Stalker✨ [ Tamat ]

By mynameis_12345

227K 9.8K 223

Anak tunggal yang memiliki keturunan Korea-Inggris ini hobinya nge stalk mulu, gadget mania pula. Kisah seora... More

(bukan) Prolog
Satu : Kepo
Dua : Kagum
Tiga : Cemburu
Empat : Gagal Ganteng
Lima : Harapan?
Enam : Gebetan
Tujuh : Payung
Sembilan : Waktu
Sepuluh : Masa Lalu
Sebelas : Sejarah
Dua Belas : Kenangan
Tiga Belas : Hujan
Empat belas : Modus
Lima belas : Hampa
Enam belas: Takdir
Tujuh belas : Kehilangan
Delapan belas : Balon(?)
Sembilan belas : Sekolah baru
Dua Puluh : Ada apa?
Dua satu : Smile
Dua Dua : Acting
Dua Tiga : ToD
Dua Empat : Jam rusak
Dua Lima : Menjauh
Dua Enam : Dia juga bisa galau
Dua Tujuh : Library
Dua Delapan : Kembar
Dua sembilan : City Park
Tiga Puluh : Amusement Park
Tiga Satu : Good Bye
Tiga Dua : Now
Tiga Tiga : Hi, guys!
Tiga Empat : Special moment!
Tiga Lima : Stalker
(bukan) Epilog
asdfghjkl.
I'M COME BACK
HAI SEMUANYA

Delapan: Terbang

6.1K 273 0
By mynameis_12345

"Kok mirip sama Fikri sih?"

Aku mengucek ngucek mataku.

"Beneran.. itu kayak Fikri, mataku ga salah liat.."

Seseorang beridiri di seberang jalan sana. Dia mirip sekali dengan Fikri. Dia mematung. Matanya menatap mataku, begitu pula denganku. Aku mematung melihatnya dan mataku menatap matanya.

Gak mungkin Fikri kan? Ini cuman kebetulan aja kan mukanya mirip Fikri?

Tapi.

Seseorang itu tersenyum. Seyuman itu.. tak asing. Jelas jelas mirip Fikri, hanya saja ia lebih tinggi dari 3 tahun yang lalu.

Sebuah bis melintas, bis kota tepatnya. Setelah bis tersebut melintas, seseorang yang mirip Fikri lenyap. Fia gaada, dia hilang.

"Lho? kok? hilang? kok bisa?"

Aku lagi lagi mematung. Tapi kali ini, badanku lemas, aku tak bisa menggerakan pandanganku dari arah tadi. Jelas-jelas aku liat orang yang mirip Fikri kok tadi tapi sekarang dia hilang?

"Gamungkin kan kalo itu hantu?"

Aku mengubah pikiran negatif ku ini. Aku anggap aku dari tadi hanya berhalusinasi. Halusinasi yang cukup tinggi..

Oke, mungkin itu hanya halusinasi. Aku menghela napas. Mulai mengalihkan pandanganku pada jalan menuju sekolah. Baru saja aku melangkah sedikit, seseorang memegang pundakku, sontan aku kaget.

"Aaaaaa!!" Aku berteriak lalu menutup mataku. entah mengapa aku berteriak, biasanya juga kalo ada yang megang pundakku aku woles aja ga sampe teriak kayak gini.

"Hey, ini gue! jangan teriak oi!" Suara laki laki ini kini memasuki telingaku. Suara yang tak asing.

Aku membuka mataku perlahan. Aku hanya melihat tubuh laki laki itu, dia tinggi, aku mulai melihat wajahnya, ia tampan, tampannya tak asing. Dia Justin

"Kenapa lo pake acara teriak segala coba? emangnya gue monster apa?" Kini matanya membulat, seakan akan kesal padaku.

"Yaa.. maaf. aku kira.. ah sudahlah"

"Gue monster, gitu kan? ah udahlah, ayo cepet jalan. 5 menit lagi kita masuk. nanti kalo di hukum baru tau rasa!" Kini matanya mendelek ke arahku, iih matanya serem juga. Ia berjalan mendahuluiku. aku mengikutinya dari belakang.

Di lihat dari belakang gini, dia makin keren! tunggu.. aku ga bakalan lupa kejadian dia ngasih tantangan ke Angga, tantangan yang ngebuat gue sakit!

"Eh kamu yang di depan!" Kini aku memberanikan diri berbicara dengan nada keras.

Ia menoleh ke belakang " Apa nyet?" Langkahnya terhenti

"Lo ga ada puasnya ya, jailin gue! kemarin lo buat gue sampe sakit! sekarang? untung gue ga jantungan!" Aku mulai blak blakan

"Ngapain lo sakit cuman gara gara hal kayak gitu? cemen." Kini matanya sinis, serem.

Dia langsung berjalan, tak memperdulikan aku yang kini menatapnya dengan tatapan dendam.

Ia menoleh kebelakang lagi "Cepetan jalan!" Kini matanya berubah lagi, matanya seperti mata panik.

Aku juga bergegas berjalan. Waktu 5 menit untuk sampai ke sekolah lagi mana cukup coba. Gara gara orang yang mirip Fikri itusih.. eh gue lupa kan nganggep itu cuman halusinasi ya.

Kami sampai di gerbang sekolah yang sudah tertutup. Kami kesiangan. Satpam berwajah garang menghampiri kami.

"Kenapa telat?" Kini ia membentak kami ber dua

"Gara gara dia jalannya lama" Justin menunjuk gue..

"Ish apaan bawa bawa gue!" Kini mataku melotot sambil menatap sinis Justin.

"SUDAH! kalian di hukum lari dulu 2 keliling lapangan" kini satpam sekolah itu menghukum kami.

"cuman 2 keliling aja kok "

"Lo kuat La?" kini Justin menatapku khawatir, entah apa yang ada di pikirannya tapi terlihat jelas di wajahnya ia takut gue kenapa kenapa.

"Cuman 2 keliling ini kan?"

"Lo bego atau apaan. Lapangan sekolah ini gede coy! lo habis sakit lagi, Pak biarin dia gausah di hukum biar saya yang nanggung jadi saya kena 4 keliling"

Justin... baik ya.

"Eh Tin! lo apa apaan? itu hukuman buat gue, jangan elo dong." Aku kaget, yaiyalah siapa yang ga kaget hukumannya di ambil sama orang.

"Udah biarin aja, gue udah biasa kok. bahkan gue pernah sampe 10 keliling. woles aja ya, lo masuk kelas aja sana, nanti kalo lo disini nemenin gue dan Faras tau hukuman lo gue yang tanggung lo bakal kena semprotan Faras, Faras sendiri orangnya kan..." Ia tersenyum padaku, senyumannya manis bangett

Ya Tuhan! Justin udah punya pacar kenapa gue jadi baper? Gue gak maksud jadi PHO hubungan mereka. Lagian, gue kan sukanya sama Angga. Fokus ke Angga La!

Readers pikir Keyla pho? jangan salah sangka dulu yaa.

Aku berjalan di antara koridor kelas menemukan kelasku. Aku temukan kelasku. Tidak ada guru. Aman.

"Ciieee telatt wkwk" ucap Anggi saat aku duduk di sebelahnya

"Pacar gue telat lagi ga ya? Dia tuh bangunnya telat terus. Selalu main game tiap malem" Terdengar ocehan Faras dari dekat jendela.

Seseorang menepuk pundakku (lagi).

"La, udah sembuh?"Suara itu sangat amat lembut, dan bernada.

"Udah Ga, hehe" aku menoleh pada seorang laki laki yang tadi bertanya padaku. Tak lupa aku menjawabnya dengan seyuman yang biasa ku sebut 'senyuman pengikat'

"Kalo lo senyum lo cantik banget La"

"Yes berhasilkan senyuman gue. klepek klepek gue di bilang cantik banget, Duh gue bingung harus apaaa"

Aku hanya menatapnya. Dan dia juga balik menatapku.

"Ada yang namanya Keyla?" Seseorang dari pintu berbicara seperti itu.

"Gue Keyla, kenapa?" aku spontan menghampiri orang yang mencariku

"Ada surat ini gatau dari siapa" Dia langsung pergi.

Aku langsung membuka surat itu dengan cepat.

Isi surat:

"Hai La, apa kabar? udah lama ya ga ketemu. Btw gue balik lagi ke Indo nih, ga berharap ketemu lo sih wkwk.

-Fikri first love anda"

YA TUHAN. ITU SURAT MACAM APA.

GA SALAHKAN ITU DARI FIKRI? Sejak kapan Fikri ngasih kabar dengan surat? kenapa ga bbm,WA, atau line aja coba? kenapa kudu surat?

Ya seperti yang kalian tau. Aku akan diam terpaku menatap surat itu. Surat yang kayaknya gamungkin jadi mungkin.
"Kalo Fikri balik lagi dan dia membuka luka yang telah lama aku tutupi. Aku bakalan bikin dia merasa bersalah"

***********

"Bang Gafrin Key pulang"

"Haii La" bang Gafrin kini menatap gadgetnya.

"bang.. Fikri katanya balik ke Indo"

gadget bang Gafrin terlempar begitu saja.

"Hah? apa lo bilang? Gilaaa!! gua belum ngasih tau yang sebenernya sama elu"

"Apaan bang?"

Teng nong

Suara notifikasi line muncul pada layar hpku.

Dari Angga

Angga: Hari ini lo ada acara ga?

Keyla : Ga keknya

Angga: lo mau ga sekarang jam 4 sore jalan jalan sama gue?

Keyla: Hayok aja sih

Angga: Oke ditunggu jam 4 di depan halte deket rumah lo ya

Keyla: Iyaa

"Udah ah bang, Key mau tidur dulu soalnya nanti mau pergi" Aku bergegas menuju tangga, ke kamar.

"Ta..ta..tapi La"

******

Kini jam telah menujukan pukul 4 sore. Aku telah sampai duluan di halte. Bajuku bisa dibilang simple, celana jeans, kemeja bergambar bintang-bintang warna biru tua, sepatu sandal, rambut yang di urai.

Aku terus saja melihat ke kanan dan ke kiri, dan aku melihat laki laki dengan baju yang sama simplenya sepertiku, Dia sungguh tampan.

"Ih maaf yaa gue telat" kini matanya terlihat bersalah, mata uniknya..

"Gapapa kok, aku aja yang kecepetan. Mau kemana ini?"

"Oke, kita ke carnaval dekat kota ya, mau ga? jarang jarang di sana ada carnaval kan"

"Hayukk" aku segera menarik tangannya untuk memasuki bis yang dari tadi telah ada di halte

Kami duduk bersebelahan. Tidak ada percakapan sama sekali. Aku mengotak atik handphoneku, dan Angga mengobrak abrik tasnya.

"Gue ga bawa payung" Percakapan muncul.

"Tenang aja Ga, gue bawa payung kok" aku menjawabnya santai sambil melihat lihat TL twitter

"Nanti di carnaval lo mau naik wahana apa aja?" Angga membuat topik pembicaraan

"Bebas"

************

Sampailah di carnaval

Di sana terdapat wahana bianglala, wahana favoritku. Dan sisanya wahana anak kecil(?)

"Sebelum naik ke wahana wahana, kita beli permen kapas dulu yuk"

Kami makan permen kapas berdua..berdua..berdua..

Kalian ngerasa aneh ga? aku sama Angga cepet banget akrabnya? iya gue juga aneh. Kayak orang pacaran aja tau kita tuh.

Serasa mimpi tapi berkali kali kucubit tanganku dan ku merasakan sakit, ini nyata.

"Nah, sekarang kita naik bianglala" ia meraih tanganku, menggenggam tanganku.

Kami bergandengan tangan.

Permen kapas yang tadi belum habis. aku terus memegang permen kapas tersebut. Permen kapasnya besar ya. Permen kapas menyimpan sejuta kenanganku sebelum sebelumnya.

Permen kapas dengan rasa unik yaitu rasa Vanila latte aku rasakan bersama Fikri. Fikri lagi Fikri lagi. bisa ga sih sehari aja otak aku ga nyebut nama Fikri? hobi banget kayaknya ini otak.

Meski hari ini permen kapasnya dengan rasa standar manis saja, tapi aku sangat amat bahagia kawan!!

Kami memasuki bianglala tersebut. Ini bianglala kan besar tuh pasti lama kan jalannya, nanti gue ngomong apa aja coba? kudu cari topik ini mah

"Key semenjak lo tau gue sama Anggi kembar. Ada yang beda dari lo" Angga melontarkan sebuah kata kata yang membuat jantungku berdegup sangat kencang, ini kan hanya kata kata biasa.

"Gua jadi ga jaim lagi ya" aku mengacak acak rambutku pelan

"Sifat asli lo keliatan, dan lo jadi makin lucu. Kalo kamu jaim tuh judes banget parah, serem pokoknya. Kalo lo banyak senyum gini manis keliatannya" ia tersenyum dan tertawa kecil.

"Hahahahahaha"aku hanya tertawa

Dia bilang aku apa? lucu? manis? Ya Tuhan kenapa aku sangat senang gini. Rasanya ingin aku menari nari dan berteriak.

Entah apa yang memasuki tubuhku, seketika aku berbicara " Lo nganggep gue apa Ga?" eh pertanyaan apa yang muncul dari mulut gue?!

"Gue nganggep lo? hmm apa ya" kini ia terlihat kebingungan.

"Eheh ga usah di jawab Ga, itu cuman pertanyaan selintas. lupain ajaa Gaa wkwk" aku mulai ragu

"Eh besok liburkan Ga? kita jalan jalan yuk sekelas. Kemana gitu, ke bioskop gitu nonton bareng atau ga makan bareng gitu yuk"

Aku mengalihkan pembicaraan, hanya saja aku tak berhasil. Angga telah memberikan jawaban atas pertanyaanku tadi.

"Gue anggep lo temen La" wajah watadosnya muncul.

"Ohaha iya temen ya Haha" aku mencoba tertawa sepuasnya meski terpaksa

Temen.

Katanya dia anggep gue cuman temen. Emang temen kok. emangnya gua berharap dia bakal jawab pacar gitu? gamugkin banget! atau berharap dia jawab karna gue itu gebetannya gitu. Hahahahahaha gamungkin Keyla.

"Terus kenapa lo ngajak gue ke carnaval gini, berdua lagi, kenapa?" Pertanyaan ngaco kini muncul kembali.

Aku harus gimana? Pertanyaan itu sudah sampai di telinga Angga. Dan kini Angga akan segera menjawabnya.

----------------------
HAI! maaf telat nge post

Maafin rada gaje yaaa.. semoga suka, bantu vote dan commentnya makasihhh✌

Continue Reading

You'll Also Like

ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 109K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
136K 8.1K 53
Seorang siswi SMA Antariksa harus terpaksa menikah dengan sang guru matematika yang terkenal dengan sikap dinginnya di sekolah karena suatu insiden. ...
2.7M 155K 39
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
246K 10.6K 62
Seana Asteria Damia namanya memang secantik wajahnya, tapi tidak dengan kisah hidupnya. Bukankah itu akan sempurna jika Anna memiliki sebuah keberunt...