DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]

By kepojanganberlebihan

2.8M 395K 203K

PRE-ORDER NOVEL DOSENKU SUAMIKU 2 TANGGAL 30 AGUSTUS 2022 Cover by : Azhara Natasya. Ini masih melanjutkan c... More

1
2
3
4
6
7
cekkk!
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
PO DOSENKU SUAMIKU 2 DIBUKA
Selasa, 01 November 2022
PO kedua novel DS2 dibuka!

5

144K 19.3K 11.4K
By kepojanganberlebihan

Maaf baru bisa update🙏

By the way, DS 2 udah 205k reads! Terima kasih banyak!❤️

Boleh bantu rekomendasiin cerita ini? Makasiii banyak, hihiiii.

Silahkan vote terlebih dahulu, dan diharapkan untuk komen disetiap kalimat part ini. Terima kasih!

Jangan lupa follow 2nd akun Wattpad aku rahmanidaaa yaaa! Aku bakalan bikin cerita tentang pernikahan disanaa!

Follow instagram @/rahma_niida untuk tau kapan aku update ceritaaa!

-

08.30 wib.
Pagi ini jadwal Rey mengajar di kelas Dira. Diawali dengan keheningan saat Rey masuk, lalu kelas pun dimulai hingga sekarang.

Setelah menjelaskan beberapa materi, Rey kembali duduk dikursinya dan menyuruh seluruh Mahasiswa/Mahasiswi-nya untuk mencari lanjutan materi yang sedang mereka bahas.

Dira menatap sekelilingnya sejenak, terlihat beberapa teman dikelasnya sedang berdiskusi, termasuk Vita. Ia kembali menatap buku dimejanya sambil menunduk. Rasanya tak nyaman lagi berada dikelas.

Ting!

Satu notifikasi masuk. Dira segera mengecek ponselnya.

❤️
Online

Ada yang susah ya? Sini diskusi bareng

Dira mengerutkan dahinya, ia kembali menegakkan kepalanya dan langsung menatap Rey yang kini juga sedang menatap dirinya.

Rey tersenyum simpul, membuat Dira menaikkan kedua alisnya. Dira lalu membalas pesan dari Rey.

Ga boleh, ntar curanggg
Masa iya Dira diskusi sama Pak Rey? Ntar yang lain ga terima, gimanaa?:(✓

Mereka juga ga ngajak kamu buat diskusi.

iiih enggaaa tuuu✓
(Stiker)✓

Boonggg

Pak Reyyyyy😡✓
(Stiker)✓

• (Stiker)

• (Stiker)

Diiiiih?🤣✓

Maaf, sayangggg❤️

(Stiker)✓

Kamu dapet stiker darimana cobaa?🤣✓

•Mau tau?

Mauuuu✓

• (Stiker)

HEH?!✓
(Stiker)✓

•Mau tau ga?

Hiiiih
(Stiker)✓

•(Stiker)

•Okeyyy

WKWKWKWK DAPET DARIMANA SI ITUUU???!😭✓

•Rahasia

HEH CURANGGGG?!😳✓
SAYANG IIIIH!😡✓
GA NEPATIN JANJI, ISH!😡✓

•Harusnya cium langsung

Tau ah, SERAH!✓

Eiiit? Bumil ga boleh marah, lho..

(Stiker)✓


Sayaaaangggg
•(Stiker)

(Stiker)✓


•(Stiker)

•(Stiker)


Dira kembali menyimpan ponselnya di dalam tas. Cewek itu menatap Rey dengan tajam sambil bergumam, "Awas aja lu, Mujidin."

Rey mengerutkan dahinya saat menatap Dira yang tampak sedang kesal terhadap dirinya. Bukannya menyesal dengan perbuatannya, Rey malah tersenyum karna senang bisa melihat ekspresi kesal dari Dira yang menurutnya sangat lucu.

"Istri aku lucu banget." gumam Rey.

Mereka kembali terfokus pada tugasnya masing-masing hingga istirahat tiba.

***

Saat Dira menikmati jajanan dikantin, tiba-tiba Riza datang dan duduk dikursi dan tepat berhadapan dengan Dira.

"Selamat pagi menjelang siang, istri Pak Rey." sapa Riza, atau lebih tepatnya berniat meledek Dira dihadapan semua orang yang berada di kantin.

Dira sama sekali tidak terusik dengan ucapan Riza barusan. Cewek itu beralih memainkan ponselnya sambil mengunyah makanan didalam mulutnya.

"Bikin instastory bagus kali, ya," gumam Dira sambil membuka aplikasi Instagram.

Riza yang merasa diacuhkan oleh Dira lalu berdehem. "Ekhem!"

Dira menegakkan kepalanya sambil menatap Riza dengan kedua alis yang terangkat. "Kenapa? Lo mau rekomendasiin filter instagram?"

"Wah.. istrinya Dosen gini amat, ya," ucap Riza sambil menyeringai.

"Wah.. ga dapet istri Dosen gini amat, ya," balas Dira lalu tersenyum ke arah Riza.

Riza menatap Dira dengan tajam.

"Masya Allah, brother. Cuaca lagi panas nih," ucap Dira, membuat Riza semakin kesal terhadap dirinya.

Riza lalu memutar kedua bola matanya sambil menahan kesal. Sedangkan Dira melirik ke arah sekitarnya, dimana orang-orang ramai memperhatikan dirinya dan Riza dengan tatapan penasaran.

"Lo hamil, Dir?" tanya Riza tiba-tiba.

Dira kembali menatap Riza, ia mengerutkan dahinya. "Apa?"

"Lo beneran hamil?" tanya Riza sambil menyeringai.

"Mau tau?" bisik Dira.

Riza menyipitkan matanya, cowok itu lalu mengangguk. "Iya."

"Gak, ah," balas Dira.

"Kenapa?" tanya Riza sambil mengerutkan dahinya.

"Nanti nanges," ucap Dira mengikuti kata-kata di T*kt*k.

"Lah? Jangan-jangan, lo beneran-"

"Permisi."

Riza dan Dira serentak menoleh ke arah sumber suara. Keduanya membelalakkan kedua bola matanya saat melihat Rey yang sudah berdiri didekat mereka.

Riza dan Dira segera beranjak dari duduknya, menatap Rey dengan terkejut.

"Eh, mau kemana, Pak?" tanya Riza berbasa-basi.

Dira terdiam ditempat sambil meneguk saliva. "Jangan sampe Pak Rey salah paham," -batin Dira.

"Kenapa kaget gitu? Saya ngeganggu kalian, ya?" tanya Rey, ia melirik sekilas ke arah Dira.

"Eh, enggak. Ga sama sekali, kok, Pak." ucap Riza, ia ikut melirik ke arah Dira.

"Tadi dia kepo doang," ucap Dira tiba-tiba. Riza langsung menatap Dira dengan tajam.

"Kepo-in apa dia?"

"Kepo-in tentang-"

"Saya permisi dulu, Pak." ucap Riza tiba-tiba. "Gue duluan, Dir."

"Eh? Okey, ati-ati." ucap Dira sambil tersenyum puas.

Riza segera melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan Dira dan Rey sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Kenapa?" bisik Rey yang masih penasaran.

Dira kembali menatap Rey. "Ga jadi. Ngomong-ngomong, kamu ngapain kesini?"

"Hm? Pengen aja," balas Rey.

"Eh?" Dira mengerutkan dahinya. "Kamu ga liat kita lagi dimana?"

"Di kantin," ucap Rey seadanya.

Dira memejamkan matanya sejenak sambil menghela nafas.

"Tadi dia ngomong apa ke kamu?"

"Ga penting, sih, ga usah dibahas."

Setelah itu, Dira mempersilahkan sang suami untuk duduk. "Ya udah, duduk sini."

Rey mengangguk, cowok itu lalu duduk disebelah Dira.

"Kamu mau makan apa? Ntar Dira pesenin," tanya Dira kepada Rey.

"Ga mau, udah kenyang."

"Trus.. ngapain kesini, Sayang?" ucap Dira dengan gemas. Terlihat semua orang yang berada disana memperhatikan mereka, membuat Dira merasa tak nyaman.

Rey tampak berpikir sejenak, hingga akhirnya ia mengulurkan tangannya ke arah Dira.

Dira mengerutkan dahinya, apa maksud suaminya?

"Kenapa?"

Rey membuka gulungan lengan kemejanya, cowok itu segera menunjukkan sedikit tinta yang menempel disana. "Coba liat. Itu tadi kena spidol dikit, makanya aku gulung lengan kemejanya."

Dira mengerjapkan matanya sejenak, ia lalu melihat ke arah lengan kemeja Rey yang ternyata benar-benar terkena tinta spidol. "Eh? Kok bisa?"

Rey menggelengkan kepalanya. "Ga tau, ga sengaja."

Dira mengulum senyum, cewek itu lalu menganggukan kepalanya. "Oh.. ga sengaja, ya. Ya udah.. trus maunya aku apa-in? Mau aku bersihin sekarang?"

Rey kembali menggelengkan kepalanya. "Engga, sih," ucapnya.

"Trus mau di apa-in?"

"Ga usah di apa-apa in. Aku cuma mau liatin ke kamu doang. Ga diomelin, 'kan?"

Dira menaikkan kedua alisnya. Ia berpikir sejenak. "Ehm.. tadinya mau aku omelin, sih. Tapi, karna bayi ini udah gede, jadi ga boleh diomelin lagi. Harusnya disayang."

Rey tersenyum setelah mendengar perkataan Dira barusan. "Kalo disayang, harusnya dicium juga."

Dira mengerutkan dahinya. "Ga gitu, Sayang."

"Harusnya gitu, Sayang."

"Ssstttt! Udah, Dira mau makan dulu. Kamu diem, ya," ucap Dira.

Rey mengangguk, menuruti perkataan sang istri. Ia lalu meletakkan kedua tangannya diatas meja sambil menatap Dira tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya.

"Ga usah diliatin gitu, ntar aku salting." ucap Dira sambil menikmati makanannya.

"Gapapa, aku suka liat kamu salting."

Dira melirik ke arah Rey dengan tajam, dibalas dengan senyuman manis yang terukir diwajah tampan suaminya.

"Ga baik, lho, bikin anak orang salting."

"Emang ga baik, sih, bikin anak orang salting. Tapi, kalo bikin istri sendiri salting, 'kan, gapapa." ucap Rey.

"Ehm.." gumam Dira, ia segera meneguk minumannya agar tak tersedak. "Udah, ah, Pak Rey ga baik buat kesehatan jantung aku."

"Hm? Emang kenapa?"

"Dari tadi bikin deg-deg an mulu, ih." ucap Dira sambil menatap Rey dengan tajam.

"Masa?" bisik Rey menggoda sang istri.

"Pak Rey diem. Ntar kalo jantung aku capek, trus dia males berdetak lagi, gimana? Mau tanggung jawab?"

Rey menaikkan sebelah alisnya. "Eh? Udah tanggung jawab karna ngehamilin orangnya, masa harus tanggung jawab ke jantung lagi?"

Setelah mendengar bisikan dari Rey barusan, Dira langsung memelototi sang suami. "Sayang," bisik Dira dengan gemas.

Rey tersenyum sambil mengedipkan salah satu matanya, membuat Dira langsung terdiam. Dira baper. Tidak. Tidak hanya Dira. Semua perempuan yang ada disana ikut baper saat melihat Rey barusan.

"Gue ngefly, anjir."

Dira langsung mengalihkan pandangannya ke arah orang yang berbicara barusan, membuat Rey terkekeh kecil. Sepertinya Dira cemburu.

"Aku duluan, ya. Kamu makan dulu sampe kenyang. Jangan lupa, ntar lagi kamu ada kelas." ucap Rey, membuat Dira kembali menatap ke arah dirinya.

Dira menganggukan kepalanya. "Iya. Makasih udah diingetin," ucapnya.

"Ga boleh cemburu, lho," ucap Rey sambil menahan tawa.

"Dih, kepedean." ketus Dira.

"Siapa tau ada orang yang lagi cemburu, 'kan?" ledek Rey.

"Ish, udah sana! Ngeledek mulu kerjaannya."

"Cium juga ga boleh, jadi bisanya ngeledek doang."

"Cium, cium, cium, sana cium tembok."

"Tuh, kan," ucap Rey.

"Lagian, ngadi-ngadi mulu pikirannya. Udah sana!"

"Ntar pulang baru boleh cium, ya?" bisik Rey sambil menyeringai.

Dira membelalakkan kedua bola matanya. "Ga ada, ish!"

"Ya udah, tungguin pulang, ya." ucap Rey lalu beranjak dari duduknya dan mulai meninggalkan Dira yang masih menatap dirinya dengan tajam.

"Susah, ya, punya suami cakep. Kerjaannya kalo ga bikin salting, ya, bikin cemburu." gumam Dira.

-

Hai, guys!
Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak!

Gimana part iniiii?

Boleh minta 10k votes & 8k komentar di part ini?! Terima kasih!❤️

SPAM KOMEN APA AJA SINIIII!

Maaf baru bisa up. Kemarin sempet terhambat sama masalah plagiat, trus pas mau update ide gaada, nulis juga belom sempet. Maaf banget.

Doain semoga aku selalu sehat biar bisa begadang buat up semua cerita, aamiin. Makasiiii, hehe.

Terima kasih banyak untuk yang selalu setia membaca, memberi vote, bahkan berkomentar di cerita ini.

Semoga part ini bisa mengobati rindu kalian ke DIREY, ya, hihiiii.

See u!

Selasa, 20 April 2021.

Happy birthday!

Have a nice day, DIREY LOVERS!❤️

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 26.2K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
633K 45.4K 40
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
3.2M 33.1K 30
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.8M 301K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...