Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Baik Arka, Sarah, Arthur juga Theodore sudah dalam perjalanan untuk penyergapan rumah kosong tempat Lusi menyekap Kalea
"Tuan, kondisi aman. Rumah sudah kami kepung, anda bisa masuk melalui pintu depan"Ucap Rommy ketika melihat Arthur juga beberapa rekannya datang
Arthur menatap Theodore dan menganggukan kepalanya, "Sarah, lo tunggu diluar aja"Sarah menganggukan kepalanya dan berjaga-jaga diluar
Sedangkan Arka, Theodore dan Arthur juga Jason mamsuki rumah gelap dan kotor dihadapannya
Arthur sudah mengeluarkan pistol yanh sudah ia bawa dari rumah, begitupula Arka yang membawa senapan yang ia bawa
Sedangkan Jason sudah bersiap dengan pisau tajam yang selalu berada di tangannya
Theodore tidak membawa apa-apa karena fokusnya adalah merebut Kalea kembali sedangkan yang lain adalah melawan Lusi dan para penjaga yang berada didalam nantinya
"Periksa sekitar"Ucap Arthur memerintah
Jason dan Arka berpencar kebebrapa ruangan untuk menemukan ruangan tempat Kalea disekap
"Lewat sini"Teriak Theodore ketika menemukan seseorang yang tidak sengaja lewat
Arthur menganggukan kepalanya, Jason juga Arka mengikuti langkah Arthur untuk berjalan dibelakang Theodore
"Bangun, cewe sialan"Ucap Lusi menampar pipi Kalea
Kalea mengerjapkan matanya, pipinya terasa panas kali ini akibat tamparan yang diberikan oleh Lusi
"Gue bukan cewe sialan! Lo yang sialan, begitu rendahannya lo sampe pake cara kotor kaya gini? Anjing emang"Ucap Kalea
Entah keberanian darimana Kalea mampu mengatakan sumpah serapahnya dihadapan Lusi
Lusi tersenyum smirk dan menatap Kalea, "Gue emang kotor, tapi gue gak sok suci kaya lo"Ucap Lusi dengab garang
"Lo cuma cewe pengecut yang bisanha main keroyokan, gue pastikan Theodore dan yang lain akan sampai kesini"Ucap Kalea seraya berteriak dihadapan Lusi
"Diam!"Tamparan keras itu mendarat di pipi Kalea
Hingga kepala Kalea tergentuk punggung ranjang, "Kayanya, penyiksaan gue belum membuat lo jera juga ya?"Lusi mendekati Kalea dan mencengkram pipi Kalea
"Gue peringatan sama lo, lo gak tau siapa gue, siapa kelaurga gue, jangan sok bisa ngelawan gue"Ucap Lusi menghentakkan cengkramannya di pipi Kalea
Kepala Kalea terasa sangat pusing kali ini, akibat benturan pada punggung ranjanh, belum sembuh pelipisnya dari benturan gang kemarin
Darah segar sudah muncul lagi akibat perlakuan Lusi, "Gue gak peduli seberapa sakitnya gue karena lo siksa, yang jelas gue gak akan pernah ngasih aoa yang harusnya milik gue ke orang lain"Ucap Kalea ditengah-tengah kesadarannya
"Anjing ya lo-"Lusi sudah melayangkan pisaunya untuk menancapkan pada leher Kalea
Brakk
Pintu ruangan itu ditendang oleh Theodore, "Lusi, lo gila"Teriak Theodore pada menatap Lusi yang sudah melayangkan pisaunya
"Jangan mendekat atau Kalea mati"Ucap Lusi meletakan pisaunya di leher Kalea
Kalea menegak lidahnua dengan susah payah dan menggelengkan kepalanya menatap Theodore
"Lusi, ini namanya kriminal, lo bisa gue laporin ke polisi"Ucap Jason menodongkan pisaunya
"Gue gak peduli, gue akan lepasin perempuan iblis ini dengan satu syarat-"
"Sebutkan"Ucap Arka pada Lusi
Lusi tersenyum smirk menatap ketiga lelaki yang berada dihadapannya, "Lo kembali sama gue"Ucap Lusi menatap Theodore
"Lusi, gue tau luka masalalu lo masih ada. Tapi itu bukan sama Theodore, lo yang selingkuh di belakang dia-"Ucap Arthur mencoba untuk menenangkan Lusi
"Arghhh, persertan dengan itu"Teriak Lusi secara emosional dan meletakan pisaunya lebih dekat dengan leher Kalea
"Lepasin atau-"
"Atau apa?"Tanya Lusi memotong pembicaraan Theodore
"Gue akan jeblosin lo kepenjara"Lusi tersenyum smirk menatap Theodore
"Bahkan kasus narkoba aja gue bisa membayar orang, cuma kasus kaya gini kecil buat gue"Ucapnya sombong
"Gue pastiin pipi cewe cantik lo ini bakalan gue cabik-cabik"Ucap Lusi mengoleskan pisaunya di pipi Kalea
Kalea hanya bisa diam dan tidak berkutik apa-apa, sedangkan Jason dan Arka saling tatap dan menganggukan kepalanya
"Teruslah ajak ia berkompromi, gue bakalan menyelinap ke belakangnya"Bisik Jason pada Arthur juga Theodore
Theodore dan Arthur menganggukan kepalanya, Arka juga Jason sudah mulai berjalan secara perlahan kebelakang tubuh Lusi
Akibat perhatian Lusi hanya terfokus pada pembicaraan Arthur juga Theodore
"Lusi, gue bakalan telfon polisi sekarang, dan gue pastikan lo gak bakalan bisa keluar"Ucap Arthur dengan nada emosionalnya
"Gue gak takut!"Tantang Lusi
"Sekarang"Ucap Jason
Arka dengan gerakan cepat meringkus tubuh Lusi, Lusi yang mengetahui hal tersebut menggoreskan pisaunya dilengan Kalea
"Arghh-"Rintih Kalea menatap darah yang mengucur dari lengannya
"Kal"Teriak Theodore mendekati perempuan dihadapannya
"Kena kan lo"Ucap Arthur tersenyum smirk
Arka sudah berhasil memborgol tangan Lusi, "Lo urus Kalea, biar Lusi gue sama Arka yang urus"Ucap Jason apda Arthur
Arthur menganggukan kepalanya, setelah tahu bahwa majikannya diringkus Lensey dan Bing tidak tidak diam
Mereka menyerang Arthur dari belakang dengan pisaunya, sedangkan Lensey menyerang dengan pistol ditangannya
Pertarungan tambah sengit, Theodore menatap Kalea yang sudah tidak sadarkan diri, ia memakaikan perban pada lengan Kalea yang masih terus mengeluarkan Darah
"Perempuan Anjing ya lo"Umpat Sarah menampar Lusi ketika Arka membawa Lusi ke mobil polisi
"Kalea didalam, luka serius dibagiab lengannya"Ucap Jason membantu Arka untuk membawa masuk Perempuan iblis ini ke polisi
Sarah mengeluarkan pistolnya dan memasuki ruangan penyekapan Kalea, "Theo"Teriak Sarah menatap Theodore dengab baju yang penuh dengan darah Kalea
Sarah berlari mendekati Theodore, "Arthur diluar, gue takut dia dihabisi oleh Lensey dan Bing, lo kesana aja. Urusan Kalea biar gue yang urus"Uxal Sarah pada Theodore
Theodore menganggukan kepalanya dan membantu saudara kembarnya itu untuk melumpuhkan anak buah Lusi
"Kal, lo kuat Kal, gue bakalan bawa lo kerumah sakit. Tahan ya"Ucap Sarah memapah Kalea keluar dari ruangan engap tersebut
Sarah melemparkan pistol yang ia bawa pada Theodore, dan membawa Kalea keluar dari sana
"Let's go, Kal"Ucapnya setelah meletakan Kalea di kursi belakang
Sarah mengendarai laju mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata ia takut darah yang keluar semakin banyak dan Kalea tidak bisa diselamatnya
Doorr
Arthur menembak Lensey tepar Didadanya seketika Lensey luruh kelantai dan meninggal ditempat, "Srsngkan Bing melarikan diri dari sana"
"Keparat"Theodore mengejar Bing hingga keluar rumah penyekapan
"Dapat"Ucap Rommy menahan kerah baju Bing
"Bawa kekantor polisi dan pastikan ia membusuk disana"Ucap Theodore pada Rommy
Theodore kembali kerumah penyekapan tersebut menemui Arthur, "Lo gapapa?"Tanya Theodore
Arthur menggelengkan kepalanya, "Gapapa, sekarang kita harua kerumah sakit"Ucap Arthur berusaha berdiri dibantu oleh Theodore
Mereka sampai didepan rumah kosong tempat penyekapan Kalea, "Rommy, lo bawa Arthur kerumah sakit dan suruh Flora mengobatinya, gue akan keruma sakit"Perintah Theodore
Rommy memapah Arthur dan membawanya kembali kerumah untuk diobati oleh Flora
"Mari tuan"Ucap Rommy membantu Arthur masuk ke mobil
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!