Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Lusi menarik kursi yang berada dihadapannya mendudukan bokongnya disana bersama dengan Maria juga Kalea
"Bisa kita ngomong berdua?"Tanya Lusi pada Kalea yang otomatis menyuruh Maria untuk pergi secara tidak langsung
"Ada urusan apa sama Kalea?"Tanya Maria bingung
Lusi menatap Maria dengan senyumannya, "Masalah pribadi, bisa gue ngomong berdua aja sama Kalea?"Tanya Lusi pada Maria
Maria melirik Kalea yang masih diam menatap Maria, "Ok"Ucap Maria mengambil tanya
"Kabarin gue nanti"Kalea menatap kepergian Maria dengan nanar
"Tenang aja Kal, gue gak bakalan nyiksa lo atau apapun yang menyakiti lo"Ucap Lusi seakan bisa menebak pemikiran Kalea saat ini
Kalea menaikan salah satu alisnya, "Ada apa?"Tanya Kalea dengan perlahan
Lusi dengan senyuman yang masih ada itu menatap Kalea dengan smrik, "Gue baru tau kalau sekarang lo gantiin posisi gue di hati Theodore"Ucapnya dengan sombong
Kalea menautkan alisnya, "Maksudnya pengganti?"Tanya Kalea
Lusi tertawa seraya menganggukan kepalanya, "Iya pengganti, menurut gue lo hanya sebatas pengganti gue di hati Theodore"Ucap Lusi menatap Kalea
"Maaf ya Lusi, lo sama Theodore udah berpisah lama, jadi please gak usah mengusik hubungan gue dan Theodore lagi"Ucap Kalea serius
Kali ini Kalea bukanlah perempuan yanh polos dan cengeng lagi, ia harus bersikap tegas dan menjaga ke pemilik ikannya atas Theodore
Statusnya adalah sah sebagai kekasih Theodore, sedangkan Lusi hanya sebuah kenangan masalalu yang Theodore pernah punya
"Ya, lo emang perempuan gak tau malu yang pernah gue temui sih"Sindir Lusi pada Kalea
"Gak kebalik? Yang harusnya gak punya malu itu lo. Lo udah mantannya Theodore, tapi masih ngejar-ngejar dia, sedangkan posisi Theodore udah punya gue. Gak waras lo"Balas Kalea dengan nafas yang menggebu-gebu
"Santai aja, gak usah pake otot"Ucap Lusi
Bak psikopat yang tidak memiliki ekspresi apapun selain tawanya, Lusi semakin tenang menghadapi kekesalan Kalea saat ini
"Gue bisa bikin Theodore hancur dalan waktu sekejap kalau-"Pembicaraan Lusi terhenti dan menatap Kalea
"Kalau lo gak pergi dari kehidupannya dia"Sambung Lusi
Ia menegakan tubuhnya, "Lo pikirin deh baik-baik"Ucapnya beranjak dari hadapan Kalea
Sarah membenarkan pakaiannya, selepas permainannya dengan Arka di kantor
"Theo?"Ucap Sarah bingung dan baru saja keluar dari ruangan Arka sambil mengancingkan kancing atasnya
"Lo liat Kalea gak?"Tanya Theodore pada Sarah
Sarah menggelengkan kepalanya cia menaikan salah satu satu alisnya bingung
"Emang dia kemana?"Tanya Sarah
Theodore menggelengkan kepalanya, "Setau gue dia mau ke kampus, ngajuin laporan magangnya"
"Loh, emang dia udah selesai masa magangnya?"Tanya Sarah terkejut
Theodore menganggukan kepalanya, "Udah, emang dia gak cerita sama lo?"Sarah menggelengkan kepalanya
"Enggak"Jawabnya
Tak lama Arka keluar dari ruangannya menatap bingung Theodore dan juga Sarah
"Pada ngapain nih?"Tanya Arka yang baru keluar dari ruangannya
"Lo liat Kalea gak?"Tanya Theodore menatap Arka
"Ya jelas enggak lah"Ucap Sarah menyela sebelum Arka menjawabnya
Theodore mengerutkan keningnya menatap Sarah, "Lah? Kok enggak?"Sarah menutup mulutnya ia keceplosan kali ini
"Ya gue abis diskusiin sesuatu sama Arka tadi, seharian dia sama gue lah tadi"Ucap Sarah mengalihkan topik pembicaraan
"Lo berdua gak-"Theodore menatap keduanya dengan memincingkan mata
"Enggaklah, gila aja masa main dikantor"Ucap Sarah memotong ucapan Theodore
"Gue gak bilang kalian main dikantor"Ucap Theodore menyela
"Lagi pula departemen kalian kan beda, mau diskusiin apaan coba?"Tanya Theodore menyelidik
"Ah udah deh, ribet"Ucap Sarah memasuki ruangannya meninggalkan Theodore juga Arka
"Main kan lo tadi?"Selidik Theodore pada Arka
"Udah deh, ribet lo"Balas Arka yang juga memasuki ruangannya
Theodore menatap bingung kedua orang yang bekerja padanya itu, "Gue yakin, abis main"Lirih Theodore
Kalea masih termenung di kantin kampus miliknya, ia menghela nafasnya lelah dengan peredebatannya dengan Lusi tadi
"Gue gak bisa diem aja nih kalo gini"Ucap Kalea pada dirinya sendiri
Kalea menyambar tasnya dan heranjak dari saan, menggunakan taksi online yang sudah ia pesan untuk kembali kerumah Theodore
"Kamu dimana sih? Kok belum balik ke kantor? Kan aku udah bilang balik!"Ucap Theodore yang berhasil menghubungi ponsel Kalea
Nomor Kalea beberapa kali tidak aktif, membuat Theodore benar-benar kelimpungan
"Pacar, jangan tanya banyak-banyak kenapa sih?"Jawab Kalea sebal
"Kamu dimana?"Tanya Theodore tanpa menjawab pertanyaan Kalea
Kalea memutarkan bola matanya malas, "Di taksi online"Jawabnya
"Ngapain? Kenapa gak telfon aku? Aku jemput kan bisa! Tadi katanya berangkat sama Maria?"Tanya Theodore
"Maria balik duluan, ada urusan yang harus dia urus, tenang aja aku balik kerumah kok ini"Ucap Kalea
Theodore mengehala nafasnya lega, "Yaudah, nanti kalau sudah sampai rumah kabari aku ya. Langsung pulang tidak usah mampir kemana-mana"Perintah Theodore
Kalea menganggukan kepalanya, "Iya pacar, yaudah ya, kamu semangat kerjanya, aku tunggu dirumah"Ucap Kalea mematikan sambungan telfonnya
Kalea menghela nafasnya menatap jendela, memikirkan rencana busuk apa uang aka dilakukan Lusi
Kalea yakin Lusi tidak bermain-main dengan ucapannya barusan, tapi Kalea tidak akan membiarkan Theodore mengalami masalah sedikitpun
"Kalea?"Ucap Arthur ketika menuruni anak tangga
"Hai"Sapa Kalea diiringi senyumannya
Arthur menatap sekelilingnya mencari keberadaan Theodore, "Sendiri?"Kalea menganggukan kepalanya
"Loh, kok gak sama Theo?"Tanya Arthur dengan bingung
Kalea menganggukan kepalanya, "Aku habis dari kampus, menyerahkan laporan magang, terus pulang deh, lagipula Theodore kayanya masih sibuk, gapapa lah"Ucap Kalea
Arthur menghela nafasnya kasar, "Yaudah kalau gitu"Ucapnya
"Gue ke kamar dulu ya?"Arthur menganggukan kepalanya menatap kepergian Kalea memasuki kamar yang berada disebelah dapur rumah keluarga Achilles
Setelah punggung Kalea menghilang dibalik pintu Arthur mengambil ponselnya dan menelfon Theodore
"Halo, lo gila ya? Kan gue udah bilang, Lusi itu udah berkeliaran"Ucap Arthur spontan saat sambungannya itu terjawab oleh Theodore
Theodore memijit pelipisnya, "Iya gue tahu, lain kali gue gak akan biarin dia pulang sendirian. Tapi dia udah balik?"Tanya Theodore
"Udah"Balas Arthur mematikan sambungan telfonnya
Kalea melemparkan tasnya ke ranjang merebahkan dirinya, "Rumit banget kehidupan gue"Lirihnya lelah
Kalea beranjak dari ranjanh menuju kamar mandi, mungkin mandi air dingin sore ini bisa merrdakan sedikit kerumitan yang ada di otaknya
Kalea mencepol rambut sebahunya dan berjalan menuju dapur, kali ini ia akan memasak makanan Indonesia lagi untuk Theodore, Arthur juga Jason
Namun Arthur dan Jason jarang sekali kembali kerumah, "Rus, kok ini bahan makanan tinggal sedikit?"Tanya Kalea menatap Rusmini yang sedang menuangkan air ke gelas
Rusmini menganggukan kepalanya, "Aku lupa untuk membeli bahan makanan ke super market tadi, Kal"Ucap Rusmini pada Kalwa
"Kalau gitu aku gak bisa masak dong, yaudah deh biar aku ke supermarket aja"Ucap Kalea memasuki kamarnya
"Aku temani ya?"Pinta Rusmini seraya tersenyum
Kalea menganggukan kepalanya, "Oke, aku siap-siap dulu deh"Ucap Kalea
Rusmini ikut menganggukan kepalanya dan mereka pergi kekamar masing-masing untuk bersiap membeli bahan makanan
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!