Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" atau "Samira Wilkins" terlebih dahulu ya
Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
"Cepat bayar hutang kamu dan suami kamu"Ucap salah satu preman yang berada disana
Aretha sudah duduk tersungkur akibat dorongan dari preman tersebut
"Saya Akan bayar, kasih saya waktu"Ucap Aretha mengemis
"Waktu, waktu. Sudah banyak waktu yang kami berikan pada kamu, tapi mana buktinya"Bentak salah satu preman tersebut hingga Aretha terjingkat
"Stopp"Teriak Kalea berlari menghampiri Aretha
"Kalea"Ucap Artha memeluk anak tunggal perempuannya
"Mau apa kalian?"Bentak Kalea tanpa rasa takut
Kalea memeluk sang mama yang sudah menangis tersedu-sedu, "Bayar hutang kalian"Bentak preman tersebut
"Stop, ada apa ini? Dan siapa kalian?"Tanya Theodore menghampiri Kalea dan dan Aretha
Bak seorang pria yang melindungi keluarganya Theodore berada di depan Kalea dan Aretha
Menjadi tameng untuk menghadapi ketiga pria man berbadan besar dan berotot kekar
"Keluarga mereka memiliki hutang pada boss kami"Ucap preman tesebut pada Theodore
"Berapa? Berapa hutangnya? Sebutkan!"Ucap Theodore dengan nada tingginya
Kalea benar-benar menatap Theodore dengan tatapan tidak percayanya, ia baru sekali ini melihat Theodore menggunakan nada tinggi miliknya
Ia tidak pernah melihat Theodore semarah ini dengan seseorang baukan dengan Sarah yang terang-terangan menggodanya pada waktu itu
"2 Milyar"Ucap sang Preman
"Saya yang bayar"Ucap Theodore tanpa pikir panjang
"Pak-"Theodore menganggukan kepalanya menatap Kalea
Seakan-akan mengisyaratkan Kalea untuk tenang, "Ini cek 2 Milyar yang kalian minta. Jangan pernah ganggu keluarga ini lagi"Ucap Theodore memberikan sebuah cek untuk ditebus pada ketuga preman tersebut
"Nah gini dong"Ucap preman tersebut mengambil cek dari tangan Theodore dan pergi dari sana
"Ibu gapapa?"Tanya Theodore pada Aretha
Aretha menggelengkan kepalanya lemah, "Gapapa, terima kasih"Ucap Aretha dengan sesegukan air mata yang masih terus mengalir
Theodore menyunggingkan senyuman miliknya, "Kal, bawa masuk aja dulu deh ibu mu, dia pasti shock"Ucap Theodore
Kalea menganggukan kepalanya dan memapah Aretha untuk memasuki rumah
Setelah keadaan mulai tenang Aretha duduk di soffa yang berada di ruang tengah, berhadapan dengan Theodore
"Mama, harusnya mama bilang sama Kalea tentang hutang papa"Ucap Kalea memberikan segelas air putih untuk Aretha
Theodore hanya menatap Kalea yang dengan sepenuh hati membantu sang ibu untuk meminum minumannya
"Kalau Kalea tahu, Kalea bisa sambil cari kerja, Ma"Ucap Kalea
Aretha menggelengkan kepalanya memegang tangan Kalea, "Tugas kamu itu, kuliah yang bener l, setelah lulus baru kamu kerja, Kal"Balas Aretha
Kalea memeluk sang mama dengan sayang, "Terima kasih Nak, kamu mau membantu keluarga saya"Ucap Aretha pada Theodore dengan nafas yang mulai teratur
"Ibu tenang saja, tidak usah takut, preman itu tidak akan datang kesini lagi"Ucap Theodore meyakinkan Aretha
"Ma, ini Pak Theodore, CEO ditempat Kalea magang"Ucap Kalea memperkenalkan
Theodore menyunggikan senyumannya, "Terima kasih, sekali lagi, uangnya akan secepatnya saya ganti"Ucap Aretha
Theodore menggelengkan kepalanya, "Tidak usah Bu, niat saya membantu Ibu, kebetulan di sini saya sendiri, Bunda dan Ayah saya berada di Bali. Kami jarang sekali bertemu, melihat Ibu, mengingatkan saya dengan Bunda saya"Balas Theodore membayangkan samg Bunda
Kalea tersenyum menatap Theodore, 'Benar-benar definisi malaikat yang ada dibumi'Batin Kalea
"Kal, kamu layani tamu kita dengan baik. Mama mau istirahat dulu"Kalea menganggukan kepalanya dan menatap kepergian Aretha yang menghilang tertelan pintu kamar milik Aretha
"Pak, saya berterima kasih sekali atas bantuan bapak"Balas Kalea menatap Theodore
"Sama-sama, tidak usah sungkan. Kalea"Ucap Theodore
Dengan penuh keyakinan Kalea menatap Theodore, "Setelah saya selesai magang nanti, saya siap kok kerja di kantor tanpa dibayar pak"Ucap Kalea
"Kenapa begitu?"Tanya Theodore menaikan salah satu alisnya
"Anggap saja, itu sebagai balas Budi saya pada Bapak yang begitu baik menolong saya dan Mama saya"Theodore menatap Kalea dengan wajah yang benar-benar tulus
Perempuan dihadapannya ini bukanlah perempuan kebanyakan yang gila dengan uang, bahkan Kalea rela untuk bekerja di Achilles Crop tanpa bayaran
Mana ada sistem seperti itu? Bukankah harusnya gaji setiap kariyawan itu dibayar sebelum keringat mereka mengucur?
Adabnya seperti itu bukan?
"Sudahlah Kalea, kamu tidak usah memikirkan tentang uang itu, lagipula saya ikhlas"Ucap Theodore menatap Kalea
Kalea menggelengkan kepalanya, "Tidak Pak, jangan seperti itu, biarkan saya menebusnya"Balas Kalea dengan nada memohon
"Kalau begitu, kamu mau menebus kebaikan saya tadi?"Tanya Theodore
Kalea menganggukan kepalanya dengan mantap, "Apapun akan saya lakukan"Ucap Kalea dengan penuh keyakinan
"Kamu tahu kan saya memiliki riawayat maag yang cukup parah?"Tanya Theodore
Kalea menganggukan kepalanya, "Jadilah asisten pribadi saya yang menyiapkan saya makanan dirumah"Kalea membelalakan kedua matanya
"Bapak yakin?"Tanya Kalea memundurkan dirinya dari Theodore
Theodore menganggukan kepalanya yakin, "Daripada kamu tinggal dirumah kost dan harus membayar setiap bulannya, lebih baik kamu tinggal dirumah saya"Ucap Theodore
"Tenang saja, rumah saya cukup besar, saya tidak akan macam-macam dengan kamu, lagi pula ada saudara kembar saya juga disana"Kalea memikirkan tawaran itu
"Saudara kembar?"Theodore menganggukan kepalanya
"Iya, disana saya tinggal sama saudara kembar saya yang ketiga Arthur namanya, terkadang kembaran keempat saya juga datang Jason namanya"Balas Theodore menjelaskan
Sebagai balas budinya dengan Theodore, lagi pula kalau soal memasak Kalea adalah orang yang jago dibidang itu
"Tugas saya disana apa saja pak?"Tanya Kalea dengan was-was
Theodore tampak berfikir, "Hanya memaksakan makanan untuk saya, pagi dan malam. Sudah itu aja"Ucap Theodore
Kalea menganggukan kepalanya paham, 'Hanya sebatas memasak, Kalea, hal yang sangat mudah untuk membalas kebaikan Budi Pak CEO, bukan?'Batinnya
"Gimana?"Tanya Theodore
Kalea menggigit bibir bawahnya bingung, "Emm-"
"Ya, kalau kamu keberatan tidak apa-apa, anggap saja semuanya lunas, lagipula niat saya membantu kamu dan mama mu, tidak lebih"Ucap Theodore
"Saya tidak keberatan pak"Theodore menyunggingkan senyumannya menatap Kalea
Kalea memasuki kamarnya dengan beribu kupu-kupu yang berada di perut nya kali ini
"Telfon Maria, ah"Ucap Kalea mengambil ponselnya yang berada di tas
"Ganggu terus"Ucap Maria jengkel
Kalea tertawa mendengar nada ucapan Maria, "Maaf"Balasnya
"Yaudah, apa?"Tanya Maria
"Tadi gue udah ketemuan sama Pak Theodore"Ucap Kalea
"Terus-terus?"Tanya Maria dengan penuh antusias
"Dia baik banget-"
"Kan gue udah bilang"Ucap Maria memotong pembicaraan Kalea
"Dia nolongin Mama gue, tadi rumah gue hampir di acak-acak sama preman, Mar"Ucap Kalea bercerita
"Fix gue harus ke rumah lo sekarang"Kalea membelalakan kedua matanya mendengar ucapan Maria
"Udah malem anjir, gak usah"Larang Kalea
Maria tetep kekeh dengan ucapannya, "Gak mau tahu, pokoknya gue harus ke rumah lo sekarag, gue gak mau denger cerita sepenting ini hanya dari telfon"Ucap Maria
"Katanya tadi gue ganggu lo?"Tanya Kalea menaikan salah satu alisnya
"Gue tarik ucapan gue, kalau lo ceritanya tentang begini gue harus denger langsung. Gue ote rumah lo, bye"Maria mematikan sambungan telfon itu secara sepihak
"Mimpi apa gue punya sahabat kaya Maria yang anehnya setengah mati"Ucap Kalea melempar ponselnya dan merebahkan dirinya
Mengulang kembali memori ingatannya tentang Theodore, bak pahlawan Theodore benar-benar berdiri didepan Kalea dan Aretha
Seakan-akan melindungi keduanya dari amukan preman-preman kejam disana
Kalea menghapus ingatannya dan menegakan tubuhnya duduk di tepi ranjang
"Kalea, gak boleh suka sama Theodore, lo itu gak sekelas sama dia"Batin Kalea mengingatkan
"Dia cuma bantuin lo, dan lo juga cuma bantuin dia jadi koki. Lo dapat tempat tinggal dan dia dapat makanan dari yang lo masak, ini simbiosis mutualisme Kalea, sadar"Ucap Kalea menyadarkan dirinya
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!