Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
"Setelah selesai, nanti saya tunggu di mobil, kita berangkat bareng"Ucap Theodore menenggak juice jambu yang dibuat oleh Kalea
Kalea mengalahkan wajahnya menatap Theodore, "Gak usah pak, saya bisa pake taksi"Ucap Kalea mengelap bibirnya dengan tissu
Theodore menggelengkan kepalanya, "Enggak udah, uangnya kamu simpan saja. Nanti berangkat bareng saya kekantor, saya tunggu"Ucap Theodore meninggalkan Kalea yang berada dimeja makan
Kalea menghela nafasnya, mau tidak mau Kalea harus menuruti perintah Theodore
Setelah kepergian Theodore dari mejamakan, Kalea lekas membereskan piringnya dan juga piring Theodore membawanya ke arah dapur
Kalea langsung mencucinya dan meletakan di rak piring rumah Theodore
"Rus, aku berangkat ya?"Pamit Kalea pada Rusmini yang sedang mengelap-ngelap ruang tamu rumah Theodore
"Hati-hati ya, Kal"Kalea menganggukan kepalanya dan menuju keluar
Ternyata benar saja, Theodore sudah berada di kursi belakang mobil yang menunggu Kalea di depan pintu rumah keluarga Achilles
"Silakan, masuk, Nona"Ucap Edy
Supir yang akan mengantarkan Theodore dan Kalea menuju kantor, "Makasih, Pak"
Kalea memasuki mobil itu, yap! Kalea duduk bersebelahan dengan Theodore
Seorang mahasiswa magang bisa berkesempatan duduk di sebelah CEO yang digilai para wanita juga beberapa model kelas dunia
'Jadi, jangan berharap bisa bersanding sebagai pasangan Pak CEO Kalea, mendapatkan kesempatan duduk bersamanya saja sudah sebuah anugerah'Batin Kalea melirik lelaki di sampingnya
"Kenapa?"Tanya Theodore
Kalea menarik kembali pandangannya dari wajah Theodore, "Gapapa, Pak"Ucap Kalea
Theodore menganggukan kepalanya, Kacamata yang bertengger di hidung mancung Theodore benar-benar bisa membuat perempuan mana saja takluk dan bertekuk lutut dihadapan Theodore
"Sudah sampai, Pak"Ucap Edy pada Theodore
Kalea mengerjapkan matanya tersadar dari halusinasi wajah Theodore
"Yuk, turun"Ucap Theodore
Theodore menuruni mobilnya mendahului Kalea, setelah Theodore memasuki pintu kantor, Kalea baru turun dari mobil Theodore
"Makasih, Pak Edy"Ucap Kalea
Pak Edy menganggukan kepalanya, "Sama-sama, Nona"
Kalea melangkahkan kakinya memasuki meja kerja miliknya, ia menatap dokumen yang sudah bertengger di meja kerja miliknya
Kalea menghela nafasnya dan meletakan tas dikursi, "Gila, masih banyak ternyata rekapan yang belum gue kerjain"Ucapnya mengambil salah satu map dan mulai menginput ke dalam komputer
"Heh, anak magang"Kalea terjingkat dengan ucapan Sarah yang mengagetinya
"Gimana? Udah coba bikin rawon?"Tanya Kalea menaik turunkan alisnya menatap Sarah
Sebenarnya Sarah sudah mempraktikan apa yang diajarkan Kalea yaitu menbuat Rawon
Ia sudah membawa masakannya, dan rencananya ia akan memberikan pada Arka pas makan siang
"Gak penting"Balas Sarah
Kalea tertawa dan melanjutkan kegiatan menginput data keuangan dari departemen keuangan Achilles Corp
"Gue tahu itu kamar dirumah siapa"Ucap Sarah mengambil kursi dan duduk dihadapan Kalea
Kalea menghela nafasnya dan menghentikan kegiatannya, "Sarah, please berhenti untuk menyelidiki semua tentang gue"Balasnya
"Rumah Theodore kan?"Tanya Sarah
Skakmat!
Kalea menatap Sarah dengan wajah paniknya, "Bener kan tebakan gue?"Tanya Sarah menaik turunkan alisnya
"Tau darimana lo?"Sarah tertawa melihat wajah panik dari Kalea
"Biasa aja kali mukanya"Balas Sarah
"Ada salah seorang youtuber dulu banget sih, yang datang ke rumah keluarga Achilles di Jakarta, pas itu sih masih ditempati sama Marcell dan Arabelle orang tua Theodore"Ucap Sarah menerangkan
Kalea mendengarkan penjelasan perempuan yang berada dihadapannya ini, "So?"
"Ya otomatis, gue tau lah itu rumah siapa"Ucap Sarah mengibaskan rambutnya
Kalea memutarkan bola matanya malas, "Ya terus mau lo apa sekarang?"Tanya Kalea tutup point
Sarah tersenyum smirk menatap Kalea, "Ajarin gue masak sesuatu"Balas Sarah
Kelae menaikan salah satu alisnya, "Masak apaan?"
"Nanti juga lo tau. Bye"Sarah pergi meninggalkan Kalea yang masih bingung tas ucapan Sarah
"Gak jelas"Ucap Kalea melanjutkan kegiatannya dalam menginput data ke komputer
Jam dinding sudah menunjukan pukul 12 yang dimana para karyawan Achilles Corp sudah berpencar menuju restaurant atau kantin kantor untuk mengisi perut mereka yang kosong
Begitu pula Arka yang membuka knop pintu ruangannya, "Mau kemana lo?"Tanya Sarah menutup kembali pintu ruangan Arka dan masuk kedalamnya
Arka menghela nafasnya kasar, "Minggir deh lo, gue mau ngajak calon pacar gue makan"Ucap Arka menaik turunkan alisnya
"Siapa?"Tanya Sarah menaikan salah satu alisnya
"Kalea?"Tanya Sarah lagi
Arka menganggukan kepalanya dan menyingkir dari hadapan Sarah
"Udah deh, gak usah halu pacaran sama Kalea"Ucap Sarah berjalan ke arah meja Arka
Meletakan sebuah rantang makanan yang ia sengaja buat untuk makan siang dirinya dan Arka
"Apaan tuh?"Tanya Arka melirik Sarah
Sarah masih diam dan menyusun beberapa makanan dimeja Arka, "Lo beli dimana nih?"Tanya Arka menghampiri Sarah
"Sembarangan ya mulut lo!"Ucap Sarah membalikan tubuhnya menghadap Arka
Arka mengidikan bahunya dan dhduk di kursi miliknya, "Rawon nih?"Sarah menganggukan kepalanya
"Gue yang buat"Ucap Sarah bangga dengan duduk di hadapan Arka
"Cobain dong, jangan lo liatin aja"Ucap Sarah kepada Arka
Arka mulai mengambil bagiannya, juga beberapa sendok Rawon yang ia masukan ke dalam bagian piringnya
"Gimana?"Tanya Sarah menatap Arka yang masih mengunyah makananya
Arka menaikan alisnya menatap Sarah dengan masih mengunyah makanan yang baru saja ia suapkan
"Enak?"Tanya Sarah lagi
"Hmmm-"Arka tampak berfikir dan sesekali melirik wajah Sarah yang menunggu jawaban darinya
"Ini lo bohong ya?"Tanya Arka
Sarah memukul lengan Arka dengan sebal, "Sembarangan mulut lo, enak gak!?"Tanya Sarah
Arka menganggukan kepalanya, "Enak"Jawabnya
Sarah menyunggingkan senyumannya menatap Arka, "Yes!"lirih Sarah
"Kenapa lo?"Tanya Arka menatap wajah senang Sarah
"Gapapa"Balas Sarah menggelengkan kepalanya seraya tersenyum
Kalea menggeliatkan tubuhnya setelah pekerjaannya setengah selesai, sebelum berangkat bersama dengan Theodore tadi pagi
Ia membawakan bekal yang juga ia masak untuk Theodore, "Kasih sekarang kali ya?"Ucap Kalea menatap kotak makan untuk Theodore
Akhirnya Kalea memutuskan untuk memberikan kotak makan itu ke dalam ruangan Theodore
"Permisi"Ucap Kalea mengetuk pintu ruangan itu
"Masuk"Jawab Theodore dari dalam
Kalea membuka knop pintu ruangan Theodore dan menatap lelaki dihadapannya sedang berkutat dengan beberapa lembar dokumen yang berada dihadapannya
"Ini sudah siang lo, Pak. Tidak mau makan siang?"Tanya Kalea dengan lancangnya
Theodore mengalihkan pandangannya menatap Kalea, melihat perempuan dihadapannya membawakan sebuah rantang kecil
"Apa ini?"Tanya Theodore
Kalea duduk dihadapan Theodore dan meletakan rantang yang ia bawa, "Sebelum berangkat, saya membuatkan sarapan untuk Bapak. Jadi, bisa dimakan untuk siang ini. Lagi pula Pak Theodore memiliki kebiasaan buruk telat makan, padahal punya riwayat Maag"Ucap Kalea panjang lebar
Theodore tertawa menatap Kalea, "Pintar ya sekarang menceramahi saya"Ucap Theodore mengambil rantang yang diberikan Kalea
"Kapan kamu buat ini?"Tanya Theodore menatap beberapa lauk juga nasi untuknya
"Tadi pagi, sebelum berangkat"Balas Kalea
Theodore menganggukan kepalanya mengerti, "Kalau begitu, temani saya makan"Ucapnya
Kalea menggelengkan kepalanya, "Enggak, saya bisa makan di kantin. Makanan ini untuk Pak CEO kok"Ucap Kalea meyakinkan
Theodore tetap memaksa Kalea untuk makan bersamanya, "Buka mulutmu"Ucap Theodore menyuapkan sebuah nasi beserta lauknya ke mulut Kalea
Kalea masih mempertahankan ucapannya untuk tidak makan bersama dengan seorang CEO, "Tidak usah, Pak-"
"Pak say-"Arka memasuki ruangan Theodore tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Melihat Theodore juga Kalea yang sedang lunch bersama dan saling suap, Sarah menatap Arka dengan penuh kemenangan
Menyunggingkan senyuman smirknya, "Patah hati kan lo"Batin Sarah
"Arka, apa tidak bisa ketuk dulu?"Tanya Theodore
"Maaf, Pak. Saya permisi"Ucap Arka mengundurkan diri
Kalea benar-benar malu dibuatnya, ia tidak tahu apa yang akan ia katakan ketika bertemu dengan Arka nantinya
"Gimana? Kan udah gue bilang Theodore bukan saingan lo, Arka"Ledek Sarah menatap Arka
Arka memutarkan bola matanya malas dan menuju ke ruangannya meninggalkan Sarah yang terus meledeknya
"Lagian, gue kan lebih cantik dari si anak magang"Ucap Sarah mengibaskan rambutnya dan berangsur memasuki ruangan tempat ia bekerja
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!