MRS. SANJAYA [ON GOING]

By Peachiesgurl_

1.6K 442 820

WARNING! 🚫 MENGANDUNG KATA-KATA KASAR 🚫 BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🚫 BANYAK ADEGAN PEMBUNUHAN YANG SADIS 🚫 P... More

CHAPTER 0.1
CHAPTER 0.2
CHAPTER 0.3
CHAPTER 0.4
CHAPTER 0.5
CHAPTER 0.6
CHAPTER 0.7
CHAPTER 0.8
CHAPTER 0.9
CHAPTER 1.0
CHAPTER 1.1
CHAPTER 1.2
CHAPTER 1.3
CHAPTER 1.4

CHAPTER 1.5

54 26 59
By Peachiesgurl_

Biasakan mem-vote dan coment untuk menghargai dan menyemangati penulisnya. Sekian terima Lucas.

☠️

Pukul tiga pagi di ruangan bernuasa putih elegan yang sangat luas. Airin terbangun dari tidurnya, kepalanya berdenyut nyeri akibat terlalu lama ia tertidur, ringisnya terdengar ketika ia mencoba untuk mendudukkan dirinya bersandar di headboard tempat tidurnya. Luka di perutnya belum sembuh total membuatnya menahan rasa sakit luar biasa.

"Akh! Ryan sialan!" ringis Airin sambil memegang lukanya yang terasa nyeri. Terbayang wajah Ryan yang tiba-tiba saja terlintas membuat emosinya melonjak kesal.

Seseorang pria paruh baya masuk ke dalam kamar Airin. "Minum dulu obatnya," ucap Ansell memberikan beberapa macam tablet obat dan segelas air putih. Airin menerimanya tanpa mengatakan sepatah kata apapun, lalu ia meminum obatnya.

"Udah mendingan?" tanya Ansell, ia mengulurkan tangannya mengecek suhu tubuh Airin.

"Udah, Dad."

"Syukurlah..."

Airin mengernyitkan keningnya menyadari ada yang kurang di sini. "Kakak mana, Dad?" tanyanya.

"Nisla sudah balik ke Indonesia tiga hari yang lalu," jawab Ansell.

"Loh, kok pulang duluan sih ninggalin aku?"

"Kakakmu itu enggak bisa lama-lama di sini, tugas sekolah bahkan kerjaannya di sana menumpuk banyak." Ansell mengelus lembut rambut Airin.

"Berarti nanti aku pulang sendiri dong?"

Ansell menggeleng menjawab pertanyaan Airin. "Kamu pulang ke Indonesia bersama Mark dan Nena."

"Kenapa harus sama Nena juga sih? Aku enggak mau, Dad!" kesal Airin. Sudah berapa kali ia mengatakan bahwa dirinya tidak ingin melihat Nena di hadapannya, entahlah mungkin sekarang sudah yang ke seratus kali.

"Mau atau tidak, kamu harus mau, Rin. Ini perintah jangan membantah!"

"Tapi, Dad—"

"Tidak ada tapi-tapian, Rin. Ini demi keselamatan kamu juga."

"Airin bisa pulang sendiri tanpa mereka!"

"Airin! Kamu sedang terluka, bagaimana kamu bisa melindungi dirimu sendiri saat ini?"

"Aku punya senjata yang selalu aku bawa, Dad. Aku engga butuh orang buat nemenin aku balik ke Indonesia," bantah Airin keras kepala.

"Rin... dengarin Daddy, ini demi keselamatan kamu dan kamu harus pulang sama mereka." Ansell tahu omongannya tidak akan mempan untuk Airin, kejadian ini sering terjadi. Dimana Airin terluka dan menyuruhnya kembali bersama beberapa penjaga yang akan menemaninya. Esoknya Airin kabur dari rumah dan kembali diam-diam.

"Terserah deh, aku mau sendiri." Airin mengubah posisi tidurnya memunggungi Ansell. Hanya terdengar pria paruh baya itu menghela nafasnya berat, dia beranjak dari kamar Airin membiarkan putrinya beristirahat sendirian.

Tanpa sepengetahuan Ansell. Airin tengah berencana untuk kabur dari Australia dan pulang menyusul Nisla. Sebelumnya dia hanya kabur dari Bali ke Jakarta, namun kali ini kabur beda negara. Seru, itu pikirnya.

☠️

"Shh! Sakit, pelan-pelan!"

"Tahan dikit lagi selesai."

"Sumpah ini sakit banget, Kun."

Kun menyentuh dagu gadis itu. "Buka mulut lo, 'a' gitu." Gadis itu nurut membuka mulutnya kecil.

"Asshh!" ringisnya tertahan.

Nisla meringis setiap Kun menyentuh luka di wajahnya, itu benar-benar sakit! Kun hati-hati mengobati wajah cantik gadis dihadapannya, dia tidak bisa mendengar suara rintihan sakit dari gadis manapun.

"Kalo engga mau ngerasain sakit jangan sok jadi jagoan!" ujar Kun sinis sembari membersihkan kapas bekas dan mengumpulkannya di kantong plastik. Padahal mah khawatir, ye kan?

"Siapa yang mau jadi jagoan? Sok tau lo!" Nisla kesal mendengarnya, dia segera menjauhkan posisi duduknya dari Kun dan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

Senyap di antara keduanya tidak ada yang angkat bicara, hanya terdengar suara anak-anak bermain di sekitaran taman, suara air pancur yang memercik bersatu dengan air yang ada di bawahnya, dan banyak suara orang dewasa yang sedang berbincang dari berbagai macam topik.

Hembusan angin menerpa wajah Nisla, dia merasakan dingin dan sedikit nyeri dibagian lukanya. Rambut panjangnya terurai cantik memikat hati. Kun yang melihat itu tidak ingin menyia-nyiakannya, dia langsung mengambil ponselnya dan memotret beberapa foto Nisla saat itu. Tidak ingin ketahuan Kun langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya.

"Nisla!" panggilnya membuat gadis itu menoleh. "Kesana, yuk! Kayaknya ada tempat kosong, gue laper nih!" Kun menunjuk sebuah kafe kecil yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Nisla mengiyakannya tanpa banyak bertanya, dia terlalu malas untuk bertanya. Sesampainya mereka disana, Kun dan Nisla mengambil tempat duduk yang letaknya dekat dengan jendela agar bisa menikmati indahnya taman di sore hari, cuaca hari ini cerah kali ini tidak mengecewakan Nisla.

"Lo mau pesan apa?" tanya Kun membaca selembar menu di tangannya.

"Cheesecake sama orange juice aja." Kun langsung mencatat pesanan Nisla dan miliknya lalu memberikannya ke meja kasir dan langsung melakukan pembayaran.

Kun kembali ke tempat duduknya, dia mengeluarkan ponsel mulai menekan beberapa angka kata sandi yang mengunci guna menjaga privasinya, karena biasanya yang suka usil membuka ponsel orang lain adalah Haechan maka dari itu untuk berjaga-jaga agar Haechan tidak membukanya, Kun membuat kata sandi yang rumit dan sulit ditebak oleh kedua sahabatnya.

"Berapa?" Nisla bertanya tanpa mengalihkan pandangannya di luar sana.

"Apanya yang berapa?"

"Total pesanan gue."

"Dua."

Jawaban itu membuat Nisla menatapnya gemas. "Maksud gue total pembayaran pesanan gue, Qian Kun."

Terlihat cowok itu hanya tersenyum dan mengacak gemas rambut Nisla. Sungguh gadis itu menggemaskan bagi Kun. "Gratis."

"Loh! Kok gratis?" Nisla menoleh ke arah Kun dengan tatapan bingung.

"Iya, gratis! Kalo engga percaya tanya aja sama mbaknya!" ujar Kun. Dia mengedipkan sebelah matanya mengirimkan sebuah kode ke perempuan yang membawakan pesanannya dan meletakkan di meja mereka.

"Mbak, ini gratis?" tanya Nisla ragu.

Pelayan perempuan itu memgangguk lalu tersenyum ramah. "Iya, kak. Selamat menikmati!" ujarnya kemudian pergi.

"Perasaan gue lagi enggak ulang tahun," gumam Nisla membuat Kun tertawa geli mendengarnya.

"Emang orang kayak lo suka dapat makanan gratis waktu ulang tahun?" ledek Kun.

"Enggak sih, seumur hidup baru ini gue makan makanan gratis."

Kun terdiam hampir membuka mulutnya, tercengang oleh fakta, bahwa gadis itu tidak pernah yang namanya makan makanan gratis. Padahal Kun sangat suka makanan gratis, lumayan ngirit katanya.

"Waktu pacaran lo enggak pernah dibeliinn makan sama cowok lo?" tanya Kun menghentikan Nisla yang tengah menyuapkan sepotong kue ke mulutnya.

"Enggak pernah," jawab Nisla lalu dia melahap habis sepotong kue yang melayang di udara seperkian detik.

"Enggak pernah dibeliin atau emang enggak pernah pacaran?"

"Enggak penting banget pertanyaan lo, udah deh diem gue lagi makan nih!"

"Dasar cewek, galak banget sih ditanya gitu doang!" cibir Kun. Dia ikut menikmati makanannya, melahap habis dalam waktu cepat.

Kun dan Nisla menikmati makanannya sembari melihat pemandangan indahnya taman di bawah langit gelap dengan ribuan bahkan jutaan bintang tersebar disana, lampu-lampu cantik warna-warni membuat taman itu semakin indah. Hari ini adalah hari yang tidak akan pernah dilupakan Kun. Dimana momen keduanya saling menikmati hari minggu di taman kota untuk pertama kalinya.

☞🔪•🔪•🔪•🔪•🔪•🔪•🔪•🔪•🔪☜

Vote, coment and share!
☞☠️•☠️•☠️•☠️•☠️•☠️•☠️•☠️•☠️☜

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 207K 39
[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] BELUM DI REVISI!! SEBAGIAN PART SENGAJA DI HAPUS!!🙏🙏 PLEASE YANG BACA CERITA INI KALAU UDAH TAU ENDINGNYA JANGAN SPOIL...
MY LITTLE SECRET By Anonim

Mystery / Thriller

12.3K 525 74
Peringatan!.Cerita ini mengandung adegan dewasa,kekerasan dan kata kata kasar.Mohon bijak dalam membaca atau.. KURANGI RASA INGIN TAHUMU JIKA KAU MA...
1.2M 93.4K 58
⚠️SEBAGIAN PART TELAH DI PRIVAT, FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK MEMBUKANYA⚠️ [Sedang dalam masa pengembangan cerita dan Revisi] "Heh kuman!" panggil se...
don't hurt Lia (end) By el

Mystery / Thriller

1.3M 96.1K 73
"lo itu cuma milik gue Lia, cuma gue, gak ada yang boleh ambil lo dari gue" tekan Farel "sakit kak" lirih Lia dengan mata berkaca kaca "bilang kalo...