Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Maria sudah berada di depan kantor Achilles Corp kali ini, untuk bertemu dengan Kalea yang magang disalah satu perusahaan terbesar
Kalea yang sudah mengetahui mobil milik Maria langsung menghampirinua dan membuka pintu mobil Maria
"Balik cepet lo?"Tanya Maria
Kalea hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Maria, "Kalea, lama-lama lo gue anter ke psikolog ya? Melamun mulu"Ucap Maria melajukan mobilnya
"Udah deh, ayok"Balas Kalea malas
Maria mengidikan bahunya dan melajukan mobilnya kesalah satu store buku yang berada di salah sati Mall dijakarta
"Mar"Panggil Kalea melirik Maria
"Hmm"
"Gue udah ngelakuin apa yang lo suruh tadi malam"Maria menaikan salah satu alisnya
"Emang tadi malam gue nyuruh lo apa?"Tanya Maria dengan bingung
Kalea benar-benar harus mencuci otak Maria agar memori ingatannya ini bisa memiliki ingatan jangka panjang
"Pelupa"Sungut Kalea kesal
"Gue itu bukan pelupa, tapi di otak gue itu, sudah di penuhi dengan suami-suami idaman gue Kalea"Ucap Maria membela dirinya
"Oppa oppa Korea maksud lo?"TanyA Kalea
"Nah itu lo tau"Balas Maria
Kalea memutarkan bola matanya malas, "Emang tadi malam, gue nyuruh lo apaan?"Tanya Maria mulai serius
"Nyuruh gue buat nerima perasaan Theodore"Balas Kalea
Maria menatap perempuan disebelahnya dengan tidak percaya, "Lo udah nerima dia?"Kalea menganggukan kepalanya
"Bagus deh"Kalea melirik Maria dengan menaikan salah satu alisnya
"Bagus gimana sih?"Tanya Kalea
"Ya bagus dong Kalea, kalau lo udah nerima Theodore sebagai kekasih lo atau dalam tanda kutip pacar lo, lo gak perlu lagi nyari siapa si dewa penyelamat yang gak jelas itu"Ucap Maria menjelaskan
Kalea menggelengkan kepalanya, "Gue rasa pas itu emang gak perlu dicari identitas si pemilik sapu tangan ini"Ucap Kalea mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna biru dari tas miliknya
"Terus?"
"Tapi sekarang gue harus tau siapa pemiliknya, minimal untuk mengembalikan ni sapu tanganlah"Maria menghembuskan nafasnya kasar
"Kalea Chalondra, lagian nih ya, tu cowo pasti udah beli sapu tangan yang baru"Ucap Maria pada Kalea
"Pokoknya gue gak mau tau, lo harus bantuin gue nemuin siapa pemilik sapu tangan ini"Jawab Kalea dengan kekeh
Maria menganggukan kepalanya, "Gue bakalan bantuin lo, tapi masalahnya, kalau Theodore tau lo masih mencari identitas tu cowo gimana Kalea?"Tanya Maria
"Ya jangan sampe tahu"Ucap Kalea pada Maria
Maria menganggukan kepalanya, "Fine"
"Tapi, lo tau kan dimana sekolah tu cowo?"Kalea terdiam
Ia mencoba mengingat-ingat nama sekolah si pemilik sapu tangan itu, "Nasional High"Jawab Kalea
"Kalau gitu kita kesana sekarang gimana?"Tawar Maria melirik Kalea yang berada di sebelahnya
"Tapi tugas lo?"
"Ah, gampang"Jawab Maria
Kalea menganggukan kepalanya, mereka pun mengganti arah tujuan mereka menuju ke Nasional High tempat dimana pemilik sapu tangan itu bersekolah dahulunya
"Sekolah yang dulu gue idam-idamkan"Lirih Kalea melihat gapura Nasional High
Banyak para siswa berseragam putih abu-abu yang sedang menunggu jemputan untuk pulang
"Dia sekolah disini?"Tanya Maria menaikan salah satu alisnya
"Pas olimpiade Fisika, setau gue MC menyebutkan kalau dia berasal dari sekolah ini"Ucap Kalea
Maria lantas menarik tangan Kalea untuk memasuki gerbang sekolah tersebut
"Lo mau ngapain?"tanya Kalea memberhentikan langkah mereka
Maria memutarkan bola matanya malas, "Katanya lo mau tau siapa dewa penyelamat itu, kalau lo mau tau, ya kita harus masuk ke dalam"Ucap Maria menarik tangan Kalea untuk memasuki sekolah tersebut
Kalea masih menatap kagum atas interior Nasional High, "Maaf anda siapa?"Tanya salah satu satpam penjaga sekolah tersebut
"Saya alumni, Pak"Balas Maria
Sang satpam tersebut menganggukan kepalanya dan mempersilakan Kalea juga Maria untuk masuk
"Oh, silakan"Ucap sang satpam
"Emang lo alumni sekolah ini?"Tanya Kalea menaikan salah satu alisnya
Maria menggelengkan kepalanya, "Gue gak pernah sekolah di Indo kecuali kuliah"Jawab Maria
"Terus kenapa lo bilang kalau lo alumni?"Maria mengidikan bahunya
"Ya biar bisa masuk lah, Kalea"Ucap Maria menelusuri lorong-lorong sekolah
"Nah itu, papan prestasi"Tunjuk Maria pada Kalea
Maria menarik pergelangan tangan Kalea untuk melihat daftar sisswa berprestasi yang berada disana
"Gila, banyak banget"Ucap Kalea
"Tapi kayanya, angkatan lo ada di urutan atas deh Kal"Ucap Maria
Kalea menganggukan kepalanya, "Gak keliatan, Mar"Ucap Kalea menyipitkan pandangannya melihat nama siswa berprestasi apda angkatannya
"Tapi lo yakin dia sekolah disini? Awas ya kalau salah"Ancam Maria
Kalea menganggukan kepalanya dengan pasti, "Gue yakin, dia sekolah disini"Sahut Kalea
"Kita liat di lemari piala deh, kali aja ada nama tu cowo"Ucap Maria
Kalea menganggukan kepalanya dan berjalan ke arah piala yang dipajang sepanjang koridor sekolah
"Bentar-bentar, lo perhatiin peserta olimpiade fisika tahun angkatan lo"Perintah Maria
Kalea menganggukan kepalanya dan meneliti beberapa piala prestasi olimpiade fisika yang berada disana
"Andrean Aeleasha Achilles"Tunjuk Maria pada salah satu piala tersebut
"Siapa itu?"Tanya Kalea pada Maria
"Sepupu para Simeon, pemenang olimpiade biologi tingkat nasional"Ucap Maria pada Kalea
Kalea menganggukan kepalanya, "Keturunan orang pinter emang beda ya Kal?"Tanya Maria
"Makanya, kalau lo jadi nikah sama Theodore, pasti anak lo pintar-pintar"Ucap Maria menatap Kalea di sela-sela pencarian nama si dewa penyelamat
Kalea memutarkan bola matanya kesal, "Iya kalau otaknya ikut Theodore, kalau otaknya ikut gue?"
"Kan lo juga pinter, Kalea"Sahut Maria
"Tapi gak sepintar Theodore, Maria"Balas Kalea
"Tunggu-"Kalea menatap Maria dengan serius
"Berarti lo ngarep nikah sama Theodore dong?"Ledek Maria pada Kalea
Kalea memukul pelan lengan Maria, "Tau ah, sebel banget gue sama lo"Balas Kalea
"Auristela Achilles"Tunjuk Kalea pada sebuah mendali emas yang digantung
"Adik bungsu, Simeon"Ucap Kalea juga Maria berbarengan
Maria tertawa menatap Kalea, "Kok lo tau?"Tanya Maria
"Kan lo pernah ngasih tau gue"Jawab Kalea
"Oh iya, lupa gue"Kalea menghembuskan nafasnya mendengar alasan yang selalu di lontarkan oleh Maria
Alasan lupa adalah alasan dewa yang sering digunakan oleh Maria selain kebiasaannya menyembur minuman ketika terkejut
"Ah, capek gue"Ucap Kalea menatap Maria
"Ya namanya pencarian itu capek Kalea, kalau lo gak mau capek dirumah sono, rebahan"Balas Maria yang masih meneliti beberapa nama yang berada di piala-piala yang berjejer
"Rebahan dirumah juga capek tau Mar"Balas Kalea tidak terima
"Bodo amat deh"Ucap Maria acuh
"Tapi Andrean sama Auristela aja sekolah disini, mungkin gak kalau Simeon sekolah disini juga?"Tanya Kalea menaikan salah satu alisnya
Kalea menganggukan kepalanya, "Bisa jadi sih"Balas Kalea mulai berpikir
"Berarti ada kemungkinan Theodore sekolah disini juga kan?"Tanya Maria
Kalea lagi-lagi menganggukan kepalanya, "Dan ada kemungkinan juga, Dewa penyelamat yang lo maksud itu satu sekolah sama Theodore. Bener gak?'Tanya Maria
"Kenapa lo gak tanya sama Theodore?"Tanya Maria menatap Kalea
Ucapan maria mengingatkannya pada kejadian perempuan yang memasuki ruangan Theodore saat dikantor
"Gak ah, kita bisa selidiki bareng-bareng tanpa bantuan Theodore"Ucap Kalea
"Yaudah kalau gitu, ayok lanjutin"Kalea menganggukan kepalanya dan mengikuti langkah Maria
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!