Rensha TFALV [END] -by Akhley...

By Akhleya

3K 2K 466

Rensha -by Akhleya (Varren Dan Alesha) Dihari yang sangat indah, dimana terukirnya jalinan cinta lewat perma... More

Prolog
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18
Episode 19
Episode 20
Episode 21
Episode 22
Episode 23
Episode 24
Episode 25
Episode 26
Episode 27
Episode 28
Episode 29
Episode 30
Episode 31
Episode 32
Episode 33
Episode 34
Episode 35
Episode 36
Episode 37
hai
Episode 38
Episode 39
Episode 40
Ending

Episode 5

106 87 6
By Akhleya

Hai semuanya!

Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn

Cung part ini agak panjangan 1540 kata🤭

Spam emot 💗 dulu bosqueee

-Happy Reading-

Setelah merenung sebentar akhirnya Varren tertidur lelap malam ini.

Pagi hari yang cukup terik ini, Varren lekas berangkat, sekilas ia melewati rumah Dinka yang terletak disamping rumahnya. Ia melihat motor Dinka sudah tidak ada digarasi. Sesaat itu pun ja bergegas berangkat keesekolah, setelah masuk kelas, bel berbunyi dan pelajaran seperti biasanya berjalan. 4 jam kemudian bel istirahat berbunyi.

KRINGGGG

Semua murid berhamburan keluar.

"Sha!" Panggil Reyfan menarik tangan Alesha dan pergi keluar kelas

"Tumben mereka deket lagi" ujar Varren bertanya kepada Dinka

"Lo beneran nggak nyesel? Besok gue beneran putusin Reyfan, dan kemungkinan dia bakalan deket lagi sama Alesha" sahut Yhena

Seketika Dinka mengingat perkataan Yhena kemarin

"Oy! Diajak ngobrol malah diem aja" teriak Varren

"Ck, lagi nggak fokus" jawab Dinka

"Ohya, Ren, anterin gue ke kantor dong buat ngumpulin berkas laporan osis" kata Dinka diangguki Varren. Mereka berdua memasuki kantor dan bertemu pak pembimbing osis.

"Hai Varren, mau ikut olimpiade lagi nggak?" Tanya guru yang ada disana

"Enggak, makasih" jawab Varren. Walau pintar, Varren tak pernah memanfaatkan otak pintarnya, ia sering menolak untuk olimpiade, lomba LCC dan semacamnya.

Setelahnya Varren keluar duluan, karna Dinka masih ada urusan lagi, ia adalah ketua osis, jadi cukup bisa dibilang sibuk.

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Disisi lain, tepat dikursi alumunium itu Reyfan dan Alesha duduk bersama.

"Sha, gue putus sama Yhena, padahal gue nggak ngelakuin kesalahan apapun" kata Reyfan setelah membawa Alesha duduk dikursi depan perpustakaan

"Kenapa kamu crita ke aku? Bukannya setelah kamu pacaran sama dia..." kata Alesha

"Persahabatan kita masih Sha, sorry gue nggak pernah ada buat lo" kata Reyfan

"Kamu emang udah berubah Fan" Alesha menyengir tipis

"Iya, gue tau, dan gue baru tau juga kalo lo dulu suka sama gue da-" perkataan Reyfan terpotong oleh Alesha

"Dulu aku bodoh karna suka sama kamu, tapi hal itu jadi pengalaman buat aku, thanks rasa pedih dan sakit karna ghostingan kamu dulu" Alesha mulai beranjak pergi

"Sha....sorry" kata Reyfan

"Yang salah itu aku, sembarangan suka sama kamu disaat kamu suka sama orang lain" kata Alesha

"Sha, gue salah, gue nggak bisa jadi sahabat lo yang baik kek dulu, selama gue pacaran, gue seakan nggak kenal sama lo...Sha, izinin gue jadi sahabat lo lagi" mohon Reyfan

"Gue udah deket sama lo, kita sahabatan udah dari kecil" imbuhnya

"Fan, mau seburuk apapun perlakuan kamu ke aku, kamu tetep sahabatku, dan itu nggak akan berubah. Tapi rasa kepercayaan aku mulai rapuh, dan kamu bisa memperbaiki itu mulai sekarang" jawab Alesha

"Thanks Sha, lo emang orang baik"

Percakapan mereka berakhir setelah Alesha pergi, ia menuju lorong kelas

Sembari berjalan, tepat saat ini Varren bertemu Alesha yang tengah sendirian dilorong kelas

"Sha, gue tadi habis dari kantor, sempet liat jurnal kelas" kata Varren menyeimbanggi langkahnya untuk sejajar dengan Alesha

"Trus?" Jawabnya

"Gue udah hafalin nama lo, Alesha Graclaisa jichuanna jaga-jaga aja biar nanti nggak lupa pas ijab kabul" kata Varren

"ihh ngaco! Kita aja nggak ada hubungan, mau bahas nikah segala. Aku mau ke kelas dulu, bye!" Ucap Alesha memasuki pintu kelas tepat disampingnya.

"Eh! Tadi lo pergi sama Reyfan kenapa?" Celetuk Varren

"Dia putus sama Yhena, trus minta maaf sama aku" jawab Alesha

"Lo nggak akan.....suka lagi kan...sama dia?" Pertanyaan Varren ini diketawai Alesha

"Yakalik! Karna dia aku jadi pernah ngerasain sakitnya dighosting, dan aku nggak mau dighosting lagi. Kita cukup sahabatan" jawab Alesha

"Pinter!" Sahut Varren mengelus rambut Alesha.

"Udah ninggalin gue dikantor sendiri, bikin sakit hati, untung lo sahabat sejati gue" kata Dinka diujung lorong kelas menatap Varren yang tengah bersama Alesha.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Sepulang sekolah Varren ditelpon ayahnya

"Varren, ayah dapet kasus pembunuhan dan saksi nya sudah disini. Ayah punya satu hal yang butuh bantuan kamu. Kesini sekarang" jelas sang ayah

"Oke, otw yah" jawab Varren pergi ke kantor firma hukum ayahnya.

HSHHHHH

Pak John mengacak rambut frustasi,

"Pak! Anda itu malah buat saya bingung" jawab seorang gadis yang tengah duduk dihadapan jaksa

"Apanya? Saya hanya tanya sekali lagi, apa benar segala yang diucapkan pelaku?" Tanya pak jaksa

"Kamu itu saksi saya dipengadilan. Kamu bisa membalikkan serangan yang ada dan bisa mengungkapkan fakta" ujar pak jaksa lagi

"Saya pusing! Saya jadi inget kakak saya terus!" Bentak nya

"Ya sudah, perlu apa? Biar saya sediakan agar kamu tenang" ucap pak jaksa sepelan-pelannya

"Saya mau keluar, jalan sebentar" jawab gadis itu

"Saya sibuk" jawab pak jaksa (oke, pak jaksa yang dari tadi dibahas adalah ayah Varren. Kalian tau sendiri Varren anak dari seorang jaksa, yaitu pak John)

"Ya saya keluarnya tidak dengan bapak, saya sendiri saja" ujar gadis itu

CEKLEK

Suara pintu ruangan jaksa ayahnya terbuka. Ia melihat seorang gadis didepan ayahnya

"Varren, ajak dia keluar sebentar, 15 menit balik lagi" ujar ayahnya. Varren langsung menuruti ayahnya, ia memang sangat dekat denganya, sudah sering ia membantu ayahnya seperti ini.

"Oh...my...god" guman gadis itu. Melihat rahang sempurna Varren, tubuhnya yang sangat atletis, kulitnya yang mulus tanpa bercak jerawat sedikit pun, serta rambut eloknya yang bisa memukau seluruh manusia dimuka bumi ini. Wah, dia manusia apa bukan?

Efek ketampanan Varren langsung bisa membuat gadis itu berdiri. Dengan berat hati Varren mulai bersikap baik kepada gadis itu, berat rasanya berinteraksi dengan perempuan lain selain Alesha. Namun Varren harus terbiasa. Setelah beberapa saat, mereka keluar kantor dan mulai berjalan berdua ditrotoar.

°•°•°•°•°°•°•°•°•°•°•°

DRTTTT....DRTTT....

Hp bercasing hitam itu berdering. Yeah, hp milik Renjun yang tergeletak disofa rumah bergetar

"Hallo, assalamualaikum. Apa mah" ujar Renjun pertama kali

"Waalaikumsalam, itu Alesha suruh kekantor, hp baru nya udah dateng" ucap mama

"Oh gitu, oke" jawab Renjun

TUTTTTT....

"Dek! Hp baru lo udah dateng tuh! Cepet ke kantor ambil hp nya sekalian bantu-bantu mama!" Teriak Renjun mengarah ke kamar Alesha

"Yes! Hp baruuuuu. Oke bang!!" Girang Alesha langsung mengambil cardigan dicentelan belakang pintu lalu keluar kamar. Ia sudah siap dengan tas salempang nya

"Abang mau meeting kamu pergi naik taksi aja" kata Renjun bergegas pergi

"Hm, Y" jawab Alesha. Ia mulai berjalan keluar gerbang rumah berjalan menuju halte. Dan akhirnya ia sampai didepan halte dan langsung mendapat taksi. Ia segera melaju ke kantor papa mama

"Itu kan Varren" kata Alesha saat berlalu dijalan

"Pak! Berhenti" kata Alesha.

"Tunggu bentar ya" imbuhnya. Ia turun dan mencoba melihat apa yang ia lalui tadi. Seorang Varren berjalan berduaan ditrotoar bersama cewek lain.

Ia hanya termenung melihat keduanya, apakah Alesha akan dighosting lagi? Padahal dengan susah payah ia mulai mempercayai lelaki, setelah sekian kepahitan yang ia terima dari Reyfan. Akankah kali ini ia terbohongi lagi? Ribuan pertanyaan itu terus muncul dipikiran Alesha

"Nama aku Ala, adiknya kak Ara" kata gadis yang sedang berjalan beriringan dengan Varren

"Gue Varren" jawab Varren

"Kak, tau nggak...kak Ara korban pembunuhan ayah kita sendiri" ucap Ala menahan tangisan

"Ala..." panggil Varren, ia memegang kedua bahu Ala

"Semua akan baik-baik aja, almarhumah kakak kamu bakalan tenang disana, pelaku nya bakal dihukum semestinya, dan kamu harus hidup bahagia" kata Varren

"Kak...makasih ya" jawab Ala memeluk erat tubuh Varren.

"Mereka pelukan?" Batin Alesha dari kejauhan

"Mbak, jadi naik nggak" tawaran pak sopir taksi yang sembari tadi menunggu Alesha menatap Varren bersama gadis itu

"Oh iy-iya pak" kata Alesha. Entah pikirannya saat ini tak tenang, ia mulai menghela nafas saat ini. Huh kejadian tadi sangat membuat Alesha tak nyaman

"Dih, ngumpat boleh ga si!" Sentaknya menghentakkan kaki didalam mobil taksi

"Eh astaufirullah, enggak, Alesha bercanda ya allah" imbuhnya sembari mengelus dada beberapa kali.

Setelah sampai dikantor mama, banyak orang yang tengah mempersiapkan berbagai pernikahan. Namanya juga gedung nikah say...jadi tugasnya mempersiapkan berbagai ritual acara pernikahan.

"Semangat pak! Semangat" teriak Alesha menyemangati para pekerja yang tengah mendekor dan semacamnya

"Iya nonn! Mau ketemu mamah ya? Mama lagi ada klien, bentar lagi juga keluar. Kamu tunggu dulu ya" kata pak Dadang, petugas yang akrab dengan Alesha

"Hehe iya pak" jawab Alesha menghampirinya, ia membantu merangkai bunga mawar bersama pak Dadang.

"Non terakhir kesini kapan ya" sela pak Dadang ditengah merangkai bunga

"Emmm, sebelum Alesha masuk SMA kalik ya pak? Duh sibuk banget sampai-sampai jarang kesini" jawab Alesha agak canggung

"Nggak apa-apa non" ledek pak Dadang

Selang beberapa menit klien mama sudah keluar bersama seorang perempuan berpakaian cukup terbuka dan make up yang tebal. Ia cantik bagaikan model

"Hai tante" sapa Alesha menunduk sopan

"Kamu....Alesha ya" tanyanya

"Iya tante, kok tau" jawab Alesha

"Saya bundanya Varren. Saya kenal kamu soalnya pas festival tahun lalu, kamu yang tampil di panggung sama Varren itu kan" jelas tante itu

"Oalah, tante kesini ngapain?" Tanya Alesha

"Wait, ini kan gedung pernikahan yakalik bundanya Varren mau nikah" batin Alesha.

"Tante punya bisnis sama mama kamu, emm kalau gitu saya balik dulu ya jeng. Alesha, saya pamit, permisi semua" katanya beranjak pergi

"Bisnis apa mah?" Tanya Alesha setelah bundanya Varren cukup jauh langkahnya

"Dia jadi model gaun pernikahan mama, buat promosi wedding day juga" jawab mama

"Pantesan gelagatnya kaya model, ternyata emang model" tutur Alesha

"Hp baru kamu ada didalem. Ayo ambil bareng mama" ajakan mama diangguki Alesha.

Heyoo!, kalo kalian lupa jika ayah Varren sebagai jaksa dan bundanya sebagai model cus baca part "prolog" lagi

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Spam emot 💗 dulu bosqueee

Satu vote dari kamu memperindah crita ini

Jangan lupa vote yah!!

Love you all and see you next part-!!💗

Continue Reading

You'll Also Like

43.2K 2.7K 18
Akankah lian kembali membuka hati untuk salma? ikuti cerita aku terus yaa
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

107K 16.3K 44
hanya fiksi! baca aja kalo mau
84.2K 6.8K 79
Ini hanya sebuah fiksi dan jangan sangkut pautkan kepada real life. Selamat membaca. Jangan lupa untuk votenya.
STRANGER By yanjah

General Fiction

276K 31.4K 36
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...