Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
SETELAH DIPIKIR-PIKIR AKU AKAN LANJUTIN CERITA INI SAMPAI BATAS YANG TIDAK BISA DI PREDIKSI YA
PART INI TIDAK ENDING!!!
KARENA PERMINTAAN KEBANYAKAN READERS YANG MASIH BELUM RELA KALAU CERITA INI ENDING 😆
JANJIKU ADALAH CERITA INI AKAN ENDING KETIKA THEODORE DAN KALEA MENIKAH YA
SEE YOU NEXT PART 🥰
Hari ini Kalea adalah hari terakhir Kalea magang di Achilles Corp ia akan melanjutkan studinya di kampus
Laporan yang diberikan oleh Theodore suah selesai di revisinya dan juga Theodore yang sekarang menjadi kekasihnya ini sudah mengacc laporan Kalea
Tak butuh waktu lama setelah perpisahannya dengan karyawan Achilles Corp ia sudah menelfon Maria untuk kekampus bersama
Kalea berjalan membawa laporannya, memasuki lift dan menuju ruangan Theodore, "Pacar"Panggil Kalea memasuki ruangan tersebut
Theodore tertawa dan mempersilakan perempuan yang berada di ambang pintu itu memasuki ruangannya
"Final sudah laporan mu kan? Nih bawa, dan pastikan dapat nilai Bagus"Ucap Theodore memberikan laporan penyelesaian Kalea
Kalea tertawa dan menganggukan kepalanya, "Pasti, aku pergi dulu ya"Ucap Kalea berjalan meninggalkan ruangan Theodore
Theodore menarik tangan Kalea hingga wajah mereka kini hanya berjarak 5 cm
"Maria sudah menungguku dibawah, Theo. Jangan macam-macam"Peringat Kalea menatap Theodore dengan tatapan tajamnya
Theodore menyunggingkan senyuman miliknya, "Siapa bilang aku mau macam-macam? Aku hanya ingin satu macam"Ucapnya membungkam bibir Kalea
Mengecupnya lebih dari ciumab mereka sebelumnya, tidak menguras oksigen cukup banyak, bahkan tangan Kalea sudah melingkar di pundak Theodore
Menekan belakang kepala Theodore untuk memperdalam ciumannya, "Sudah, nanti telat"Ucap Theodore membuka matanya menatap Kalea
Kalea membuka matanya, pipinya sudah bersemu merah sekarang, "Terlalu menikmati? Hmm?"Tanya Theodore menaik turunkan kedua alisnya
"Ih, udah ah"Ucap Kalea mendorong tubuh Theodore dan keluar dari ruangannya
Rencananya Kalea akan menuju ruangan Sarah, memberitahukan bahwa hari ini adalah hri terakhirnya magang
Besok ia akan kembali kekampus, tanpa mengetuk Kalea membuka perlahan pintu ruangan Sarah
Ia membelalakan matanya melihat pemandangan Sarah sedang berciuman dengan Arka dengan ganasnya
"Salah gue"Lirih Kalea menutup pintu ruangan Sarah kembali secara perlahan
Ia memutuskan untuk menemui prof Ardi, karena laporan miliknya sudah selesai dan sudah di acc oleh CEO Achilles Corp
"Maria"Teriak Kalea menunjukan laporannya yang telah ditanda tangani Theodore
"Masuk, buruan"Sahut Maria dari dalam mobil
Kalea menganggukan kepalanya dan memasuki mobil Maria, "Lihat"Ucap Kalea menyodorkan laporannya pada Maria
"Hebat!"Balas Maria memeluk Kalea
"Gimana dengan laporan lo?"Tanya Kalea menatap Maria
Maria menganggukan kepalanya dan menarik sebuah kertas tebal dari kursi belakang mobil, "Acc"Ucap Maria
"Wah, keren"Ucap Kalea
"Berangkat?"Tanya Maria
Kalea menganggukan kepalanya dan mobil berjalan ke universitas tempat mereka menempuh pendidikan
"Setelah ini, lo akan lanjut S2 apa gimana?"Tanya Maria pada Kalea
Kalea mengidikan bahunya, "Gak tau"Ucapnya
"Oh ya Kal"Kalea menaikan alisnya menatap Maria yang masih fokus menyetir
"Lo masih mau lanjutin pencarian dewa penyelamat lo gak?"Tanya Maria dengan serius
Kalea tersenyum menatap Maria, "Please, jangan kaya orang gila senyum-senyum begitu"Sungut Maria menatap sahabatnya
Kalea menarik nafasnya dan menyenderkan tubuhnya di kursi sebelah Maria
Kalea menggelengkan kepalanya, "Gak usah"Ucap Kalea pada Maria
"Syukur deh, lagian lo udah punya Theodore. Gak usah lah, lo cari-cari si dewa penyelamat lo yang gak jelas itu"Ucap Maria
Kalea tertawa mendengar penuturan Maria, "Dulu hobby lo ngelamun, sekarang hobby lo ketawa?"Tanya Maria manutkan alisnya
"Gue udah ketemu sama dewa penyelamat itu"Ucap Kalea membayangkan betapa malunya ia bahwa ia pernah begitu mengagumi dewa penyelamat yang ternyata adalah kekasihnya saat ini
"Siapa?"Tanya Maria melirik Kalea
Kalea hanya tersenyum menaik turunkan alisnya, "Kal, gue getok ya lo"Ucap Maria dengan kesal
"Dewa penyelamat itu, Theodore"
Cittttt
Mendengar penuturan dari Kalea, Maria ngerem mendadak karena keterkejutannya
"MARIAAA"Teriak Kalea yang kepalanya terbentur dasbor
"SERIUS!?"tanya Maria tidak kalah berteriak
Kalea mengusap keningnya, "Lo cari mati ya?"Ucap Kalea sebal
"Dewa penyelamat itu Theodore?"Tanya Maria tanpa menghiraukan pertanyaan Kalea
Kalea menghembuskan nafasnya, "Iya"Ucapnya seraya mengangguk
Maria dengan kebingungannya mulai melanjutkan mobilnya, "Kan, udah gue duga"Tebak Maria
Kala menaikan salah satu alisnya, "Ha?"Tanya Maria bingung
Maria menganggukan kepalanya, "Ya, dari penyelidikan kita yang pertama Kal. Disana udah ada Auristela dan Andrean kan?"Tanya Maria sedikit melirik Kalea
Kalea menganggukan kepalanya, "Sedangkan nih, setau gue. Auristela itu tidak pernah lepas dari para Simeon. Penjagaan perempuan itu sangat ketat"Ucap Maria pada Kalea
Kalea menganggukan kepalanya setuju, "Terus, gimana setelah lo tau kalau Theodore itu dewa penyelamat lo?"Ledek Maria
"Ya, yaudah, biasa aja"Ucap Kalea
"Gak mungkin dong biasa aja"Ucap Maria menoel-noel lengan Kalea
"Maria, lo nyetir aja deh, gak usah ngeledek gue, gue gak mau kejadian kaya tadi keulang"Peringat Kalea
"Iya deh, bu CEO"Kalea menatap Maria dengan tajam sedangkan Maria hanya tertawa melirik sahabatnya yang sudah menampakan wajah kesalnya
Arthur memasuki ruangan Theodore tanpa aba-aba, "Kembaran gak tau sopan santun"Runtuk Theodore terkejut
"Persetan sama sopan santun, ini tentang Lusi"Ucap Arthur
Theodore mengalihkan pandangannya dari komputer menatap Arthur, "Kenapa?"Tanya Theodore
"Kemarin saat Rommy kasih tau gue tentang Lusi, dia ada di penjara, dan sekarang dia berani suruh orang buat gantiin posisi dia"Ucap Arthur pada Theodore
Theodore menaikan salah satu alisnya, "Kok bisa?"
Arthur menganggukan kepalanya, "Bisa lah Theo. Lo lupa siapa bokapnya?"Tanya Arthur
"Gue saranin lo jangan pergi jauh-jauh dulu ke luar kota yang meninggalkan Kalea sendiri. Gue takut Kalea jadi mangsa selanjutnya Lusi"Ucap Arthur menjelaskan
"Sekarang Kalea kemana?"Tanya Arthur
Theodore mengerjapkan matanya, "Dia terakhir magang disini hari ini, sekarang lagi dikampus"Ucap Theodore
"Kalau gitu jangan biarin dia tinggal di Kostnya sendiri, pokoknya dia harua dirumah, nanti biar gue perketat pengamanan dirumah"Theodore menganggukan kepalanya
Arthur pergi dari ruangan Theodore tanpa pamit, "Halo?"Ucap Theodore pada kekasihnya
"Kamu dimana?"
"Segeralah kembali"
"Kekantor, aku tunggu"Ucap Theodore mematikan sambungan telfonnya
Kalea yang berada dikantin kampus bersama dengan Maria menatap layar ponselnya dengan bingung
"Siapa?"Tanya Maria
Kalea meletakan kembali ponselnya, "Theo"Ucapnya sambil memakan ramen yang sudah ia pesan
Maria menganggukan kepalanya, "Udah disuruh pulang?"Tanyanya
Kalea menggelengkan kepalanya, "Enggak, santai aja, lagian malam ini gue ketemu dia kok. Lo lupa gue serumah sama dia?"Tanya Kalea seraya tertawa
Maria memutarkan bola matanya malas, "Lo belum nikah tapi udah serumah sama dia, udah kaya orang barat lo"Sungut Maria
Kalea hanya tertawa mendengar ucapan Maria sahabatnya, "Tapi Kal, lo udah pernah-"Maria mengisyaratkan dengan tangannya
"Udah apa?"Tanya Kalea bingung
Maria melirik sekitarnya dan memajukan wajahnya menatap Kalea, "Ciuman"Lirih Maria
Kalea terdiam mendengar pertanyaan Maria, "Udah kan?"Tanya Maria menaik turunkan alisnya
"Ih, apaan sih kaya gitu di tanyain"Ucap Kalea sebal
"Ah gue tau, udah pernah nih pasti. Gapapa lagi kan dia calon suami lo"Ucap Maria seraya tertawa
"Sembarangan"
"Kenyataan"Balas Maria mengidikan bahunya
Tak lama ada seorang perempuan, tinggi semampai dan berjalan mendekati meja Maria dan Kalea
Maria juga Kalea menatap perempuan ini dari bawah sampai atas, "Kalea?"Tanya perempuan itu
"Iya"Jawab Kalea bingung
"Lusi"Ucap Perempuan itu pada Kalea
Kalea terlihat gugup sekarang pernyataan, ia teringat pernyataan Arthur malam itu
"L-lo-o mau n-ngapain?"Tanya Kalea terbata
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!