnya ini sudah gila? "Lu sehat kan Le?"

"Dini apaan si, Lea sehat kok, cuma tadi kata Shaka kalo makan kembang tu bisa ngilang kek jin, kan lumayan tu ga cape jalan."

Dini menoyor kepala Alea. "Bego kok keterusan si Le, lu percaya gitu ama omongan Shaka?"

Alea mengangguk mantab. " Tadi Shaka pas ngomong tu keliatan serius Din, jadi Lea pengen nyoba."

Dini mengacak rambutnya frustasi, sepolos itukah sahabatnya? Oh astaga.

"Dan lo percaya omongan musuh lo?"

Alea berpikir sejenak mencerna ucapan Dini. "Dini bener juga, ngapain Lea percaya ama omongan Shaka."

"Yakin masih mau nyoba makan tu kembang?" Tanya Dini memastikan.

Alea menggeleng. "Ga jadi deh, mending makan bakso nya bu Darmi."

Dini mengelus dadanya sabar, butuh kesabaran untuk menghadapi makhluk polos seperti Alea. " Yuk makan, gausah makan kembang ya Le, nanti dimarahin mama Kinan."

"Iya Dini jelek, ayo makan bakso nya bu Darmi." Alea bersemangat menuju kantin dan membeli bakso bu Darmi yang terkenal lezat di kantin sekolahnya.

Alea dan Dini sudah memesan bakso, saat ini mereka sedang menikmatinya berdua.

"Oh iya Le, lo tadi berangkat bareng Shaka?" Tanya Dini yang teringat ucapan para fans Arshaka mengghibah Alea dan Arshaka.

"Hooh, tadi pagi tiba-tiba tu Shaka udah di rumah Lea, tadinya Lea nolak berangkat bareng Shaka tapi mama maksa Lea."

"Tumben Shaka berangkat Ama lu?" Tanya Dini merasa heran, pasalanya mereka berdua seperti air dan minyak, sulit menyatu.

"Dipaksa orang tua nya mungkin," jawab Lea seadanya.

Dini masih bingung, akan tetapi tidak mau memperpanjang masalah kecil yang membuat otaknya down. Mending bodoamat lah ya.

Tingg..

Satu notif didapat dari hp Alea, dengan cepat Alea membuka aplikasi whattsap.

+62 8xx xxxx xxxx

Nanti pulang bareng gua.

Alea mengerutkan dahinya, pesan dari nomer tidak dikenal membuatnya sedikit berpikir siapa pelaku dibalik nomer itu.

Ini siapa?

Cogan lah, siapa lagi kalo bukan Arshaka😂

Duh pede banget, emang Shaka ganteng?

Dasar cewe bego, dah lu balik ama gua
gada penolakan.

Dih kok maksa😐🤥

Gada penolakan ikan Lele.

Lea! Bukan Lele!

(Emot Batu)

"Ishhh nyebelin banget sih."

"Kenapa Le?" Tanya Dini melihat raut wajah kesal Alea.

"Tu si Shaka, masa maksa Lea buat pulang bareng dia nanti."

"Yaudah si mayan dapet tumpangan gratis," jawab Dini santai.

"Ishhh Dini mah, si Shaka tu nyebelin, Lea males ah."

"Yaudah si Le, tinggal tolak aja apa susahnya etdah."

"Masalahnya tu dia maksa."

"Cieee, sepertinya udah ada bumbu-bumbu percintaan pffft," ucap Dini mencoba menggoda Alea.

Alea berdecak kesal,"Dini apaan si, mana ada cinta heh!"


Bel berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar telah selesai. Semuanya berhambur keluar, tujuan mereka kali ini adalah rumah, tempat ternyaman yang pernah ada.

"Le, lu jadi pulang ama Shaka?" Tanya Dini pada Alea masih dengan membereskan perlengkapan belajarnya kedalam tas.

"Gatau, tapi Lea males huffft."

"Yaudah yok pulang."

"Hooh Kuy."

Alea dan Dini mulai melangkahkan kaki keluar kelas.

"Ehhemm." Dini berdehem setelah melihat seseorang yang sedang menyandarkan punggungnya pada dinding depan kelas Alea.

Alea bingung. "Dini kenapa?"

Dini mengkode Alea dengan lirikan mata. "Tu pangeran lu udah nungguin."

Alea menoleh, benar saja seorang Arshaka Bayu tengah bersandar pada tembok seperti sedang menunggu seseorang.

Alea maju menghampiri Arshaka. " Shaka ngapain disini?"

"Nunggu kang siomay lewat," jawab Arshaka santai.

Alea menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Emang kang siomay lewat depan kelas Lea?"

Arshaka mulai mengacak rambut nya frustasi. "Nungguin Lu bego, yakali nunggu kang siomay."

"Ngapain nungguin Lea?"

"Balik bareng gua."

"Gak!"

"Harus mau, gada penolakan."

"Kenapa si, Shaka kok maksa, bukanya Shaka tu paling ogah kalo ama Lea?"

"Kalo bukan karena adek gua, males gua Le ama lu."

"Adek?"

"Udah ah gua balik dulu," ucap Dini yang sedari tadi hanya menyimak ocehan Alea dan Arshaka yang sangat unfaedah.

"Papay Lea," lanjut Dini setelah itu melenggang pergi meninggalkan Alea bersama Arshaka.

"DINI," teriak Alea.

"Ishhh Dini mah nyebelin." Alea berdecak kesal.

"Kuy balik, cape gua."

Alea menggeleng tegas. "Gak! Lea mau pulang sendiri aja."

Arshaka berpikir sejenak, bagaimana membuat gadis keras kepala di depannya ini menurut. "Ehhemm, pulang ama gua atau gua cium!."

Alea membelalakkan mata nya setelah mendengar perkataan Arshaka. "Yaudah coba aja kalo berani." Alea menantang.

Arshaka mengangguk mulai mendekati Alea, sedangkan Alea perlahan mundur sampai akhirnya punggung Alea membentur tembok.

Arshaka makin mendekatkan kepala nya ke arah Alea, sedangkan tatapan matanya mengamati bibir manis milik Alea.

"AAAAAAAAAAAAA...." teriak Alea, dengan mendorong tubuh Arshaka menjauh darinya.

"Oke, Lea pulang ama Shaka!"

Arshaka tersenyum kemenangan, melihat raut wajah Alea yang sangat kesal membuat Arshaka ingin rasanya meledek manusia di depan nya itu.

"Yahh gagal nyicip dah," ucap Arshaka dengan mata menunjuk bibir gadis di depannya.

"Nyicip? M-maksud Shaka?" Tanya Alea bingung.

"Gak kok, Kuy pulang, atau mau gua cium?"

Tanpa membalas perkataan Arshaka, Alea lebih dulu meninggalkannya menuju tempat mobil Arshaka terparkir

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

279K 9.3K 23
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.3M 124K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

886K 48.2K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
6.2M 265K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...