Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Setelah kejadian pada malam itu, Kalea kembali kekamarnya dan mulai saat itu senyum terus mengembang dari bibirnya
Tak pernah lepas atau hilang dari sana, kebahagiaan yang terus mengalir pada diri Kalea benar-benar tidak bisa di ukur dengan apapun
Bahkan untuk memikirkan si Dewa Penyelamat yang selalu ia idam-idamkan kan pada saat SMA hingga kuliah sudah tidak terlintas lagi di benaknya
Tapi Kalea masih bertekad untuk tetap mencari siapa pemilik sapu tangan itu juga si dewa penyelamat
Tidak untuk berkenalan dengannya, hanya untuk mengembalikan sapu tangan miliknya juga menyelesaikan teka-tekinya selama ini
Paginya setelah Kejadian memalukan di dapur yang kepergok Rusmini, Kalea sudah bersiap untuk ke kantor Achilles
Tentu saja pergi bersama dengan kekasihnya siapa lagi?
Kalea membuka knop pintu kamarnya dan membawakan sebuah bubur ayam buatannya untuk Theodore
"Sarapan"Ucap Kalea membawakan sebuah mangkuk ke depan Theodore yang berada di meja makan
Theodore tersenyum menatap Kalea yang memiliki suasana hati yang baik kali ini
"Moodnya lagi baik ya?"Tebak Theodore
Kalea menganggukan kepalanya, "Apa karena tadi malam?"Tanya Theodore menaik turunkan alisnya
Kalea membelalakan matanya menatap Theodore, "Mana ada seperti itu, udah cepat sarapan nanti telat"Balas Kalea pada Theodore
"Aku bosnya, mau telat juga gak masalah"Ucap Theodore menyantap sarapannya
"Tapi aku anak magang, bukan bos, jadi harus tepat waktu"Balas Kalea tak ingin Kalah memakan makanan dihadapannya
Theodore menatap Kalea, "Tapi kamu aka jadi bu bos juga nantinya"Kalea hanya tertawa menatap Theodore
"Emang aku mau nikah sama kamu? Wlee"Ledek Kalea menjulurkan lidahnya
"Awas kamu ya"Balas Theodore
Kalea hanya tertawa menatap Theodore, setelahnya Kalea juga Theodore berangkat ke Achilles Corp
"Nanti sore ada acara?"Kalea menganggukan kepalanya menatap Theodore
"Kemana?"Tanya Theodore masih memandangi iPad tanpa melihat Kalea
"Pergi sama Mari, artikel yang kemarin belum selesai"Ucap Kala
'Ya bagaimana mau selesai, orang kemarin aja mencari tentang dewa penyelamat bukan nyari artikel'Batin Kalea
"Emang kemarin belum selesai?"Kalea menggelengkan kepalanya menatap Theodore
"Belum"Theodore menghela nafasnya, mematikan ipadnya dan menatap perempuan yang berada disebelahnya
"Kamu gak berniat untuk mencari siapa dewa penyelamat itu lagi kan?"Tanya Theodore dengan penuh selidik
Kalea mengalihkan pandangan dari Theodore menatap jalanan Kota Jakarta
Kalea menggelengkan kepalanya, "Eng-gak"Jawab Kalea
Kalea berusaha menenangkan dirinya dan menatap Theodore dengan diiringi senyuman manis miliknya
"Si Dewa penyelamat itu tidak penting, kan aku sudah punya kamu"Balas Kalea diiringi dengan senyumannya
Theodore tertawa menatap Kalea, "Sejak kapan nih?"Tanyanya
Kalea menaikan salah satu alisnya, "Sejak kapan apanya?"
"Sejak kapan bisa gombal gini?"Tanya Theodore menaik turunkan alisnya meledek Kalea
Kalea memukul pelan lengan Theodore dengan kesal, "Nyebelin banget sih"Sungut Kalea sebal
Theodore menahan pergelangan tangan Kalea yang berada di lengannya, menatap mata Kalea dengan intens
Beberapa detik mereka saling pandang, melupakan bahwa di mobil mereka tidak hanya ada mereka berdua juga ada Pak Edy
Theodore mendekatkan wajahnya pada Wajah Kalea, "Sudah sampai, Tuan"Ucap Edy
Kalea mengerjapkan matanya dan juga menyadarkan dirinya, Kalea segera keluar dari mobil milik Boss besar Achilles Corp
Theodore tertawa menatap salah tingkah Kalea, "Makasih, Pak"Ucap Theodore keluar dari mobilnya
Theodore berdiri di depan lift bersama dengan Kalea, "Cepat banget jalannya, salting?"Tanya Theodore sedikit membungkukan tubuhnya berbisik pada Kalea
Banyak pasang mata karyawan Achilles yang menatap Kalea aneh karena bersandingan dengan Theodore yang notabenenya adalah seorang CEO
"Berisik"Balas Kalea pada Theodore tanpa melihatnya
Theodore tertawa menatap Kalea, "Lagian kenapa sih jalannya cepat banget? Gak mau jalan barengan sama pacarnya?"Ledek Theodore
Kalea membelalakan matanya menyenggol Theodore dengan sikunya
"Dikantor aku bukan pacarmu"Sungut Kalea
Theodore tertawa mendengar ucapan Kalea, "Oh ya? Lalu kemarin perempuan yang masuk ke ruangan ku untuk menyerahkan revisi dan memanggil ku pacar tuh siapa ya? Padahal masih jam kantor"Sindir Theodore
Kalea mengutuk dirinya sendiri, bisa-bisanya ia melakukan hal yang memalukan saat itu
Pintu lift dihadapannya terbuka, Kalea memasuki lift tersebut diikuti oleh Theodore, tubuh mereka terbentur satu sama lain
"Ih"Ucap Kalea sebal
Theodore memundurkan langkahnya dan membiarkan Kalea untuk msuk terlebih dahulu dan diikuti oleh dirinya
Sekarang hobby Theodore adalah mengganggun juga meledek Kalea, Kalea turun lebih dahulu tanpa menolehkan wajahnya pada Theodore
"Bego Kalea, malu-maluin banget"Runtuk Kalea pada dirinya sendiri dan melirik lift yang sudah tertutup
Kalea berjalan menuju mejanya dan bernafas dengan lega meletakan tas ysng ia bawa di atas meja juga merebahkan punggungnya di kursi
"Bisa gila gue, kalau tiap hari begini"Ucapnya menggelengkan kepalanya
"Heh anak magang"Ucap Sarah menghampiri Kalea
Kalea menolehkan wajahnya menatap Sarah, "Kenapa?"Tanyanya
Sarah melihat sekitar dan serasa aman Sarah mendekatkan dirinya pada Kalea
"Resepnya lo udah bikin kan?"Tanya Sarah
Kalea tertawa menatap wajah waspada Sarah, "Sudah, tapi lo yakin nih mau buat ini?"Sarah memutarkan bola matanya dan mengangguk
"Iya"Jawab Sarah menerima sebuah kertas yang berisi resep makanan dari Kalea
"Awas ya lo bohongin gue tentang resep ini"Ucap Sarah menatap Kalea dengan tajam
Kalea memutarkan bola matanya malas dan mengambil dokumen dihadapannya untuk menginput data keuangan
Sarah menatap resep itu dengan tawanya, "Apa sih yang gue gak bisa"Lirihnya menatap resep dari Kalea
Sarah pergi meninggal meja Kalea, "Sar"Panggil Kalea
"Apa?"Jawab Sarah menolehkan tubuhnya
Kalea menggerakan tangannya menyuruh Sara untuk mendekat padanya
"Apaan? Awas kalau lo ngomong gak penting"Ucap Sarah
Kalea mengambil kotak makan plastik berwarna abu-abu dari tasnya, dan menyodorkannya pads Sarah
"Apaan nih?"Tanya Sarah pada Kalea
Kelea tersenyum dengan menaikan salah satu alisnya, "Ini makanan yang ada di resep itu, jadi sebelum lo coba masak itu, lo coba dulu makan dari gue"Balas Kalea memberikannya pada Sarah
Sarah menerima kotak makan berwarna abu-abu itu dengan bingung menautkan alisnya
"Sumpahan ni?"Tanya Sarah menaikan salah satu alisnya
Kalea menganggukan kepalanya, "Jadi lo bisa kira-kira lah, patokan rasanya harus kaya gimana"Jawab Kalea
Sarah memutarkan bola matanya, "Jadi lo pikir, mentang-mentang gue gak bisa masak, terus gue gak punya patokan buat masakan gue gitu?"Tanya Sarah
Kalea mengidikan bahunya sembarit tertawa, "Uda deh lo cobain aja, kalau perlu ajak Mas Arka makan juga"Balas Kalea menatap Sarah dengan anggukannya
Sarah tampak berfikir dan menyunggingkan senyuman smirk miliknya
"Yaudah deh, gue balik dulu"Balas Sarah meninggalkan meja Kalea
Kalea menganggukan kepalanya seraya tertawa menatap kepergian Sarah dari mejanya
"Bilangnya didepan media gak suka, gak Cinta. Tapi rela melakukan apa aja bahkan masak sekali pun, dasar Sarah"Ucap Kalea tertawa menatap Sarah yang memasuki ruangannya
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!