ARLE[on Going]

By Fnkmly

760 260 352

Perjodohan! Mimpi paling buruk bagi dua remaja yang mengalami takdir perjodohan. Di tambah di jodohkan denga... More

Part1
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12

Part 2

94 47 32
By Fnkmly

Vote nya kaka!😂

~○♡○~

"Mau makan apa Le? " tanya Dini.

"Sama in kek punya Dini aja deh."

"Ogheyy, lu cari meja kosong ya."

Alea mengangguk.

Alea celingak celinguk mencari meja kosong, sedangkan Dini memesan makanan, akhirnya manik mata Alea menemukan meja kosong di sudut ruangan. Saat Alea melangkahkan kaki nya.

Brakkk...

Baju Alea basah terkena tumpahan jus jeruk dan sedikit kuah bakso.

Alea menoleh, menatap siapa pelakunya.

"SHAKA"

"LEA"

Ucap mereka bersamaan.

Arshaka mengacak rambut nya frustasi. "Bisa gak sih, satu hari aja gausah nyari gara gara ama gua Le."

"Kok jadi Shaka yang marah, kan harus nya Lea yang marah, baju Lea jadi basah gara gara Shaka," balas Alea tak mau kalah.

"Ya itu salah lu Lea, lu kalo jalan pake mata ga sih, selalu nubruk gua."

"Dimana mana tu kalo jalan ya pake kaki Shaka, mana ada jalan pake mata, tadi Lea kan udah bilang ama Shaka. Masa Shaka lupa si," balas Alea.

"Argghhh...." Arshaka mengacak Rambut nya frustasi.

"Bisa ga sih satu hari aja gausah muncul di depan gua," ucap Arshaka kesal.

"Mending Shaka pindah planet, atau Shaka meninggoy baru gabakal ketemu Lea lagi. Lea juga kesel ama Shaka, tiap ketemu bikin Lea naik darah."

"Matamu meninggoy," ucap Arshaka.

"Mata Lea masih sehat, ga meninggoy, ni buktinya masih bisa liat wajah jelek Shaka," balas Lea

"Serah lu, gapeduli gua."

"Shaka nyebelin," ucap Alea berdecak sebal.

"Lu juga ngeselin."

"Lea ga suka Shaka."

"Gua lebih ga suka lu."

Alea berdecak sebal, bagaimana bisa dia bertemu dengan manusia seperti Arshaka, cowo paling menyebalkan yang Alea kenal.

"Shaka," ucap Lea lembut.

"Hmm." singkat Shaka dengan menaikan satu alis nya.

"Baju Lea basah, Lea ga bawa baju ganti, terus gimana Lea mau ikut pelajaran kalo baju Lea basah," ucap Alea memelas.

Arshaka melihat baju Alea yang basah, dia sedikit kasian, bagaimana pun itu juga kesalahan nya. Eh tidak-tidak, lebih tepat nya kesalahan mereka berdua.

"Kenapa sih, rame banget perasaan, heran gua," ucap Dini yang datang dengan membawa nampan berisi pesanan Alea.

"Dini, baju Lea basah," balas Alea.

Dini menoleh ke arah Alea, lalu melirik Arshaka, seakan tau apa yang sudah terjadi.

"Ikut gua," ucap Shaka menarik lengan Alea.

"Aaaa, mau kemana Shaka, pelan pelan ishh jalan nya."

"Shaka, pelan pelan jalan nya"

"Arghhh,,,, sakit Shaka, narik nya jangan kenceng kenceng."

Arshaka tidak memperdulikan celotehan Alea, dia lebih memilih melanjutkan jalan nya, dengan tangan menarik lengan Alea.

"Shaka, ngapain bawa Lea ke koperasi, Lea ga mau beli buku, buku Lea masih baru, pensil Lea juga masih baru."

"Bego jan keterusan Le, ayo masuk," balas Arshaka sangat frustasi.

"Lea tu pinter Shaka, buktinya nilai matematika Lea dapet 70."

"Nilai pas rata rata aja bangga."

"T-tapi kan-"

Belum sempat Alea melanjutkan ucapan nya, Arshaka menarik Lea memasuki ruang koperasi.

"Bu, masih ada seragam nya?" Tanya Arshaka kepada penjaga koperasi.

"Masih kok, buat kamu atau cewe mu?" Tanya penjaga koperasi.

Sontak Arshaka dan Alea membulatkan matanya.

"Bukan cewe saya buk."

"Bukan cowo saya buk."

Ucap mereka bersamaan.

"Apaan si," ucap Arshaka dan Alea bersamaan lagi.

"Shaka."
"Alea."

"Ahhh serah lu dah."
"Ahhh serah lu dah."

"Lea Diem."
"Shaka Diem."

"Oke."
"Oke."

Ucap Arshaka dan Alea bersamaan terus menerus.

Mereka berdua memilih diam, tidak berani mengucapkan satu kata pun.

Tingkah mereka dari tadi di liat ibu penjaga koperasi, ibu penjaga koperasi sampai tertawa terbahak bahak melihat tingkah mereka.

"Jadi beli baju nya gak?" Ucap ibu penjaga koperasi masih dengan tawa nya.

"Jadi."
"Jadi."

Samaan lagi.

Mereka berdua mendengus sebal, emosi? Sangat sangat emosi.

Bagaimana tidak? Jika seseorang mengikuti kita berbicara pasti itu sangat menyebalkan.

"Ehhem, bentar ya ibu ambilin baju nya."

"Iya."
"Iya."

"Shaka Diem."
"Lea Diem."

Mereka terdiam sejenak, tidak berani mengucapkan satu kata lagi.

"Ini baju nya," ucap ibu penjaga koperasi.

Alea tersenyum, "makasih bu, nanti Shaka yang bayar ya," ucap Alea.

Sedangkan Arshaka masih membungkam mulut nya, sungkan rasa nya jika ia mengucapkan satu kata, pasti Alea akan berucap sama.

Ahh.... kenapa bisa mereka berdua berucap sama terus menerus, mengkesal sekali rasanya.

"Yaudah, Alea pamit bu, papay," ucap Alea ramah.

Alea mendekati Arshaka.
"Shaka jangan lupa bayar."

"Hmmm." singkat Arshaka.

Alea melanjutkan langkah nya.

Dia teringat sesuatu, mama Alea pernah berkata jika ada seseorang yang sudah membantu mu maka ucap kan lah terimakasih. Alea menoleh menghadap Arshaka.
"Shaka."

Arshaka juga menoleh, "Apa?"

"Makasih, tapi Lea masih kesel ama Shaka," balas Alea dengan senyuman yang sangat manis,setelah itu cemberut lagi, kemudian melanjutkan jalan nya yang tertunda.

Arshaka terdiam, senyum itu! Sangat manis. Tanpa sadar Arshaka melengkungkan senyum tipis.

"Shaka?" Tanya ibu penjaga koperasi membuyarkan lamunan Arshaka.

"E-eh iya bu, ini uang nya."

"Terimakasih, ati ati lo, nanti jadi suka kalo sering berantem." goda ibu penjaga koperasi.

"Apaan si bu, saya permisi." sopan Arshaka.

"Ka, kenapa lu?"ucap Saga.

Afsaga danendra, teman sebangku Arshaka, sekaligus teman satu hobi Arshaka.

"Cape," balas Arshaka.

Setelah dari ruang koperasi, Arshaka kembali ke kantin, menemui Saga dan juga makan siang.

"Abis ngapain lu?" tanya Saga dengan tatapan ke layar hp memainkan game mobile legend.

"Abis berantem ama cewe," balas Arshaka

"Ehhh buset, mental lu aman kan? Ampe gelud ama cewe? Mau pindah kelamin lu ka?" Tanya Saga dengan tatapan menuduh sekaligus menginterogasi.

Takk..

Satu jitakan mengenai kepala Saga.

Bagaimana bisa Saga berucap seperti itu?mana mungkin cowo cool seperti Arshaka pindah kelamin. Pasti semua kaum hawa menangis tidak terima. Awkkw mengpede, tapi emang bener si xixixi.

"Matamu pindah kelamin, gua masih normal njir."

Saga mengelus elus kepala nya yang terkena jitakan maut Arshaka.

Kebiasan Arshaka yang satu ini membuat Saga jengkel sekaligus kesal, kepala nya akan menjadi sasaran jitakan maut Arshaka, malang sekali nasib kepala Saga, awkwkwk.

"Ya maap sengaja,"balas Saga santai tanpa dosa.

"Punya temen minim akhlak."

"Harus nya lu bersyukur Ka, punya temen ganteng kek gua, ati ati Ka, ntar lu juga naksir ama gua," ucap Saya mengpede.

"Jijik gua lama lama ama lu ga, mending lanjut makan," balas Arshaka.

"Minggu depan ada tanding basket, mulai latian nya kapan Ka?" Tanya Devano yang sedari tadi menyimak perdebatan Saga dan Arshaka.

Devano Mahendra, dia juga sahabat Arshaka, sama seperti Saga. Bedanya, kalo Saga itu sedikit bar bar, sedangkan Devano itu pendiam. Devano juga aktif di tim basket Arshaka.

"Besok mulai latian, kabarin anak anak yang lain," jawab Arshaka.

"Kenapa ga nanti aja ka?" Tanya Saga nimbrung.

"Nanti gua ga bisa, ada acara keluarga."

"Emang lu punya keluarga?" Tanya Saga dongo.

"Punya lah, emang elu, anak pungut" balas Arshaka

"Bego."

Devano hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Saga dan Arshaka. Sudah biasa mereka seperti itu, dan Devano hanya akan menyimak.

Alea berjalan memasuki kelas dengan baju baru nya, Alea melangkah dengan ceria sekaligus kesal. Tidak bisa di tebak memang, ruwet.

"Dari mana Le?" Tanya Dini to the point.

"Dari koperasi di beliin baju ama Shaka."

"Tumben akur?"

"Ga juga Din, tadi aja Shaka bikin Lea kesel, setiap Lea ngucap sesuatu pasti Shaka barengin, ampe di ketawain ibu penjaga koperasi," ucap Alea dengan mengerucutkan bibir nya lucu.

"Bwahahhaha...."

"Kok Dini ketawa?"Bingung Alea.

"Lo tau gak itu artinya apa?hahha" ucap Dini masih dengan tawa nya.

"Gak, emang apaan?"

"Itu tandanya lo ama Shaka tu jodoh,hahha"

"Ihh amit2 dah, Lea ga mau ama Shaka, ga kebayang kalo Shaka jadi jodoh Lea, pasti Lea bakal sengsara, bakal kesel terus, ga mungkin aaaaa" ucap Alea dengan nada tidak percaya.

"Kita liat nanti."

"Nanti mau ngapain? " tanya Alea.

"Bego."

"Ihh Dini mah gitu, kan Lea jadi ga paham."

"Dasar otak mu ae lemot."

"Emang."

"Ngaku juga lu maemunah."

"Kan Lea anak baek-baek ga kaya Dini wlee," ucap Alea menjulurkan lidah nya.

"Serah lu anak mami."

"Iri? Bilang bos."

"Sindrom tik tok menyebar di darah lu pasti Le."

"Emang bisa ya Din? Kok Lea gatau? Terus tik tok nya ngapain nyebar di darah Lea? Harus lakuin cuci darah  ga Din?" Panjang lebar Alea.

Ya Allah, kuat kan lah dan sabar kan lah hati Dini menghadapi makhluk ciptaan mu yang satu ini. Supaya mental Dini ga down, dan ga meninggoy secara tragis. Hiksss.
Dini mah lebay pfft

TBC!

Follow Ig.Fnakmlya_

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 267K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
5.1M 379K 53
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
315K 550 28
Putri harus melanjutkan kuliahnya di kota, dia memutuskan untuk pergi ke rumah sepupunya. awalnya berjalan baik hingga saat setelah Putri menitipkan...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.3M 124K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...