DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]

By kepojanganberlebihan

2.8M 394K 203K

PRE-ORDER NOVEL DOSENKU SUAMIKU 2 TANGGAL 30 AGUSTUS 2022 Cover by : Azhara Natasya. Ini masih melanjutkan c... More

1
2
3
4
5
7
cekkk!
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
PO DOSENKU SUAMIKU 2 DIBUKA
Selasa, 01 November 2022
PO kedua novel DS2 dibuka!

6

125K 16.8K 7.3K
By kepojanganberlebihan

Lagi-lagi, maaf baru bisa update. Dan terima kasih karna masih setia nungguin kelanjutan cerita DS 2🙏

Terima kasih 330k reads di cerita iniiii! Terima kasih banyak udah nungguin update-an cerita iniiii!🥺❤️

Ditunggu 10k votes & 8k komennyaa!🥰

Silahkan follow akun Wattpad kedua aku : rahmanidaaa ! 👈 tap ajaa! Terima kasih!

Boleh ss part ini dan tag instagram:

@/rahma_niida
@/cerita.boss
@/aabraham.reynand
@/anindiraaa.maheswari
@/direylvs_
@/direyspam

Terima kasih!

Selamat membaca!

15.20 wib.
Setelah melaksanakan sholat ashar, Dira kembali berbaring diatas kasur. Cewek itu bosan. Ia tidak punya teman dirumah, dikarenakan sang suami masih ada urusan diluar.

"Pak Rey kapan pulang, sih," gumam Dira sambil mencebikkan bibirnya.

Tiba-tiba satu ide muncul dikepala Dira. Cewek itu segera mengambil foto dan mengirimnya kepada Rey.

❤️

(Photo)✓

Suami aku kapan pulanggggg??✓
Aku bosen tau dirumah sendiriannnn:(✓

Tak lama kemudian kontak Wh*tsApp Rey online, membuat mata Dira berbinar-binar.

Eh, cantik bangetttt!
Jadi pengen pulang sekarangg

Yaudah buruan pulangggg
Sepi tauuuuuu:(✓

Bentar lagiii sayanggg
Kalo udah selesai aku langsung pulang ya❤️
Jangan tidurrr, ga baik.

Iyaaaaa suamiiiii❤️✓
Aku tungguiiiiin
Aku gamau tidur, aku maunya ke kafe:(✓
Pengen makann😭✓

Kenapa ga pesen ajaa?

Gamauuuu:(✓
Aku maunya sekalian jalan-jalan🥺✓

Kok ga bilang daritadi?
Kalo gitu aku buru-buru selesein kerjaan aku dikit lagi ya
Abis itu aku jemput kamu dirumah, oke?

Iiiiih gausaaaah!!!✓
Gini aja✓
Aku ke kafe duluan, ntar kamu nyusul aja. Biar sekalian aku pesenin makanan kamu✓
Ok babeeee?😙✓

Trus kamu ke kafe sama siapa?
•Jangan sendiri, takutnya ada apa-apa sama kamu. Tunggu aku aja.

Kalo nungguin kamu takutnya kesorean😩🥺✓
Aku sendirian gapapaa, aku bisa jaga diri kokkk✓
Aku tunggu dikafe yaa✓

Diraaa
•Ga boleh!😠

Babayyyy sayangggg✓
Ntar aku kirimin alamat yaaa!😘🥰🙏✓

Setelah mengirim pesan barusan, Dira segera mematikan handphone-nya dan beranjak dari kasur untuk segera bersiap-siap pergi ke kafe.

***

Kafe, 16.00 wib.
Setelah menunggu beberapa menit, pesanan Dira pun tiba. Dira menatap seluruh makanan dan minumannya dengan puas, ia ingin segera menyantap makanannya.

Dira tersenyum sejenak ke arah Pelayan yang membawakan pesanannya.

"Silahkan dinikmati."

"Ehm, iya. Makasih," ucap Dira. Lalu si Pelayan pergi meninggalkan meja Dira.

Dira mengusap-usap perutnya dengan lembut sambil menundukkan kepalanya. "Hari ini kamu mau makan apa aja, pasti mama turutin." ucap Dira dengan pelan. Lalu ia kembali menatap makanannya dan segera menikmatinya.

Saat tengah menikmati makanannya, tiba-tiba dua orang datang menghampiri meja yang ditempati oleh Dira.

"Hai, Dir."

Dira menghentikan kegiatannya, ia lalu menegakkan kepalanya sambil menatap Tania dan Asti yang kini berdiri dihadapannya. "Eh?"

Tania dan Asti tersenyum. "Kita ganggu, ya?" tanya Asti.

Dira mengerjapkan matanya sejenak, ia lalu menggelengkan kepalanya. "Eh, enggak, kok. Gak ganggu sama sekali. Duduk aja, duduk."

Tania dan Asti saling menoleh satu sama lain. Kemudian mereka duduk dikursi yang berada tepat dihadapan Dira.

"Ini gapapa, nih, kita duduk disini? Nanti kalo ada Pak Rey gimana?"

Dira tersenyum. "Gapapa, kok. Lagian gue dari tadi sendiri, Pak Rey belom dateng."

"O-oh.. lo diizinin keluar sendirian?"

Dira mengerutkan dahinya. "Emang kenapa?"

"E.. gapapa, sih. Cuma gue ngiranya Pak Rey orang yang posesif gitu." ucap Tania sambil terkekeh kecil.

Dira ikut terkekeh kecil. "Enggak, kok."

Tania dan Asti kembali saling melirik satu sama lain. Sedangkan Dira kembali menikmati makanannya.

"Ngomong-ngomong, kalo kalian mau pesen, pesen aja." tawar Dira.

Tania dan Asti kembali menatap Dira dengan serentak. "Eh, kita udah makan tadi."

"Pesen lagi. Ga enak kalo gue makan sendiri." ucap Dira dengan tak enak hati.

"Yailah, gapapa kali." ucap Tania.

"By the way, kita kesini mau minta maaf sama lo, Dir." ucap Asti tiba-tiba.

Dira terdiam sambil mengerutkan dahinya. "Ehm.. maksud lo?"

"Masalah dikampus. Kita berdua bukannya ga mau temenan sama lo atau pun sengaja ngejauhin lo. Kita berdua cuma ga enak mau temenan sama lo lagi." jelas Asti.

"Emang kenapa?"

"Gak cuma kita berdua, sih. Orang-orang kampus juga sama. Kita cuma ga enak mau temenan sama lo lagi. Ya, maksudnya gini, lo itu istri dosen. Jadi, kita takutnya yang lain mikir kita temenan sama lo itu karna kita cuma pengen dapet untung. Ngerti ga si? Kaya.. sebagai temen, kita tuh cuma manfaatin lo. Nah, gitu. Makanya kita agak menjauh dari lo. Maaf, ya, Dir." ucap Asti.

Tania dan Asti menatap Dira dengan tak enak hati, sedangkan Dira hanya menganggukan kepalanya sambil mencerna penjelasan Asti barusan.

"Oh.." gumam Dira yang sudah paham. "Sebenernya, mau lo temenan ato nggak sama gue, ya, ga ngaruh juga buat Pak Rey." jelas Dira.

"Bener, sih. Tapi, kita ga tau, 'kan, sama apa yang dipikirin orang-orang dikampus?" ucap Tania.

Dira menganggukan kepalanya, setuju dengan perkataan Tania barusan. "Nah, itu, sih, masalahnya."

Dira menatap kedua temannya. "Masalahnya kita terlalu mikirin apa yang dipikirin sama orang lain."

"Ya, mau gimana lagi? Karna kita hidup berdampingan dengan orang lain." ucap Asti.

"By the way, yang malming waktu itu gue cuma becanda, Dir, sumpah!" ucap Tania tiba-tiba, membuat Dira mengerjapkan matanya.

"Ha? Becanda kenapa? Kok gue lupa?"

"Yang gue bilang kalo gue mau nyantet istri Pak Rey, itu gue cuma becanda, kok. Ga serius sama sekali. Gue ga ada niatan sama sekali buat nyantet lo, maaf, ya." ucap Tania sambil menyatukan kedua telapak tangannya dihadapan Dira, meminta maaf.

Dira sontak tertawa mendengar perkataan Tania barusan. "Hahaha! Iya, iya! Gapapa, Tan!"

"Gue takutnya lo mikir gue sesadis itu, Dir! Padahal emang iya, sih, tapi.. karna lo istri Pak Rey, ga jadi deh. Gue cancel aja."

Asti menepuk lengan Tania. "Lagian lu aneh-aneh aja, mana mau Pak Rey sama lu!"

"Waktu itu gue bucin Pak Rey, Ti! Lu kaya ga tau gue aja," ucap Tania.

Dira hanya terkekeh melihat tingkah Tania.

Tiba-tiba ponsel Dira bergetar, menampilkan satu nama kontak dilayar ponselnya.

Dira segera menerima panggilan dari sang suami.

❤️
00.02

"Halo?"

" Aku udah didepan, kamu dilantai satu atau lantai dua? "

"Dira dilantai satu."

" Oke. "

Dira lalu memutuskan sambungan panggilan dari Rey.

Asti dan Tania menatap Dira sambil mengerutkan dahinya. "Itu Pak Rey?"

Dira meletakkan ponselnya diatas meja sambil menganggukan kepalanya. "Iya, kenapa?"

"Oh, yaudah. Kalo gitu, kita duluan." ucap Tania dan Asti sambil beranjak dari duduknya.

"Eh? Kenapa buru-buru?"

"Ga enak sama suami lo, Dir. Kita ga mau ganggu kalian ngebucin juga, sih. Ntar yang ada sakit hati dede," ucap Tania dengan gaya lebaynya.

Asti menggelengkan kepalanya. "Maklumin aja, Dir. Tania jontong, jomblo ngenes tak tertolong. Ya udah, babay!"

"Hahah, bye!" balas Dira. Kemudian Dira beralih mengikat rambutnya sejenak sambil menunggu sang suami.

Setelah selesai mengikat rambutnya, Dira kembali menikmati makanannya hingga Rey datang.

Dira menatap Rey dari atas hingga bawah. Ia tersenyum. "Masya Allah, ganteng banget suami aku."

Rey tersenyum simpul sambil duduk dihadapan Dira. "Tumben tiba-tiba muji," ucap Rey dengan pelan.

"Gapapa. Cuma terpesona dikit."

"Bilang aja mau ngebujuk, 'kan? Tadi, 'kan, aku ga izinin kamu pergi sendiri."

Dira menaikkan kedua alisnya. "Eh, ga di izinin, ya? Aku kira kamu izinin, makanya aku langsung kesini."

Rey menganggukan kepalanya dengan malas. "Gimana mau tau? Chat aku aja sengaja ga kamu baca."

Dira menampilkan gigi ratanya. "Hehe, maaf. Lagian, 'kan, sekarang aku baik-baik aja. Aku bisa jaga diri, kok, sayang."

Rey tak menggubris perkataan Dira sama sekali, membuat Dira mencebikkan bibirnya.

"Ga boleh, lho, cuekin istri yang lagi hamil." ucap Dira dengan nada ngambek.

Rey menaikkan sebelah alisnya. "Eh? Malah dia yang ngambek. Ini suaminya duluan yang ngambek, lho," protes Rey.

Dira hanya diam sambil melipat kedua lengannya diatas meja. "Dira, 'kan, ga suka dicuekin."

Rey ikut diam sambil melipat kedua lengannya diatas meja. "Suami Dira ga suka dibantah."

Dira menatap Rey dengan tajam. "Iiiiih! Ga bisa gitu dong! Kok malah ngikutin Dira?!"

Rey membalas tatapan Dira sambil mengerutkan dahinya. "Dira yang ikut-ikutan. Kan awalnya suami Dira yang ngambek," ucap Rey tak mau kalah.

"Ish, Pak Rey! Tau ah, Dira ga mau temenan sama Pak Rey lagi!" ucap Dira sambil mengalihkan pandangannya.

"Lho? Ga boleh gitu, Dira."

"Ga peduli! Ga mau temenan sama Pak Rey. Ga usah deket-deket Dira lagi! Awas aja!" ketus Dira.

Rey mengulum senyum. Ia hendak memegang tangan Dira, sebelum akhirnya Dira menepis tangan Rey dengan ketus.

"Apaan, sih," ketus Dira.

"Dira," panggil Rey dengan lembut.

Dira memutar kedua bola matanya. Bujukan Rey sama sekali tak mempan terhadap dirinya.

"Sayang," bisik Rey.

Dira beralih menundukkan kepalanya sambil mengusap-usap perutnya. "Jangan mau temenan sama Papa lagi, ya," ucapnya dengan pelan.

"Eiiit?"

"Jangan dipeduliin, biarin aja."

Rey lalu berhenti mengganggu Dira. Cowok itu mulai menikmati makanannya.

Dira melirik Rey dengan tajam. "Liat tuh, tenang aja idup dia."

Rey samar-samar menyeringai.

"Tau ah," gumam Dira. Cewek itu kembali melipat kedua lengannya diatas meja sambil mengalihkan pandangannya dari sang suami.

Rey tersenyum. Ia kemudian menyalakan ponselnya dan memberikannya kepada Dira. "Nih," ucapnya.

Dira melirik ke arah Rey sekilas. "Apaan coba," gumam Dira dengan ketus.

"Tuh, coba liat. Menurut kamu dia cantik gak?" ucap Rey sambil menunjuk layar ponselnya.

"Apaan, sih, ngapain coba ngomongin cewe lain sama Dira? Biar apa?!" ketus Dira.

"Coba liat dulu. Itu mahasiswi juga. Menurut kamu cantik nggak?"

"Yaudah, kalo menurut Pak Rey dia cantik langsung nikahin aja sana!"

"Maunya gitu, boleh?"

Dira menatap Rey dengan tajam. Kemudian ia ikut menatap ke arah layar ponsel sang suami. "Cewek mana, sih, yang bikin Pak Rey kaya ulet bulu gini-"

Ucapan Dira terhenti, ia refleks membelalakkan kedua bola matanya. Disana terlihat jelas foto dirinya yang entah sejak kapan Rey mengambilnya.

Dira berusaha merubah ekspresinya menjadi ekspresi b aja untuk meyakinkan Rey bahwa dirinya tidak luluh sama sekali.

"Coba omelin, masa bisa-bisanya dia bikin suami Dira kaya ulet bulu gini."

Dira langsung mengalihkan pandangannya. "Omelin sendiri sana."

"Ga mau, ah. Sayang kalo di omelin."

Dira kembali menatap Rey dengan tajam. "Pak Rey!"

Rey menaikkan kedua alisnya lalu tersenyum manis. "Kenapa?"

"Udah belom makannya? Mau pulang," ucap Dira dengan cepat.

"Katanya mau jalan-jalan?"

"Enggak ah, mager." balas Dira dengan cepat. Entah kenapa tiba-tiba perut Dira terasa geli.

"Ini makanannya masih banyak, lho. Ga di abisin?"

"Enggak, udah kenyang."

Rey mengerutkan dahinya. "Biasanya kamu makannya banyak."

"Diem ih," ucap Dira dengan cepat. "Suruh siapa coba bikin Dira salting gini?!"

"Eh? Kalo salting ngapain ngaku?"

"Emang kenapa? Ga boleh?"

"Kalo kamu salting, aku juga jadi salting."

"Pak Rey udah ah! Lama-lama kayang, nih, aku!" ucap Dira dengan salah tingkah.

Tanpa sengaja Dira saling bertatapan dengan ibu-ibu yang berada di meja belakang Rey. Mereka saling tersenyum satu sama lain.

Lalu Dira mengalihkan pandangannya. "Mampus ah, di liatin ibu-ibu lagi."

"Yaudah, ayo pulang." ajak Rey.

"Pak Rey bayar dulu, Dira tunggu sini. Okey?" ucap Dira sambil tersenyum.

"Udah jago nyuruh-nyuruh suami, ya?"

"Itu namanya kerja sama. Dira pesen, kamu bayar. Hehe."

Rey hanya menganggukan kepalanya. Ia lalu pergi membayar makanan mereka.

-

Instagram

anindiraaa.maheswari

Liked by cerita.boss and 1.000 others.

aabraham.reynand

Liked by cerita.boss and 1.000 others.

-

Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak!

Jangan lupa follow instagram :
- rahma_niida
- cerita.boss
- aabraham.reynand
-anindiraaa.maheswari

Karna disana info selanjutnya tentang up cerita DS/MHIME/AHS!

Ditunggu 10k votes & 8k komentar!

GIMANA PART INI?

Part ini seluruhnya 1800+ kata! OMGGGG! AKHIRNYA AKU UPDATEEE!🥺❤️

SPAM KOMEN APA AJA SINIIII!

Bagi pembaca RaniAldo, Novel "My Husband is My Enemy 1" akan PO bulan Juni! Yuk ikutan PO-nya!

See u!

Rabu, 19 Mei 2021.

HAPPY BIRTHDAY!
Have a nice day, DIREY LOVERS!❤️

Continue Reading

You'll Also Like

427K 27K 55
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
2.2M 33.1K 47
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
593K 25.4K 40
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
7.1M 349K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...