DEVIL BESIDE YOU | 21+

By Fullandari

1M 54.2K 4.3K

• Diangkat dari kisah nyata. Dikemas dengan latar belakang berbeda dengan alur yang sama. • Follow instagram... More

1. Aku Menemukan Mu
2. Tangisan Rara
3. Keterpurukan Rara
4. Sisi Kelam Menyakitkan
5. Harapan Semu
6. Pembalasan Untuk Pengkhianat
7. Benang Merah
8. Nekat Berujung Maut
9. Rapuh 🔞
10. Kebencian
11. Mahkota yang Telah Hilang 🔞
12. Kesedihan Tiada Ujung
13. Kenangan Yang Hilang
15. Masa Lalu Kelam Menyakitkan
16. Tubuh yang Mulai Rapuh
17. LARI!
18. Sedikit Lagi Ra!
19. Obsesi Al
Selamat Hari Raya Idul Fitri ❤️
20. Kemarahan Seorang Nick Albert
21. Kehangatan yang Dirindukan
22. Nick Impoten?
23. Kepingan Masa Lalu
24. Dendam Masa Lalu
25. Jebakan
26. Sosok Misterius
27. Saatnya Pulang Ra
28. Janji Masa Lalu
29. Jeritan Rara (Bagian 1)
30. Jeritan Rara (Bagian 2)
31. Tangisan Rara 🔞
32. Keberanian Rara 🔞
33. Pilihan Sulit : Pilih Rigel yang mati atau Alya yang mati Ra? 🔞
~ Visual Novel Devil Beside You
34. Fakta Yang Terungkap 🔞
35. Crying Out (Menangis)
36. Stay With Me Ra
37. Keterpurukan Nick
38. Don't Go Ra
39. Kembalilah Ra
40. Putri Tidur
41. Bunga Tidur
42. Matahari ku
43. Geng Mafia Crowned Eagle
44. Penyesalan
45. Tiga Belas Keinginan
46. Apa Kamu Suka?
47. Hamil yang Tertukar
Assalamualaikum Kinan
48. Suami Sensitif 🔞
49. Janji yang Terucap | Permintaan Pertama
50. Will You Marry Me?
51. Berbagi Kebahagiaan
52. Kebahagiaan Sederhana
53. Buku Diary dan Gelang Couple
54. Petak Umpet | Masa Lalu
55. Belanja Berdua
56. 2 M
57. Pertemuan Fansgirl
58. Taring Penyusup
59. Wedding Preparations N & R 🔞
60. Wedding Day
61. Melodi Pilu
62. Nama Untuk Malaikat Kecil
63. Permainan Tertunda 🔞
64. Pertempuran Malam 🔞
65. Cahaya dalam Gelap
66. Meluluhkan Hati Dingin Bodyguard (Part 1)
67. Meluluhkan Hati Dingin Bodyguard (Part 2)
68. Meluluhkan Hati Dingin Bodyguard (Part 3)
69. Pengkhianat dalam Mansion
70. Pertemuan Tidak di Sengaja
71. Salah Faham
72. 12 Jam Bersama Mu
73. Dasar Bocah Prik!
TERJERAT BADBOY KAMPUS (21+)
74. Serangan Tak Terduga
75. BOOM!

14. Please, Don't Cry

13.9K 879 55
By Fullandari

Happy Reading 🥳

"Aku tidak tau apa masalah mu dengannya Nick. Tapi kau sudah keterlaluan. Dia perempuan Nick! Perempuan!" Dengan kasar Rigel mencengkeram kuat kerah baju sahabatnya. Kedua bola matanya menatap tajam pria dihadapannya yang hanya berekspresi datar.

Nick mendengus geli. Dagunya terangkat, sombong  Lalu, di dorongnya tubuh Rigel hingga cengkeraman di kerah bajunya terlepas. "Tanpa kau beri tau, aku juga tau jika dia perempuan." Jawab Nick santai. Tidak ada perubahan di wajahnya. Tetap seperti semula. Datar dan angkuh. Rigel yang melihat itu rasanya ingin menghabisi sahabatnya.

Bugh

Pukulan telak melesat tepat di rahang tegas itu hingga membuatnya terdorong ke belakang. "Sial!" Umpat Nick meludah. Meskipun tidak terlalu sakit. Tapi itu scukup membuat darah keluar dari dalam mulutnya.

Rigel menatap kesal. Tidak berniat untuk menolong. "Aku tidak habis pikir dengan mu. Bisa-bisanya kau melakukan itu Nick. Dimana otak mu?! Dimana?!"

"Sial."

Bugh

Dengan kuat Nick membalas pukulan Rigel. Rigel yang belum sempat menghindari pukulan itu langsung terjatuh dengan darah mengucur dari kedua hidungnya. "Kau terlalu banyak bicara Rigel." Desisnya dingin penuh penekanan. Lalu Nick melangkah mundur, memberi jarak.

Rigel mendongak. Emosi terpancar jelas dari wajahnya. Kemudian ia bangkit dan berdiri. Keduanya saling berhadapan. Tangannya mengepal, berusaha ia tahan agar tidak memukul wajah sahabatnya. "Aku hanya ingin mengingatkan mu Nick. Kau boleh membencinya. Tapi jangan terlalu membencinya. Cinta dan benci itu beda tipis. Kau memang sekarang mencintai wanita lain. Tapi tidak tau untuk kedepannya. Kau bisa saja jatuh cinta ke Rara, Nick." Kata Rigel sambil menatap wajah sahabatnya. "Ingat Nick. Dia seorang perempuan. Dia butuh perlindungan. Bukan siksaan. Dia butuh dukungan orang disekelilingnya. Jika kau saja menghancurkannya. Lalu siapa yang akan mendukungnya?"

Nick memalingkan wajah sejenak. Setelah itu kembali menatap wajah Rigel dengan ekspresi tak kalah datar. "Jangan sok bijak. Kau tidak tau apapun."

Rigel menggeleng pelan. Senyuman tipis tersungging di bibirnya. "Aku memang tidak tau apa permasalahan mu dengannya Nick. Tapi setidaknya aku masih mempunyai rasa kemanusiaan." Sarkas Rigel.

Nick mengumpat kasar dalam hati. "Morgan!" Suaranya begitu menggelegar di sepenjuru Mansion.

"Iya Tuan." Jawab Morgan, berdiri tepat disebelah Nick.

Nick dan Rigel saling bertatapan. Keduanya saling menatap dalam diam.

"Bawa dia keluar. Jangan ijinkan dia masuk ke dalam Mansion. Ganti dokter yang lain." Titah Nick tegas.

Rigel tersentak ketika dua bodyguard datang langsung memegang kuat kedua lengannya. Sumpah serapah mulai ia keluarkan. "Ingat, Nick. Kau akan menyesal. Kau akan menyesal!" Teriak Rigel sambil tubuhnya terseret jauh.

"Pergi lah dokter. Jangan ikut campur dengan urusan Tuan kami. Anda masih beruntung dokter. Jika tuan tidak berbelas kasihan, mungkin anda bernasib sama seperti mereka yaitu pulang dalam keadaan tak bernyawa." Ujar salah satu bodyguard Nick.

Rigel mengumpat pelan. Pikirannya melayang memikirkan gadis di dalam Mansion. Masalah dirinya, ia tidak peduli itu. "Bagaimana dengan mu Ra? Kau harus menjalani perawatan medis. Jika terlambat, aku takut jika terjadi sesuatu hal buruk dengan mu."

Nick melangkah menuju kamar. Tempat dimana Rara berada. Pancaran kemarahan jelas terlihat dari wajahnya. Darah yang telah mengering akibat pukulan Rigel tadi, tidak ia pedulikan sama sekali.

Ceklek

Pintu ia buka kasar hingga membuat bunyi benturan nyaring terdengar.

Rara terlonjak dari tempat tidurnya. Ia baru saja terbangun dan akan meminum obat. "Nick." Bibir pucatnya bergerak gelisah. Tubuhnya bergeser ke belakang, berusaha menjauh.

"Apa yang kau lakukan ke Rigel sampai membuat Rigel membela mu hah?!" Bentak Nick dengan kilatan amarah. Berbagai macam pikiran negatif memenuhi otaknya.

Rara menggeleng tidak mengerti. "Apa maksud kamu Nick? Aku tidak mengerti." Lirih Rara pelan nyaris tak terdengar. Kondisinya melemah. Pikirannya terguncang hebat. Yang ia butuhkan sekarang adalah istirahat. Rara ingin tidur tenang.

Nick berdecih pelan. Merasa muak dengan wajah polos itu. Dengan gerakan kilat, Nick menarik kuat rambut panjang itu.

Rara merintih kesakitan. Kepalanya mendongak. Nafasnya sedikit memburu tidak beraturan. Sementara kedua tangannya mencekal baju Nick erat.

"Apa kau menggodanya Ra?" Desis Nick tajam. "Apa kau merayunya?" Ucap Nick rendah penuh penekanan. "Atau kau sudah tidur dengannya?"

Rara menggeleng pelan. Kedua bola mata sendunya menatap wajah pria dihadapannya. "Aku tidak serendah itu Nick. Aku tidak semurah itu untuk disentuh pria lain." Balas Rara membela dirinya.

Nick melepas cengkeraman itu. Tubuhnya ia tarik ke belakang dan berdiri angkuh di sebelah Rara. "Ingat Ra, hanya aku yang boleh menyentuh mu. Hanya aku yang boleh membuat mu menangis. Hanya aku yang boleh memasuki mu Ra. Ingat, kau jalang pribadiku. Bukan jalang bergilir."

Setelah mengatakan itu, Nick melangkah pergi. Meninggalkan Rara sendiri di dalam kamar.

Rara menatap kosong punggung lebar itu. "Apa maksud kamu Nick?" Lirihnya pelan. Air mata yang sedari tadi ia tahan mulai melesak turun. "Apa maksud kamu berkata seperti itu?" Lirihnya pelan.

"Hiks!" Tubuhnya bergetar hebat. Tangisnya pecah. Kedua kakinya ia tekuk lalu ia peluk erat. Tidak ada yang memeluknya. Tidak ada dekapan hangat. Tidak ada tempat untuk bersandar. Untuk kesekian kalinya ia marah. "Kenapa harus aku Tuhan?! Kenapa harus aku?! Tidak cukupkah rasa sakit yang aku rasakan? Tidak cukupkah Tuhan?!" Jeritnya pilu. Siapapun yang mendengar jeritan pilu itu pasti akan merasa iba.

Ia rindu dengan Neneknya. Ia rindu dengan kekasihnya. Ia rindu dengan keduanya. "Nenek, Derrick." Isaknya disela tangisnya.

Orangtua? Mereka telah tiada meninggalkan Rara selama-lamanya. Keduanya meninggal dalam pembunuhan sadis yang tanpa sengaja ia lihat. Tubuh mungilnya waktu itu bersembunyi di balik dinding. Sedangkan bibirnya ia bungkam menggunakan kedua punggung tangannya. Saat melihat pembunuh itu ingin menghampirinya, Rara langsung berlari keluar rumah. Berlari cepat hingga tanpa sadar ada mobil yang berjalan ke arahnya.

Tubuh mungilnya membentur jalan. Orang-orang berlalu lalang langsung mengelilinginya. Sedangkan orang yang menabraknya segera keluar dan menggotongnya untuk bertanggung jawab.

Kedua bola mata yang belum sempat tertutup melihat seorang laki-laki tengah berlari kelimpungan mencarinya. "Al, kenapa kamu melakukan itu?"

"Hiks!" Tangisnya pecah ketika mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Gara-gara kejadian itu, memori ingatannya hilang. Yang ia ingat hanya teman masa lalunya yang ia panggil "Al". Teman yang selalu menemaninya dan yang selalu melindunginya. "Apa kabar mu Al? Aku rindu dengan mu."

Penutupan

Jangan lupa follow instagram aku :
@fullandari

Jangan lupa follow instagram mereka :
@nickalbertofc
@raraagathaofc
@damianalmo
@darrenkendrickreal
@seancrishtian
@bryllianmorganhsieh

Untuk Trailer Novel Devil Beside You sudah ada di Channel YouTube aku ya.. Link ada di bio Instagram aku 🌠

Terimakasih and see you next Chapter gais 😉

Sayang kalian banyak-banyak 💖

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
171K 10K 60
Mengandung konten dewasa, pembunuhan, kekerasan, perkelahian, darah, senjata, dan kata kata kasar!!! [BAHASA BAKU] Leonel Alston merupakan pemimpin...
1.1M 16.2K 36
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
188 52 14
Ini bercerita tentang seorang gadis yang bernama Xuli menikah dengan mantan bos mafia, setelah menikah suami Xuli bersikap seperti anak kecil, dan hi...