"Lo tetep gak mau?" Fian bertanya padaku untuk yang kesekian kalinya. Aku memang benar-benar tidak mau disuruh-suruh.
Aku tidak membalas ucapannya dan hanya menunduk menatap sepatuku.
"Jadi lo gak mau gue ikut?" Tanyanya lagi.
Aku mengangkat kepalaku karena aku mengingat bahwa aku harus bisa mengajak seseorang. "Gue butuh lo."
"Yaudah, kalau gitu ya lo harus mau disuruh sama gue." Katanya.
"Yaudah deh, gue setuju." Jawabku tanpa berpikir lagi, kalau aku memikirkannya bisa-bisa aku menolaknya lagi.
"Nah karena waktu lo tinggal seminggu lagi buat cari temen, gue cuma minta waktu seminggu buat nyuruh-nyuruh lo." Ucapnya.
Aku hanya pasrah, waktu seminggu itu tidak sebentar. "Oke."
Fian pergi meninggalkanku yang sedang memikirkan apa yang akan terjadi jika aku setuju dengan permintaannya.
*
*
*
Apa mungkin Fian akan menyuruhku yang tidak-tidak?
Hufttt, pertanyaan itu yang membuatku selalu gugup apabila bertatap muka dengan Fian.
Setelah bel pulang berbunyi, aku bergegas meninggalkan kelas sebelum Fian memanggilku.
"Ra-" Seseorang memanggilku dan menarik tanganku dari belakang.
Aku menoleh dan terkejut dengan seseorang yang berada di belakangku. Fian.
"Buku lo!" Eh?
Aku diam dan melihat buku yang berada di depan kakiku. Aku kira dia akan memberikan padaku dengan cara baik-baik.
Tapi tidak!
Dia memberi dengan cara melempar, lalu sesudahnya dia pergi meniggalkanku. Aku mengambil buku dan memasukannya ke dalam tas.
Biarlah, aku akan terbiasa selama seminggu ini. Aku pergi mencari angkot dan menaikinya bersama siswa-siswi SMA-ku yang lainnya.
Disaat aku sedang membuka buku untuk dibaca diangkot. Aku mendengar ketukan di jendela kaca belakangku.
Dia lagi,
Menggunakan motor dan helm merahnya.
"Siap-siap besok hari pertama gue nyuruh lo!!!" Katanya dari luar.
Aku hanya menatapnya dan menunduk. setelah Fian pergi, siswa-siswi yang ada di angkot melirik tajam ke arahku. Lagi-lagi aku menunduk.
---
an
For a long time haha akhirnya gue update=)) gue jadi males wkwk kalau yang vote nya dikit.
Vote+comment nya please hahahaha